bab 2

"Sekotak nasi goreng, buat Naura ku sayang." Calista menyodorkan kotak makan berwarna biru laut dengan gambar Doraemon diatasnya, sambil berkata dengan nada seriosa. 

"Wih, tau aja kalau gue lagi laper." Nadia tersenyum dan menghirup aroma nasi goreng yang menggoda lidahnya.

"Ya, taulah. Gue gitu loh." Calista seraya menyibakkan rambutnya ke belakang sambil terkekeh. 

Naura yang sudah merasakan perutnya kelaparan, tanpa basa basi langsung memakan nasi berwarna coklat itu dengan lahap. 

Sejak kemarin Laila yang terus mengomel pada dirinya tanpa alasan yang jelas, membuat Naura segan untuk sekedar makan di rumah dan beruntung, pagi ini Calista membawakannya sarapan, sehingga ia tidak perlu repot lagi minum air keran untuk mengganjal perutnya yang lapar. 

"Ra, pelan aja kali makanannya. Nggak bakal ada yang rebut makanan lo juga," tegur Calista yang melihat sahabatnya makan seperti orang yang sedang ketempelan om Wowo. 

Naura terkekeh malu. "Sorry, Ca. Gua laper." 

Gadis itu meneruskan sarapannya, hingga nasi goreng buatan ibunya Calista  ludes tak bersisa. 

"Thanks ya, Ca." 

"Santai aja kali, Ra. Kalau lo mau, gue bisa bawain sarapan buat lo tiap hari." 

Naura menggelengkan kepalanya cepat, seraya menolak tawaran Calista karena takut merepotkan ibunya untuk memasak.

Meskipun, ia tahu jika keluarga Calista baik. Tapi ia tidak boleh terus-menerus merepotkannya, sudah terlalu banyak kebaikan yang diterima oleh Naura. Ia tidak mau jika terus membebani Calista dan keluarganya. 

Bell pulang telah berbunyi, semua orang saling berebut untuk meninggalkan sekolah yang terasa membosankan, tapi terasa begitu nyaman bagi gadis yang seakan tidak punya tujuan hidup seperti Naura. 

Dengan berada di sekolah, ia bisa mengeluarkan segala ekspresinya. Ia bisa tertawa lepas dan bercanda dengan Calista satu-satunya sahabat yang setia menemani dari kelas satu SMA hingga sekarang mereka duduk di kelas tiga. 

"Bye, Ra. Gue duluan ya." Calista melambaikan tangannya pada Naura.

"Iya, hati-hati di jalan, Ca," sahut Naura membalas lambaian tangan gadis yang kerap ia panggil Caca tersebut. 

Raut wajahnya yang ceria seketika berubah menjadi masam, ketika kakinya mulai melangkah keluar dari gerbang sekolah. 

Hatinya terasa sesak dan nyeri, ketika mengingat semua permasalahan yang ada di rumahnya. 

Sikap Laila yang sering berubah dan sulit ditebak, terkadang membuatnya frustasi. Apalagi jika Laila sudah punya masalah dengan orang lain, pasti Naura yang akan jadi sasaran amarahnya. 

Sebelum masuk ke dalam rumah, Naura menarik napasnya dalam seakan-akan menyiapkan mental saat berhadapan dengan kakak ketiganya itu. 

"Maaf, juragan. Saya belum bisa bayar hutangnya, tapi saya janji akan segera melunasi hutang-hutang saya secepatnya." 

Laila sedang berlutut, sembari memegang tangan Jaka — juragan tanah yang lebih dikenal sebagai lintah darat dan memiliki tiga orang istri. 

Pria berusia 60 tahun itu berdiri di hadapan Laila, dengan raut wajahnya yang kesal sebab sudah berkali-kali dirinya menagih pada Laila tapi, wanita berusia 36 tahun itu terus saja memberikan janji yang tak kunjung ditepati. 

"Halah, saya tidak percaya dengan ucapanmu itu. Pokoknya saya tidak mau tahu, kau harus membayar hutang mu hari ini juga! Kalau tidak, aku akan menyita rumah mu ini!" 

"J-jangan, juragan. Kalau rumah ini disita saya mau tinggal dimana?" Laila memasang wajah memelas dihadapan Jaka, yang bahkan tidak simpatik sama sekali pada dirinya.

"Saya tidak peduli! Mau tinggal di kolong jembatan, di tempat sampah ke … intinya saya hanya ingin uang saya kembali, titik!" 

Naura hanya diam mematung, saat melihat kakaknya yang sedang dimarahi oleh juragan Jaka. Ia tidak mau ikut campur pada urusan kakaknya, sebab terakhir kali ia ikut campur sebuah piring terbang nyaris melukai wajah cantiknya, untung saja Naura langsung menghindar jika tidak wajahnya mungkin sudah cacat. Dan sejak saat itu ia kapok dan tidak ingin tahu apapun lagi mengenai masalah kakaknya. 

Gadis itu duduk di depan teras rumah, menunggu tamu kakaknya pulang. 

"Baiklah, saya akan memberi tempo satu Minggu. Jika kau belum sanggup membayar, kau harus pergi dari sini." 

Laila bangkit dan berdiri, mengusap air mata buayanya dan mengikuti langkah Jaka yang berjalan ke luar. 

Pria tua itu menghentikan langkahnya, ketika melihat seorang gadis dengan rambut hitam panjang terurainya yang masih mengenakan seragam SMA sedang menunduk sambil tersenyum tipis kearahnya. 

Jaka memperhatikan gadis itu dari atas sampai bawah, seraya mengusap dagu dengan jari-jarinya yang hampir berkerut. 

Sebuah seringai pun muncul dari sudut bibirnya, ia menoleh pada Laila dan mengajaknya ke dalam untuk bernegosiasi. 

"Dia adikmu?" 

"Iya, juragan." 

"Cantik, juga … kau mau semua hutangmu saya anggap lunas?" 

Laila mengerutkan dahinya, dan mengangguk cepat. "Mau, juragan." 

"Kirim dia ke rumah saya, dengan cara itu hutangmu akan lunas." 

"Tap—," 

"Itupun jika kau ingin rumah ini selamat, kau harus ingat Laila hutangmu besar pada saya … saya tidak yakin jika kau bisa membayar semua hutang dalam waktu satu Minggu." 

Laila tampak berpikir, yang dikatakan oleh Jaka memang ada benarnya juga. Dari mana dia bisa mendapatkan uang sebanyak itu dalam jangka waktu satu Minggu, suaminya hanya pekerja bangunan di luar kota, tidak mungkin juga bisa memberinya uang banyak. 

Setelah berpikir beberapa saat, Laila menyetujuinya dan mengatakan akan mengantar Naura besok siang ke rumahnya. 

                  🌸🌸🌸

"Apa! Kakak tega menjualku pada juragan Jaka demi melunasi semua hutang kakak," pekik Naura yang terkejut dengan ucapan kakaknya yang meminta Naura mengemasi barang-barangnya ke dalam tas dan pergi ke rumah Jaka. 

"Naura, aku sudah mengurusmu sejak kecil … sekarang sudah waktunya kau membalas kebaikanku, apa susahnya bekerja di rumah juragan Jaka sebagai pembantu toh kamu juga nanti akan mendapatkan upah," timpal Laila dengan rahang yang mengeras.

"Naura nggak mau, Kak. Naura takut." 

Laila mengusap wajahnya kasar. "Oke, kalau kamu nggak mau … sekarang juga kamu bayar semua biaya yang sudah aku berikan padamu dari kamu lahir sampai sekarang." 

Naura membisu, jujur saja jangankan untuk membayar semua biaya yang dikeluarkan oleh laila, bahkan untuk membeli pulpen saja ia tidak punya. 

"Kenapa diam! Nggak punya duit? Iya … mangkanya nurut. Oh atau jangan-jangan kamu lebih senang kalau kita semua tinggal di kolong jembatan begitu?" teriak Laila, suaranya yang menggelegar seakan menghancurkan gendang telinga si pendengar. 

Naura menggeleng cepat, sebagai jawaban dari tuduhan kakaknya. 

"Ya sudah, cepat bereskan barang-barang kamu. Hari ini aku akan mengantarkanmu ke rumah juragan Jaka." Laila meninggalkan kamar adiknya dan menutup pintu cukup kencang membuat gadis yang sedang duduk di lantai itu terhenyak. 

Bulir bening berlomba-lomba turun dari sudut mata Naura yang bulat. Ia tidak menyangka kakaknya akan melakukan hal ini padanya, demi melunasi hutang yang tak ia tahu. Laila sampai menjualnya. 

Meskipun, Laila mengatakan jika dirinya hanya akan bekerja menjadi seorang art, tapi ia merasa takut jika Jaka sedang merencanakan sesuatu terhadapnya. Terlebih lagi ia tahu, jika Jaka merupakan tua Bangka yang genit dan suka menggoda gadis-gadis muda yang dia temui walaupun, sudah memiliki tiga orang istri.

.

.

.

Bersambung. 

Terpopuler

Comments

'"d'azZam'🍁💞

'"d'azZam'🍁💞

kalo aku punya kakak kaya gitu, mending aku kabur, dari pada dijadiin buat bayar hutang

2023-01-20

4

Gembelnya NT

Gembelnya NT

Pengeeen

2022-12-01

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 bab 2
3 bab 3
4 bab 4
5 bab 5
6 bab 6
7 bab 7
8 bab 8
9 bab 9
10 bab 10
11 bab 11
12 bab 12
13 bab 13
14 bab 14
15 bab 15
16 bab 16
17 bab 17
18 bab 18
19 bab 19
20 bab 20
21 bab 21
22 bab 22
23 bab 23
24 bab 24
25 bab 25
26 bab 26
27 bab 27
28 bab 28
29 bab 29
30 bab 30
31 bab 31
32 bab 32
33 bab 33
34 bab 34
35 bab 35
36 bab 36
37 bab 37
38 bab 38
39 bab 39
40 bab 40
41 bab 41
42 bab 42
43 bab 43
44 bab 44
45 bab 45
46 bab 46
47 bab 47
48 bab 48
49 bab 49
50 bab 50
51 bab 51
52 bab 52
53 bab 53
54 bab 54
55 bab 55
56 bab 56
57 bab 57
58 bab 58
59 bab 59
60 bab 60
61 bab 61
62 bab 62
63 bab 63
64 bab 64
65 bab 65
66 bab 66
67 bab 67
68 bab 68
69 bab 69
70 bab 70
71 bab 71
72 bab 72
73 bab 73
74 bab 74
75 bab 75
76 bab 76
77 bab 77
78 bab 78
79 bab 79
80 bab 80
81 bab 81
82 bab 82
83 bab 83
84 bab 84
85 bab 85
86 bab 86
87 Bab 87
88 bab 88
89 bab 89
90 bab 90
91 bab 91
92 bab 92
93 bab 93
94 bab 94
95 bab 95
96 bab 96
97 bab 97
98 bab 98
99 bab 99
100 bab 100
101 bab 101
102 bab 102
103 bab 103
104 bab 104
105 bab 105
106 bab 106
107 bab 107
108 bab 108
109 bab 109
110 bab 110
111 bab 111
112 bab 112
113 bab 113
114 bab 114
115 bab 115
116 bab116
117 bab 117
118 bab 118
119 bab 119
120 bab 120
121 Bonus chapter malam pertama
122 Bonus chapter bahagia
123 #promisi novel baru Istri penutup aib
124 Promosi novel baru #Arrabelle
125 #PRomosi novel baru
126 #promosi novel on going.
Episodes

Updated 126 Episodes

1
Bab 1
2
bab 2
3
bab 3
4
bab 4
5
bab 5
6
bab 6
7
bab 7
8
bab 8
9
bab 9
10
bab 10
11
bab 11
12
bab 12
13
bab 13
14
bab 14
15
bab 15
16
bab 16
17
bab 17
18
bab 18
19
bab 19
20
bab 20
21
bab 21
22
bab 22
23
bab 23
24
bab 24
25
bab 25
26
bab 26
27
bab 27
28
bab 28
29
bab 29
30
bab 30
31
bab 31
32
bab 32
33
bab 33
34
bab 34
35
bab 35
36
bab 36
37
bab 37
38
bab 38
39
bab 39
40
bab 40
41
bab 41
42
bab 42
43
bab 43
44
bab 44
45
bab 45
46
bab 46
47
bab 47
48
bab 48
49
bab 49
50
bab 50
51
bab 51
52
bab 52
53
bab 53
54
bab 54
55
bab 55
56
bab 56
57
bab 57
58
bab 58
59
bab 59
60
bab 60
61
bab 61
62
bab 62
63
bab 63
64
bab 64
65
bab 65
66
bab 66
67
bab 67
68
bab 68
69
bab 69
70
bab 70
71
bab 71
72
bab 72
73
bab 73
74
bab 74
75
bab 75
76
bab 76
77
bab 77
78
bab 78
79
bab 79
80
bab 80
81
bab 81
82
bab 82
83
bab 83
84
bab 84
85
bab 85
86
bab 86
87
Bab 87
88
bab 88
89
bab 89
90
bab 90
91
bab 91
92
bab 92
93
bab 93
94
bab 94
95
bab 95
96
bab 96
97
bab 97
98
bab 98
99
bab 99
100
bab 100
101
bab 101
102
bab 102
103
bab 103
104
bab 104
105
bab 105
106
bab 106
107
bab 107
108
bab 108
109
bab 109
110
bab 110
111
bab 111
112
bab 112
113
bab 113
114
bab 114
115
bab 115
116
bab116
117
bab 117
118
bab 118
119
bab 119
120
bab 120
121
Bonus chapter malam pertama
122
Bonus chapter bahagia
123
#promisi novel baru Istri penutup aib
124
Promosi novel baru #Arrabelle
125
#PRomosi novel baru
126
#promosi novel on going.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!