Pelukan Pertama

Serangkaian pemeriksaan dilakukan oleh Rasya dan dua dokter lainnya. Ternyata benar, hasil diagnosa dokter tampan itu terbukti.

Mereka terkejut dengan kondisi fisik dan psikis Kaina yang sedang tidak baik-baik saja.

"Sepertinya Nyonya menjalani hari yang begitu berat, Dok!" ucap Dokter Jantung.

"Ah, semoga tuan muda bisa membahagiakannya. Sangat kasihan jika gadis sekecil ini masih mendapatkan perlakuan yang tidak baik," ucap dokter yang lain.

Rasya menatap iba kepada gadis itu. Untuk sementara Kaina akan dirawat agar bisa memastikan jika kondisi tubuhnya baik-baik saja.

Gadis itu masih belum sadar dari pingsannya. Rasya dan yang lain segera keluar dan menemui Haikal yang tengah menunggu di luar.

"Harusnya kau mencari tau, bagaimana kondisi perempuan yang akan kau nikahi!" ucap Rasya.

"Iya, itu salahku! Tapi semuanya sudah terjadi. Sekarang apa? Penyakit apa yang diderita gadis itu?" ucap Haikal kesal.

"Kau harus menjadi suami yang baik untuk dia, ada atau tanpa cinta!" ucap Rasya tegas.

Haikal jengah mendengar ucapan laki-laki yang ada di hadapannya. "Katakan saja, jangan berbelit-belit!" ucap pria tampan itu.

"Jantungnya lemah, aku rasa itu sudah bawaan sejak lahir. Dia juga mengidap insomnia akut, dan juga phobia. Nanti setelah sadar, aku akan memeriksakannya kembali. Sekarang, gadis itu harus di rawat intensif untuk mendapatkan penganan terbaik. Aku tidak yakin kau akan mengurusnya nanti," ucap Rasya.

Haikal terdiam. Apa hidupnya sangat berat, sampai harus menderita phobia? Jantung bawaan? Pantas saja tubuhnya begitu kurus dan cenderung pucat. Batinnya.

"Along, apa sudah terkumpul informasi gadis ini?" tanya Haikal.

"Sudah, Tuan. Tapi saya tidak menemukan jika Nyonya menderita penyakit parah seperti ini," ucap Along menghela nafasnya.

Apa dia tidak pernah sakit, atau tidak pernah mendapat penanganan yang baik ketika sakit? Astaga, keluarga macam apa yang tengah dia hadapi?. Batin Haikal.

Ia hanya terdiam, Rasya menangkap rasa khawatir pada wajah Haikal. Ia berpamitan ketika salah seorang perawat memanggilnya.

Haikal dan Along masuk ke dalam ruang rawat Kaina. Mereka menatap gadis cantik yang masih tidak sadarkan diri itu dengan perasaan yang tidak menentu.

"Cari tau bagaimana dia menjalani hidup selama ini, Long. Jangan sampai ada yang tertinggal!" ucap Haikal tegas.

"Baik, Tuan!" ucap Along.

"Siapkan apartemen, saya akan tinggal di sana sampai gadis ini sembuh," ucap Haikal tanpa mengalihkan pandangannya dari Kaina.

"Baik, Tuan. Ada lagi?" tanya Along.

"Tidak! Pulanglah, biar saya di sini. Besok pagi tolong antarkan makanan dan juga pakaian," ucap Haikal.

"Baik, Tuan. Kalau begitu saya permisi terlebih dahulu," ucap Along keluar dari kamar meninggalkan sepasang suami istri itu.

Haikal berjalan mendekat dan duduk di atas brankar. Ia masih menatap wajah pucat Kaina dengan pikiran yang melayang.

Gadis malang!. batinnya.

Tak lama, Kaina mulai tersadar. Ia mengerang ketakutan dengan nafas yang mulai terasa sesak.

Haikal terkejut dan langsung menekan tombol emergency untuk memanggil dokter ataupun perawat.

"Bunda, bunda tolong aku! Bunda, hiks...," ucap Kaina dengan mata yang terpejam.

"Hei gadis, bangunlah!" ucap Haikal menggoyangkan tubuh Kaina dan langsung membuat gadis itu terbangun.

Kaina menatap keadaan sekitar dengan mata yang memerah. Ia menggenggam ujung selimut dengan sangat erat.

Haikal bingung harus berbuat apa, namun ia mencoba untuk mendekat dan memegang tangan Kaina, berharap ia bisa menenangkan gadis itu.

Kaina terkejut ketika tangannya disentuh oleh Haikal. Ia segera menatap sang suami dengan air mata yang menggenang

"Anda jahat, Tuan!" ucap Kaina dengan suara paraunya.

"Kamu jangan sembarangan bicara!" ucap Haikal kesal.

"Anda mematikan lampu kamar mandi dengan sengaja," ucap Kaina marah.

Air matanya mengalir, namun perlahan ia merasakan sakit pada bagian dada. Beruntung, Rasya dan dua orang perawat lainnya segera datang.

Haikal hanya menatap mereka dengan datar. Namun seketika matanya melotot ketika melihat Rasya membuka satu kancing baju Kaina.

"Kau jangan sembarangan membuka bajunya!" ucap Haikal kesal sambil menahan tangan Rasya.

"Kau, lepaskan tanganmu! Aku hanya memeriksa, bukan memperkosa!" bentak Rasya yang kesal dan menghempaskan tangan Haikal.

Dua suster itu ingin mengusir Haikal namun tidak berani, sehingga mereka hanya memilih diam dan membantu dokter untuk menangani keadaan Kaina.

"Apa dadanya sering sakit seperti ini?" tanya Rasya dengan lembut.

Kaina mengangguk. "Kalau sudah kelelahan akan terasa sakit, Dokter," ucapnya meringis.

"Apa belum pernah berobat?" tanya Rasya dengan suara lembutnya.

Kaina menggeleng dan membuat dua pria tampan itu terkejut.

"Kenapa?" Tanya Rasya tidak percaya.

"Aku tidak suka berada di sini. Aku ingin pulang saja, nanti akan hilang sendiri," ucap Kaina lirih.

Rasya tau itu hanya alibi gadis ini saja. "Jantung kamu lemah, jangan terlalu kelelahan dan kurangi aktivitas berat. Kalau sakit, jangan ditahan sendiri lagi ya. Bahaya untuk kesehatanmu," ucapnya lembut.

Kaina hanya terdiam, ia baru tau jika sakit yang membuatnya terbiasa untuk bergadang itu adalah jantung.

Sakit yang menyebabkan sang ibunda pergi meninggalkannya. Ia hanya bisa menangis ketika rasa sakit itu semakin membuat dadanya sesak.

"Rasya, cepat kau tangani dia! Apa kau tidak lihat dia kesakitan?" bentak Haikal terlihat cemas dengan wajah pucat Kaina.

"Kau diamlah! Kalau tidak bisa tenang, kau tunggu saja di luar. Jangan mengangguku!" ucap Rasya ketus.

"Kau, cari mati ha?" Ucap Haikal kesal dan menatap tajam kearah Rasya.

Kaina berusaha untuk duduk, dan turun dari brankar.

"Eh, mau kemana?" tanya Rasya menahan tangan Kaina.

"Maaf, Dokter. Mungkin Dokter dan Tuan butuh waktu. Biar saya tunggu di luar saja," ucap Kaina lirih dengan tubuh lemahnya.

Rasya dan Haikal terkejut mendengar apa yang dikatakan oleh gadis ini.

"Kau diam tidur di sini! Jangan macam-macam atau kau tau akibatnya!" ucap Haikal mengancam Kaina.

Gadis itu hanya menganguk patuh. Ia berbaring di atas brankar seraya memikirkan hal positif. Itu adalah cara terbaik yang bisa ia lakukan agar bisa tenang dalam menghadapi situasi seperti ini.

Perlahan rasa sakit yang ia rasa mulai sedikit berkurang, ia sudah lebih tenang dari sebelumnya. Rasya mengambil obat dan juga injeksi agar Kaina bisa mendapatkan obat dari sakit yang ia derita.

"Tidak dokter. Saya tidak mau disuntik! Jangan!" ucap Kaina ketakutan.

"Ini tidak sakit, hanya sebentar saja!" ucap Rasya tersenyum sambil mengelus lengan Kaina.

"Jangan, Dokter. Saya tidak mau!" ucap Kaina ketakutan dengan jantung yang berdetak cepat.

Itu dapat dilihat dari monitor yang ada di dekatnya. Rasya menatap Haikal jengah.

"Tidak bisakah kau membantu untuk membujuk istrimu ini?" Tanya Dokter tampan itu.

"Ck, menyusahkan saja!" ucap Haikal berjalan mendekat kearah Kaina.

Gadis itu semakin bergetar ketika Haikal menyentuhnya. Dengan sigap, pria tampan itu memeluk Kaina dan menyembunyikan wajah sang istri di dada bidangnya.

"Sudah, jangan takut! Belum sehari saja kau menjadi istriku, sudah seperti ini!" ucap Haikal mengomel.

"Sshh, sakit!" desis Kaina ketika merasakan jarum itu mulai menembus kulitnya.

Tanpa sadar ia mengigit dada Haikal dan membuat pria tampan itu menjerit kesakitan.

"Aarrghh! Kenapa kau menggigitku?" ucap Haikal mengusap dadanya.

Ia membaringkan Kaina dengan hati-hati dan menatap tajam gadis itu.

"Ma-maaf!" ucap Kaina lirih sambil mengusap bekas suntikan di tangannya.

Rasya hanya menahan tawa melihat tingkah pasutri yang ada dihadapannya. Ia menggeleng dan memperhatikan monitor yang mulai menunjukkan pergerakan stabil dari detak jantung Kaina.

"Obatnya sudah mulai bekerja. Istirahat ya, jangan begadang. Walaupun kamu insomnia tapi usahakan untuk tertidur. Kalau tidak bisa, minta peluk saja sama suamimu!" ucap Rasya.

"Terima kasih, Dokter," ucap Kaina dengan mata yang mulai terpejam.

Haikal hanya menatap interaksi itu dengan tatapan tidak suka. Ia segera mengusir Rasya dari sana agar tidak memandang sang istri terlalu lama.

Terpopuler

Comments

mama ayra

mama ayra

hahahah.. tuan muda mulai posesif

2023-03-10

2

🍾⃝ͩ sᷞuͧ ᴄᷠIͣ Hiatus🕊️⃝ᥴͨᏼᷛ

🍾⃝ͩ sᷞuͧ ᴄᷠIͣ Hiatus🕊️⃝ᥴͨᏼᷛ

kasihan istri haikal yaa

2023-02-24

2

☠ᵏᵋᶜᶟ🍾⃝ͩɢᷞʜᷴᴇᷡᴀᷲℛᵉˣ⚔️⃠ 🍁

☠ᵏᵋᶜᶟ🍾⃝ͩɢᷞʜᷴᴇᷡᴀᷲℛᵉˣ⚔️⃠ 🍁

kek nya mulai posesif niyh suaminya 🤣

2023-02-11

1

lihat semua
Episodes
1 Terpaksa
2 Bertemu
3 Pernikahan Sederhana
4 Pelukan Pertama
5 Malam Pertama
6 Mengandalkan Diri Sendiri
7 Masakan Pertama
8 Keberanian Kaina
9 Ibu Tiri
10 Bentakan Kaina
11 Drama Morning Kiss
12 Karena Sisca
13 Amarah dan Khawatir
14 Membenarkan
15 Memeluknya
16 Benar Mengancam
17 Memulai
18 Memanjakannya
19 Kebenaran
20 Bertemu Mertua
21 Membawanya Kembali
22 Menemui Tambatannya
23 Cintai Aku Kaina!
24 Baginda Maha Raja
25 Semi Bulan Madu
26 Aku Kalah!
27 Hingga Waktu Tiba
28 Murung
29 Menangislah, Sayang!
30 Membelanya
31 Haikal Mecum
32 Dia Kembali!
33 Apakah Harus Bertahan?
34 Ditolak?
35 Siapa Dia?
36 Mengungkapkan
37 Merasa Cemas
38 Kabar
39 Bertemu
40 Ditinggal Suami
41 Bertemu Ayah
42 Bisakah kita berteman?
43 Masalah Baru
44 Berusaha untuk melawan
45 Paniknya calon Ayah
46 Membereskan Filda
47 Asisten Baru
48 Tidak bisa menolak
49 Hari pertama
50 Mengaminkan
51 Mulai menerima
52 Kaina Mulai Bertingkah
53 Merajuk
54 Sudah saatnya
55 Kaina Kalap
56 Canggung
57 Tidak bisa menahan diri
58 Amarah Haikal
59 Membongkar kebusukannya!
60 Rindu yang teramat
61 Berkunjung
62 Harta Karun
63 Apa kamu bahagia, Nak?
64 Merasa bahagia
65 Mendambanya
66 Aku akan membahagiakannya!
67 Rencana Leo
68 Sudah saatnya
69 Selalu mendukungmu!
70 Apa Lagi, Mas?
71 Bertemu kembali
72 Jangan paksa aku, Mom!
73 Ikuti Rencanaku!
74 Apa keputusanku sudah benar?
75 Apakah aku pantas?
76 Diremehkan
77 Isu mulai mencuat
78 Merasa malu
79 Aku berhasil, Bunda!
80 Merasa tidak adil
81 Selena, tenanglah!
82 Rumor menyebar luas
83 Mengumumkan
84 Menyerahlah!
85 Terusir!
86 Adik Tiri Tersayang
87 Maafkan Aku, Kak!
88 HIV?
89 Mengamuk
90 Aku mencintaimu, Suamiku!
91 Tamu tak di undang
92 Mencari Jawaban
93 Ada Apa
94 Mulai Terusik.
95 Terdiam
96 mencari gara-gara
97 Kita Bersama
98 Melamarmu
99 Firasat
100 Siapa Dia?
101 Hadiah Pernikahan
102 Pernikahan
103 Ulah Selena
104 Mommy Merestui Kalian!
105 Ketegangan
106 Aku bukan dia
107 Ke mana Selena?
108 Kelahiran Baby Twins
109 Hanan dan Kean
110 Kedekatan
111 Welcome Home
112 Begitu telaten
113 Milikku
114 Dia kembali
115 Urus Sendiri Urusanmu
116 Pertikaian
117 Hal Serius
118 harus bertahan
Episodes

Updated 118 Episodes

1
Terpaksa
2
Bertemu
3
Pernikahan Sederhana
4
Pelukan Pertama
5
Malam Pertama
6
Mengandalkan Diri Sendiri
7
Masakan Pertama
8
Keberanian Kaina
9
Ibu Tiri
10
Bentakan Kaina
11
Drama Morning Kiss
12
Karena Sisca
13
Amarah dan Khawatir
14
Membenarkan
15
Memeluknya
16
Benar Mengancam
17
Memulai
18
Memanjakannya
19
Kebenaran
20
Bertemu Mertua
21
Membawanya Kembali
22
Menemui Tambatannya
23
Cintai Aku Kaina!
24
Baginda Maha Raja
25
Semi Bulan Madu
26
Aku Kalah!
27
Hingga Waktu Tiba
28
Murung
29
Menangislah, Sayang!
30
Membelanya
31
Haikal Mecum
32
Dia Kembali!
33
Apakah Harus Bertahan?
34
Ditolak?
35
Siapa Dia?
36
Mengungkapkan
37
Merasa Cemas
38
Kabar
39
Bertemu
40
Ditinggal Suami
41
Bertemu Ayah
42
Bisakah kita berteman?
43
Masalah Baru
44
Berusaha untuk melawan
45
Paniknya calon Ayah
46
Membereskan Filda
47
Asisten Baru
48
Tidak bisa menolak
49
Hari pertama
50
Mengaminkan
51
Mulai menerima
52
Kaina Mulai Bertingkah
53
Merajuk
54
Sudah saatnya
55
Kaina Kalap
56
Canggung
57
Tidak bisa menahan diri
58
Amarah Haikal
59
Membongkar kebusukannya!
60
Rindu yang teramat
61
Berkunjung
62
Harta Karun
63
Apa kamu bahagia, Nak?
64
Merasa bahagia
65
Mendambanya
66
Aku akan membahagiakannya!
67
Rencana Leo
68
Sudah saatnya
69
Selalu mendukungmu!
70
Apa Lagi, Mas?
71
Bertemu kembali
72
Jangan paksa aku, Mom!
73
Ikuti Rencanaku!
74
Apa keputusanku sudah benar?
75
Apakah aku pantas?
76
Diremehkan
77
Isu mulai mencuat
78
Merasa malu
79
Aku berhasil, Bunda!
80
Merasa tidak adil
81
Selena, tenanglah!
82
Rumor menyebar luas
83
Mengumumkan
84
Menyerahlah!
85
Terusir!
86
Adik Tiri Tersayang
87
Maafkan Aku, Kak!
88
HIV?
89
Mengamuk
90
Aku mencintaimu, Suamiku!
91
Tamu tak di undang
92
Mencari Jawaban
93
Ada Apa
94
Mulai Terusik.
95
Terdiam
96
mencari gara-gara
97
Kita Bersama
98
Melamarmu
99
Firasat
100
Siapa Dia?
101
Hadiah Pernikahan
102
Pernikahan
103
Ulah Selena
104
Mommy Merestui Kalian!
105
Ketegangan
106
Aku bukan dia
107
Ke mana Selena?
108
Kelahiran Baby Twins
109
Hanan dan Kean
110
Kedekatan
111
Welcome Home
112
Begitu telaten
113
Milikku
114
Dia kembali
115
Urus Sendiri Urusanmu
116
Pertikaian
117
Hal Serius
118
harus bertahan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!