Chapter 2

Masa orientasi mahasiswa baru telah di mulai, Fajar bersama dengan Bima menuju aula. Sebelum masuk mereka diminta untuk mengecek kehadiran dan juga mengambil name tag untuk digantung dileher, sebagai bentuk tanda pengenalan. Fajar begitu antusias dihari pertamanya memasuki dunia perkuliahan. Dia tersenyum ramah kepada kakak panitia.

Para mahasiswa baru diminta untuk duduk dengan rapi, dan panitia mulai meminta mahasiswa baru untuk bernyanyi bersama bahkan ada pula diminta untuk mereka. Suasana saat orientasi begitu menyenangkan bagi para mahasiswa baru. Namun, kesenangan itu tidak berselang lama. Ketua panitia orientasi berserta jajarannya memasuki aula. Suasana begitu hening, Fajar melihat ke arah ketua panitia yang masuk. Dia mengenali gadis dengan rambut panjang yang diikat, serta pipi yang cabi dan berkulit putih yang kini tengah memperlihatkan wajah tegasnya sambil berdiri tegak dihadapannya.

Gadis itu dengan dengan tatapan tajam melihat ke arah semua mahasiswa baru. Lalu dirinya berkata, " Selamat pagi, para mahasiswa-mahasiswa baru. Nama aku Nadia Kharisma.  Aku menduduki semester enam di fakulitas teknik. Aku bertugas sebagai ketua Ospek. Jika ada tidak tahu Ospek ialah orientasi studi pengenalan kampus. Aku berharap adik-adik semua dapat mengikuti acara ini dengan baik. Dan aku juga mengucapkan selamat kepada adik-adik semua yang sudah diterima di kampus universitas Jakarta. Tetapi untuk saat ini aku belum menerima kalian sebagai mahasiswa baru sebelum kalian memiliki gelang ini." Kata gadis itu mengangkat sebuah gelang yang berlambangkan logo kampus.

" Bagi kami selaku mahasiswa di kampus ini, gelang ini sangat berharga bagi mahasiswa karena ini adalah lambang untuk kita para mahasiswa di kampus ini. Bukan hanya itu ini juga sebagai pembeda bagi kita dan mahasiswa dari kampus lain. Jadi kalian semua harus belajar dan juga memahami apa itu ospek sebenarnya." Kata gadis itu dengan tegas.

" Selain itu kalian semua harus wajib datang ke acara ospek ini dan jangan sampai terlambat. Dan yang paling penting dalam pelaksanaan ospek ini kalian semua harus hormat kepada panitia." Kata salah satu panitia cowok dengan suara yang tegas dan lantang.

" Jadi apapun perintah dari aku ataupun para panitia lain kalian semua harus mengikuti. Kalian semua paham?" Teriak Nadia.

" Paham." Jawab para mahasiswa-mahasiswi baru dengan kompak.

Mata fajar tidak lepas padangan dari gadis yang bernama Nadia itu. Entah sejak kapan sebuah senyuman manis terukir diwajahnya.

" Jadi sekarang apa kalian ingin kenal dengan panitia lainnya?" Tanya Nadia.

" Iya." Jawab para mahasiswa baru.

" Sebelum itu, aku ingin kalian memperkenal diri kepada semua para panitia dan dapatkan semua tanda tangan dari mereka. Itu berlaku selama satu hari." Teriak Nadia dengan tegas.

Para mahasiswa baru yang mendengar mulai berbisik-bisik. Bagi mereka tidak mungkin mendapatkan tanda tangan semua panitia dalam waktu satu hari, karena panitia yang melaksanakan orientasi itu begitu banyak. Nadia yang melihat semua mahasiswa baru yang terlihat berbicara membuat Nadia kembali bertanya, " Apa ada masalah?"

" Oh iya, aku lupa memberitahukan satu aturan penting lagi. Sebelum kalian semua untuk berbicara, kalian harus berdiri, sebutkan nama dan fakulitas kalian. Sebelum kalian mengatakan sesuatu atau menyampaikan sesuatu kepada panitia." Ujar Nadia.

Namun, fajar mengangkat tangannya dan berdiri untuk mewakili semua teman-temannya untuk mengajukan protes mengenai persoalan tanda tangan panitia tadi.

" Fajar Saputra, fakulitas teknik. Dan aku ingin meminta izin untuk berbicara?" Kata fajar. Nadia menatap fajar dengan tatapan tajam.

" Bagi aku kurun waktu dalam satu hari itu terlalu sulit bagi kami, karena bisa dilihat banyak sekali panitia yang melaksanakan ospek ini. Jadi aku ingin meminta kepada ketua panitia agar menambah waktu bagi kami sekira tiga hari."

" Apakah kamu sudah mencobanya? Jika kalian tidak dapat menyelesaikan tugas kecil ini, akankah kalian bisa menyelesaikan sesuatu di masa depan."  Kata Nadia dengan tegas.

" Bisakah kamu diberi waktu tiga hari saja." Ucap fajar terus mengungkapkan protesnya.

" Tidak bisa!" Bentak Nadia.

" Kalau begitu, untuk ketua panitia sendiri apakah bisa menyelesaikan tanda tangan selama kurun waktu satu hari?" Tanya fajar balik kepada Nadia.

Nadia begitu kesal dengan fajar, yang tidak mengikuti perintahnya.

" Kamu tidak diperkenankan untuk mengajukan pertanyaan kembali. Perintahku itu adalah mutlak. Paham!" Bentak Nadia.

Namun, fajar tetap tidak menyerah dia tetap berdiri dan menatap wajah Nadia. Nadia benar-benar merasa kesal dengan fajar yang menuruti perintahnya.

" Sekali lagi aku bertanya kepadamu, apakah kamu paham?" Teriak Nadia.

Semua mahasiswa baru menjawab, tidak bagi dengan fajar. Nadia menatap tajam fajar, lalu pergi dari situ bersama dengan panitia lainnya. Panitia yang menyambut kedatangan mereka masuk dengan membagikan sebuah buku dengan ukuran kecil, dimana buku itu akan dipergunakan untuk meminta tanda tangan semua panitia.

Salah satu teman disamping fajar menyentuh lengan fajar dengan berkata, " Wah gila! Tadi kamu keren banget. Btw, nama aku Yoga. Oh iya, tadi nama kamu siapa?"

" Namaku Fajar." Jawab fajar.

" Apa kamu ada rencana malam ini di kos mu?" Tanya yoga.

Bima yang duduk disampingnya fajar, juga memperkenalkan diri kepada yoga.

" Mau main game bersama?" Tanya Bima.

Salah satu mahasiswa yang bernama Kevin yang duduk dibelakang juga ikut nimbrung. Berawal dari perkenalan itu, mereka akhirnya tahu jika kos mereka berdekatan. Hingga akhirnya muncul rencana jika malam ini mereka akan bermain game bersama.

Mahasiswa baru mulai diperintahkan untuk bergerak meminta tanda tangan panitia. Terlihat hiruk pikuk mahasiswa baru dengan pakaian putih hitam membawa name tag mondar mandir di area kampus. Nadia bersama dengan rekan-rekannya menghukum dua mahasiswa dengan push up. Salah satu panitia tengah membicarakan Fajar yang berani protes kepada Nadia. Padahal sedari dulu, Nadia memang terkenal dengan ketegasannya, tidak ada mahasiswa baru yang berani melawannya. Itulah sebabnya fajar menjadi trending dikalangan para mahasiswa senior khusunya fakulitas teknik karena berani protes kepada Nadia.

Fajar terus bersemangat mencari tanda tangan. Sedangkan Bima malah sibuk bermain game di ponselnya. Yoga menghampiri Bima dan mengajak Bima untuk bersama meminta tanda tangan kepada semua panitia. Namun, Bima tidak mau melakukan sebab dirinya bingung harus memulai bagaimana saat berhadapan dengan panitia. Yoga mencoba membujuk, namun kelihatannya tidak begitu bersemangat. Hal itu membuat yoga meninggalkannya. Tiba-tiba seseorang gadis menghampiri Bima.

" Kamu gak sibuk, kan? Ikutlah denganku." Kata gadis itu menarik tangan Bima untuk ikut dengannya.

Ternyata mereka menghampiri seorang panitia cowok yang meminta gadis itu untuk mencari satu orang teman. Panitia itu meminta Bima untuk memperkenalkan diri.

" Namaku Bima, mahasiswa baru dari fakulitas industri."

" Baiklah, kalau begitu bisakah kalian menarikan tarian ayam."

Gadis itu dengan semangat mengatakan iya, sedangkan Bima bingung dengan maksud dari panitia itu.

" Kita harus menari.. Disini?" Tanya Bima.

" Iya, disini." Jawab panitia cowok itu.

" Bisakah kita push up saja?"

" Hey! Menari itu lebih mudah. Kalau begitu kak, aku siap." Kata gadis itu.

Gadis itu mulai menari dengan semangat, Bima yang melihat mulai mengikuti dengan gerakan yang begitu kaku.

" Oke! Berikan buku tanda tangan kalian." Perintah panitia cowok itu. Panitia itu mulai menandatangani buku Bima dan gadis itu.

" Namaku Yusuf, aku semester 3 dari fakulitas industri. Jika kalian butuh bantuan, kalian boleh datang kepadaku." Ucap panitia itu memberikan buku yang sudah ditandatanganinya kepada Bima dan gadis itu.

" Hey! Namamu Bima, kan? Namaku Mina. Makasih ya udah mau bergabung tadi.. kalau begitu aku pergi dulu." Ujar Mina pergi meninggalkan Bima yang terus menatapnya.

Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Pengumuman
24 Chapter 23
25 Chapter 24
26 Chapter 25
27 Chapter 26
28 Chapter 27
29 Chapter 28
30 Chapter 29
31 Chapter 30
32 Chapter 31
33 Chapter 32
34 Chapter 33
35 Chapter 34
36 Chapter 35
37 Chapter 36
38 Chapter 37
39 Chapter 38
40 Chapter 39
41 Chapter 40
42 Chapter 41
43 Chapter 42
44 Chapter 43
45 Chapter 44
46 Chapter 45
47 Chapter 46
48 Chapter 47
49 Chapter 48
50 Chapter 49
51 Chapter 50
52 Chapter 51
53 Chapter 52
54 Chapter 53
55 Chapter 54
56 Chapter 55
57 Chapter 56
58 Chapter 57
59 Chapter 58
60 Chapter 59
61 Chapter 60
62 Chapter 61
63 Chapter 62
64 Chapter 63
65 Chapter 64
66 Chapter 65
67 Chapter 66
68 Chapter 67
69 Chapter 68
70 Chapter 69
71 Chapter 70
72 Bab 71
73 Bab 72
74 Bab 73
75 Chapter 74
76 Chapter 75
77 Bab 76
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Bab 93
94 Chapter 94
95 Chapter 95
96 Chapter 96
97 Chapter 97
Episodes

Updated 97 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Pengumuman
24
Chapter 23
25
Chapter 24
26
Chapter 25
27
Chapter 26
28
Chapter 27
29
Chapter 28
30
Chapter 29
31
Chapter 30
32
Chapter 31
33
Chapter 32
34
Chapter 33
35
Chapter 34
36
Chapter 35
37
Chapter 36
38
Chapter 37
39
Chapter 38
40
Chapter 39
41
Chapter 40
42
Chapter 41
43
Chapter 42
44
Chapter 43
45
Chapter 44
46
Chapter 45
47
Chapter 46
48
Chapter 47
49
Chapter 48
50
Chapter 49
51
Chapter 50
52
Chapter 51
53
Chapter 52
54
Chapter 53
55
Chapter 54
56
Chapter 55
57
Chapter 56
58
Chapter 57
59
Chapter 58
60
Chapter 59
61
Chapter 60
62
Chapter 61
63
Chapter 62
64
Chapter 63
65
Chapter 64
66
Chapter 65
67
Chapter 66
68
Chapter 67
69
Chapter 68
70
Chapter 69
71
Chapter 70
72
Bab 71
73
Bab 72
74
Bab 73
75
Chapter 74
76
Chapter 75
77
Bab 76
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Bab 93
94
Chapter 94
95
Chapter 95
96
Chapter 96
97
Chapter 97

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!