Pemilik Hati Senja

Pemilik Hati Senja

Mengunjungi Rumah Calon Mertua

Jeritan dan air mata yang deras keluar begitu saja saat kesadaran telah menyergap tubuhnya.

“Tidak, aku tidak mungkin buta. Aku tidak mungkin buta.” Senja Givanya menangis tersedu-sedu. Beberapa kali tangannya bahkan memukuli kepalanya sendiri.

Dokter dan perawat tengah bersusah payah menenangkannya. Memberikan obat bius rasanya tidak efektif sebab ini sudah waktunya Senja Givanya untuk sadar.

“Mami, tolong Givanya. Givanya tidak ingin buta. Tolong Dotker. Lakukan apa pun, aku tidak mungkin menikah dengan keadaan seperti ini.” Benar bulan depan wanita cantik yang berkerja sebagai model ternama itu sudah harus melangsungkan pernikahan dengan sang kekasih.

Sang mami sangat sedih melihat kondisi sang anak saat ini. Ia bingung harus melakukan apa saat ini. Bahkan terlihat jelas di kening wanita paruh baya itu juga terdapat luka yang di tutup perban.

“Dokter sudah melakukan dengan segala cara, Giv. Tapi ini mungkin jalan Tuhan. Maafkan Mami tidak bisa menjaga kamu dengan baik. Tidak seharusnya Mami tidur saat perjalanan seperti itu.” Sungguh Alea sebagai ibu sangat menyesali. Sebab tak biasanya ia terlelap dalam perjalanan.

Setiap kali melakukak perjalanan jauh, ia selalu memperhatikan sang anak yang sering tertidur dengan kepala yang terhantuk kaca jendela mobil.

Kecelakaan yang menimpa mereka bahkan menyebabkan sang supir harus berakhir di kursi roda selamanya.

Kini Givanya hanya menangis tanpa mengatakan apa pun. Seminggu yang lalu sang kekasih baru saja melamarnya. Tetapi kini ia harus mendapatkan cobaan yang sangat tak terduga.

“Arya bisa menerimaku, Mi. Iyakan, Mi?” Anggukan dan jawaban Alea berikan untuk menenangkan sang anak.

“Iya sayang. Arya Dewantara pria yang sangat mencintaimu. Begitu juga dengan keluarganya yang sangat menyikaimu. Mereka akan tetap menerima kamu, Givanya. Tenanglah, segeralah sembuh dan kita akan ke rumah mereka. Mami rasa lebih baik kita datang dan bicara langsung dari pada mereka yang kemari atau lewat telepon. Mami khawatir akan ada orang-orang jahat yang mempengaruhi mereka.” Alea benar, menjadi Arya Dewantara seorang pengusaha besar dan terkenal. Sungguh harus berhati-hati dalam bertindak.

Jangan sampai ada yang jahat dan memanfaatkan keadaan Givanya saat ini.

“Kalau begitu kami permisi dulu, Nyonya.” Sang dokter serta perawat pun undur diri.

Sementara di sisi yang berbeda. Arya Dewantara tengah frustasi. Perjalanan keluar negeri membuatnya ingin segera cepat pulang ke Indonesia.

“Apa sesibuk itu sampai hampir dua hari tidak memberikan ku kabar?” Arya menggerutu kesal. Saat matanya kembali membaca pesan dari sang calon ibu mertua.

“Ar, Givanya sedang pemotretan. Mami yang memberimu kabar agar kamu tidak khawatir. Givanya akan datang ke rumah besok malam. Bagaimana, apa kamu sudah bisa pulang besok malam?” Pertanyaan dari sebuah pesan membuat Arya mendesah kesal.

Lagi-lagi mereka tak bisa bertemu lantaran pekerjaan. Pelan Arya memijat pelipisnya.

“Ini benar-benar tidak mungkin. Aku sangat merindukanmu, Givanya. Aku harap setelah menikah, kau mau berhenti bekerja. Setelah kepulanganku nanti aku akan membicarakan ini semua denganmu.” Arya pun membalas pesan dari ibu kekasihnya itu.

“Baiklah, Mi. Sepertinya aku belum bisa pulang. Kalian ke rumah saja. Mamah dan Papah pasti di rumah menyambut kalian. Setelah aku pulang, baru aku yang akan menemui Givanya sendiri.” Begitu pesan Arya kirim pada Alea.

Sementara Alea tengah mengurus segala informasi yang tengah di buru wartawan. Ia meminta orang kepercayaan untuk menutup segala berita mengenai anaknya yang di buru oleh para wartawan.

Menghilangnya Givanya dua hari dari dunia modeling sungguh menjadi tanda tanya besar para wartawan dan manajer. Sebab kontrak Givanya masih ada yang harus ia selesaikan.

Alea meneteskan air mata kala melihat anaknya yang berbaring tanpa bisa melihat dirinya. Ada perasaan sakit yang begitu menusuk dadanya.

Dalam diam, tangan Alea membungkam bibirnya menahan isakan itu.

“Apa yang kau berikan pada anakku, Tuhan? Baru saja anakku akan bahagia? Mengapa musibah ini menimpanya? Mengapa harus pada matanya?” gumam Alea menangis pilu.

Meski yakin dengan ucapannya bahwa semua baik-baik saja, namun dalam hati kecil. Alea merasa keraguan pada keluarga besannya.

“Semoga saja ini bukan masalah untuk Arya. Givanya gadis yang baik. Anakku wanita yang baik. Dia pantas bahagia.” tuturnya dalam hati.

***

Senyuman Alea mengembang bersamaan dengan senyuman Givanya saat mereka menutup pintu apartemen.

“Sayang, kita sudah di apartemen. Bagaimana sudah jauh lebih enak bukan?” ucapan Alea membuat Givanya mengangguk.

Sebelum pulang dari rumah sakit, Dokter sudah memberi tahu jika Givanya akan di operasi setelah mendapatkan pendonor mata. Meski hal itu tidak mudah untuk ia dapatkan.

Tetapi satu harapan yang di berikan dotker mampu membuat semangat Givanya kembali berkobar.

“Iya, Mami. Rasanya jauh lebih segar. Givanya tidak sabar ingin segera operasi mata dan bekerja lagi. Saat seperti ini pasti keadaan Givanya tidak akan mungkin jadi model.” tuturnya sedih.

Alea menciuk puncak kepala sang anak dan memeluknya begitu erat. Ia berusaha menyalurkan semangat untuk anaknya.

“Jangan menyerah, Sayang. Mami akan tetap di sampingmu apa pun yang terjadi.” ujar Alea begitu menghangatnya.

Keduanya selalu saling melengkapi, hanya Alea yang Givanya miliki dan begitu sebaliknya. Karir yang Givanya bangun pun berdasarkan ketekunan dari sang ibu yang turut memberikan banyak tawaran pada beberapa agen. Hingga kini Senja Givanya sukses menjadi model bintang yang mendapatkan tawaran kontrak dari beberapa perusahaan besar.

Mereka masuk ke dalam kamar dengan Givanya yang memakain satu tongkat sebagai penunjuk jalan.

“Aw…” rintihnya saat tak sengaja menabrak kaki meja.

Belum terbiasa dengan keadaan membuat Givanya sulit membaca keadaan hanya dengan tongkat.

“Giv, ada apa? Pelab-pelan sayang.” Alea berlari menghampiri sang anak.

Air mata Givanya jatuh. “Mami, apa Givanya akan kuat dengan hidup seperti ini? Satu-satunya semangat Givanya hanya Arya, Mi. Givanya kangen sekali dengannya.” tutur wanita buta itu.

“Sayang, Arya akan segera pulang dan menenangkanmu. Sabarlah, malam ini kita ke rumahnya untuk bersilaturahmi. Demi menebus makan malam saat itu yang batal.” ujar Alea sangat tak enak.

Sebab perjalanan menuju kembali ke kota saat kecelakaan itu adalah untuk menghadiri makan malam di rumah sang besan. Meski kali ini Arya, sang menantu tak ada di rumah. Setidaknya Alea harus menyampaikan permintaan maafnya.

Yah, sampai detik ini bahkan keluarga Arya belum tahu berita kecelakaan sang menantu.

Orang kepercayaan Alea membuat semua akses berita yang ingin di sebarkan tentang kecelakaan segera ia tutup. Kecelakaan yang menurut orang kepercayaan Alea sangat ganjal.

Tanpa terasa setelah menghabiskan beberapa waktu istirahat di kamar masing-masing, kini Alea masuk ke kamar sang anak.

“Mami baru saja ingin membantumu mandi, Giv.” tutur Alea menatap sang anak yang sudah tampak segar dengan rambut yang ia keringkan dengan handuk kecil.

“Givanya lupa di mana hairdrayer, Mi.” tuturnya tak mengerti sebab biasanya ia di bantu dengan sang mami dan pelayan menata kembali ke tempat yang ia tentukan.

“Biar Mami bantu. Ayo duduk.” ujar Alea penuh pengertian.

Sesakit apa pun hatinya, sebagai seorang ibu sekaligus ayah, Alea tak boleh lemah di depan sang anak. Givanya harus tetap semangat agar tidak rapuh.

“Givanya?” Pertanyaan sekaligus sapaan terkejut dari wanita cantik yang berusia 48 tahun itu tampaknya sangat menggambarkan betapa ia sangat kaget.

Kedatangan Givanya bersama Alea berakhir di tangga paling atas kediaman Dewantara.

“Mamah,” Givanya tersenyum kecil dan gugup. Bahkan tangannya tampak menggenggam ujung tongkat yang membantunya menuntun selain genggaman tangan sang mami.

Alea tampak menelan salivahnya susah payah. Melihat bagaimana perubahan raut wajah sang calong besan di depannya.

Terpopuler

Comments

mama yuhu

mama yuhu

jangan jangan.. besan yg sengaja buat mencelakai givanya
gak suka. mungkin dgn kepribadian giv dan maknya

2022-11-22

1

Arie

Arie

😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭

2022-11-21

0

Kenzi Kenzi

Kenzi Kenzi

ini nih yg bikin alurnya haru biru.....jgn.dibuat yg donot.mata orang terdekat yg sangat berarti dgn givan thor....ditunggu crazy up

2022-11-21

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!