Imram dan Arul Serta Tim Solidku
Hai My Readers ❤️❤️ Author mu Ini, hadir kembali di karya baru yang Ke 5 (lima) yang berjudul Imran, Arul, dan Tim Solidku, bantu dukung yah 🙏🙏
Disini banyak menceritakan tentang persahabatan sejati, dan perjuangan untuk menciptakan lapangan pekerjaan, juga mencari usaha untuk ladang amal untuk akhirat, karna dari kecil Amira selalu bercita - cita menjadi orang yang kaya raya yang dermawan.
Baiklah My Readerku yang tersayang 🥰🥰
Bantu dukung yah 🙏🙏 Like,vote, dan hadiah dari kalian sangat Author butuhkan untuk supportnya. Love Love You All ,❤️❤️🥰🥰
Lanjut Bab 1.
Sudah dua minggu berlalu sejak sahabat ku Imram marah padaku, tapi air mata ini seolah tak pernah kering, mengingatnya aku benar - benar kehilangan dia, semua usaha chatku tak di bacanya.
Bahkan membuat status di WA nya, yang membuat ku sangat sedih, dan terpukul, hanya bisa menangis setiap harinya, dia sahabat ku yang sangat baik, dan sangat peduli denganku, sangat kecewa dengan ku, karna aku membuat satu kesalahan yang sangat fatal baginya, yang sama sekali tak aku sengaja lakukan. dan dia hanya salah faham.
Semua berawal karna hari itu, aku ingin diantar oleh timku. Dua mantan kepala desa, dengan satu calon anggota DPR tingkat propensi. Kami diantar dengan mobil mercy pak Iwan, Calon anggota DPR tingkat 1 propensi.
Aku adalah manajer Di IUP Tambang Emas sepupu di sebuah Kota, di daerah kabupaten yang terletak di Sulawesi, tempat tinggal sahabat mudaku yang bernama Imram.
Akupun sangat senang bisa silahturahmi dengan keluarga sahabat muda ku imram, yang hanya mau jadi temanku saja, tidak mau jadi anak siapapun selain ibunya, dan akhirnya timbul kesalah fahaman, dan di sinilah awal kesedihanku yang sangat mendalam ini, yang membuat nya kecewa, dan memutuskan kontak denganku.
Awalnya akupun menelpon ibunya, seorang wanita yang sangat ramah, dan berkarisma, dia adalah seorang ibu guru di sebuah sekolah Tingkat SMA di kota itu.
Beliau menuntun kami dari ponsel nya, dan akhirnya kami tiba di sebuah rumah yang cukup besar, Asri, dan terawat.
Ayah dan Ibu sahabatku Imram sudah ada di teras rumah mereka, menyambut kami dengan senyum ramahnya.
Orang tua yang sangat ramah, dan sangat bijak serta berkarisma terlihat di raut wajahnya, tampak juga gadis cantik, di dekat ibunya, dan dia adik kandung sahabat ku Imram.
Timku sedikit berbincang dengan ibu sahabatku, mereka satu daerah jadi sangat nyambung ceritanya.
Aku tidak banyak bicara, takut salah bicara.. Aku hanya menceritakan, jika anakku adalah junior anaknya Imram. Dan menceritakan kalau anaknya sangat membantu anak ku, dan berteman baik.
Ibu sahabatku Imram masuk ke dalam rumahnya.
Beberapa saat kemudian, Ibu Imram keluar membawa buah pepaya yang sangat segar, yang sudah di potong - potong kecil, dan langsung di serbu timku begitu juga denganku.
Timku banyak menanyakan nama - nama kenalan, dan keluarga mereka yang tinggal di daerah ibu Imram, dan Ibu Imram banyak mengenal nama - nama yang mereka sebutkan, dan suasana akrab terjalin.
Ayah Imram juga mulai berbicara sesekali, dia kelihatan sosok penyabar, mirip pembawaan sahabatku Imram.
Kami pun pamit pulang, Ibu Imram mengantar kami, dan beliau memanggilku untuk berfoto, katanya kenang - kenangan untuk diperlihatkan anaknya Imram, tapi memakai ponselku.
Akupun mengirim ke WA Imram, dan sekedar bercanda mengatakan.
"Mau lari kemana anakku sayang, ibu sudah dapat restu jadi mama angkat kamu nak. "
Dan sejak itu sahabat ku sangat kecewa.
Imram mungkin saja berpikir aku sangat lancang, meminta restu orang tuanya, dan menyakiti hati orang tuanya, padahal aku tak melakukannya.
Aku bahkan sudah ijin juga mamanya, untuk sekedar iseng saja ganggu dia, aku sangat gemas melihatnya selalu menolak ku jadi anak angkat ku, padahal aku tahu juga, etika, dan tidak mungkin memaksanya.
Apalagi lancang meminta restu pada orang tuanya, sama sekali aku tak melakukannya, tak pernah terbersit di pikiranku melakukan hal itu.
Aku sangat nyaman, dan tenang menjadi temannya, karna dia bagiku adalah sosok pribadi yang dewasa, dan menyenangkan serta imut, dan menggemaskan yang selalu membuatku tersenyum, di saat seharusnya aku bersedih serta menangis, juga menghancurkan diri sendiri.
Imram bagiku bagai malaikat penolong, Yang telah Yang Maha Kuasa bawakan ke dalam kehidupanku untuk membantuku, karna
DIA Sang Pencipta tak mungkin mengujiku melewati batas kemampuanku.
Aku merindukan Arul, dan Ayahku, sahabat terbaik yang pernah aku miliki. Dan Yang Maha Kuasa membawa Imram dalam kehidupanku, yang sudah tak percaya kalau ada juga orang yang berhati tulus seperti Ayahku, dan Arul, agar aku percaya jika orang berhati malaikat ada juga, pada anak baik bernama Imram.
Aku akui temanku segudang, tapi sahabat hanya Arul, dan Ayahku.
Sejak 17 tahun berlalu, aku rasakan persahabatan yang tulus dan murni pada Imram, makanya kemarahannya walau hanya salah faham, membuatku sangat bersedih.
Awalnya ayahnya berkata, anaknya itu lain daripada yang lain, sangat pendiam serta anak rumahan, jadi aku pun meminta maaf karna sering ganggu anaknya, mau jadikan anak angkat, tapi imram tidak mau, katanya susah Tante menumbuhkan rasa kasih sayang orang tua, jadi teman saja kata dia, yang membuat orang tuanya tertawa terpingkal .
Bahkan ibunya bilang, ada cewek tembak dia, mau jadikan pacar, tapi Imram tidak mau, kami pun tertawa..
Akupun berkata maaf Bu, dan Pak saya juga suka gangguin juga isengin nak Imram, dan tembak dia jadi anak angkat, tapi dia tolak juga.
Membuat Orang tuanya terpingkal kembali.
Orang tuanya, dan aku pasti nya menganggap anak imram sangat menggemaskan.
Tim ku pun, ada keperluan mendesak, jadi silahturahmi kami berjalan singkat.
Aku adalah sosok yang sangat demokrasi, dan menjaga privasi, jadi aku pikir sahabat mudaku Imram mengerti, kalau ini hanya canda seperti biasanya, dan hanya lah ingin mengganggunya saja, karna bagiku dia sangat menggemaskan jika menolak ku.
Tapi hal ini ternyata sangat menyakiti hatinya, dan membuatnya sangat kecewa denganku. Imram memakai perasaannya menilai hal ini, bukan menilainya dengan memakai kecerdasan nya. Akhirnya sangat tersinggung dan kecewa pada ku.
Keceriaan ku dengan Orang Tuanya, tak pernah aku sangka membawa kemarahan besar terhadap sahabat mudaku Imram, yang
menjadi kesalah fahaman yang besar nak Imram terhadapku.
Pada saat Yang Maha Kuasa memberiku ujian yang paling berat di dalam hidupku, di tambah masalah Imram, yang sangat kecewa dan marah kepadaku.
Bukankah ini hal yang menyakitkan bagiku, karna belum sempat membalas jasa - jasanya, anak baik aku itu, telah salah faham dan kecewa padaku.
Maafkan aku, sahabat terbaikku, berikan aku kesempatan untuk menjawab apa yang membuat mu marah, dan kecewa.
Jika Aku salah aku akan memperbaiki, dan tak akan mengulanginya di masa depan.
Aku sungguh bodoh sahabatku Imram, tidak bisa menjaga sahabatnya yang sangat baik hati, dan maaf telah membuat mu salah faham, dan kecewa.
Maafkan Tante yang suka usil, dan bercanda akhirnya anakku imram salah faham, Tante sangat menyesal menyakiti hati malaikat baik ku Imram. Maafkan Tante, teman baik Tante, sahabat baik Tante, dan Malaikat penolong Tante.. 🙏🙏
I,m tribbly sorry 🙏🙏
It's all my fault. I"m sorry Verry much. 🙏🙏
How can I make it up to your in the future ? I,'m sorry 🙏🙏
Forever you are my best friend.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 134 Episodes
Comments