Chapter 4

Fajar berjalan melewati Nadia dan teman-temannya, Nadia segera memanggilnya, " Fajar dari fakulitas teknik."

Nadia berdiri dari bangkunya dan berjalan mendekati fajar.

" Kenapa kamu memegangi dua buku tanda tangan?" Tanya Nadia melihat dua buku tanda tangan ada ditangan Fajar.

" Yang satunya itu milik temanku."

" Temanmu? Kenapa temanmu gak melakukannya sendiri?"

" Kakak sendiri yang bilang ke kita untuk mendapatkan tanda tangan. Tetapi Kakak tidak mengatakan cara untuk mendapatkannya, kan?" Kata fajar.

" Apa kamu sudah mendapatkan tanda tanganku?" Tanya Nadia kepada fajar.

" Belum." Jawab fajar karena memang dirinya belum mendapatkan tanda tangan Nadia.

" Kalau begitu berikan buku tanda tanganmu." Ucap Nadia meminta buku tanda tangan fajar. Fajar lalu memberikan buku itu. Nadia duduk disamping prince sambil melihat berapa tanda tangan yang sudah fajar dapatkan.

" Ternyata kamu sudah cukup banyak mendapatkan tanda tangan dari panitia. Kalau begitu bisakah aku menyuruhmu melakukan sesuatu?" Ujar Nadia, kini saat dia untuk mengerjai anak yang sudah membantahnya di aula tadi.

" Apa itu?" Tanya fajar.

" Bisa gak?" Tanya Nadia balik.

" Bisa." Jawab fajar.

" Apa kamu lihat meja terakhir dibelakang sana?" Tanya Nadia sambil menunjukan meja yang dia maksud.

Fajar melihat kearah yang dimaksud Nadia, " Iya, aku melihatnya."

Nadia menyungging senyumannya, inilah saatnya dia mengerjai mahasiswa baru itu. Nadia lalu berkata, " Pergi dan naik diatas meja itu. Teriaklah sampai tiga kali dengan kalimat aku suka cowok."

Fajar tertegun mendengar perintah itu, namun Nadia adalah calon istrinya dia tidak mau menolak perintah itu. Fajar akhirnya dan hendak pergi menuju meja itu sebelum akhirnya ditahan lagi oleh Nadia.

" Tunggu, aku belum selesai. Setelah itu kamu mendekati beberapa cowok yang ada disana sebanyak 10 orang, dengan bertanya kepada mereka apakah kamu ingin menjadi pacarku. Apa kamu bisa melakukannya?"

Fajar terdiam, begitu berat baginya untuk melakukan itu. Kenapa Nadia tega menghukum calon suaminya dengan hukuman yang sangat memalukan. Padahal saat Nadia mulai mengobrol dengannya saja, fajar sudah begitu senang. Setidaknya dia memiliki kesempatan untuk berbicara dengan calon istrinya.

" Kenapa kamu diam saja? Apa kamu gak berani melakukannya?" Tanya Nadia melihat fajar hanya terdiam.

Fajar akhirnya mengangguk dan pergi menuju meja yang dimaksud oleh Nadia. Nadia tersenyum senang, saat fajar berani melakukan apa yang diperintahnya. Fajar berdiri diatas meja dan mulai berteriak dengan kalimat yang sudah diberitahukan oleh Nadia. Mahasiswa dan mahasiswi yang sedang menikmati makanan melihat kearahnya, bahkan ada pula yang tertawa melihat fajar melakukan hal bodoh itu. Setelah 3 kali berteriak, fajar turun dari meja dan mulai mendekati beberapa cowok untuk menanyakan apa kamu mau jadi pacarku. Nadia yang melihat itu tersenyum senang karena dia bisa mengerjai mahasiswa baru itu.

Fajar begitu malu melakukan itu, namun dia sudah sejauh ini. Maka di harus berhasil melakukannya. Tanpa disadari Bima melihat Fajar yang tengah menjalani perintah dari Nadia. Dia merasa kasihan terhadap sahabatnya itu, namun dia juga tidak bisa berbuat apa-apa. Dia terlalu takut untuk membela.

Fajar sudah menyelesaikan tugasnya, dia segera menghampiri Nadia.

" Sudah selesai." Ujarnya.

" Kerja bagus, ini ambillah." Ucap Nadia memberikan buku tanda tangan fajar.

Fajar mengecek buku tanda tangannya, namun ternyata Nadia belum menandatangani bukunya itu.

" Kamu belum menandatangani bukuku." Kata fajar, dia begitu kesal padahal dia sudah melakukan hal memalukan dalam hidupnya untuk mendapatkan tanda tangan Nadia. Namun, Nadia justru tidak menandatangani bukunya.

" Kapan aku bilang mau menandatanganinya?" Tanya Nadia kepada fajar.

" Jangan lakukan ini lagi, kembalikan buku temanmu dan biarkan dia melakukannya sendiri. Mengerti?" Ujar Nadia.

" Ah aku lupa, aku pikir aku bisa membantumu." Ujar Nadia mendekati fajar.

Tepat ditelinga fajar Nadia berbisik, " Aku bisa meminjamkan rok untuk kamu pakai, jika kamu suka."

Nadia tersenyum mengejek, dan kembali duduk dengan teman-temannya. Fajar menatap Nadia dengan geram, ternyata penilaiannya tentang Nadia itu salah. Gadis itu ternyata begitu licik, dia sudah mempermalukan fajar kali ini. Fajar menatap tajam calon istrinya itu lalu pergi dari situ.

Fajar pulang ke kosnya, dia lalu berbaring. Rasanya begitu melelahkan baginya setelah mengikuti kegiatan ospek di hari pertama. Meski ada kejadian yang sangat memalukan bagi fajar, karena Nadia sudah mempermalukannya. Fajar membuka buku yang dimana ada foto Nadia disana. Dia memandang foto calon istrinya itu. Mungkin sulit bagi fajar, untuk lebih dekat dengan Nadia. Ditambah Nadia belum mengetahui jika Nadia sudah dijodohkan dengannya.

" Aku akan tetap mengejar mu dan membuatmu cinta kepadaku." Ujar fajar kepada foto Nadia.

Langit nampaknya begitu mendung pertanda jika sebnatr lagi akan turun hujan. Fajar sudah rapi dengan pakaian hitam putih, berangkat menuju ke kampus untuk mengikuti ospek dihari kedua. Sebelum berkumpul di aula, para panitia meminta mereka untuk berkumpul disebuah ruangan. Disana mereka dibagikan sebuah kaos ospek untuk dikenakan dihari ini.

" Bagi yang baju ukuran S, segera berdir dan ambil kaosnya terlebih dahulu." Perintah panitia.

" Fajar, aku minta maaf soal buku tanda tangan yang membuatmu mendapatkan masalah." Ujar Bima kepada fajar, dia merasa bersalah karena membuat fajar menerima hukuman yang begitu memalukan untuknya.

" Gak apa-apa. Panitia itu akan selalu menemukan cara untuk menghukum kita." Ujar fajar kepada Bima agar dirinya tidak merasa bersalah lagi.

" Kamu memang sudah dari awal ditargetkan oleh panitia. Apa kamu pikir itu baik-baik saja?" Tanya yoga merasa khawatir karena sedari awal saat fajar membantah perintah Nadia, fajar sudah menjadi sasaran empuk bagi panitia ospek.

Namun, fajar tetap tersenyum. Bagi dia, dia tidak takut dengan panitia meski panitia akan menghukumnya berat karena menurutnya itu hanya akan berlaku sampai tiga hari. Setelah itu semuanya akan kembali seperti biasa.

" Berikutnya ukuran M, silakan ambil." Perintah panitia.

Yoga yang kebetulan ukuran badannya kecil, segera berdiri dan mengambil bajunya.

Fajar dan Bima segera berdiri setelah diperintah untuk ukuran L mengambil baju mereka. Fajar sudah mendapatkan kaosnya. Namun saat giliran dibelakangnya, kaos berukuran L sudah habis.

" Untuk ukuran L sudah habis, yang ada hanya ukuran M. Apa gak masalah jika kamu menggunakan kaos ukuran M?" Tanya panitia.

" Gak masalah." Kata mahasiswa itu lalu menerima kaosnya yang berukuran M.

" Hey.." panggil fajar kepada mahasiswa itu.

" Nama ku Wawan." Ujar mahasiswa itu.

" Wawan, kamu ingin menukar kaos mu denganku? Aku lebih kecil, kamu bisa menggunakan kaos berukuran M." Ujar fajar, dia merasa jika ukuran M yang diterima Wawan mungkin akan kekecilan untuknya sebab badan Wawan terlihat besar.

" Serius?" Wawan lalu memberikan kaosnya kepada fajar, begitupula dengan fajar.

" Terima kasih. Dan kamu..." Ucap Wawan.

" Namaku fajar."

" Terima kasih banyak ya fajar." Ujar Wawan.

Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Pengumuman
24 Chapter 23
25 Chapter 24
26 Chapter 25
27 Chapter 26
28 Chapter 27
29 Chapter 28
30 Chapter 29
31 Chapter 30
32 Chapter 31
33 Chapter 32
34 Chapter 33
35 Chapter 34
36 Chapter 35
37 Chapter 36
38 Chapter 37
39 Chapter 38
40 Chapter 39
41 Chapter 40
42 Chapter 41
43 Chapter 42
44 Chapter 43
45 Chapter 44
46 Chapter 45
47 Chapter 46
48 Chapter 47
49 Chapter 48
50 Chapter 49
51 Chapter 50
52 Chapter 51
53 Chapter 52
54 Chapter 53
55 Chapter 54
56 Chapter 55
57 Chapter 56
58 Chapter 57
59 Chapter 58
60 Chapter 59
61 Chapter 60
62 Chapter 61
63 Chapter 62
64 Chapter 63
65 Chapter 64
66 Chapter 65
67 Chapter 66
68 Chapter 67
69 Chapter 68
70 Chapter 69
71 Chapter 70
72 Bab 71
73 Bab 72
74 Bab 73
75 Chapter 74
76 Chapter 75
77 Bab 76
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Bab 93
94 Chapter 94
95 Chapter 95
96 Chapter 96
97 Chapter 97
Episodes

Updated 97 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Pengumuman
24
Chapter 23
25
Chapter 24
26
Chapter 25
27
Chapter 26
28
Chapter 27
29
Chapter 28
30
Chapter 29
31
Chapter 30
32
Chapter 31
33
Chapter 32
34
Chapter 33
35
Chapter 34
36
Chapter 35
37
Chapter 36
38
Chapter 37
39
Chapter 38
40
Chapter 39
41
Chapter 40
42
Chapter 41
43
Chapter 42
44
Chapter 43
45
Chapter 44
46
Chapter 45
47
Chapter 46
48
Chapter 47
49
Chapter 48
50
Chapter 49
51
Chapter 50
52
Chapter 51
53
Chapter 52
54
Chapter 53
55
Chapter 54
56
Chapter 55
57
Chapter 56
58
Chapter 57
59
Chapter 58
60
Chapter 59
61
Chapter 60
62
Chapter 61
63
Chapter 62
64
Chapter 63
65
Chapter 64
66
Chapter 65
67
Chapter 66
68
Chapter 67
69
Chapter 68
70
Chapter 69
71
Chapter 70
72
Bab 71
73
Bab 72
74
Bab 73
75
Chapter 74
76
Chapter 75
77
Bab 76
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Bab 93
94
Chapter 94
95
Chapter 95
96
Chapter 96
97
Chapter 97

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!