Godaan Istri Sah

Godaan Istri Sah

Episode 01

Dilla telah menyelesaikan kuliahnya di Jerman, setelah kembali ke Indonesia dia langsung datang ke kantor kekasihnya Reno Bastian putra dari Marteen Bastian dan Farah Bastian.

Reno mendapat pelukan erat dari belakang, aroma parfum tercium oleh Reno membuat nya langsung mengetahui wanita yang mendekapnya adalah Dilla Anindita kekasih yang sangat di cintai ya .

Namun, tersadar oleh Reno kekasihnya bukanlah istri nya, karena pekan lalu Reno terpaksa menikah dengan gadis kampung bernama Mala purnama jodoh yang di pilihkan oleh kakeknya .

jika Reno menolak perjodohan itu maka dia tidak akan mendapatkan harta warisan sepeserpun dari kakeknya .

"Reno sayang kamu kenapa diam saja, biasanya kamu selalu membalas pelukanku dengan ciumanmu."

"Maaf sayang, aku harus pergi karna aku ada acara kumpul keluarga besar di rumah suami ku. jika aku tidak datang maka keluargaku akan tau apa yang aku sembunyikan selama ini sayang.Aku baru pulang dari Jerman dan buru - buru kesini karna aku kangen banget sama kamu."

Reno lalu mencium Dila, tapi Dila menghindar .

"jangan sayang, kita bisa melakukanya di lain waktu Aku mohon Percayalah !!"

Reno mendengus pelan dan berbalik arah mendekati kursi.

Dilla mengejar Reno dan mengalungkan tangannya di leher Reno.

"kenapa kamu gak langsung pulang kerumah sayang, kan di rumah ada istri tersayang kakekmu ?"

"Aduh Dila harus berapa kali aku bilang?"

"aku tak pernah suka dengannya apalagi sampai tertarik pada wanita kampung lusuh sepertinya !"

"Dia dirumah selalu saja memakai baju yang besar - besar dan selalu memakai hijab, seolah aku ini bukan suaminya tapi orang lain baginya . Lebih dari itu aku tak pernah mencintainya, aku hanya mencintaimu."

Dilla tersenyum singkat, itu yang dia inginkan, karena sebentar lagi dia akan bercerai dengan suaminya dan setelah itu dia akan menunggu perceraian Reno dan istrinya.

" Yasudah, Aku harus segera pergi, by love. see you!" Dila pun berlalu pergi.

Reno merasa sangat kesal dia yang telah meng cancel meeting nya dengan client demi Dila, tapi Dila malah meninggalkannya . dia malah memilih pergi ke acara Hendra temanya .

Reno memutuskan untuk pulang ke Rumah.

satu Minggu dia tidak melihat wajah Mala yang berhijab itu, satu Minggu tak bertemu Mala membuatnya merasa tenang dan nyaman.

saat sampai dirumah, Reno langsung membuka pintu rumahnya, karna Reno memegang kunci rumahnya juga.

Reno dan Mala tinggal di kamar yang terpisah, membuat Reno merasa lebih tenang .

saat dia melangkah menaiki tangga, dia tak sengaja melihat ke arah dapur. seketika jantungnya berdebar lebih kencang dan menghentikan langkah nya itu .

"Mala...? kamu ngapain disitu?"

Mala yang sama kagetnya dia pun menjatuhkan gelas yang dia pegang pun pecah .

Malam itu kali pertama, Reno melihat Mala yang tak berhijab dan memakai pakaian yang membentuk tubuhnya.

Belahan dada yang terlihat jelas, dan Payudara yang nampak terlihat sangat besar, belum lagi ukuran baju yang di atas lututnya menutup tubuh Indah mala yang enak di pandang.

"Mas, Mas Reno kapan tiba? " tanya mala gugup, dan dia pun langsung mengambil sapu untuk membersihkan pecahan gelas tadi

" Kenapa , Kamu berpakaian seperti itu Mala ? apa maksudmu ?...."

"saya tak bermaksud apa-apa mas, saya baru saja selesai mandi dan ingin membuat susu, tapi Mas Reno tiba - tiba datang."

" Tiba - Tiba kamu bilang ? Ini rumahku Mala kamu lupa siapa pemilik rumah ini?" ucap Reno dengan tegas, Tapi matanya masih tak beralih dari belahan dada mala yang terlihat jelas dari balik daster Sexy nya.

"sial!! Tidak!!!"

pikiran Kacau apa ini, Reno pun menggelengkan kepalanya . Tetapi dia bukan lelaki lemah yang mudah jatuh hati pada wanita yang berpenampilan sexy, karena Alan sering mengajaknya pergi ke Club' dan melihat Wanita penghibur disana, Bahkan yang hanya menggunakan dalaman saja tapi dia menolaknya karena dia hanya mencintai Dilla.

" Tapi ini Istri sah mu bodoh, Kamu yakin tak ingin menjamah tubuh indah istrimu, reno mendapat bisikan dari dalam benak nya."

Kalau bukan karna perjodohan, Reno tak akan mau di jodohkan dengan wanita itu .

Pertemuan singkat lalu menikah, bagaikan membalik telapak tangan saja.

Dirumah itu tak ada yang tinggal kecuali mereka berdua saja, karena Reno tak ingin Keluarganya tau bagaimana kehidupan pernikahan mereka yang sebenarnya

"Mala" panggil Reno dengan lembut .

" iya Mas"

"Tinggalkan sapu itu disitu, biarkan aku saja yang membereskan nya , lebih baik kamu kembali ke kamar, bisa-bisa nya kamu mengenakan baju seperti itu, kalau ada yang melihatmu bagaimana?"

"Maaf mas, saya tidak tahu jika mas Reno tiba hari ini, jadi saya santai saja ... lagi pula rumah selalu saya kunci jadi tidak mungkin ada yang melihat saya."

reno meletakkan koper nya, dan mendekati mala, jantungnya berdebar pelan, dan matanya masih saja tak lebar dari belahan bukit kembar milik Mala yang terlihat padat, kencang putih dan mulus " SEMPURNA"

"Sekarang pergi ke kamarmu, biarkan aku membereskannya ucap Reno dengan Nada lembut tapi tegas."

Mala pun bergegas berlalu dari sana, dan Reno pun kembali Memejamkan matanya sambil bergumam, dia tak menyangka wanita kampung yang biasa mengenakan hijab dan pakaian syar'i itu memiliki kemolekan tubuh yang begitu indah milik istrinya .

Harus dia akui, milik mala lebih indah dari milik Dilla, meskipun kecantikan Dilla lebih cantik dari mala, tapi bentuk dan lekuk tubuh Mala lebih menggoda iman nya dari pada bentuk tubuh Dilla

Dengan Hasrat yang tak tersalurkan di apartemen yang dia berikan untuk Dilla,

sekarang gairah itu kembali menggelora .

"Kenapa kamu menutupi Keindahan itu selama ini Mala? Apa kamu sengaja agar aku tak menyentuh tubuhmu."

Dia mengusap-usap mukanya dan segera mandi dan berganti pakaian. dia butuh waktu untuk tidur dan istirahat. Urusan proyek yang dia kerjakan, membuatnya merasa penat, dan pertemuannya dengan Dila tadi, ia kira bisa mengobati lelahnya, tapi Dila lebih Mementingkan pergi di bandingkan dirinya .

Mala sudah selesai berganti pakaian, Mala pun keluar kamar dengan rambut yang masih sedikit basah terlilit handuk kecil di kepalanya. Sementara itu, dia hanya menggunakan daster tipis yang membuat lekuk tubuhnya terlihat jelas.

"Astaga Mala, apa lagi ini?"

suara keras itu mengagetkan mala

"apa lagi ini? Apa dia sedang menggodaku?"

jantung akan semakin tak terkontrol, penampilan mala benar - benar berbeda dari perempuan kampungan yang dia nikahi itu .

"Kenapa dia memakai daster Tipis yang pendek itu, Kemana daster emak - emak yang biasa dia kenapa gumam Reno menggaruk kepalanya yang tak gatal.

Mas Reno baik - baik saja ? Tanya Mala yang mendekati Reno

Arghh! Reno menjerit pelan, tangannya terkena serpihan beling hingga melukai ujung jarinya . darah segar pun mengalir dari jari Reno.

Melihat itu, Mala langsung bergegas menarik jari Reno dan langsung menghisap jarinya agar darahnya segera berhenti, kejadian refleks itu membuat Mala tak izin lagi menyentuh jari suaminya .

sekarang malah darah dalam tubuh reno yang berdesir. "ada apa ini ?"

Reno dan Mala berada dalam jarak yang begitu dekat. Busana yang dikenakan Mala tampak memikat, ditambah aroma parfum lembut yang menyelimuti udara. Kejadian beberapa menit lalu masih terbayang jelas di benak Reno, saat tanpa sengaja ia menangkap Pemandangan yang seharusnya tak dilihatnya.

"laki - laki mana yang tak tergoda?" Ujarnya

Reno, seperti kebanyakan pria lainnya, tentu memiliki hasrat.

Namun rasa benci yang tertanam dalam hatinya terhadap Mala membuatnya menghentikan gerakannya. Ia menarik jari dari mulut wanita itu, menatapnya dengan sorot dingin.

“Siapa yang mengizinkanmu melakukan itu?” tanyanya tajam.

“Ingat baik-baik, aku tidak akan tergoda. Bahkan jika kau berdiri di hadapanku tanpa sehelai benang pun, aku tetap tidak akan tertarik.”

Reno segera melangkah pergi, meninggalkan Mala seorang diri di dapur.

Di kamar, ia menyandarkan kepalanya di balik pintu. Napasnya terengah, naik-turun seperti habis berlari keliling kompleks.

Pikirannya terus tertuju pada Mala. Wajahnya tegang, jemarinya mengepal. Ia seperti pria yang dilanda badai keinginan, tapi gengsinya terlalu tinggi untuk mengakuinya. Hasrat membakar, namun ego menahannya di ambang batas.

Reno merebahkan tubuhnya di atas kasur.

Matanya terpejam, namun pikirannya justru tak tenang. Ia bergumam pelan, seolah tak percaya dengan apa yang baru saja terjadi.

“Kenapa Mala memiliki tubuh seindah itu…”

Ia menghela napas panjang, membiarkan dirinya larut dalam gejolak yang tak bisa ia akui, bahkan pada dirinya sendiri.

Terpopuler

Comments

Widati Dati

Widati Dati

typo nya sama nama sering salah, tp sebenarnya bagus, tolong dikoreksi dan ttp smngt

2025-01-02

0

Airhujan

Airhujan

Semangat up iya😊

2022-11-26

1

Langit_biru12

Langit_biru12

janga. lama - lama ya upnya bakal stay tune .😍😍😍😍

2022-11-25

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!