Chapter 5

Mahasiswa baru diminta untuk segera mengantikan baju yang mereka pakai dengan baju yang baru saja dibagikan. Setelah itu mahasiswa baru diminta untuk berkumpul di aula. Didalam aula, Nadia selaku ketua panitia ospek berserta panitia lain sudah berdiri diatas panggung. Seperti di ospek hari pertama, wajah Nadia tidak menunjukan senyum sama sekali.

Mahasiswa baru sudah berkumpul, dan duduk dengan rapi. Nadia yang sudah berdiri sejak tadi mulai memberi kata sambutan berupa pertanyaan kepada mereka.

" Baiklah, selamat pagi semua. Tidak perlu banyak kata yang aku sampaikan. Aku hanya ingin memberikan satu pertanyaan kepada kalian. Berapa jumlah mahasiswa baru yang hadir hari ini?"

Dengan jumlah yang begitu banyak tidak mungkin bagi mereka untuk mengetahui berapa jumlah mahasiswa yang hadir di hari kedua ospek. Alhasil pertanyaan dari Nadia tidak dijawab oleh mereka.

" Apa kalian gak mendengar apa yang aku tanyakan? Berapa jumlah kalian yang hadir hari ini?" Tanya Nadia dengan tegas.

Mahasiswa baru hanya bisa menunduk, mereka tidak tahu harus menjawab apa.

" Kalian harus menjawab ketika aku sedang bertanya!" Nadia membentak dengan suara yang tinggi.

Lagi-lagi hanya keheningan yang menjawab pertanyaan Nadia.

" Kalian gak mau untuk menjawab! Berarti selama ini kalian gak perduli dengan teman-teman kalian sama sekali. Itu sebabnya kalian gak tahu satupun dari mereka." Teriak Nadia, namun arah matanya melihat fajar mengambil sapu tangan di saku celananya dan memberikan kepada teman disebelahnya.

Nadia berjalan menghampiri fajar, dan berdiri didepannya.

" Fajar Saputra dari fakultas teknik. Berdiri!" Teriak Nadia.

Fajar segera berdiri, kini mereka berdua sedang berhadapan satu sama lain.

" Aku tanya kepadamu berapa mahasiswa baru yang hadir hari ini?" Tanya Nadia dengan yang pelan tidak seperti tadi berteriak, namun tetap wajah terlihat serius.

" Aku tidak tahu." Jawab fajar.

" Kenapa kamu tidak tahu?" Tanya Nadia lagi.

" Karena aku tidak menghitung mereka." Jawab fajar.

" Meski kamu tidak menghitungnya. Tetapi setiap pertanyaan yang aku beri ku jawabannya. Paham?" Kata Nadia kepada fajar, agar fajar paham dengan maksudnya.

" Iya, aku paham."

Nadia mengambil gelang disaku jas almamaternya. Dia menunjukan gelang itu sambil mengangkatnya tinggi.

" Kamu tahu gelang ini?" Tanya Nadia kepada fajar.

"Iya."

" Gelang ini adalah lambang bagi semua mahasiswa di kampus universitas Jakarta. Jadi kalian mahasiswa baru untuk lebih serius mengikuti ospek ini. Jika kalian ingin diakui sebagai mahasiswa di kampus ini. Bagi kalian yang tidak mau mengikuti lebih baik keluar dari aula." Teriak Nadia kepada seluruh mahasiswa baru.

" Sekarang kamu fajar, bagaimana jika aku tidak memberikan gelang ini untukmu? Apa yang harus kamu lakukan?" Tanya Nadia kepada fajar.

Fajar tidak menjawab, dia terdiam dan menatap wajah Nadia. Merasa fajar tidak menjawab pertanyaannya, Nadia berbalik untuk kembali ke panggung.

" Aku tinggal mengambilnya darimu."

Perkataan fajar membuat Nadia kembali berhadapan dengannya.

" Apa katamu?" Nadia kesal dengan jawaban fajar.

" Jika kamu tidak memberikan gelang itu kepada kamu semua, kami tinggal merebutnya darimu."

Panitia yang berdiri mulai saling berpandangan mendengar jawaban fajar, mereka merasa jika fajar tidak takut dengan ancaman Nadia. Nadia merasa kesal dengan jawaban itu.

" Bagaimana kamu melakukannya?" Nadia membentak fajar.

"Aku akan menjadikan mu istriku. Kata orang, apa yang menjadi milik pasanganmu juga menjadi milikmu. Jika aku bisa menjadikanmu istrimu, maka gelang itu juga akan menjadi milikku." Fajar menjawab dengan santai. Dia tidak takut dengan bentakan Nadia.

Nadia begitu geram dengan fajar, dia menarik kaos yang fajar kenakan, beruntungnya Kiran datang mencegahnya.

" Kamu benar-benar berani ya, fajar! Bagus! Mari kita lihat apa kamu bisa melakukan apa yang kamu katakan!" Ancam Nadia.

Nadia berbalik untuk kembali ke panggung sambil berkata, " Untuk saat ini gelang ini masih menjadi milikku, jadi sebagai mahasiswa senior aku berhak untuk memerintahkan kalian semua untuk melakukan apapun." Teriak Nadia kepada seluruh mahasiswa baru yang ada di aula.

" Dan untuk kamu fajar dari fakultas teknik, sekarang juga kamu push up 20 kali." Teriak Nadia lagi. Fajar yang berdiri segera melakukannya.

Setelah selesai pertemuan di aula, mahasiswa baru diarahkan kelapangan. Mereka diminta untuk saling merangkul satu sama lain. Yoga mengajak Bima berbicara, karena dia mengingat jika dia lupa mengunci pintu kamar kostnya. Yoga berencana untuk izin sebentar, namun Bima menyarankan agar Yoga untuk tidak melakukan itu karena itu justru membuat Yoga dapat hukuman dari senior, Kevin yang disampingnya Bima juga menyetujui apa yang dikatakan oleh Bima. Namun, tidak disangka obrolan mereka dilihat oleh panitia.

" Hey, apa yang kalian bicarakan?" Teriak Bunga selalu panitia kepada mereka bertiga.

Bima, Yoga dan Kevin saling memandang. Bima memarahi Yoga karena sudah mengajaknya bicara. Akhirnya Kevin mengangkat tangannya.

" Kevin, dari fakultas teknik. Bolehkah aku meminta izin!" Kevin berdiri.

"Apa yang kalian bicarakan?" Tanya Bunga kepada Kevin.

" Begini, kami lupa mengunci pintu kamar kost saat berangkat ke kampus. Jadi kami bisakah meminta izin sebentar, kost kami juga tidak jauh dari kampus." Ujar Kevin.

Namun, sayangnya bunga tidak mengizinkan mereka bertiga untuk ke kost, karena menurutnya itu tidak ada sangkut pautnya dengan Ospek dan itu adalah urusan mereka bertiga yang lalai.

Para mahasiswa baru, diminta untuk istirahat. Kebayangkan dari mereka merasa lelah, karena dari jam 9 pagi hingga jam 10 mereka berjemur dilapangkan. Karena merasa lelah ada beberapa mahasiswa, mencari kelas untuk sekedar tidur sebentar sebelum kembali mengikuti kegiatan ospek.

Karena hal itu, saat kembali mengikuti ospek, para mahasiswa baru kebanyakan datang terlambat untuk berkumpul di lapangan. Mereka diminta untuk kembali ke posisi semula. Bahkan Nadia membentak mereka karena sudah datang terlambat dari jam yang sudah ditentukan.

Nadia lalu menunjuk fajar untuk berdiri sebagai perwakilan dari teman-temannya. Nadia meminta fajar untuk menjawab pertanyaan yang tadi pagi ditanyakan namun fajar tidak tahu jawabannya.

" Fajar, pertanyaan ku sama seperti pertanyaan tadi di aula. Berapa jumlah mahasiswa baru yang hadir hari ini?"

" Baik, sudah aku lakukan untuk bisa menjawab pertanyaan mu. Mahasiswa yang mengikuti ospek dari hari ini berjumlah 1.1180 mahasiswa."

" Baik, tetapi mana bisa aku percaya dengan jawabanmu. Aku ingin kamu menghitung semua mahasiswa baru yang hadir disini." Perintah Nadia, fajar hanya bisa menuruti dan mulai menghitung satu persatu teman seangkatannya.

" Jadi berapa mahasiswa yang hadir disini!" tanya Nadia dengan tegas kepada fajar.

" Yang hadir hari ini 1.100 orang mahasiswa." ujar fajar setelah menghitung semua mahasiswa baru yang hadir di lapangan.

" Baik, satu pertanyaan lagi yang ingin aku tanyakan padamu. Aku ingin tahu dimana 80 orang mahasiswa. Dimana mereka?" tanya Nadia lagi kepada fajar.

Fajar hanya terdiam, dia tidak tahu harus menjawab apa. Sebab bukan urusan fajar untuk tahu kemana 80 mahasiswa yang tidak hadir.

" Dimana mereka!" bentak Nadia melihat fajar belum juga menjawab pertanyaannya.

" Angkat kepala kalian semua! lihatlah teman kalian yang tidak bisa menjawab pertanyaan ku! Berarti kalian semua akan dihukum!" teriak Nadia kepada semua mahasiswa baru.

" Mereka gak akan hilang." teriak fajar.

" Coba katakan sekali lagi." kata Nadia.

" Ke 80 mahasiswa itu gak akan hilang." ujar fajar.

" Buka matamu dan lihatlah tidak ada 80 mahasiswa baru yang hadir disini. Apa maksudmu dengan mengatakan mereka tidak hilang." bentak Nadia.

" Mereka beneran gak hilang. Mereka hanya tidak bisa hadir untuk saat ini." ujar fajar.

Hal itu membuat Nadia bertambah emosi dengan sikap fajar yang tidak mau mengalah dengannya.

Terpopuler

Comments

Leebit

Leebit

Makasih..

2023-01-02

0

Bibiana Saul

Bibiana Saul

semngat Thor

2023-01-02

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Pengumuman
24 Chapter 23
25 Chapter 24
26 Chapter 25
27 Chapter 26
28 Chapter 27
29 Chapter 28
30 Chapter 29
31 Chapter 30
32 Chapter 31
33 Chapter 32
34 Chapter 33
35 Chapter 34
36 Chapter 35
37 Chapter 36
38 Chapter 37
39 Chapter 38
40 Chapter 39
41 Chapter 40
42 Chapter 41
43 Chapter 42
44 Chapter 43
45 Chapter 44
46 Chapter 45
47 Chapter 46
48 Chapter 47
49 Chapter 48
50 Chapter 49
51 Chapter 50
52 Chapter 51
53 Chapter 52
54 Chapter 53
55 Chapter 54
56 Chapter 55
57 Chapter 56
58 Chapter 57
59 Chapter 58
60 Chapter 59
61 Chapter 60
62 Chapter 61
63 Chapter 62
64 Chapter 63
65 Chapter 64
66 Chapter 65
67 Chapter 66
68 Chapter 67
69 Chapter 68
70 Chapter 69
71 Chapter 70
72 Bab 71
73 Bab 72
74 Bab 73
75 Chapter 74
76 Chapter 75
77 Bab 76
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Bab 93
94 Chapter 94
95 Chapter 95
96 Chapter 96
97 Chapter 97
Episodes

Updated 97 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Pengumuman
24
Chapter 23
25
Chapter 24
26
Chapter 25
27
Chapter 26
28
Chapter 27
29
Chapter 28
30
Chapter 29
31
Chapter 30
32
Chapter 31
33
Chapter 32
34
Chapter 33
35
Chapter 34
36
Chapter 35
37
Chapter 36
38
Chapter 37
39
Chapter 38
40
Chapter 39
41
Chapter 40
42
Chapter 41
43
Chapter 42
44
Chapter 43
45
Chapter 44
46
Chapter 45
47
Chapter 46
48
Chapter 47
49
Chapter 48
50
Chapter 49
51
Chapter 50
52
Chapter 51
53
Chapter 52
54
Chapter 53
55
Chapter 54
56
Chapter 55
57
Chapter 56
58
Chapter 57
59
Chapter 58
60
Chapter 59
61
Chapter 60
62
Chapter 61
63
Chapter 62
64
Chapter 63
65
Chapter 64
66
Chapter 65
67
Chapter 66
68
Chapter 67
69
Chapter 68
70
Chapter 69
71
Chapter 70
72
Bab 71
73
Bab 72
74
Bab 73
75
Chapter 74
76
Chapter 75
77
Bab 76
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Bab 93
94
Chapter 94
95
Chapter 95
96
Chapter 96
97
Chapter 97

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!