Pernikahan Sederhana

Pernikahan sederhana digelar di sebuah gedung yang hanya dihadiri oleh beberapa orang saja. Bahkan keluarga Haikal tidak ikut dalam upacara pernikahan kali ini.

Dekorasi minimalis namun masih terlihat mewah, menghiasi ruangan itu dengan indah.

Janji pernikahan sudah terucap masing-masingnya. Kini mereka sudah sah menjadi suami dan istri.

"Kini kau sudah menjadi istriku! Kontrak pernikahan itu sudah berjalan sedari kemarin. Setelah ini akan ada beberapa aturan tambahan yang sangat detile tentang apa yang harus kau kerjakan setiap harinya!" ucap Haikal.

Kaina hanya mengangguk pasrah. Ia memaksakan senyuman untuk menghiasi wajah cantik yang tengah mengenakan make up tipis dan terlihat cocok dengan gaun yang tengah ia kenakan hari ini.

Bunda, hari ini aku menikah. Dia sangat tampan bukan? Tapi sayang, mulutnya kejam dan sedikit kasar. Tapi aku yakin, dia juga memiliki sisi baik yang akan keluar tanpa ada paksaan. Bunda, restui aku ya. Bantu aku agar bisa menjadi istri tuan ini, walaupun hanya sebatas istri kontrak. Batin Kaina sambil menatap sebuah cincin peninggalan terakhir sang ibunda.

Pergerakan Kaina tidak lepas dari pengawasan Haikal. Pria tampan itu mengernyit bingung dan juga bertanya, cincin siapa yang dipakai oleh sang istri dan tersemat di jari tengahnya.

Pernikahan yang terasa kaku tanpa terlihat kebahagiaan yang menghiasi wajah kedua pengantin. Bahkan keluarga Kaina pun juga terlihat cemberut, sebab bukan laki-laki tua yang dinikahkan melainkan pria tampan yang sangat terkenal melebihi artis.

"Ayah, kenapa bukan aku saja yang dijodohkan dengan tuan muda itu?" ucap Selena kesal.

"Ayah juga tidak tau jika tuan muda yang menikahinya langsung. Bahkan kemarin, dia sendiri yang mengatakan sedang mencari istri baru untuk pamannya!" ucap Leo menghela nafas.

"Dih, aku kesal! Lebih baik aku pulang saja!" ucap Selena menghentakkan kakinya.

Leo dan sang istri memilih untuk menemui Kaina dan memberi selamat. Wajah mereka masih terlihat terpaksa karena terkejut melihat laki-laki yang di nikahi oleh Kaina.

Sementara wanita cantik itu hanya terdiam dan tersenyum manis menyembunyikan perasaan sedih yang tak pernah lepas dari hatinya.

"Selamat ya, Nak! Jadilah istri yang baik. Kamu bisa mencontoh Ibu, bagaimana cara menjadi istri yang hebat," ucap Leo tersenyum.

Kaina hanya mengangguk dan tetap mempertahankan senyumnya. Hal itu semakin membuat Haikal mengernyit bingung.

"Selamat, Nak!" ucap Sisca bersandiwara. "Betul kata ayah. Baik-baik jadi istri, jangan sering kelayapan terus. Semua kebiasaan buruk kamu jangan di bawa, kasihan tuan muda nanti, bisa kewalahan menghadapi sikapmu itu!" Sambungnya.

Kaina masih tersenyum manis dan mengangguk. Padahal di dalam hati, ia tak henti mengumpati mereka yang telah membuat dirinya terjebak dengan laki-laki berkuasa ini.

Setelah itu undangan juga ikut memberikan ucapan selamat kepada Haikal dan Kaina. Walaupun mereka terkejut, namun tidak menolak juga undangan yang diberikan oleh pria tampan itu.

Hingga acara telah selesai, mereka segera pergi menuju kamar pengantin yang sudah di siapkan. Kamar yang terlihat indah dan dipenuhi bunga mawar yang membuat ruangan itu menjadi semerbak.

Haikal berjalan lebih dulu tanpa menghiraukan Kaina yang tertinggal di belakang. Beruntung gadis itu memilih gaun simpel yang tidak membuatnya kesulitan.

Ia berjalan dengan gontai, dan tubuh yang begitu lelah. Sebab, sedari siang tadi belum ada sesuap pun makanan yang masuk ke dalam perutnya.

Ia menatap kamar dan merekam jelas bagaimana indahnya kamar pengantin.

Ternyata sangat indah. Setidaknya aku pernah merasakan bagaimana tidur di kamar pengantin untuk pertama dan terakhir kalinya. Batin Kaina tersenyum kecut.

Ia melihat Haikal mulai melangkah masuk ke dalam kamar mandi dan membersihkan diri. Ia meraih koper dan menyiapkan baju untuk sang suami dan juga untuknya.

Tak lama, pria tampan itu keluar dengan balutan handuk di pinggang. Kaina hanya menunduk sambil berjalan menuju kamar mandi tanpa mau melihat keindahan lekuk tubuh sang suami.

Haikal mengernyit kesal melihat Kaina yang seolah enggan untuk menatap kearahnya.

Apa aku sebegitu jelek, hingga gadis itu tidak ingin menatapku?. Batin pria tampan itu.

Ia memilih untuk membaringkan tubuh di atas ranjang dan bermain ponsel sembari menunggu Kaina keluar dari kamar mandi.

Apa aku kerjai saja dia?. Batin Haikal tersenyum jahat.

Ia mematikan lampu kamar mandi menggunakan remot yang ada di dalam laci.

"Aaaaa!" suara Kaina terdengar sangat keras, bahkan membuatnya terkejut.

Bugh!

Haikal mengernyit dan langsung bangun ketika mendengar sesuatu yang jatuh di kamar mandi.

Apa dia terjatuh?. Batinnya terkejut dan segera menghidupkan lampu lalu mendobrak pintu itu.

Benar saja, Kaina pingsan di dalam kamar mandi karena terkejut dan jantungnya tidak siap untuk menghadapi situasi yang sangat ia benci.

"Hei gadis bangunlah!" ucap Haikal menepuk pelan pipi gadis itu.

Namun pandangannya teralihkan ketika melihat tubuh polos Kaina tanpa penutup sehelai pun.

Shiit! ternyata tubuhnya cukup bagus untuk gadis yang memiliki badan kurus seperti ini!. Batin Haikal.

Ia segera menggendong Kaina keluar dari kamar mandi dan membandingkannya di atas ranjang. Memakaikan baju kepada gadis itu dengan asal dan menyelimutinya.

"Hei gadis, bangunlah!" ucap Haikal kembali menepuk pipi Kaina dengan sedikit keras.

Tidak ada pergerakan dari gadis itu. Haikal hanya berdecak bingung tidak tau harus berbuat apa.

Ia segera menghubungi Along agar laki-laki itu datang dan membawa dokter untuk memeriksa keadaan Kaina.

"Hei gadis, bangunlah! Jangan menyusahkanku! Ck, belum satu hari kau menjadi istri, kau sudah membuatku susah!" Ucap Haikal.

Ia menatap wajah pucat Kaina. Bulu mata lentik, bibir mungil dan hidung mancung. Ia terlihat sangat cantik dalam keadaan tenang.

Haikal menggeleng ketika pikirannya mulai memuji sang istri kontrak. Ia hanya terdiam tanpa mengalihkan tatapannya dari Kaina.

Hingga ketukan pintu membuat pria tampan itu tersadar dan segera beranjak untuk melihat siapa yang datang.

"Tolong periksa dia!" ucap Haikal kepada dokter yang notabene adalah sahabatnya.

Rasya hanya menggeleng dan mengernyit menatap Haikal yang terlihat biasa saja dengan keadaan sang istri yang tengah tidak sadarkan diri.

Tanpa berbicara ia langsung melihat keadaan Kaina. Haikal mengawasi setiap gerak gerik Rasya dengan intens.

"Jangan sembarangan kau menyentuh dia!" ucapnya sambil berdiri dibelakang Rasya.

Dokter tampan itu mendelik kesal, namun ia tetap melanjutkan pemeriksaan.

"Apa dia terjatuh?" tanya Rasya mengernyit.

"Iya, di terjatuh di kamar mandi dan langsung pingsan," ucap Haikal.

"Ck, belum sehari kau sudah membuatnya pingsan, jika sebulan dia berada dekat denganmu mungkin sudah mati!" Ucap Rasya kesal.

Ia kembali memeriksa keadaan Kaina. Ia sedikit terkejut dengan hasil diagnosa penyakit yang tengah di derita oleh gadis cantik itu.

"Maaf sepertinya kau harus melewati malam pertama di rumah sakit, Tuan Muda. Along, tolong siapkan mobil. Sepertinya gadis ini harus menjalani ct scan dan pemeriksaan intensif untuk membuktikan diagnosaku!" ucap Rasya bergegas untuk mengemasi peralatannya.

Rasya menarik nafasnya. "Sekarang kau gendong gadis itu sebelum kau ditangkap atas kasus pembunuhan berencana!" ucapnya.

Haikal terdiam dan merasa enggan untuk menggendong Kaina. Rasah geram melihat tingkah sahabatnya, ia memilih untuk menggendong gadis itu dan segera berjalan keluar dari kamar. Namun Haikal tidak membiarkan itu terjadi, ia langsung merebut sang istri dengan wajah kesal.

Mereka segera pergi ke rumah sakit, agar gadis itu segera mendapatkan pertolongan.

Terpopuler

Comments

mama ayra

mama ayra

benar sekali...aku yakin haikal juga ada sisi baiknya...
dan semoga kamu bisa mendapatkan sisi itu walau perlahan

2023-03-10

0

🍾⃝ͩ sᷞuͧ ᴄᷠIͣ Hiatus🕊️⃝ᥴͨᏼᷛ

🍾⃝ͩ sᷞuͧ ᴄᷠIͣ Hiatus🕊️⃝ᥴͨᏼᷛ

kasihan dokter rasya tekanan batin nikah macem laki km

2023-02-24

1

☠ᵏᵋᶜᶟ🍾⃝ͩɢᷞʜᷴᴇᷡᴀᷲℛᵉˣ⚔️⃠ 🍁

☠ᵏᵋᶜᶟ🍾⃝ͩɢᷞʜᷴᴇᷡᴀᷲℛᵉˣ⚔️⃠ 🍁

dasar bukan bgtu tpi malu laah liat lawan jenis mna tinggal se kamar lgi 🤣

2023-02-11

0

lihat semua
Episodes
1 Terpaksa
2 Bertemu
3 Pernikahan Sederhana
4 Pelukan Pertama
5 Malam Pertama
6 Mengandalkan Diri Sendiri
7 Masakan Pertama
8 Keberanian Kaina
9 Ibu Tiri
10 Bentakan Kaina
11 Drama Morning Kiss
12 Karena Sisca
13 Amarah dan Khawatir
14 Membenarkan
15 Memeluknya
16 Benar Mengancam
17 Memulai
18 Memanjakannya
19 Kebenaran
20 Bertemu Mertua
21 Membawanya Kembali
22 Menemui Tambatannya
23 Cintai Aku Kaina!
24 Baginda Maha Raja
25 Semi Bulan Madu
26 Aku Kalah!
27 Hingga Waktu Tiba
28 Murung
29 Menangislah, Sayang!
30 Membelanya
31 Haikal Mecum
32 Dia Kembali!
33 Apakah Harus Bertahan?
34 Ditolak?
35 Siapa Dia?
36 Mengungkapkan
37 Merasa Cemas
38 Kabar
39 Bertemu
40 Ditinggal Suami
41 Bertemu Ayah
42 Bisakah kita berteman?
43 Masalah Baru
44 Berusaha untuk melawan
45 Paniknya calon Ayah
46 Membereskan Filda
47 Asisten Baru
48 Tidak bisa menolak
49 Hari pertama
50 Mengaminkan
51 Mulai menerima
52 Kaina Mulai Bertingkah
53 Merajuk
54 Sudah saatnya
55 Kaina Kalap
56 Canggung
57 Tidak bisa menahan diri
58 Amarah Haikal
59 Membongkar kebusukannya!
60 Rindu yang teramat
61 Berkunjung
62 Harta Karun
63 Apa kamu bahagia, Nak?
64 Merasa bahagia
65 Mendambanya
66 Aku akan membahagiakannya!
67 Rencana Leo
68 Sudah saatnya
69 Selalu mendukungmu!
70 Apa Lagi, Mas?
71 Bertemu kembali
72 Jangan paksa aku, Mom!
73 Ikuti Rencanaku!
74 Apa keputusanku sudah benar?
75 Apakah aku pantas?
76 Diremehkan
77 Isu mulai mencuat
78 Merasa malu
79 Aku berhasil, Bunda!
80 Merasa tidak adil
81 Selena, tenanglah!
82 Rumor menyebar luas
83 Mengumumkan
84 Menyerahlah!
85 Terusir!
86 Adik Tiri Tersayang
87 Maafkan Aku, Kak!
88 HIV?
89 Mengamuk
90 Aku mencintaimu, Suamiku!
91 Tamu tak di undang
92 Mencari Jawaban
93 Ada Apa
94 Mulai Terusik.
95 Terdiam
96 mencari gara-gara
97 Kita Bersama
98 Melamarmu
99 Firasat
100 Siapa Dia?
101 Hadiah Pernikahan
102 Pernikahan
103 Ulah Selena
104 Mommy Merestui Kalian!
105 Ketegangan
106 Aku bukan dia
107 Ke mana Selena?
108 Kelahiran Baby Twins
109 Hanan dan Kean
110 Kedekatan
111 Welcome Home
112 Begitu telaten
113 Milikku
114 Dia kembali
115 Urus Sendiri Urusanmu
116 Pertikaian
117 Hal Serius
118 harus bertahan
Episodes

Updated 118 Episodes

1
Terpaksa
2
Bertemu
3
Pernikahan Sederhana
4
Pelukan Pertama
5
Malam Pertama
6
Mengandalkan Diri Sendiri
7
Masakan Pertama
8
Keberanian Kaina
9
Ibu Tiri
10
Bentakan Kaina
11
Drama Morning Kiss
12
Karena Sisca
13
Amarah dan Khawatir
14
Membenarkan
15
Memeluknya
16
Benar Mengancam
17
Memulai
18
Memanjakannya
19
Kebenaran
20
Bertemu Mertua
21
Membawanya Kembali
22
Menemui Tambatannya
23
Cintai Aku Kaina!
24
Baginda Maha Raja
25
Semi Bulan Madu
26
Aku Kalah!
27
Hingga Waktu Tiba
28
Murung
29
Menangislah, Sayang!
30
Membelanya
31
Haikal Mecum
32
Dia Kembali!
33
Apakah Harus Bertahan?
34
Ditolak?
35
Siapa Dia?
36
Mengungkapkan
37
Merasa Cemas
38
Kabar
39
Bertemu
40
Ditinggal Suami
41
Bertemu Ayah
42
Bisakah kita berteman?
43
Masalah Baru
44
Berusaha untuk melawan
45
Paniknya calon Ayah
46
Membereskan Filda
47
Asisten Baru
48
Tidak bisa menolak
49
Hari pertama
50
Mengaminkan
51
Mulai menerima
52
Kaina Mulai Bertingkah
53
Merajuk
54
Sudah saatnya
55
Kaina Kalap
56
Canggung
57
Tidak bisa menahan diri
58
Amarah Haikal
59
Membongkar kebusukannya!
60
Rindu yang teramat
61
Berkunjung
62
Harta Karun
63
Apa kamu bahagia, Nak?
64
Merasa bahagia
65
Mendambanya
66
Aku akan membahagiakannya!
67
Rencana Leo
68
Sudah saatnya
69
Selalu mendukungmu!
70
Apa Lagi, Mas?
71
Bertemu kembali
72
Jangan paksa aku, Mom!
73
Ikuti Rencanaku!
74
Apa keputusanku sudah benar?
75
Apakah aku pantas?
76
Diremehkan
77
Isu mulai mencuat
78
Merasa malu
79
Aku berhasil, Bunda!
80
Merasa tidak adil
81
Selena, tenanglah!
82
Rumor menyebar luas
83
Mengumumkan
84
Menyerahlah!
85
Terusir!
86
Adik Tiri Tersayang
87
Maafkan Aku, Kak!
88
HIV?
89
Mengamuk
90
Aku mencintaimu, Suamiku!
91
Tamu tak di undang
92
Mencari Jawaban
93
Ada Apa
94
Mulai Terusik.
95
Terdiam
96
mencari gara-gara
97
Kita Bersama
98
Melamarmu
99
Firasat
100
Siapa Dia?
101
Hadiah Pernikahan
102
Pernikahan
103
Ulah Selena
104
Mommy Merestui Kalian!
105
Ketegangan
106
Aku bukan dia
107
Ke mana Selena?
108
Kelahiran Baby Twins
109
Hanan dan Kean
110
Kedekatan
111
Welcome Home
112
Begitu telaten
113
Milikku
114
Dia kembali
115
Urus Sendiri Urusanmu
116
Pertikaian
117
Hal Serius
118
harus bertahan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!