Imram dan Arul Serta Tim Solidku

Imram dan Arul Serta Tim Solidku

Bab 1. Maafkan Aku, Sahabat Terbaikku.

Hai My Readers ❤️❤️ Author mu Ini, hadir kembali di karya baru yang Ke 5 (lima) yang berjudul Imran, Arul, dan Tim Solidku, bantu dukung yah 🙏🙏

Disini banyak menceritakan tentang persahabatan sejati, dan perjuangan untuk menciptakan lapangan pekerjaan, juga mencari usaha untuk ladang amal untuk akhirat, karna dari kecil Amira selalu bercita - cita menjadi orang yang kaya raya yang dermawan.

Baiklah My Readerku yang tersayang 🥰🥰

Bantu dukung yah 🙏🙏 Like,vote, dan hadiah dari kalian sangat Author butuhkan untuk supportnya. Love Love You All ,❤️❤️🥰🥰

Lanjut Bab 1.

Sudah dua minggu berlalu sejak sahabat ku Imram marah padaku, tapi air mata ini seolah tak pernah kering, mengingatnya aku benar - benar kehilangan dia, semua usaha chatku tak di bacanya.

Bahkan membuat status di WA nya, yang membuat ku sangat sedih, dan terpukul, hanya bisa menangis setiap harinya, dia sahabat ku yang sangat baik, dan sangat peduli denganku, sangat kecewa dengan ku, karna aku membuat satu kesalahan yang sangat fatal baginya, yang sama sekali tak aku sengaja lakukan. dan dia hanya salah faham.

Semua berawal karna hari itu, aku ingin diantar oleh timku. Dua mantan kepala desa, dengan satu calon anggota DPR tingkat propensi. Kami diantar dengan mobil mercy pak Iwan, Calon anggota DPR tingkat 1 propensi.

Aku adalah manajer Di IUP Tambang Emas sepupu di sebuah Kota, di daerah kabupaten yang terletak di Sulawesi, tempat tinggal sahabat mudaku yang bernama Imram.

Akupun sangat senang bisa silahturahmi dengan keluarga sahabat muda ku imram, yang hanya mau jadi temanku saja, tidak mau jadi anak siapapun selain ibunya, dan akhirnya timbul kesalah fahaman, dan di sinilah awal kesedihanku yang sangat mendalam ini, yang membuat nya kecewa, dan memutuskan kontak denganku.

Awalnya akupun menelpon ibunya, seorang wanita yang sangat ramah, dan berkarisma, dia adalah seorang ibu guru di sebuah sekolah Tingkat SMA di kota itu.

Beliau menuntun kami dari ponsel nya, dan akhirnya kami tiba di sebuah rumah yang cukup besar, Asri, dan terawat.

Ayah dan Ibu sahabatku Imram sudah ada di teras rumah mereka, menyambut kami dengan senyum ramahnya.

Orang tua yang sangat ramah, dan sangat bijak serta berkarisma terlihat di raut wajahnya, tampak juga gadis cantik, di dekat ibunya, dan dia adik kandung sahabat ku Imram.

Timku sedikit berbincang dengan ibu sahabatku, mereka satu daerah jadi sangat nyambung ceritanya.

Aku tidak banyak bicara, takut salah bicara.. Aku hanya menceritakan, jika anakku adalah junior anaknya Imram. Dan menceritakan kalau anaknya sangat membantu anak ku, dan berteman baik.

Ibu sahabatku Imram masuk ke dalam rumahnya.

Beberapa saat kemudian, Ibu Imram keluar membawa buah pepaya yang sangat segar, yang sudah di potong - potong kecil, dan langsung di serbu timku begitu juga denganku.

Timku banyak menanyakan nama - nama kenalan, dan keluarga mereka yang tinggal di daerah ibu Imram, dan Ibu Imram banyak mengenal nama - nama yang mereka sebutkan, dan suasana akrab terjalin.

Ayah Imram juga mulai berbicara sesekali, dia kelihatan sosok penyabar, mirip pembawaan sahabatku Imram.

Kami pun pamit pulang, Ibu Imram mengantar kami, dan beliau memanggilku untuk berfoto, katanya kenang - kenangan untuk diperlihatkan anaknya Imram, tapi memakai ponselku.

Akupun mengirim ke WA Imram, dan sekedar bercanda mengatakan.

"Mau lari kemana anakku sayang, ibu sudah dapat restu jadi mama angkat kamu nak. "

Dan sejak itu sahabat ku sangat kecewa.

Imram mungkin saja berpikir aku sangat lancang, meminta restu orang tuanya, dan menyakiti hati orang tuanya, padahal aku tak melakukannya.

Aku bahkan sudah ijin juga mamanya, untuk sekedar iseng saja ganggu dia, aku sangat gemas melihatnya selalu menolak ku jadi anak angkat ku, padahal aku tahu juga, etika, dan tidak mungkin memaksanya.

Apalagi lancang meminta restu pada orang tuanya, sama sekali aku tak melakukannya, tak pernah terbersit di pikiranku melakukan hal itu.

Aku sangat nyaman, dan tenang menjadi temannya, karna dia bagiku adalah sosok pribadi yang dewasa, dan menyenangkan serta imut, dan menggemaskan yang selalu membuatku tersenyum, di saat seharusnya aku bersedih serta menangis, juga menghancurkan diri sendiri.

Imram bagiku bagai malaikat penolong, Yang telah Yang Maha Kuasa bawakan ke dalam kehidupanku untuk membantuku, karna

DIA Sang Pencipta tak mungkin mengujiku melewati batas kemampuanku.

Aku merindukan Arul, dan Ayahku, sahabat terbaik yang pernah aku miliki. Dan Yang Maha Kuasa membawa Imram dalam kehidupanku, yang sudah tak percaya kalau ada juga orang yang berhati tulus seperti Ayahku, dan Arul, agar aku percaya jika orang berhati malaikat ada juga, pada anak baik bernama Imram.

Aku akui temanku segudang, tapi sahabat hanya Arul, dan Ayahku.

Sejak 17 tahun berlalu, aku rasakan persahabatan yang tulus dan murni pada Imram, makanya kemarahannya walau hanya salah faham, membuatku sangat bersedih.

Awalnya ayahnya berkata, anaknya itu lain daripada yang lain, sangat pendiam serta anak rumahan, jadi aku pun meminta maaf karna sering ganggu anaknya, mau jadikan anak angkat, tapi imram tidak mau, katanya susah Tante menumbuhkan rasa kasih sayang orang tua, jadi teman saja kata dia, yang membuat orang tuanya tertawa terpingkal .

Bahkan ibunya bilang, ada cewek tembak dia, mau jadikan pacar, tapi Imram tidak mau, kami pun tertawa..

Akupun berkata maaf Bu, dan Pak saya juga suka gangguin juga isengin nak Imram, dan tembak dia jadi anak angkat, tapi dia tolak juga.

Membuat Orang tuanya terpingkal kembali.

Orang tuanya, dan aku pasti nya menganggap anak imram sangat menggemaskan.

Tim ku pun, ada keperluan mendesak, jadi silahturahmi kami berjalan singkat.

Aku adalah sosok yang sangat demokrasi, dan menjaga privasi, jadi aku pikir sahabat mudaku Imram mengerti, kalau ini hanya canda seperti biasanya, dan hanya lah ingin mengganggunya saja, karna bagiku dia sangat menggemaskan jika menolak ku.

Tapi hal ini ternyata sangat menyakiti hatinya, dan membuatnya sangat kecewa denganku. Imram memakai perasaannya menilai hal ini, bukan menilainya dengan memakai kecerdasan nya. Akhirnya sangat tersinggung dan kecewa pada ku.

Keceriaan ku dengan Orang Tuanya, tak pernah aku sangka membawa kemarahan besar terhadap sahabat mudaku Imram, yang

menjadi kesalah fahaman yang besar nak Imram terhadapku.

Pada saat Yang Maha Kuasa memberiku ujian yang paling berat di dalam hidupku, di tambah masalah Imram, yang sangat kecewa dan marah kepadaku.

Bukankah ini hal yang menyakitkan bagiku, karna belum sempat membalas jasa - jasanya, anak baik aku itu, telah salah faham dan kecewa padaku.

Maafkan aku, sahabat terbaikku, berikan aku kesempatan untuk menjawab apa yang membuat mu marah, dan kecewa.

Jika Aku salah aku akan memperbaiki, dan tak akan mengulanginya di masa depan.

Aku sungguh bodoh sahabatku Imram, tidak bisa menjaga sahabatnya yang sangat baik hati, dan maaf telah membuat mu salah faham, dan kecewa.

Maafkan Tante yang suka usil, dan bercanda akhirnya anakku imram salah faham, Tante sangat menyesal menyakiti hati malaikat baik ku Imram. Maafkan Tante, teman baik Tante, sahabat baik Tante, dan Malaikat penolong Tante.. 🙏🙏

I,m tribbly sorry 🙏🙏

It's all my fault. I"m sorry Verry much. 🙏🙏

How can I make it up to your in the future ? I,'m sorry 🙏🙏

Forever you are my best friend.

Bersambung

Episodes
1 Bab 1. Maafkan Aku, Sahabat Terbaikku.
2 Bab 2. Trimakasih Untuk Semuanya sahabatku Imram.
3 Bab 3. Apakah Ini Karma ?
4 Bab 4. Anak baik Ini Bernama Ardi
5 Bab 5. Surya Adikku Pribadi Rendah Hati
6 Bab 6. Sudah Bertengkar nya, Ayo Pulang Mandi.
7 Bab 7. Anakku Patih Sangat Imut, Tapi Berwatak Keras.
8 Bab 8. Untuk Apa Sih Batu Besar Ini ?
9 Bab 9. Apa Kamu Tidak Kapok Hahh ?.
10 Bab 10. Akhirnya Kita Berhasil, Horeeee!!!
11 Bab 11. Kenapa Sih, Kamu Suka Sekali Meminta Makananku.
12 Bab 12. Suamiku Adalah, Type Suami Setia
13 Bab 13. Suamiku Pribadi Mandiri, Tak Suka Merepotkan.
14 Bab 14. Apakah Dia Menyadari, Betapa Sedihnya Aku.
15 Bab 15. Apakah Kamu Tahu Imram ?
16 Bab 16. Sosok Anak Yang Tampan, Imut Dan Manis.
17 Bab 17. Namaku Imram Tante
18 Bab 18. Arul Kamu Dimana ? Aku Sangat Merindukanmu.
19 Bab 19. Ibu Jangan Sedih Lagi Yah.
20 Bab 20. Ardi Sosok Baik, Polos Dan Manja. Tapi Terlihat Cuek.
21 Bab 21. Papa..Mengapa Lama Sekali Sih.
22 Bab 22. Ardi Bangun Nak, Nanti Terlambat Kerja.
23 Bab 23. Betapa Berharganya Kalian Di Hatiku.
24 Bab 24. Sahabat Terbaik Setelah Arul.
25 Bab 25. Maafkan Ibu Nak Imram.
26 Bab 26. Maaf Tante, Saya Juga Tak Ada Niat Buruk.
27 Bab 27. Tiga Sahabat Terbaik Dalam Hidupku.
28 Bab 28. Aaaaaaaahhh Kok Mama Lagi Yang Salah Sih Sayang.
29 Bab 30. Aduuuh...Ribet Sekali Sih Sayang.
30 Bab 31. Iya Mama, Kak Imram Sangat Baik Dan Tulus.
31 Bab 32. Pengumuman.
32 Bab 33. Awas Kalau Kamu Mengipasnya.
33 Bab 34. Kasian Bayi Ular, Pasti Mamanya Cariin.
34 Bab 35. Mama Tahu Lokasinya Itu Ekstrim.
35 Bab 36. Aduuh...Mengapa Jadi Hakim Sidang Lagi.?
36 Bab 37. Jangan Sedih Lagi Yah Bu.
37 Bab 38. Trima Kasih Yaa Allah, Yaa Rabb.
38 Bab 39. Mau Ajak Duel Lagi, Mari Aku Layani.
39 Bab 40. Pulang Sana Ke Rumahmu
40 Bab 41. Ayo Kita Pergi Ambil Jagung Pamanku
41 Bab 42. Trimah Kasih Arul Sahabatku Tersayang.
42 Bab 43. Kemarilah Nak, Wajahmu Sungguh Bercahaya.
43 Bab 44. Terserah Kamu Saja.
44 Bab 45. .Selesaikan Masalah Yang Kita Buat Kak.
45 Bab. 46. Kak,Sadar Posisi Kita.
46 Bab 47. Untuk Kemakmuran Masyarakat.
47 Bab 48. Membuat Jalan Tani.
48 Bab 49. Ganti Itu Daster.
49 Bab 50. Apa Operator ku Nakal yah ?
50 Bab 51. Jadi Apa Yang Kamu Urus Di Situ ?
51 Bab 52. Nak Belikan Nanti Bapak Mobil Yah.
52 Bab 53. Perkenalkan Nama Saya Si Kuning.
53 Bab 54. Cucuku Akhirnya Kamu Datang.
54 Bab 55. Perkenalan Tentang Tim Solidku Di Gunung Peyi.
55 Bab 56. Perkenalan Tim Solidku Di Gunung Wiyim.
56 Bab. Ambo...Aku Ingin Berhenti Menjual Alat Bangunan.
57 Bab 57. Kasian Lady Daung.
58 Bab 58. Bapak Tapor Dan Istrinya.
59 Bab 59. Dokter Ini Salah Pengobatan.
60 Bab 60. Pak Surya Yang Bintang Leo.
61 Bab 61. Amira berhentilah memikirkan orang lain.
62 Bab 62. Memiliki Sifat Si Pitung.
63 Bab 63. Itu Tadi Anak Buahku
64 Bab 64. Dokter Psikiater Rumah Sakit Jiwa.
65 Bab 65. Adikku Yudi Sosok Religius Dan Disiplin.
66 Bab 66. Adikku Pratama Seorang Kepala Manajer.
67 Bab 67. Maaf Bu, Saldo Anda Sisa Seratus Ribu Rupiah.
68 Bab 68. Ketiga Adik Priaku Pecinta Keluarga.
69 Bab 69. Arul Adalah Pria Yang Sangat Terhormat.
70 Bab 70. Coba Saja Jika Berani.
71 Bab 71. Keputusan Sepihak.
72 Bab 72. Arul, Aku Punya Motto Saat Ini Untukmu.
73 Bab 73. Gunting Kan Kuku Ku.
74 Bab 74. Pembelajaran Hidup Bagiku.
75 Bab 75. Pindah Rumah.
76 Bab 76. Impian Masa Kecil ku "
77 Bab 77. Berpisah dengan Arul.
78 Bab 78. Apakah Kalian Bisa Mengerti Posisiku.
79 Bab 79. Silahkan Saja Bu.
80 Bab 80. Sayang Kemarilah, Ada Tugas Militer Untukmu.
81 Bab 81. Kata Hati Ku Berbisik.
82 Bab 82. Kamu Sungguh Tega Nak.
83 Bab 83. Maka Berdoalah Semuanya.
84 Bab 84. Aku Sungguh Beruntung Memilikimu.
85 Bab 85. Menjadi Seorang Pungguk Yang Merindukan Bulan.
86 Bab 86. Semua Selalu Merindukan Sosok Baiknya.
87 Bab 87. Ya Allah Kembalikan Imram Kepadaku.
88 Bab 88. Apakah Dia Tak Kasian
89 Bab 89. Aku Antar Pulang Yah.
90 Bab 90. Amira Sungguh Type Idealku.
91 Bab 91. Ratu Buaya Lepaskan Aku.
92 Bab 92. Iya Sayangku, Aku Sangat Puas.
93 Bab 93. Arul Kapan Kamu Datang Ke Rumah Baruku ?.
94 Bab 94. Andin Aku Sangat Salut Padamu.
95 Bab 95. Nak, Berapa Sih Utangmu ?
96 Bab 96. Uang Surya Di Curi Tikus.
97 Bab 97. Hidup Itu Adalah Perjuangan.
98 Bab 98 Iya..Iya ..Amira Ku, Tak Nangis Lagi Kok.
99 Bab 99. Mereka Sungguh Bidadari Syurga.
100 Bab 100. Kota ku, sangatlah Makmur Dan Sentosa.
101 Bab 101. Mengapa Kamu Tega Menduakan Aku Amira. ?
102 Bab 102. Hai..Boleh Kenalan Nggak. ?
103 Bab 103. Benar Kata Sandi
104 Bab 104. Amira sangat beruntung.
105 Bab 105. Aku Butuh Anakku Kembali.
106 Bab 106. Aku Sangat Merindukan Sahabatku Arul.
107 Bab 107. Jangan Kacaukan Hidupku Lagi.
108 Bab 108. Empat Malaikat Terbaik.
109 Bab 109. Inilah Emoji Ardi.
110 Bab 110. Ardi Sangat Bucin
111 Bab 111. Empat Ujian Hidupku.
112 Bab 112. Ponakan Ku Yang Menikah Tante.
113 Bab 113. Komentar My Readers.
114 Bab 114. Semoga Semuanya Akan Baik - Baik Saja.
115 Bab 115. Andai Bisa Semudah Itu.
116 Bab 116. Fatih Bungsu Adalah Pacar Posesifku. .
117 Bab 117. Maafkan Aku Ayah.
118 Bab 118. Hati - hati Dengan Pak Denni.
119 Bab 119. Pemilik Kost Yang Baik Hati.
120 Bab 120. Penagih Koperasi.
121 Bab 121. Kaak Ayaah..Meninggaal.
122 Bab 122. Hukuman Terberat Dalam Hidupku.
123 Bab 123. Kami Semua Mencintaimu Ayah.
124 Bab 124. Aku Dan Aisyah Menjadi Mak Comblang
125 Bab 125. Suamiku Menjadi Karyawan Tambang
126 Bab 126. Semoga Amira Bisa Ceria Kembali
127 Bab 127. Ibu Aliyah.
128 Bab 128. Anak Baik Bernama Muhammad Reza
129 Bab 129. Maaf Dan Makasih Tante Atas Pengertiannya.
130 Bab 130. Arul dan Reza kembaran.
131 Bab 131. Ayahku Benar
132 Bab 132. Trima Kasih Telah Hadir Dalam Hidupku.
133 Bab 133. TAMAT.
134 Bab 134. Bonus Spoiler 1
Episodes

Updated 134 Episodes

1
Bab 1. Maafkan Aku, Sahabat Terbaikku.
2
Bab 2. Trimakasih Untuk Semuanya sahabatku Imram.
3
Bab 3. Apakah Ini Karma ?
4
Bab 4. Anak baik Ini Bernama Ardi
5
Bab 5. Surya Adikku Pribadi Rendah Hati
6
Bab 6. Sudah Bertengkar nya, Ayo Pulang Mandi.
7
Bab 7. Anakku Patih Sangat Imut, Tapi Berwatak Keras.
8
Bab 8. Untuk Apa Sih Batu Besar Ini ?
9
Bab 9. Apa Kamu Tidak Kapok Hahh ?.
10
Bab 10. Akhirnya Kita Berhasil, Horeeee!!!
11
Bab 11. Kenapa Sih, Kamu Suka Sekali Meminta Makananku.
12
Bab 12. Suamiku Adalah, Type Suami Setia
13
Bab 13. Suamiku Pribadi Mandiri, Tak Suka Merepotkan.
14
Bab 14. Apakah Dia Menyadari, Betapa Sedihnya Aku.
15
Bab 15. Apakah Kamu Tahu Imram ?
16
Bab 16. Sosok Anak Yang Tampan, Imut Dan Manis.
17
Bab 17. Namaku Imram Tante
18
Bab 18. Arul Kamu Dimana ? Aku Sangat Merindukanmu.
19
Bab 19. Ibu Jangan Sedih Lagi Yah.
20
Bab 20. Ardi Sosok Baik, Polos Dan Manja. Tapi Terlihat Cuek.
21
Bab 21. Papa..Mengapa Lama Sekali Sih.
22
Bab 22. Ardi Bangun Nak, Nanti Terlambat Kerja.
23
Bab 23. Betapa Berharganya Kalian Di Hatiku.
24
Bab 24. Sahabat Terbaik Setelah Arul.
25
Bab 25. Maafkan Ibu Nak Imram.
26
Bab 26. Maaf Tante, Saya Juga Tak Ada Niat Buruk.
27
Bab 27. Tiga Sahabat Terbaik Dalam Hidupku.
28
Bab 28. Aaaaaaaahhh Kok Mama Lagi Yang Salah Sih Sayang.
29
Bab 30. Aduuuh...Ribet Sekali Sih Sayang.
30
Bab 31. Iya Mama, Kak Imram Sangat Baik Dan Tulus.
31
Bab 32. Pengumuman.
32
Bab 33. Awas Kalau Kamu Mengipasnya.
33
Bab 34. Kasian Bayi Ular, Pasti Mamanya Cariin.
34
Bab 35. Mama Tahu Lokasinya Itu Ekstrim.
35
Bab 36. Aduuh...Mengapa Jadi Hakim Sidang Lagi.?
36
Bab 37. Jangan Sedih Lagi Yah Bu.
37
Bab 38. Trima Kasih Yaa Allah, Yaa Rabb.
38
Bab 39. Mau Ajak Duel Lagi, Mari Aku Layani.
39
Bab 40. Pulang Sana Ke Rumahmu
40
Bab 41. Ayo Kita Pergi Ambil Jagung Pamanku
41
Bab 42. Trimah Kasih Arul Sahabatku Tersayang.
42
Bab 43. Kemarilah Nak, Wajahmu Sungguh Bercahaya.
43
Bab 44. Terserah Kamu Saja.
44
Bab 45. .Selesaikan Masalah Yang Kita Buat Kak.
45
Bab. 46. Kak,Sadar Posisi Kita.
46
Bab 47. Untuk Kemakmuran Masyarakat.
47
Bab 48. Membuat Jalan Tani.
48
Bab 49. Ganti Itu Daster.
49
Bab 50. Apa Operator ku Nakal yah ?
50
Bab 51. Jadi Apa Yang Kamu Urus Di Situ ?
51
Bab 52. Nak Belikan Nanti Bapak Mobil Yah.
52
Bab 53. Perkenalkan Nama Saya Si Kuning.
53
Bab 54. Cucuku Akhirnya Kamu Datang.
54
Bab 55. Perkenalan Tentang Tim Solidku Di Gunung Peyi.
55
Bab 56. Perkenalan Tim Solidku Di Gunung Wiyim.
56
Bab. Ambo...Aku Ingin Berhenti Menjual Alat Bangunan.
57
Bab 57. Kasian Lady Daung.
58
Bab 58. Bapak Tapor Dan Istrinya.
59
Bab 59. Dokter Ini Salah Pengobatan.
60
Bab 60. Pak Surya Yang Bintang Leo.
61
Bab 61. Amira berhentilah memikirkan orang lain.
62
Bab 62. Memiliki Sifat Si Pitung.
63
Bab 63. Itu Tadi Anak Buahku
64
Bab 64. Dokter Psikiater Rumah Sakit Jiwa.
65
Bab 65. Adikku Yudi Sosok Religius Dan Disiplin.
66
Bab 66. Adikku Pratama Seorang Kepala Manajer.
67
Bab 67. Maaf Bu, Saldo Anda Sisa Seratus Ribu Rupiah.
68
Bab 68. Ketiga Adik Priaku Pecinta Keluarga.
69
Bab 69. Arul Adalah Pria Yang Sangat Terhormat.
70
Bab 70. Coba Saja Jika Berani.
71
Bab 71. Keputusan Sepihak.
72
Bab 72. Arul, Aku Punya Motto Saat Ini Untukmu.
73
Bab 73. Gunting Kan Kuku Ku.
74
Bab 74. Pembelajaran Hidup Bagiku.
75
Bab 75. Pindah Rumah.
76
Bab 76. Impian Masa Kecil ku "
77
Bab 77. Berpisah dengan Arul.
78
Bab 78. Apakah Kalian Bisa Mengerti Posisiku.
79
Bab 79. Silahkan Saja Bu.
80
Bab 80. Sayang Kemarilah, Ada Tugas Militer Untukmu.
81
Bab 81. Kata Hati Ku Berbisik.
82
Bab 82. Kamu Sungguh Tega Nak.
83
Bab 83. Maka Berdoalah Semuanya.
84
Bab 84. Aku Sungguh Beruntung Memilikimu.
85
Bab 85. Menjadi Seorang Pungguk Yang Merindukan Bulan.
86
Bab 86. Semua Selalu Merindukan Sosok Baiknya.
87
Bab 87. Ya Allah Kembalikan Imram Kepadaku.
88
Bab 88. Apakah Dia Tak Kasian
89
Bab 89. Aku Antar Pulang Yah.
90
Bab 90. Amira Sungguh Type Idealku.
91
Bab 91. Ratu Buaya Lepaskan Aku.
92
Bab 92. Iya Sayangku, Aku Sangat Puas.
93
Bab 93. Arul Kapan Kamu Datang Ke Rumah Baruku ?.
94
Bab 94. Andin Aku Sangat Salut Padamu.
95
Bab 95. Nak, Berapa Sih Utangmu ?
96
Bab 96. Uang Surya Di Curi Tikus.
97
Bab 97. Hidup Itu Adalah Perjuangan.
98
Bab 98 Iya..Iya ..Amira Ku, Tak Nangis Lagi Kok.
99
Bab 99. Mereka Sungguh Bidadari Syurga.
100
Bab 100. Kota ku, sangatlah Makmur Dan Sentosa.
101
Bab 101. Mengapa Kamu Tega Menduakan Aku Amira. ?
102
Bab 102. Hai..Boleh Kenalan Nggak. ?
103
Bab 103. Benar Kata Sandi
104
Bab 104. Amira sangat beruntung.
105
Bab 105. Aku Butuh Anakku Kembali.
106
Bab 106. Aku Sangat Merindukan Sahabatku Arul.
107
Bab 107. Jangan Kacaukan Hidupku Lagi.
108
Bab 108. Empat Malaikat Terbaik.
109
Bab 109. Inilah Emoji Ardi.
110
Bab 110. Ardi Sangat Bucin
111
Bab 111. Empat Ujian Hidupku.
112
Bab 112. Ponakan Ku Yang Menikah Tante.
113
Bab 113. Komentar My Readers.
114
Bab 114. Semoga Semuanya Akan Baik - Baik Saja.
115
Bab 115. Andai Bisa Semudah Itu.
116
Bab 116. Fatih Bungsu Adalah Pacar Posesifku. .
117
Bab 117. Maafkan Aku Ayah.
118
Bab 118. Hati - hati Dengan Pak Denni.
119
Bab 119. Pemilik Kost Yang Baik Hati.
120
Bab 120. Penagih Koperasi.
121
Bab 121. Kaak Ayaah..Meninggaal.
122
Bab 122. Hukuman Terberat Dalam Hidupku.
123
Bab 123. Kami Semua Mencintaimu Ayah.
124
Bab 124. Aku Dan Aisyah Menjadi Mak Comblang
125
Bab 125. Suamiku Menjadi Karyawan Tambang
126
Bab 126. Semoga Amira Bisa Ceria Kembali
127
Bab 127. Ibu Aliyah.
128
Bab 128. Anak Baik Bernama Muhammad Reza
129
Bab 129. Maaf Dan Makasih Tante Atas Pengertiannya.
130
Bab 130. Arul dan Reza kembaran.
131
Bab 131. Ayahku Benar
132
Bab 132. Trima Kasih Telah Hadir Dalam Hidupku.
133
Bab 133. TAMAT.
134
Bab 134. Bonus Spoiler 1

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!