Terjerat Kontrak Pernikahan

Terjerat Kontrak Pernikahan

Terpaksa

Di sebuah rumah mewah, di kamar paling kecil, seorang gadis tengah duduk melamun di depan cermin rias di dalam kamar. Entah apa yang harus ia lakukan saat ini, ketika sang ayah memintanya menikah dengan seorang laki-laki yang sama sekali tidak ia kenal.

"Apa salahnya kamu membantu perusahaan Ayah? Jika sampai bangkrut, ini semua adalah kesalahan kamu yang tidak ingin berkorban sedikitpun untuk keluarga kita!" ucap Pria paruh baya itu dengan tegas.

Kaina hanya bisa mengangguk pasrah ketika suara tegas dan berat itu terdengar menakutkan.

Sekarang aku harus apa? Bahkan untuk memilih jodoh pun tidak bisa. Batin Kaina.

Tok, tok, tok.

"Non, Tuan besar memanggil anda ke ruang tamu," ucap seorang pelayan.

"Iya," ucap Kaina sembari menghela nafas beratnya.

Ia segera bangkit dan keluar dari kamar dengan wajah lesu. Ingin rasanya ia pergi, tapi tidak tau harus kemana.

Mengingat, tidak ada harta yang bisa ia bawa pergi keluar dari rumah ini selain tabungan yang ia miliki.

Terlihat ayah dan ibu tirinya sedang duduk bersama dengan dua orang yang sama sekali tidak ia kenal.

Apa dia laki-laki yang akan menjadi suamiku?. Batin Kaina memegang ujung bajunya

Kaina segera mendekat dan berjalan sambil menunduk dan berdiri di samping sang ayah.

"Nah, Tuan Along ini putri pertama saya, Kaina. Ia baru saja masuk kuliah dan masih semester 1 di salah satu kampus ternama di kota ini," ucap Leo tersenyum.

Pria tampan itu menatap keadaan Kaina dari atas hingga ke bawah.

"Kenapa penampilannya sangat berbeda dengan putri anda yang lain?" tanya Along mengernyit.

Pandangan mereka langsung melihat ke arah Kaina dan membuat gadis itu merasa malu.

Dasar anak syalan! Apa tidak pandai sedikit bergaya?. Batin Sisca mendelik sebal menatap putri sambungnya.

"Putri saya memang sederhana dan berbanding terbalik dengan adik-adiknya, Tuan!" Ucap Leo tersenyum canggung.

"Saya tidak yakin jika Tuan Haikal akan menyukai dia," ucap Along.

Ternyata bukan dia. Semoga saja bukan kakek-kakek tua yang menjadi suamiku. Batin Kaina mulai takut.

Along mengamati wajah Kaina yang terlihat cukup cantik dengan kulit yang bersih walaupun sedikit coklat.

Sangat berbanding terbalik dengan adik-adiknya yang hidup glamor dan penuh kemewahan. Hanya ada dua alasan, yang pertama dia memang sederhana, atau menjadi padi di dalam sekarung beras. Batin Along.

"Pernikahan akan berlangsung dua hari lagi, persiapkan diri kamu. Jangan sampai sakit atau semacamnya!" ucap Along tegas.

Kaina hanya mengangguk. Lidahnya kelu dan tidak bisa berkata-kata, mengingat dua hari lagi ia akan berganti status menjadi seorang istri.

Dua laki-laki itu berpamitan pergi. Leo dan Sisca mengantarkan mereka hingga ke gerbang sembari melontarkan pujian yang tidak hentinya kepada orang berkuasa itu.

Kaina memilih untuk kembali ke kamarnya dengan lesu.

"Eh, ada yang sebentar lagi bakalan menjadi istri kakek tua bangkot nih," ucap Bobi adik tiri laki-laki Kaina.

"Kasihan banget, dinikahkan tapi malah sama kakek-kakek. Selamat bahagia kakakku tersayang," ucap Selena tertawa.

Kaina tidak menanggapi ucapan mereka yang selalu saja mencari masalah kepadanya. Ia tetap berjalan menuju kamar yang terletak paling ujung bersebelahan dengan gudang.

Kaina Chandriani, gadis cantik yang dijual oleh sang ayah agar bisa mendapatkan bantuan dari perusahaan terbesar di kota itu.

Semenjak ibundanya meninggal, tak ada lagi kasih sayang yang ia dapatkan dari sang ayah, setelah laki-laki itu menikah kembali.

Ia merasa hidup sendiri, mereka tidak pernah menganggapnya ada dirumah itu. Bahkan sering kali ia tidak diajak ketika ada acara keluarga ataupun liburan.

Tumbuh besar dengan memeluk diri sendiri, membuat Kaina terbiasa diabaikan. Ia tidak peduli asalkan masih bisa makan dari pagi hingga malam tiba. Mendapatkan uang agar ia bisa membayar kuliah, itu saja sudah cukup baginya.

Kini, ia harus menjadi tumbal sang ayah hanya demi perusahaan. Tidak ada harapan yang besar tersemat dalam pikirannya. Melainkan hanya sebuah lobang neraka baru setelah ia keluar dari rumah ini.

Ia memutup pintu kamar dan memilih untuk beristirahat, namun ketukan pintu yang sangat tergesa-gesa membuatnya harus kembali terbangun dan membuka pintu.

Brak!

Pintu terbuka dengan sangat keras dan sedikit membentur kening gadis cantik itu.

"Sshh," desisnya pelan.

"Apa kau tidak bisa berdandan sedikit? Bikin malu saja!" ucap Sisca membentak Kaina.

"Maaf, Bu! Saya tidak tau jika ada tamu yang datang," ucap Kaina menunduk.

"Maaf-maaf! Kau itu memang tidak berguna dan pembawa sial! Semoga bandot tua itu segera membawa kau keluar dari rumah ini!" ucap Sisca geram.

Kaina hanya terdiam tanpa berani menjawab. Sebab itu hanya akan menjadi boomerang bagi dirinya sendiri nanti. Bukan hanya hinaan, bahkan tamparan sering ia dapat ketika ia berani menjawab perkataan sang ibu sambung.

Sisca segera pergi keluar dari kamar. Tidak ada air mata lagi bagi Kaina, ia sudah terbiasa mendapatkan bentakan bahkan pukulan setiap ada kesempatan. Bahkan hal yang bukan salahnya pun, dia tetap mendapatkan amukan dari ibu sambung yang kejam ini.

Ia hanya duduk termenung di depan meja rias. Mengambil salep dan mengusap keningnya yang mulai terlihat memerah.

Hingga malam semakin larut, ia hanya duduk termenung dengan pikiran kosong. Hingga pintu terbuka tanpa ada yang mengetuk nya, membuat Kaina tersadar.

"Ayah?" panggil Kaina menunduk.

"Kenapa belum tidur?" tanya Leo.

"Belum mengantuk, Yah. Ada apa?" tanya Kaina yang enggan untuk berbicara lama-lama dengan siapapun.

"Ayah harap kamu bisa bertahan dalam pernikahan ini, hingga tuan Haikal menceraikanmu. Jika bisa, kamu harus bisa bertahan dan memohon untuk tidak di ceraikan. Lahirkan anak untuknya agar statusmu bisa di akui. Sekarang nasib kami ada di tanganmu, jika kamu tidak bersikap baik, maka jangan harap kamu bisa di terima lagi di keluarga ini," ucap Leo tegas tanpan menatap Kaina.

Gadis cantik itu hanya terdiam dan mengangguk. Air mata mulai menggenang di pelupuk matanya ketika mendengar ucapan sang ayah yang terdengar begitu menyakitkan.

"Tidurlah, jangan begadang! Besok pagi akan ada yang menjemputmu!" ucap Leo keluar dari kamar Kaina.

Air mata gadis itu langsung menetes tanpa bisa ia cegah. Bahkan ayah pun tidak menginginkan aku ada di keluarga ini lagi. Bunda, jemputlah aku bersamamu. Aku sudah tidak kuat!. Batin Kaina menangis sesegukan.

Ia berusaha untuk menahan tangis yang tidak bisa berhenti. Hati yang tersakiti dan terasa sangat pedih membuat matanya terjaga hingga pagi menjelang.

Tanpa sempat tertidur, ia sudah mendapatkan panggilan jika Along sudah menunggu di ruang tamu untuk menjemput dirinya.

"Cepat kau bersiap! Jangan biarkan Tuan Along menunggu terlalu lama! Jangan lupa berdandan juga!" ucap Sisca sambil mencubit lengan Kaina.

Gadis cantik itu hanya mengangguk dan membersihkan diri. Ia memilih pakaian sederhana, baju kaos big size lengan panjang dan celana jeans. Tak lupa polesan make up tipis yang membuat wajahnya terlihat lebih segar.

Setelah selesai, ia segera pergi keluar kamar dan bertemu dengan Asisten Along dan Ayahnya.

"Nah, ini sudah selesai," ucap Leo tersenyum.

"Baiklah, Kalau begitu saya akan bawa nona Kaina sebentar," ucap Along mengangguk.

Kaina mengikuti langkah kaki pria tampan itu. Jantungnya berdetak kencang, ketika untuk pertama kali, ada yang membukakan pintu untuknya.

"Terima kasih," ucap Kaina dengan suara lembutnya.

Along terkejut dan mengernyit ketika melihat respon dari Kaina.

Ia segera membawa gadis cantik itu menuju sebuah butik agar bisa melakukan fitting baju pengantin yang akan ia kenakan besok.

Mobil mewah itu bergerak dengan perlahan meninggalkan Rumah mewah Leo dengan membawa salah satu tuan putri mereka.

"Tuan, kita akan pergi kemana?" tanya Kaina dengan suara pelan.

"Apa ayah anda tidak memberitahu?" Tanya Along mengernyit.

Kaina hanya menggeleng dan kembali menunduk takut melihat wajah garang laki-laki yang tengah membawanya.

"Kita akan pergi ke butik untuk melakukan fitting baju. Setelah itu, kita akan pergi menemui tuan muda di kantor," ucap Along.

"Baiklah!" ucap Kaina pelan.

Setelah itu ia tidak mengeluarkan sepatah kata pun hingga mobil berhenti di salah satu butik ternama di kota itu.

Along kembali membukakan pintu untuk Kaina dan gadis cantik itu kembali mengucapkan terima kasih yang membuat pria tampan itu merasa kesal.

Kaina mencoba sebuah gaun yang minimalis namun terlihat indah di pandang. Terlihat pas dengan lekukan tubuh mungilnya yang ramping.

Along susah menyiapkan gaun yang cocok untuk gadis itu, sehingga Kaina hanya bisa pasrah dengan baju pilihan pria tampan itu

Setelah selesai, Along segera membawa Kaina pergi untuk bertemu dengan tuan muda arogan yang akan menjadi suaminya besok.

Terpopuler

Comments

El Geisya Tin

El Geisya Tin

cin! gak tahunya ini novel taon kemaren belum tamat? 🤣🤣🤣🤣🤣

2023-05-15

0

BabyCat

BabyCat

membantu bagaimana sih maksudmu pak? harus rela dijual gitu anakmu? dasar bapak durhakim

2023-05-15

10

mama ayra

mama ayra

ayah kandung macam apa kamu leo...tega berbicara kejam.seperti pada ank kandungmu se diri

2023-03-10

1

lihat semua
Episodes
1 Terpaksa
2 Bertemu
3 Pernikahan Sederhana
4 Pelukan Pertama
5 Malam Pertama
6 Mengandalkan Diri Sendiri
7 Masakan Pertama
8 Keberanian Kaina
9 Ibu Tiri
10 Bentakan Kaina
11 Drama Morning Kiss
12 Karena Sisca
13 Amarah dan Khawatir
14 Membenarkan
15 Memeluknya
16 Benar Mengancam
17 Memulai
18 Memanjakannya
19 Kebenaran
20 Bertemu Mertua
21 Membawanya Kembali
22 Menemui Tambatannya
23 Cintai Aku Kaina!
24 Baginda Maha Raja
25 Semi Bulan Madu
26 Aku Kalah!
27 Hingga Waktu Tiba
28 Murung
29 Menangislah, Sayang!
30 Membelanya
31 Haikal Mecum
32 Dia Kembali!
33 Apakah Harus Bertahan?
34 Ditolak?
35 Siapa Dia?
36 Mengungkapkan
37 Merasa Cemas
38 Kabar
39 Bertemu
40 Ditinggal Suami
41 Bertemu Ayah
42 Bisakah kita berteman?
43 Masalah Baru
44 Berusaha untuk melawan
45 Paniknya calon Ayah
46 Membereskan Filda
47 Asisten Baru
48 Tidak bisa menolak
49 Hari pertama
50 Mengaminkan
51 Mulai menerima
52 Kaina Mulai Bertingkah
53 Merajuk
54 Sudah saatnya
55 Kaina Kalap
56 Canggung
57 Tidak bisa menahan diri
58 Amarah Haikal
59 Membongkar kebusukannya!
60 Rindu yang teramat
61 Berkunjung
62 Harta Karun
63 Apa kamu bahagia, Nak?
64 Merasa bahagia
65 Mendambanya
66 Aku akan membahagiakannya!
67 Rencana Leo
68 Sudah saatnya
69 Selalu mendukungmu!
70 Apa Lagi, Mas?
71 Bertemu kembali
72 Jangan paksa aku, Mom!
73 Ikuti Rencanaku!
74 Apa keputusanku sudah benar?
75 Apakah aku pantas?
76 Diremehkan
77 Isu mulai mencuat
78 Merasa malu
79 Aku berhasil, Bunda!
80 Merasa tidak adil
81 Selena, tenanglah!
82 Rumor menyebar luas
83 Mengumumkan
84 Menyerahlah!
85 Terusir!
86 Adik Tiri Tersayang
87 Maafkan Aku, Kak!
88 HIV?
89 Mengamuk
90 Aku mencintaimu, Suamiku!
91 Tamu tak di undang
92 Mencari Jawaban
93 Ada Apa
94 Mulai Terusik.
95 Terdiam
96 mencari gara-gara
97 Kita Bersama
98 Melamarmu
99 Firasat
100 Siapa Dia?
101 Hadiah Pernikahan
102 Pernikahan
103 Ulah Selena
104 Mommy Merestui Kalian!
105 Ketegangan
106 Aku bukan dia
107 Ke mana Selena?
108 Kelahiran Baby Twins
109 Hanan dan Kean
110 Kedekatan
111 Welcome Home
112 Begitu telaten
113 Milikku
114 Dia kembali
115 Urus Sendiri Urusanmu
116 Pertikaian
117 Hal Serius
118 harus bertahan
Episodes

Updated 118 Episodes

1
Terpaksa
2
Bertemu
3
Pernikahan Sederhana
4
Pelukan Pertama
5
Malam Pertama
6
Mengandalkan Diri Sendiri
7
Masakan Pertama
8
Keberanian Kaina
9
Ibu Tiri
10
Bentakan Kaina
11
Drama Morning Kiss
12
Karena Sisca
13
Amarah dan Khawatir
14
Membenarkan
15
Memeluknya
16
Benar Mengancam
17
Memulai
18
Memanjakannya
19
Kebenaran
20
Bertemu Mertua
21
Membawanya Kembali
22
Menemui Tambatannya
23
Cintai Aku Kaina!
24
Baginda Maha Raja
25
Semi Bulan Madu
26
Aku Kalah!
27
Hingga Waktu Tiba
28
Murung
29
Menangislah, Sayang!
30
Membelanya
31
Haikal Mecum
32
Dia Kembali!
33
Apakah Harus Bertahan?
34
Ditolak?
35
Siapa Dia?
36
Mengungkapkan
37
Merasa Cemas
38
Kabar
39
Bertemu
40
Ditinggal Suami
41
Bertemu Ayah
42
Bisakah kita berteman?
43
Masalah Baru
44
Berusaha untuk melawan
45
Paniknya calon Ayah
46
Membereskan Filda
47
Asisten Baru
48
Tidak bisa menolak
49
Hari pertama
50
Mengaminkan
51
Mulai menerima
52
Kaina Mulai Bertingkah
53
Merajuk
54
Sudah saatnya
55
Kaina Kalap
56
Canggung
57
Tidak bisa menahan diri
58
Amarah Haikal
59
Membongkar kebusukannya!
60
Rindu yang teramat
61
Berkunjung
62
Harta Karun
63
Apa kamu bahagia, Nak?
64
Merasa bahagia
65
Mendambanya
66
Aku akan membahagiakannya!
67
Rencana Leo
68
Sudah saatnya
69
Selalu mendukungmu!
70
Apa Lagi, Mas?
71
Bertemu kembali
72
Jangan paksa aku, Mom!
73
Ikuti Rencanaku!
74
Apa keputusanku sudah benar?
75
Apakah aku pantas?
76
Diremehkan
77
Isu mulai mencuat
78
Merasa malu
79
Aku berhasil, Bunda!
80
Merasa tidak adil
81
Selena, tenanglah!
82
Rumor menyebar luas
83
Mengumumkan
84
Menyerahlah!
85
Terusir!
86
Adik Tiri Tersayang
87
Maafkan Aku, Kak!
88
HIV?
89
Mengamuk
90
Aku mencintaimu, Suamiku!
91
Tamu tak di undang
92
Mencari Jawaban
93
Ada Apa
94
Mulai Terusik.
95
Terdiam
96
mencari gara-gara
97
Kita Bersama
98
Melamarmu
99
Firasat
100
Siapa Dia?
101
Hadiah Pernikahan
102
Pernikahan
103
Ulah Selena
104
Mommy Merestui Kalian!
105
Ketegangan
106
Aku bukan dia
107
Ke mana Selena?
108
Kelahiran Baby Twins
109
Hanan dan Kean
110
Kedekatan
111
Welcome Home
112
Begitu telaten
113
Milikku
114
Dia kembali
115
Urus Sendiri Urusanmu
116
Pertikaian
117
Hal Serius
118
harus bertahan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!