Senior Is My Future Wife

Senior Is My Future Wife

Chapter 1

Hari ini merupakan perayaan kelulusan bagi remaja yang sudah menyelesaikan pendidikan SMA. Banyak siswa-siswi yang merupakan adik kelas mereka datang mengucapkan selamat serta perpisahan kepada kakak tingkat yang baru saja lulus. Fajar tengah berdiri melihat disekitar aula, menunggu kehadiran kedua orangtuanya. Aula yang sedang riuh, terhening setelah seseorang berbicara di podium agar siswa-siswi yang sudah lulus untuk segera mengambil tempat duduk yang telah tersedia karena acara akan segera dimulai.

Fajar masih melihat di pintu masuk aula. Bima yang merupakan sahabatnya menghampiri fajar dan mengajak untuk duduk bersama.

" Bro, yuk kita duduk. Acaranya udah mau mulai." Ajak Bima menarik tangan fajar.

Karena tidak ada tanda-tanda kehadiran orangtuanya, fajar akhirnya menurut untuk duduk bersama dengan Bima. Acara sudah mulai sang mc acara sudah mulai dengan kata sambutannya. Sudah hampir di penghujung acara, namun orang tua Fajar belum juga datang. Fajar mencoba berfikir positif mungkin kedua orang tuanya sedang sibuk dengan pekerjaan. Makanya mereka berdua melewatkan acara kelulusannya.

Sang MC panggung mulai membacakan lulusan di SMA itu.

" Baiklah, disini aku akan membacakan lulusan terbaik SMA negeri Pancasila jatuh kepada.... Fajar Saputra." Teriak MC menyebutkan nama Fajar.

Bima yang duduk disampingnya fajar memeluk sahabatnya itu sekaligus mengucapkan selamat kepadanya. Fajar berdiri dan tersenyum kepada semua orang yang disitu. Dirinya mulai berjalan menuju panggung. Diatas panggung, fajar menerima penghargaan yang diberikan oleh kepala sekolahnya.

Diatas podium, fajar mulai memberikan kata-kata sambutan nya, " Pertama-tama, aku ingin mengucapkan terima kasih kedua orang tuaku yang hari ini tidak sempat hadir, terima kasih juga buat bapak dan ibu guru. Jujur, menjadi lulusan terbaik menurut aku tidaklah mudah. Dimana kita harus rajin belajar. Aku sebenarnya tidak menginginkan ini, karena memang diri aku sendiri sangat suka belajar. Pesan untuk adik-adik kelas yang sempat hadir disini untuk tetap rajin belajar. Karena untuk lulus itu tidaklah mudah. Terima kasih."

Acara kelulusan telah usai, orang tua fajar baru saja tiba di aula. Fajar yang berdiri menerima ucapan selamat dari teman-temannya segera menghampiri orangtuanya.

" Maaf ya nak, Ayah dan mama datang telat ke sini. Soalnya ada urusan mendadak tadi." Kata mama fajar mencoba memberikan penjelasan kepada anaknya.

" Gak apa-apa kok, mah." Ujar fajar sambil tersenyum.

Mama fajar melihat piagam yang dipegangi oleh anaknya itu akhirnya bertanya, " piagam apa itu?"

" Ah ini, aku barusan mendapat penghargaan sebagai lulusan terbaik, ma."

" Selamat ya, anak ayah ini memang hebat." Ucap ayah fajar sambil memeluk anak semata wayangnya itu.

Karena acaranya sudah selesai, fajar pamit kepada teman-temannya untuk pulang bersama dengan kedua orangtuanya. Selama perjalanan tidak ada suara. Sang ayah ingin berbicara, namun dia urungkan kembali niatnya.

Sesampainya di rumah, ayah meminta fajar untuk menemuinya nanti setelah selesai makan siang. Fajar mengangguk, dan setelah makan siang fajar segera menemui ayahnya di ruangan kerja.

" Ada apa ayah?" Tanya fajar karena baru kali ini ayahnya meminta untuk berbicara berdua.

" Ada yang ingin ayah dan mama ingin sampaikan."

" Apa ayah?" Tanya fajar.

" Jadi dulu ayah sempat berjanji kepada sahabat dekat ayah. Bahwa kami ingin menjodohkan kedua anak kami."

" Maksud Ayah, ayah ingin menjodohkan aku dengan anak dari sahabat ayah?" Tanya fajar yang mulai paham dengan pembicaraan ayahnya.

Ayah hanya mengangguk sebagai tanda jika yang tanyakan fajar adalah benar.

" Tapi ayah, fajar baru saja lulus SMA. Fajar juga ingin melanjutkan kuliah."

" Nak, kamu bisa melanjutkan kuliah mu. Ayah hanya ingin memberitahu mu saja. Agar gak ada kebohongan diantara kita."

" Lalu kapan akan melaksanakan pertunangannya?" Tanya fajar.

" Masih belum tahu. Ayah dan ibu belum membicarakan itu kepada sahabat ayah. Tapi kamu gak keberatan dengan perjodohan ini?"

" Selama ayah dan ibu merasa jika itu yang terbaik untukku. Aku gak akan keberatan." Jawab fajar.

Ayah tersenyum, dia begitu bangga dengan anaknya. Fajar begitu penurut bahkan tidak sekalipun bersikap kurang ajar kepada kedua orangtuanya.

Fajar keluar dari ruangan kerja ayahnya, meski ada rasa yang tidak terima dengan keputusan orangtuanya yang mendadak. Bagi fajar sebagai anak yang baik dia tidak mau menolak keputusan orangtuanya itu. Karena baginya, ayah dan ibunya adalah yang terbaik. Namun, teringat sesuatu dia kembali masuk ke ruangan kerja ayahnya.

" Ayah."

" Ada apa nak?"

" Bagaimana dengan gadis yang dijodohkan denganku. Apakah dia juga mau?" Tanya fajar.

" Masih belum tahu, sahabat ayah belum memberitahu dia." Jawab ayah.

" Ayah, apakah aku boleh tahu siapa calon istri ku nanti?"

" Boleh, kamu nanti mau kuliah di Jakarta, kan? Gadis itu juga sudah kuliah disana. Nanti ayah akan kasih tahu nama serta jurusan yang calon istri mu ambil."

" Makasih ayah." Ujar fajar lalu keluar dari ruangan kerja ayahnya. Dia begitu penasaran dengan gadis yang dijodohkan oleh kedua orangtuanya itu.

Hari terus berlalu, tidak terasa sudah dua Minggu fajar di rumah sebagai anak yang baru lulus SMA. Dirinya sudah mendaftarkan kuliah di salah satu universitas di Jakarta. Dan Minggu ini dirinya harus berangkat, untuk melaksanakan penerimaan mahasiswa baru. Fajar tengah mengisi pakaiannya kedalam koper. Mama masuk kedalam kamar anaknya. Dia membantu fajar merapikan pakaian di koper. Dia menatap wajah anaknya itu, seolah tidak tega anaknya harus kuliah ditempat yang jauh dari jangkauannya.

Fajar yang mengetahui jika ibunya khawatir mencoba untuk menenangkan ibunya, " Mama gak usah khawatir. Disana fajar akan baik-baik saja."

" Tapi sayang, kamu akan sendirian hidup disana."

" Gak kok mah, pasti akan ada teman mah. Disana juga ada Bima serta calon istri fajar juga ada disana." Kata fajar mencoba menyakinkan ibunya.

" Tapi sayang, dia belum tahu kalau kamu adalah calon suaminya."

" Gak apa-apa ma, mama gak usah khawatir."

Sang ibu hanya bisa mengikhlaskan meski dirinya jauh amat khawatir dengan anak semata wayangnya itu.

Fajar menaiki bus menuju kota Jakarta, dia membuka dompetnya yang berisikan sebuah foto seorang gadis. Gadis itu ialah calon istrinya, di belakang foto itu juga tertulis alamat tempat tinggal gadis itu.

" Sebentar lagi kita akan bertemu di jurusan teknik arsitektur." Ujar fajar kepada foto itu.

Fajar mengambil jurusan yang sama dengan calon istrinya. Karena dirinya ingin melihat serta mengenal lebih dekat dengan sang calon istri. Meski dia tahu orang tua gadis itu belum memberitahu tentang perjodohan mereka berdua.

Hampir tiga jam perjalanan, fajar sudah sampai di Jakarta. Di terminal fajar sudah disambut oleh sahabat Bima. Yang sudah duluan berada di Jakarta.

" Selamat datang di Jakarta, bro." Ucap Bima sebagai kata sambutan untuk sahabat itu.

Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Pengumuman
24 Chapter 23
25 Chapter 24
26 Chapter 25
27 Chapter 26
28 Chapter 27
29 Chapter 28
30 Chapter 29
31 Chapter 30
32 Chapter 31
33 Chapter 32
34 Chapter 33
35 Chapter 34
36 Chapter 35
37 Chapter 36
38 Chapter 37
39 Chapter 38
40 Chapter 39
41 Chapter 40
42 Chapter 41
43 Chapter 42
44 Chapter 43
45 Chapter 44
46 Chapter 45
47 Chapter 46
48 Chapter 47
49 Chapter 48
50 Chapter 49
51 Chapter 50
52 Chapter 51
53 Chapter 52
54 Chapter 53
55 Chapter 54
56 Chapter 55
57 Chapter 56
58 Chapter 57
59 Chapter 58
60 Chapter 59
61 Chapter 60
62 Chapter 61
63 Chapter 62
64 Chapter 63
65 Chapter 64
66 Chapter 65
67 Chapter 66
68 Chapter 67
69 Chapter 68
70 Chapter 69
71 Chapter 70
72 Bab 71
73 Bab 72
74 Bab 73
75 Chapter 74
76 Chapter 75
77 Bab 76
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Bab 93
94 Chapter 94
95 Chapter 95
96 Chapter 96
97 Chapter 97
Episodes

Updated 97 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Pengumuman
24
Chapter 23
25
Chapter 24
26
Chapter 25
27
Chapter 26
28
Chapter 27
29
Chapter 28
30
Chapter 29
31
Chapter 30
32
Chapter 31
33
Chapter 32
34
Chapter 33
35
Chapter 34
36
Chapter 35
37
Chapter 36
38
Chapter 37
39
Chapter 38
40
Chapter 39
41
Chapter 40
42
Chapter 41
43
Chapter 42
44
Chapter 43
45
Chapter 44
46
Chapter 45
47
Chapter 46
48
Chapter 47
49
Chapter 48
50
Chapter 49
51
Chapter 50
52
Chapter 51
53
Chapter 52
54
Chapter 53
55
Chapter 54
56
Chapter 55
57
Chapter 56
58
Chapter 57
59
Chapter 58
60
Chapter 59
61
Chapter 60
62
Chapter 61
63
Chapter 62
64
Chapter 63
65
Chapter 64
66
Chapter 65
67
Chapter 66
68
Chapter 67
69
Chapter 68
70
Chapter 69
71
Chapter 70
72
Bab 71
73
Bab 72
74
Bab 73
75
Chapter 74
76
Chapter 75
77
Bab 76
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Bab 93
94
Chapter 94
95
Chapter 95
96
Chapter 96
97
Chapter 97

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!