bab 3

Seorang kakak, yang seharusnya jadi pelindung dan pengganti orang tua bagi adiknya. Malah menjadi orang yang paling tega, mematahkan hati sang adik. 

Kakak yang seharusnya menjadi tempat ternyaman untuk mengadu segala keluh kesah, malah terasa seperti orang asing yang membuatnya segan untuk membicarakan segala hal yang telah di lewatinya.

Di depan sebuah rumah mewah. Naura berdiri tanpa ekspresi, ia masih merasa tidak percaya jika Laila benar-benar mengantarnya ke rumah juragan Jaka dan menyuruhnya untuk bekerja disana. 

Sementara Laila, merasa tidak sabar setelah beberapa kali menekan bell pintu yang tak kunjung ada orang membukanya. 

Setelah sekian lama menunggu, pintu yang terbuat dari kayu jati dengan ukiran kuno itu pun terbuka, seorang wanita berusia 40 tahun dengan hiasan emas yang menjuntai panjang, besar di leher dan tangan menatap Laila dan Naura dengan raut wajah tidak suka. 

Buset, itu kalung apa jangkar kapal gede amat. Jerit batin Naura.

"Cari siapa?" ketusnya sembari mendelik.

"S-saya mau ketemu, juragan Jaka. Bu," jawab Laila terbata, mungkin karena sambutan si pemilik rumah yang tidak ramah membuat si pemilik suara petir jadi gugup. 

"Tunggu!" ujarnya yang kembali masuk ke dalam, dan tak berselang lama. Wanita itu kembali lalu, menyuruh Naura dan Laila masuk. 

Kedua kakak beradik itu berdiri sambil menunduk di hadapan juragan Jaka, yang sedang menikmati pijatan dari kedua istrinya dengan perhiasan yang tak jauh beda dari wanita yang tadi membuka pintu untuk mereka. Sementara istri yang satunya lagi kini duduk sembari menatap Naura dengan tajam. 

"Akhirnya, kalian datang juga," kata Jaka dengan senyum menakutkan di wajahnya. Ia memindai penampilan Naura yang hari ini terlihat begitu cantik, dan pandangannya pun jatuh pada dada Naura yang memiliki ukuran yang berbeda dengan gadis seusianya. 

Dadanya yang besar, dan padat itu menonjol dibalik kaosnya yang oversize. Seakan tengah menggoda Jaka. Pria tua itu mengusap dagunya sambil menelan ludah susah payah, membayangkan jika wajahnya menyelesup kebelahan dada tersebut.

Naura yang sadar dirinya sedang diperhatikan. Langsung bersembunyi dibalik badan Laila yang gemuk, tapi itu hanya berlangsung sebentar karena Laila menarik Naura ke sampingnya lagi.

"Maaf, juragan," lirih Laila yang merasa Naura telah menyinggung pria kaya yang ada di hadapannya.

"Tidak apa-apa, namanya juga anak-anak," tutur Jaka sembari terkekeh. "Kenalkan, ini adalah ketiga istriku. Ini Aminah, istri pertama. Munaroh istri kedua dan ini Masitoh istri ketigaku." Jaka mengenalkan satu persatu istrinya pada Laila dan juga Naura. 

Laila tersenyum ramah pada ketiga wanita yang bermuka masam itu. Sedangkan Naura tak hentinya bergumam mengomentari perhiasan yang dikenakan oleh ketiga istri Jaka yang lebih mirip rantai kereta dibanding perhiasan.

Apa nggak berat ya, tiap hari bawa-bawa rantai di leher? Pantas saja kemarin kereta mogok ternyata, rantainya ada di sini hihi. 

"Oh ya, Laila. Kau boleh pergi, mulai saat ini hutangmu aku anggap lunas. Dan kau Masitoh tunjukan kamar untuk Naura, mulai hari ini dia akan bekerja dan tinggal disini," tutur Jaka memberi perintah. 

Laila pun mengangguk dan mengucapkan terimakasih pada Jaka karena telah membuat hutangnya lunas. 

"Ingat, jangan berbuat macam-macam. Bekerjalah dengan baik." Laila memperingati adiknya dengan sorot mata yang mengancam. 

"Tapi kak, aku takut … aku mau ikut pulang," rengek Naura. Gadis itu menggenggam tangan Laila erat.

"Kau tidak usah takut, juragan Jaka akan menjamin hidupmu disini. Lepaskan aku, aku harus pulang sandi pasti sudah menungguku di rumah," bisik Laila yang menepis tangan sang adik. 

"Kak, tunggu aku! Kak Laila." Naura berusaha mengejar. Akan tetapi anak buah Jaka bergerak cepat dan menghalau Naura untuk mengejar kakaknya yang sudah menghilang di balik pagar besar. 

Bulir bening pun, kini mulai membasahi kedua pipinya. Ia benar-benar merasa takut saat ini, berada di tempat yang membuatnya tidak nyaman seorang diri ,bersama orang-orang asing yang tidak menyukainya tanpa alasan.

Kecuali, Jaka yang sejak awal terus menatapnya dengan tatapan menjijikan.

"Berhenti menangis, dan ikut denganku," dengus Masitoh judes. 

Naura mengusap air matanya, dan mengikuti istri ketiga Jaka dari belakang. Wanita berambut pirang itu, membawa Naura kesalah satu kamar yang ada di dekat dapur. 

Kamar berukuran kecil, dengan kasur kecil yang hanya muat untuk satu orang serta sebuah meja dan lemari pakaian berukuran sedang. 

"Kamu bisa istirahat disini, dan bekerja besok … ini daftar kerja yang harus kamu kerjakan besok pagi." Munaroh melemparkan buku kecil ke dada Naura, membuat gadis itu gelagapan menangkap buku tersebut. 

"Jangan lupa, kalau tidur kunci pintunya dengan benar. Kau paham!" sambung Munaroh kemudian pergi meninggalkan Naura.

Naura pun masuk ke dalam kamar, dan mengunci pintu sesuai yang dikatakan oleh istri ketiga Jaka. 

Gadis itu meletakkan ranselnya, dan mengedarkan pandangannya ke sekeliling kamar yang dirasa cukup nyaman untuknya. Ia menjatuhkan tubuhnya ke atas kasur, menarik napas dalam dan memikirkan apa yang mesti ia lakukan agar bisa keluar dari rumah juragan Jaka.

🌸🌸🌸

Pukul tiga pagi. 

Saat semua penghuni rumah sedang menikmati tidurnya yang pulas, tiba-tiba mereka terperanjat setelah dikejutkan dengan suara box musik yang dinyalakan oleh Naura. 

Gadis itu menyalakan box musik dengan full volume dan memutar musik rock yang sangat tidak ramah ke telinga. 

Jaka bersama tiga istrinya keluar dari kamar yang berbeda secara bersamaan, sembari menutup kedua telinganya. Mereka berjalan ke arah sumber suara dan melihat Naura sedang berjingkrak-jingkrak sambil memainkan sapu seperti gitar. 

Jaka memanggil Naura berulang kali, tapi suara musik yang menggelegar itu membuat Naura tuli dan mengabaikan teriakan Jaka. 

Hingga pada akhirnya, salah satu anak buah Jaka mematikan box musik tersebut. Naura menghentikan kegiatannya, dan menoleh ke arah orang-orang yang sedang menatapnya dengan tatapan marah. 

Gadis itu hanya tersenyum dan menjatuhkan sapunya ke lantai. "Apa aku menganggu kalian?" tanya Naura tanpa merasa bersalah sedikitpun.

Aminah tersenyum kecut ke arah Naura. "Kau sedang bertanya atau meledek kami? Tentu saja kau sangat menganggu waktu istirahat kami."

"Apa kau tidak tahu, jam berapa sekarang hah!" timpal Munaroh geram.

"Tahu kok, Bu. Ini pukul 3 pagi," jawab Naura santai. 

"Diam! Apa kau tidak punya otak hah! Memutar musik di pagi buta seperti ini dengan volume yang keras!" teriak Masitoh kesal.

"Punya kok, Bu. Ini otak saya ada didalam kepala," sela Naura yang menunjuknya dengan jari telunjuk. 

Ketiga wanita itu mengeraskan rahangnya, mereka sangat gemas pada Naura yang terus menyahut ketika dimarahi. 

Karena Jaka yang masih mengantuk, dia pun mengangkat tangannya agar ketiga istrinya berhenti untuk bicara. Ia melangkahkan kakinya, dan mendekati Naura untuk bertanya. 

Naura mundur beberapa langkah, ketika Jaka menghampirinya. 

"Naura," suara berat itu membuat Naura mengepalkan kedua tangannya.

"Kenapa kau memutar musik, di pagi buta seperti ini?" tanya Jaka lembut. 

"Saya terbiasa bekerja, dengan musik yang keras juragan," jawab Naura dengan bibir yang bergetar. 

Jaka menganggukan kepalanya perlahan. "Kau boleh memutar musik sesukamu, dan aku tidak akan melarang. Tapi kau harus ingat di rumah ini bukan cuman ada kamu saja, jadi kamu harus menghargai orang lain. Kau mengerti," ujar Jaka memberi pengertian pada gadis yang sedang menunduk itu. 

"Mengerti, juragan." 

Jaka pun membubarkan istri-istrinya untuk kembali melanjutkan tidurnya yang sempat terganggu oleh ulah Naura. 

Sementara gadis berambut panjang itu pun mengulas senyum di bibirnya, karena  telah berhasil menjalankan rencananya.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Aira Zaskia

Aira Zaskia

Ngakak bnget

2023-02-27

1

Aira Zaskia

Aira Zaskia

🤣🤣bagus bnget ceritanya

2023-02-27

1

😍syg lon 😍

😍syg lon 😍

semangat kx can.. mampir nih

2023-01-08

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 bab 2
3 bab 3
4 bab 4
5 bab 5
6 bab 6
7 bab 7
8 bab 8
9 bab 9
10 bab 10
11 bab 11
12 bab 12
13 bab 13
14 bab 14
15 bab 15
16 bab 16
17 bab 17
18 bab 18
19 bab 19
20 bab 20
21 bab 21
22 bab 22
23 bab 23
24 bab 24
25 bab 25
26 bab 26
27 bab 27
28 bab 28
29 bab 29
30 bab 30
31 bab 31
32 bab 32
33 bab 33
34 bab 34
35 bab 35
36 bab 36
37 bab 37
38 bab 38
39 bab 39
40 bab 40
41 bab 41
42 bab 42
43 bab 43
44 bab 44
45 bab 45
46 bab 46
47 bab 47
48 bab 48
49 bab 49
50 bab 50
51 bab 51
52 bab 52
53 bab 53
54 bab 54
55 bab 55
56 bab 56
57 bab 57
58 bab 58
59 bab 59
60 bab 60
61 bab 61
62 bab 62
63 bab 63
64 bab 64
65 bab 65
66 bab 66
67 bab 67
68 bab 68
69 bab 69
70 bab 70
71 bab 71
72 bab 72
73 bab 73
74 bab 74
75 bab 75
76 bab 76
77 bab 77
78 bab 78
79 bab 79
80 bab 80
81 bab 81
82 bab 82
83 bab 83
84 bab 84
85 bab 85
86 bab 86
87 Bab 87
88 bab 88
89 bab 89
90 bab 90
91 bab 91
92 bab 92
93 bab 93
94 bab 94
95 bab 95
96 bab 96
97 bab 97
98 bab 98
99 bab 99
100 bab 100
101 bab 101
102 bab 102
103 bab 103
104 bab 104
105 bab 105
106 bab 106
107 bab 107
108 bab 108
109 bab 109
110 bab 110
111 bab 111
112 bab 112
113 bab 113
114 bab 114
115 bab 115
116 bab116
117 bab 117
118 bab 118
119 bab 119
120 bab 120
121 Bonus chapter malam pertama
122 Bonus chapter bahagia
123 #promisi novel baru Istri penutup aib
124 Promosi novel baru #Arrabelle
125 #PRomosi novel baru
126 #promosi novel on going.
Episodes

Updated 126 Episodes

1
Bab 1
2
bab 2
3
bab 3
4
bab 4
5
bab 5
6
bab 6
7
bab 7
8
bab 8
9
bab 9
10
bab 10
11
bab 11
12
bab 12
13
bab 13
14
bab 14
15
bab 15
16
bab 16
17
bab 17
18
bab 18
19
bab 19
20
bab 20
21
bab 21
22
bab 22
23
bab 23
24
bab 24
25
bab 25
26
bab 26
27
bab 27
28
bab 28
29
bab 29
30
bab 30
31
bab 31
32
bab 32
33
bab 33
34
bab 34
35
bab 35
36
bab 36
37
bab 37
38
bab 38
39
bab 39
40
bab 40
41
bab 41
42
bab 42
43
bab 43
44
bab 44
45
bab 45
46
bab 46
47
bab 47
48
bab 48
49
bab 49
50
bab 50
51
bab 51
52
bab 52
53
bab 53
54
bab 54
55
bab 55
56
bab 56
57
bab 57
58
bab 58
59
bab 59
60
bab 60
61
bab 61
62
bab 62
63
bab 63
64
bab 64
65
bab 65
66
bab 66
67
bab 67
68
bab 68
69
bab 69
70
bab 70
71
bab 71
72
bab 72
73
bab 73
74
bab 74
75
bab 75
76
bab 76
77
bab 77
78
bab 78
79
bab 79
80
bab 80
81
bab 81
82
bab 82
83
bab 83
84
bab 84
85
bab 85
86
bab 86
87
Bab 87
88
bab 88
89
bab 89
90
bab 90
91
bab 91
92
bab 92
93
bab 93
94
bab 94
95
bab 95
96
bab 96
97
bab 97
98
bab 98
99
bab 99
100
bab 100
101
bab 101
102
bab 102
103
bab 103
104
bab 104
105
bab 105
106
bab 106
107
bab 107
108
bab 108
109
bab 109
110
bab 110
111
bab 111
112
bab 112
113
bab 113
114
bab 114
115
bab 115
116
bab116
117
bab 117
118
bab 118
119
bab 119
120
bab 120
121
Bonus chapter malam pertama
122
Bonus chapter bahagia
123
#promisi novel baru Istri penutup aib
124
Promosi novel baru #Arrabelle
125
#PRomosi novel baru
126
#promosi novel on going.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!