KIKIYO
Katanya didunia ini tidak ada yang tidak mungkin,
"Apakah ini akhir dari hidupku."ucap seorang wanita cantik yang sedang berada di jurang kematian.
Tak lama terdengar suara langkah kaki mendekat,semakin dekat.
"Kikiyo,diujung hidupmu aku akan memberitahu satu hal penting, aku tidak benar-benar mencintaimu."
"Hahahahaaha,"
Dengan ekspresi marah pria itu berbicara.
"Kenapa kamu tertawa, apa yang kamu tertawakan,Hem?."
Tidak ada jawaban dari kikiyo,pria itu menjadi lebih marah.
"Karena aku baik hati,aku akan mempercepat kematian mu."
Pria itu langsung menusukkan pedang pendek ke jantung kikiyo, membuatnya langsung mati seketika.
Saat sedang merasakan kegelapan yang menyelimuti matanya, kikiyo merasakan jantungnya berdetak kembali,dengan nafas yang naik turun,matanya terbuka secara perlahan.
"Aku ,belum mati?."dengan tangan yang masih memegang arah jantung.
Dia bangun dan duduk dengan perasaan yang tidak karuan, dilihatnya kedepan pintu kamar ada gerak langkah seseorang dari balik pintu.
Dia langsung mengambil pedang pendek yang ada disampingnya lalu menyembunyikan di belakang tubuhnya,saat orang itu masuk yang ternyata dia adalah seorang pelayan,
"Hay sampah,makan bubur ini,sudah berbaik hati kalau permaisuri masih memberikan kamu makan."
Kikiyo hanya menatap kearah pelayan itu dengan wajah gelap,sedikit teringat dikepalanya sekarang kalau pelayan ini selalu menyiksanya.
"Heh,kenapa kamu menatap aku seperti itu hah,minta aku hajar ya."
Pelayan itu berjalan menuju kikiyo dengan wajah marah,tangannya bahkan sudah siap melayang ke wajah kikiyo.
Jleb
Setelah pelayan itu sudah dekat, kikiyo yang sudah siap dengan pedang pendek yang ada ditangannya itu langsung menusuk perut sipelayan.
"Ah, kamu."
Kikiyo menarik kembali pedang pendek itu dan menusukkannya lagi,menarik dan menusukkannya lagi,begitu seterusnya sampai pelayan itu sudah tidak bersuara lagi.
Sekarang tubuh dan tangannya bersimbah darah sipelayan.
"Itu akibat dari pelayan kurang ajar."
Kikiyo berdiri dari duduknya dan berjalan menuju tempat pemandian untuk membersihkan diri,setelah selesai dia memakai kimono usang yang ada di lemarinya.
Saat bercermin.
"Gadis pemilik tubuh sebelumnya adalah seorang yang tidak memiliki bakat apapun, hah,tapi dia cantik,bahkan lebih cantik dari aku yang dulu."
Kikiyo merubah pandangannya kearah tempat yang tadi dia tertidur,disana ada pedang panjang seperti milik para samurai dan ada sebuah gelang yang terbuat dari emas berlambangkan burung Phoenix.
Saat dia mencoba dipergelangan tangannya gelang itu tampak cantik, seketika seperti bersinar sebentar lalu kemudian redup kembali.
Disuatu tempat ,dikerajaan kekaisaran tengah berada ada seorang pria yang sedang duduk memeriksa setiap gulungan yang ada dimeja kerjanya,sesaat dia melihat kalau gelang emas berukiran naga itu bercahaya walau samar.
"Hem, akhirnya."
Pria itu hanya tersenyum kecil sambil menyentuh gelang yang ada dipergelangan tangannya.
Kikiyo hanya menganggap bahwa itu hanya kebetulan saja mungkin,dia membawa pedang juga untuk pergi keluar dengan cara melompati pagar,pergi menuju hutan terlarang.
Diingatan sebelumnya,dia pernah membaca buku tentang dimana hutan terlarang itu, sesampainya disana kikiyo mulai mencari tanaman-tanaman yang bisa dibuat racun dan juga dibuat obat.
Setelah selesai dia kembali kekediamannya, lalu mulai meracik sendiri,dia membuat obat untuk memulihkan kondisi tubuhnya dari racun yang sudah lama bersarang.
Dia juga membuat racun,salah satunya racun pelebur raga,dia langsung mencobanya kepelayan yang tadi dia bunuh, hasilnya Mayat pelayan itu sudah tidak tersisa tapi masih ada bekas darah dilantai.
"Hem,ini sudah cukup memuaskan ."
Kikiyo tersenyum kecil,saat menurutnya sudah cukup membuat racun itu dia bergegas mengambil pedang,dia dengar kalau ayah dari pemilik sebelumnya akan pulang hari ini dari perbatasan.
Kikiyo pergi menuju kearah dapur,saat didapur dia lihat banyak sekali makanan yang akan disajikan nanti saat kepulangan ayahnya.
Dia memasukan racun pelumpuh disetiap makanan yang ada, setelah semuanya selesai dia kembali kekediamannya,
Dari luar terdengar suara banyak orang yang menyambut kepulangan ayahnya yang bernama Daisuke,atau biasa disebut jendral Daisuke,didepan gubuk yang menjadi tempat tinggalnya itu kikiyo sedang menikmati secangkir teh hangat dengan beberapa camilan yang dia ambil saat didapur tadi.
Satu jam sudah berlalu ,malam yang meriah itu kini menjadi sunyi sepi, seperti tidak pernah ada yang sedang berpesta.
Kikiyo tersenyum sambil berdiri dan berjalan menuju tempat pesta diadakan yaitu dikediaman utama,
Saat dia sampai dan masuk keruangan aula utama tersebut, orang-orang yang ada didalam sana pun sedang mengalami keracunan,tubuh mereka tidak bisa digerakkan.
Racun pelumpuh yang dia buat sangat efektif,membuat orang yang terkena efeknya Langsung merasakan lemas tidak ada tenaga bahkan jika hanya menggerakkan jari sekalipun.
Kikiyo mengedarkan pandangannya kesegala arah,dan berhenti saat menatap pria yang juga sedang menatapnya dengan perasaan rumit.
"Kikiyo."
Kikiyo sekarang sedang melihat dari dalam fikirannya sendiri siapa pria yang ada didepannya ini,dan ternyata dialah jendral Daisuke ayahanda dari pemilik tubuh ini.
"Jadi kamu masih ingat nama dari pemilik tubuh ini, jendral?."
"Tentu saja bukankah kamu anakku."
"Hahahaha,anak mu?,aku sangat terharu sekali saat kamu mengatakan itu."
"Kikiyo kamu tidak terkena racun pelumpuh, syukurlah nak,jangan memakan makanan yang ada disini,ini semua beracun dan pergilah keluar untuk mencari bantuan, dan jadilah anak yang berbakti."ucap Daisuke dengan nada yang dibuat seakan sangat menyayangi kikiyo
Kikiyo tersenyum kecil sambil berjalan kearah kakak tirinya yang pertama, permaisuri dari Daisuke pun membuat tatapan membunuh ke kikiyo.
"Jangan kamu dekati putriku,dasar sampah."
"Iya ,benar kata ibunda ku ,jangan kamu sentuh adikku."ucap pria muda,dia anak laki-laki pertama dan satu-satunya dari Daisuke.
Sedangkan wanita yang dihina oleh mereka masih terus berjalan kearah anak perempuan yang hanya lebih tua satu tahun dari dirinya yang kini terlihat sangat ketakutan dengan wanita yang sedang mendekat itu.
Saat sudah sampai didekat wanita muda itu putri dari istri pertama Daisuke, kikiyo mengeluarkan pedang yang ada di pinggang rampingnya dan mengarahkan langsung ke arah leher wanita muda itu.
"Tentu saja aku adalah seorang anak yang berbakti kepada orang tua,tentu saja,tapi memiliki orang tua seperti mu ,hanya membuat ku tidak ingin mengakuinya."
kikiyo langsung menebas leher wanita muda itu,di depan semua orang.
Teriakan dan tangisan semua orang yang ada disana pun langsung pecah,lalu dia berjalan menuju pria muda tadi , sekarang pemuda itu sedang memakinya,tapi kikiyo tidak perduli dan tetap melanjutkan langkahnya.
Sesampainya dia disamping pemuda itu, kikiyo langsung menebas lehernya juga seperti adiknya, sekarang giliran ibu mereka , kikiyo sama sekali tidak memiliki rasa kasihan sedikitpun.
______________________________________________
bersambung
(^∆^)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
Murni Dewita
mampir thor
2023-11-17
1
Ibuk'e Denia
aq suka cerita Time travel
2023-07-02
2
Fitri Yusepa
waduhh langsung hajar ae
2022-12-09
2