Bab 2. Trimakasih Untuk Semuanya sahabatku Imram.

"Perkenalkan namaku Amira, aku adalah seorang wanita yang memiliki bintang sagitarius.

Aku adalah sosok ceria, ramah, terbuka, jujur dan sangat penyayang, juga suka perjalanan, dan petualangan.

Walau terkadang aku keras jika memang harus aku lakukan, karna jika berhubungan pekerjaan kita harus tegas, dan disiplin jika memang di perlukan.

Aku selalu hangat, dan bersahabat pada siapapun tampa memandang siapapun dia.

Aku adalah sosok sederhana, dan sedikit santai jika mencari pundi rupiah, karna aku lebih suka kenyamanan, serta berbagi dengan sesama, baik tenaga maupun materi jika memang di perlukan.

Keluargaku adalah Blasteran Arab, konon ceritanya Buyutku adalah tiga kyai yang bersaudara kandung datang ke Indonesia di kota Sulawesi, masuk menyebarkan agama Islam, serta menetap di sana, dan kamilah salah satu keturunan dari mereka.

Keluargaku banyak pengusaha, bergerak di bidang jasa, Toko, dan Pamanku memiliki perusahaan Tambang, juga keluarga lain banyak juga memiliki perusahaan.

Aku memiliki tiga adik cowok, dan kedua adikku yang salah satunya, kepala manajer di salah satu perusahaan mitra Pamanku, juga manajer di cabang PT lainnya, Milik Ibu Aliyah.

Mitra pamanku itu adalah sosok yang sangat baik hati, rendah hati, dan religius serta dermawan. Mengenal sosok itu sungguh membuat kami sangat kagum, dan menghormatinya.

Kedua adikku tidak mau terikat dengan keluarga, lebih nyaman serta leluasa jika orang lain, tapi tampa keluarga juga, kami bukan siapa - siapa, dan tak mungkin dapat posisi yang bagus, dan kepercayaan dari orang baik seperti bos adikku.

Salah satu adikku yang bernama Surya ingin memiliki perusahaan sendiri, dan bos adikku yang baik hati ini, sangat mendukung adikku Surya untuk mewujudkan mimpinya, yang intinya untuk membuat ladang amal sebanyak - banyaknya sebelum ajal menjemput, sungguh dia adalah bos yang sangat aku kagumi, dan hormati, dan di sinilah di mulailah banyak konflik, yang membuat banyak masalah.

Aku selalu berdoa agar di pertemukan dengan makhluk yang Maha Kuasa yang baik hati, dan berbudi pekerti yang luhur, semoga ibu Aliyah adalah jawaban dari Doa ku selama ini. Amin 🤲🤲

Akhirnya mempertemukan juga aku dengan sosok anak yang sangat belia, namun baik hatinya, humoris, juga romantis serta sangat penyayang, sangat mirip Arul sahabatku, dan Ayahku.

Plusnya sangat cerdas, dan berwawasan luas.

Dia adalah teman baikku Imram, yang masih berusia 22 tahun, walau masih berusia sangat muda, tapi sangat dewasa pemikirannya, dan baik akhlak budi pekerti nya.

Sampai kapanpun walau saat ini, dia sangat kecewa denganku, tapi jasa - jasanya yang selalu membantuku sharing, diskusi, serta nasehat bijaknya, bahkan emoji penyemangat nya yang lucu, menggemaskan juga sangat menenangkan hati, tak akan bisa aku lupakan.

Itulah yang membuatku sangat merasa bersalah, dan sangat kehilangan sosok anak baik aku, tapi rasa sahabat bagiku.

Dengan membuat kesalahan yang tak aku sengaja menyakiti hati, dan kepercayaan dia kepadaku.

Yah...aku sangat bodoh tidak bisa menjaga malaikat baik ku itu, namun akan selalu aku ingat kebaikannya seumur hidupku.

Di dalam ajaran Islam salah satunya, jika manusia mendapatkan cobaan seberat apapun, percayalah serta yakinlah kalau Yang Maha Kuasa tidak akan menguji hambanya, melebihi batas kemampuannya.

Dan di saat aku mengalami titik terendah dalam hidupku, sangat terpuruk serta sangat sedih, dan terluka yang membuatku hampir menyerah, serta ingin meninggalkan semuanya. Keluarga kecilku dan keluarga besarku.

Cobaan dari keluarga kecilku, dan juga dari keluarga besarku, tak ada hentinya mendera kehidupanku, menyiksa hati ku, dan meremukkan perasaanku, serta membuat luka yang semakin hari, semakin membesar, sungguh kesabaran ku sudah dia atas ambang maksimal, dan aku sungguh tak bisa lagi bertahan.

Bahkan aku sudah mempersiapkan tempat yang jauh untuk meninggalkan mereka semua, karna aku tak sanggup lagi dengan cobaan yang tidak ada hentinya, selalu datang mendera, dari keluarga besarku, terutama keluarga kecilku.

Aku memilih Suamiku, yang hanya karyawan pabrik kecil dengan gaji rendah, lari dari rumah yang lebih 10 orang lamaran dari pria - pria mapan, dari keluarga terpandang yang datang aku menolaknya. Bahkan dengan mudahnya jika Suami ku marah hanya mengatakan aku hanya lah kotoran kuku baginya, yang sangat mudah dia buang, dan banyak nya kata - kata kasarnya, tapi aku selalu bersabar demi Aryan.

Sifatnya yang cuek, dan sangat kekanak kanakan jika sedang marah, dan tak bisa mengontrol kata - katanya, yang sangat menyakitkan.

Hobby nya yang membentak, dan berteriak marah, membuatku lelah, aku sungguh tak bisa bertahan lagi.

Di lain pihak keluarga besarku, adik - adikku yang sangat aku sayangi, selalu meremehkan ku, terutama kedua adik perempuan ku, tapi aku selalu mencoba sabar.

Bahkan ibuku, adalah Syurga untukku. telah menyumpahi ku untuk mati saja, dan akhirnya membuatku kecelakaan.

Ibuku sudah lelah dengan kehidupan ku yang hanya jalan di tempat, dan menyalahkan ku.

Aku tahu semua orang tua mau yang terbaik untuk anaknya, sedangkan aku tak mungkin memaksakan keadaan, ibarat mau terbang tapi tak ada sayap. Aku khilaf, dan bertengkar dengan ibuku, yang membuat beliau sangat marah besar, dan menyumpahi ku.

Yang Maha Kuasa masih memaafkan ku, dengan memberiku feeling memakai helm tengkorak, yang sempat ditertawakan adikku, tapi itu menyelamatkan nyawaku.

Aku di tabrak, terpental ke aspal, wajah dan kepalaku terseret di aspal, dan untunglah ada helm yang menyelamatkanku, dan hanya luka ringan.

Bahkan di sisi lain, adikku Surya dan tim yang aku perjuangkan, tidak kompak dengan ku, dan menganggap mereka jauh lebih pintar,

dan selalu melakukan kesalahan, tapi tak mau belajar dari kesalahan nya serta tetap egois, padahal aku sangat lah cerdas, tapi mereka tidak mau mengikuti langkahku.

Bahkan satu tahun lebih aku korbankan waktu, tenaga, bahkan uang, serta korban perasaan, tapi adikku Surya tidak menghargai aku, dan kadang memaki aku.

Bahkan anak - anakku pun kecewa kepada ku,

padahal masih dalam kandungan aku selalu lakukan yang terbaik untuk mereka, dengan konsumsi susu, makanan bergizi, dan obat yang banyak DHA nya, juga vitamin.

Bahkan aku rela berpisah 9 tahun dengan Aryan, di orang tuaku, agar pendidikan nya jauh lebih baik, dan semuanya yang terbaik untuknya.

Karna Ayahnya walau aku mencoba bisnis, dia pria yang selalu berpikir pesimis, tak pernah mendukung ku, bahkan selalu menyumpahi akan gagal, dan banyaknya kata - kata seolah dia adalah Tuhan, yang selalu katakan semua akan gagal.

Bungsu ku pun, jika marah menyumpahi ku

masuk neraka, menghambur semua pakaian ku, dan isi rumah jika lagi marah padaku.

Bahkan sulung sangat kecewa padaku, anggap aku gagal menjadi ibu, dan tak berharap lahir dari rahim ku.

Usaha ku terasa sia - sia, ibu yang selalu berusaha jadi sahabat nya, makan pun aku antarkan ke kamarnya, sampai besar pun jika sakit aku begadang kompres keningnya, agar anakku tak tersiksa karna demamnya, selalu sabar hadapi sikap nya dengan bijaksana, terasa percuma, dan aku gagal, sungguh hati ku sangat lah hancur.

Aku gagal jadi istri, aku gagal jadi Ibu, aku gagal jadi saudara, dan aku pun gagal sebagai anak.

ketiga adik cowokku, aku lah yang mengurus mereka dengan baik, bahkan sudah kelas tiga SD masih mandikan mereka, bahkan sogok uang hanya untuk gosok kotoran tubuh mereka pakai lulur. Ajarkan menulis, dan membaca dan bantu kerjakan tugas sekolah

nya, juga anggap aku gagal sebagai kakak.

Aku sungguh merasa semua membenciku, dan aku merasa sebatang kara.

Aku sudah menyerah dan bertekad meninggalkan mereka semua.

Di saat itulah aku merindukan sosok sahabatku Arul dan Ayahku, seandainya dia ada, dia pasti akan selalu mendukungku, memberiku solusi terbaiknya, karna mereka sangat baik, dan sangat peduli denganku, dan mereka adalah sahabat terbaik yang pernah aku miliki.

Setidaknya dia akan memberikan aku wejangan, dan semangat untuk sabar, dan bertahan di saat tak ada lagi yang bisa aku tempati berpegang.

Ibarat kakiku sudah sangat sakit, patah, dan bengkak, dan aku butuh tongkat, untuk tetap berdiri di saat aku sudah tidak bisa berjalan, tapi aku harus tetap berjalan, sedangkan jalan yang akan ku tuju, masih sangat panjang dan berliku.

Dan di sinilah aku percaya bahwa Yang Maha Kuasa tidak akan mencoba umatnya melebihi batas kemampuannya, dan menghadirkan malaikat baiknya, di tubuh seorang anak yang sangat belia, imut dan menggemaskan, serta sangat baik akhlak budi pekertinya, baik, dan sangat peduli, bernama Imram.

Imram hadir membantuku memberiku semangat, nasehat, serta dukungan dengan cara bicaranya, serta lisannya sangat mirip sosok yang aku rindukan, sahabatku Arul, dan Ayahku.

Yang Maha Kuasa menghadirkan Imram di dalam kehidupan ku, untuk membantuku melewati kesedihan, yang sungguh luar biasa pedihnya.

Aku merasa Ayah dan Arul, telah hadir di dalam diri anak baik bernama Imram baik ini, mereka sungguh sangat mirip.

Arul yang sebenarnya sangat mahal pribadinya, kalem, pendiam, namun sangat asik, dan peduli padaku, juga ceria, serta selalu membelaku, serta memberi saran yang realistis.

Sungguh Arul hidup di dalam diri Imram, anak yang memiliki pribadi yang sangat mahal, dan terhormat, setia, sungguh pribadi yang sangat mirip dengan sahabatku Arul.

Begitu juga nasehatnya, pembelaannya yang bijak, sama dengan cara Ayahku yang selalu mendukungku dalam segala hal, yang selalu membela ku.

Yang Maha Kuasa sungguh sangat baik padaku, memberiku bantuan yang sungguh membuatku sangat terbantu.

Kebahagiaan yang luar biasa, kerinduan ku kepada kedua sahabat terbaik, yang pernah aku miliki yakni Ayah, dan Arul, kini aku rasakan kembali.

Namun ini hanya kebahagiaan sesaat, kesedihan terbesarku kembali mendera hidupku kembali, yang semakin terpuruk tak berdaya.

Kehilangan Imram membuatku kehilangan kembali Ayah, dan Arul yang aku rindukan.

Saat ini mereka bertiga sungguh telah meninggalkan aku, seorang diri.

Saat ini aku hanya bisa terus menangis, dan meminta maaf, serta berterima kasih, mereka pernah hadir dalam hidupku, dan sangat membantuku, walau harus menangisi mereka yang sungguh telah meninggalkan aku sebatang kara kembali.

Yang Maha Kuasa mengajarkan kata ikhlas, namun sungguh belum bisa aku lakukan.

Hadirnya Imram sungguh aku bisa merasakan persahabatan sejati itu kembali, jadi bantuan Imram padaku, sungguh tak ternilai bagiku, walau bagi Imram sendiri menganggap biasa saja, karna itupun wajar bagiku, karna Imram sendiripun, belum pernah memiliki kisah sama denganku.

Namun akan aku ceritakan di bab - bab berikutnya, tentang Arul dan Ayahku.

Dan aku yakin setelah kalian semua membacanya, pasti kalian pun, akan mendukungku, kalau Imram sungguh sangat berarti bagiku, Ayah, dan Arul, bahwa sangat lah wajar jika aku sangat sedih kehilangan mereka bertiga.

Maafkan aku anak baikku Imram, Tante merasa seperti orang yang paling jahat di dunia ini, manusia yang paling buta hati di dunia ini, karna telah membuatmu sangat marah anakku sayang, sahabatku sayang, walau hanya salah faham, tapi sangat membuat mu takut, dan trauma dengan Tante.

Ini hanya kesalah fahaman yang membuat hubungan persahabatan menjadi hancur.

Trima kasih Imram, semoga Tante, akan lebih kuat lagi, berharap juga selalu berdoa kepada yang Maha Kuasa, agar waktu akan membuatmu mengerti nak, kalau ini hanyalah kesalah fahaman nak, dan mau menjalin silahturahmi lagi yang lebih baik dengan Tante.

Semoga nak imram di sana selalu sehat, sukses, dan bahagia. Amin 🤲 🤲

Semoga Arul pun bisa kembali kepadaku sebagai sahabat sejatinya kembali, sungguh aku sangat sayang padanya. Walau bukan cinta sebagai kekasih, tapi dia sangat berharga bagiku. Amin Yaa Rabb Alamin 🤲

Dan semoga Ayahku diampuni segala dosanya, dan diterima segala amal kebaikannya, dan di terima di sisi Yang Maha Kuasa, dan masuk ke dalam surgamu Ya Allah SWT. Amin YRA 🤲🤲."

Bersambung.

Episodes
1 Bab 1. Maafkan Aku, Sahabat Terbaikku.
2 Bab 2. Trimakasih Untuk Semuanya sahabatku Imram.
3 Bab 3. Apakah Ini Karma ?
4 Bab 4. Anak baik Ini Bernama Ardi
5 Bab 5. Surya Adikku Pribadi Rendah Hati
6 Bab 6. Sudah Bertengkar nya, Ayo Pulang Mandi.
7 Bab 7. Anakku Patih Sangat Imut, Tapi Berwatak Keras.
8 Bab 8. Untuk Apa Sih Batu Besar Ini ?
9 Bab 9. Apa Kamu Tidak Kapok Hahh ?.
10 Bab 10. Akhirnya Kita Berhasil, Horeeee!!!
11 Bab 11. Kenapa Sih, Kamu Suka Sekali Meminta Makananku.
12 Bab 12. Suamiku Adalah, Type Suami Setia
13 Bab 13. Suamiku Pribadi Mandiri, Tak Suka Merepotkan.
14 Bab 14. Apakah Dia Menyadari, Betapa Sedihnya Aku.
15 Bab 15. Apakah Kamu Tahu Imram ?
16 Bab 16. Sosok Anak Yang Tampan, Imut Dan Manis.
17 Bab 17. Namaku Imram Tante
18 Bab 18. Arul Kamu Dimana ? Aku Sangat Merindukanmu.
19 Bab 19. Ibu Jangan Sedih Lagi Yah.
20 Bab 20. Ardi Sosok Baik, Polos Dan Manja. Tapi Terlihat Cuek.
21 Bab 21. Papa..Mengapa Lama Sekali Sih.
22 Bab 22. Ardi Bangun Nak, Nanti Terlambat Kerja.
23 Bab 23. Betapa Berharganya Kalian Di Hatiku.
24 Bab 24. Sahabat Terbaik Setelah Arul.
25 Bab 25. Maafkan Ibu Nak Imram.
26 Bab 26. Maaf Tante, Saya Juga Tak Ada Niat Buruk.
27 Bab 27. Tiga Sahabat Terbaik Dalam Hidupku.
28 Bab 28. Aaaaaaaahhh Kok Mama Lagi Yang Salah Sih Sayang.
29 Bab 30. Aduuuh...Ribet Sekali Sih Sayang.
30 Bab 31. Iya Mama, Kak Imram Sangat Baik Dan Tulus.
31 Bab 32. Pengumuman.
32 Bab 33. Awas Kalau Kamu Mengipasnya.
33 Bab 34. Kasian Bayi Ular, Pasti Mamanya Cariin.
34 Bab 35. Mama Tahu Lokasinya Itu Ekstrim.
35 Bab 36. Aduuh...Mengapa Jadi Hakim Sidang Lagi.?
36 Bab 37. Jangan Sedih Lagi Yah Bu.
37 Bab 38. Trima Kasih Yaa Allah, Yaa Rabb.
38 Bab 39. Mau Ajak Duel Lagi, Mari Aku Layani.
39 Bab 40. Pulang Sana Ke Rumahmu
40 Bab 41. Ayo Kita Pergi Ambil Jagung Pamanku
41 Bab 42. Trimah Kasih Arul Sahabatku Tersayang.
42 Bab 43. Kemarilah Nak, Wajahmu Sungguh Bercahaya.
43 Bab 44. Terserah Kamu Saja.
44 Bab 45. .Selesaikan Masalah Yang Kita Buat Kak.
45 Bab. 46. Kak,Sadar Posisi Kita.
46 Bab 47. Untuk Kemakmuran Masyarakat.
47 Bab 48. Membuat Jalan Tani.
48 Bab 49. Ganti Itu Daster.
49 Bab 50. Apa Operator ku Nakal yah ?
50 Bab 51. Jadi Apa Yang Kamu Urus Di Situ ?
51 Bab 52. Nak Belikan Nanti Bapak Mobil Yah.
52 Bab 53. Perkenalkan Nama Saya Si Kuning.
53 Bab 54. Cucuku Akhirnya Kamu Datang.
54 Bab 55. Perkenalan Tentang Tim Solidku Di Gunung Peyi.
55 Bab 56. Perkenalan Tim Solidku Di Gunung Wiyim.
56 Bab. Ambo...Aku Ingin Berhenti Menjual Alat Bangunan.
57 Bab 57. Kasian Lady Daung.
58 Bab 58. Bapak Tapor Dan Istrinya.
59 Bab 59. Dokter Ini Salah Pengobatan.
60 Bab 60. Pak Surya Yang Bintang Leo.
61 Bab 61. Amira berhentilah memikirkan orang lain.
62 Bab 62. Memiliki Sifat Si Pitung.
63 Bab 63. Itu Tadi Anak Buahku
64 Bab 64. Dokter Psikiater Rumah Sakit Jiwa.
65 Bab 65. Adikku Yudi Sosok Religius Dan Disiplin.
66 Bab 66. Adikku Pratama Seorang Kepala Manajer.
67 Bab 67. Maaf Bu, Saldo Anda Sisa Seratus Ribu Rupiah.
68 Bab 68. Ketiga Adik Priaku Pecinta Keluarga.
69 Bab 69. Arul Adalah Pria Yang Sangat Terhormat.
70 Bab 70. Coba Saja Jika Berani.
71 Bab 71. Keputusan Sepihak.
72 Bab 72. Arul, Aku Punya Motto Saat Ini Untukmu.
73 Bab 73. Gunting Kan Kuku Ku.
74 Bab 74. Pembelajaran Hidup Bagiku.
75 Bab 75. Pindah Rumah.
76 Bab 76. Impian Masa Kecil ku "
77 Bab 77. Berpisah dengan Arul.
78 Bab 78. Apakah Kalian Bisa Mengerti Posisiku.
79 Bab 79. Silahkan Saja Bu.
80 Bab 80. Sayang Kemarilah, Ada Tugas Militer Untukmu.
81 Bab 81. Kata Hati Ku Berbisik.
82 Bab 82. Kamu Sungguh Tega Nak.
83 Bab 83. Maka Berdoalah Semuanya.
84 Bab 84. Aku Sungguh Beruntung Memilikimu.
85 Bab 85. Menjadi Seorang Pungguk Yang Merindukan Bulan.
86 Bab 86. Semua Selalu Merindukan Sosok Baiknya.
87 Bab 87. Ya Allah Kembalikan Imram Kepadaku.
88 Bab 88. Apakah Dia Tak Kasian
89 Bab 89. Aku Antar Pulang Yah.
90 Bab 90. Amira Sungguh Type Idealku.
91 Bab 91. Ratu Buaya Lepaskan Aku.
92 Bab 92. Iya Sayangku, Aku Sangat Puas.
93 Bab 93. Arul Kapan Kamu Datang Ke Rumah Baruku ?.
94 Bab 94. Andin Aku Sangat Salut Padamu.
95 Bab 95. Nak, Berapa Sih Utangmu ?
96 Bab 96. Uang Surya Di Curi Tikus.
97 Bab 97. Hidup Itu Adalah Perjuangan.
98 Bab 98 Iya..Iya ..Amira Ku, Tak Nangis Lagi Kok.
99 Bab 99. Mereka Sungguh Bidadari Syurga.
100 Bab 100. Kota ku, sangatlah Makmur Dan Sentosa.
101 Bab 101. Mengapa Kamu Tega Menduakan Aku Amira. ?
102 Bab 102. Hai..Boleh Kenalan Nggak. ?
103 Bab 103. Benar Kata Sandi
104 Bab 104. Amira sangat beruntung.
105 Bab 105. Aku Butuh Anakku Kembali.
106 Bab 106. Aku Sangat Merindukan Sahabatku Arul.
107 Bab 107. Jangan Kacaukan Hidupku Lagi.
108 Bab 108. Empat Malaikat Terbaik.
109 Bab 109. Inilah Emoji Ardi.
110 Bab 110. Ardi Sangat Bucin
111 Bab 111. Empat Ujian Hidupku.
112 Bab 112. Ponakan Ku Yang Menikah Tante.
113 Bab 113. Komentar My Readers.
114 Bab 114. Semoga Semuanya Akan Baik - Baik Saja.
115 Bab 115. Andai Bisa Semudah Itu.
116 Bab 116. Fatih Bungsu Adalah Pacar Posesifku. .
117 Bab 117. Maafkan Aku Ayah.
118 Bab 118. Hati - hati Dengan Pak Denni.
119 Bab 119. Pemilik Kost Yang Baik Hati.
120 Bab 120. Penagih Koperasi.
121 Bab 121. Kaak Ayaah..Meninggaal.
122 Bab 122. Hukuman Terberat Dalam Hidupku.
123 Bab 123. Kami Semua Mencintaimu Ayah.
124 Bab 124. Aku Dan Aisyah Menjadi Mak Comblang
125 Bab 125. Suamiku Menjadi Karyawan Tambang
126 Bab 126. Semoga Amira Bisa Ceria Kembali
127 Bab 127. Ibu Aliyah.
128 Bab 128. Anak Baik Bernama Muhammad Reza
129 Bab 129. Maaf Dan Makasih Tante Atas Pengertiannya.
130 Bab 130. Arul dan Reza kembaran.
131 Bab 131. Ayahku Benar
132 Bab 132. Trima Kasih Telah Hadir Dalam Hidupku.
133 Bab 133. TAMAT.
134 Bab 134. Bonus Spoiler 1
Episodes

Updated 134 Episodes

1
Bab 1. Maafkan Aku, Sahabat Terbaikku.
2
Bab 2. Trimakasih Untuk Semuanya sahabatku Imram.
3
Bab 3. Apakah Ini Karma ?
4
Bab 4. Anak baik Ini Bernama Ardi
5
Bab 5. Surya Adikku Pribadi Rendah Hati
6
Bab 6. Sudah Bertengkar nya, Ayo Pulang Mandi.
7
Bab 7. Anakku Patih Sangat Imut, Tapi Berwatak Keras.
8
Bab 8. Untuk Apa Sih Batu Besar Ini ?
9
Bab 9. Apa Kamu Tidak Kapok Hahh ?.
10
Bab 10. Akhirnya Kita Berhasil, Horeeee!!!
11
Bab 11. Kenapa Sih, Kamu Suka Sekali Meminta Makananku.
12
Bab 12. Suamiku Adalah, Type Suami Setia
13
Bab 13. Suamiku Pribadi Mandiri, Tak Suka Merepotkan.
14
Bab 14. Apakah Dia Menyadari, Betapa Sedihnya Aku.
15
Bab 15. Apakah Kamu Tahu Imram ?
16
Bab 16. Sosok Anak Yang Tampan, Imut Dan Manis.
17
Bab 17. Namaku Imram Tante
18
Bab 18. Arul Kamu Dimana ? Aku Sangat Merindukanmu.
19
Bab 19. Ibu Jangan Sedih Lagi Yah.
20
Bab 20. Ardi Sosok Baik, Polos Dan Manja. Tapi Terlihat Cuek.
21
Bab 21. Papa..Mengapa Lama Sekali Sih.
22
Bab 22. Ardi Bangun Nak, Nanti Terlambat Kerja.
23
Bab 23. Betapa Berharganya Kalian Di Hatiku.
24
Bab 24. Sahabat Terbaik Setelah Arul.
25
Bab 25. Maafkan Ibu Nak Imram.
26
Bab 26. Maaf Tante, Saya Juga Tak Ada Niat Buruk.
27
Bab 27. Tiga Sahabat Terbaik Dalam Hidupku.
28
Bab 28. Aaaaaaaahhh Kok Mama Lagi Yang Salah Sih Sayang.
29
Bab 30. Aduuuh...Ribet Sekali Sih Sayang.
30
Bab 31. Iya Mama, Kak Imram Sangat Baik Dan Tulus.
31
Bab 32. Pengumuman.
32
Bab 33. Awas Kalau Kamu Mengipasnya.
33
Bab 34. Kasian Bayi Ular, Pasti Mamanya Cariin.
34
Bab 35. Mama Tahu Lokasinya Itu Ekstrim.
35
Bab 36. Aduuh...Mengapa Jadi Hakim Sidang Lagi.?
36
Bab 37. Jangan Sedih Lagi Yah Bu.
37
Bab 38. Trima Kasih Yaa Allah, Yaa Rabb.
38
Bab 39. Mau Ajak Duel Lagi, Mari Aku Layani.
39
Bab 40. Pulang Sana Ke Rumahmu
40
Bab 41. Ayo Kita Pergi Ambil Jagung Pamanku
41
Bab 42. Trimah Kasih Arul Sahabatku Tersayang.
42
Bab 43. Kemarilah Nak, Wajahmu Sungguh Bercahaya.
43
Bab 44. Terserah Kamu Saja.
44
Bab 45. .Selesaikan Masalah Yang Kita Buat Kak.
45
Bab. 46. Kak,Sadar Posisi Kita.
46
Bab 47. Untuk Kemakmuran Masyarakat.
47
Bab 48. Membuat Jalan Tani.
48
Bab 49. Ganti Itu Daster.
49
Bab 50. Apa Operator ku Nakal yah ?
50
Bab 51. Jadi Apa Yang Kamu Urus Di Situ ?
51
Bab 52. Nak Belikan Nanti Bapak Mobil Yah.
52
Bab 53. Perkenalkan Nama Saya Si Kuning.
53
Bab 54. Cucuku Akhirnya Kamu Datang.
54
Bab 55. Perkenalan Tentang Tim Solidku Di Gunung Peyi.
55
Bab 56. Perkenalan Tim Solidku Di Gunung Wiyim.
56
Bab. Ambo...Aku Ingin Berhenti Menjual Alat Bangunan.
57
Bab 57. Kasian Lady Daung.
58
Bab 58. Bapak Tapor Dan Istrinya.
59
Bab 59. Dokter Ini Salah Pengobatan.
60
Bab 60. Pak Surya Yang Bintang Leo.
61
Bab 61. Amira berhentilah memikirkan orang lain.
62
Bab 62. Memiliki Sifat Si Pitung.
63
Bab 63. Itu Tadi Anak Buahku
64
Bab 64. Dokter Psikiater Rumah Sakit Jiwa.
65
Bab 65. Adikku Yudi Sosok Religius Dan Disiplin.
66
Bab 66. Adikku Pratama Seorang Kepala Manajer.
67
Bab 67. Maaf Bu, Saldo Anda Sisa Seratus Ribu Rupiah.
68
Bab 68. Ketiga Adik Priaku Pecinta Keluarga.
69
Bab 69. Arul Adalah Pria Yang Sangat Terhormat.
70
Bab 70. Coba Saja Jika Berani.
71
Bab 71. Keputusan Sepihak.
72
Bab 72. Arul, Aku Punya Motto Saat Ini Untukmu.
73
Bab 73. Gunting Kan Kuku Ku.
74
Bab 74. Pembelajaran Hidup Bagiku.
75
Bab 75. Pindah Rumah.
76
Bab 76. Impian Masa Kecil ku "
77
Bab 77. Berpisah dengan Arul.
78
Bab 78. Apakah Kalian Bisa Mengerti Posisiku.
79
Bab 79. Silahkan Saja Bu.
80
Bab 80. Sayang Kemarilah, Ada Tugas Militer Untukmu.
81
Bab 81. Kata Hati Ku Berbisik.
82
Bab 82. Kamu Sungguh Tega Nak.
83
Bab 83. Maka Berdoalah Semuanya.
84
Bab 84. Aku Sungguh Beruntung Memilikimu.
85
Bab 85. Menjadi Seorang Pungguk Yang Merindukan Bulan.
86
Bab 86. Semua Selalu Merindukan Sosok Baiknya.
87
Bab 87. Ya Allah Kembalikan Imram Kepadaku.
88
Bab 88. Apakah Dia Tak Kasian
89
Bab 89. Aku Antar Pulang Yah.
90
Bab 90. Amira Sungguh Type Idealku.
91
Bab 91. Ratu Buaya Lepaskan Aku.
92
Bab 92. Iya Sayangku, Aku Sangat Puas.
93
Bab 93. Arul Kapan Kamu Datang Ke Rumah Baruku ?.
94
Bab 94. Andin Aku Sangat Salut Padamu.
95
Bab 95. Nak, Berapa Sih Utangmu ?
96
Bab 96. Uang Surya Di Curi Tikus.
97
Bab 97. Hidup Itu Adalah Perjuangan.
98
Bab 98 Iya..Iya ..Amira Ku, Tak Nangis Lagi Kok.
99
Bab 99. Mereka Sungguh Bidadari Syurga.
100
Bab 100. Kota ku, sangatlah Makmur Dan Sentosa.
101
Bab 101. Mengapa Kamu Tega Menduakan Aku Amira. ?
102
Bab 102. Hai..Boleh Kenalan Nggak. ?
103
Bab 103. Benar Kata Sandi
104
Bab 104. Amira sangat beruntung.
105
Bab 105. Aku Butuh Anakku Kembali.
106
Bab 106. Aku Sangat Merindukan Sahabatku Arul.
107
Bab 107. Jangan Kacaukan Hidupku Lagi.
108
Bab 108. Empat Malaikat Terbaik.
109
Bab 109. Inilah Emoji Ardi.
110
Bab 110. Ardi Sangat Bucin
111
Bab 111. Empat Ujian Hidupku.
112
Bab 112. Ponakan Ku Yang Menikah Tante.
113
Bab 113. Komentar My Readers.
114
Bab 114. Semoga Semuanya Akan Baik - Baik Saja.
115
Bab 115. Andai Bisa Semudah Itu.
116
Bab 116. Fatih Bungsu Adalah Pacar Posesifku. .
117
Bab 117. Maafkan Aku Ayah.
118
Bab 118. Hati - hati Dengan Pak Denni.
119
Bab 119. Pemilik Kost Yang Baik Hati.
120
Bab 120. Penagih Koperasi.
121
Bab 121. Kaak Ayaah..Meninggaal.
122
Bab 122. Hukuman Terberat Dalam Hidupku.
123
Bab 123. Kami Semua Mencintaimu Ayah.
124
Bab 124. Aku Dan Aisyah Menjadi Mak Comblang
125
Bab 125. Suamiku Menjadi Karyawan Tambang
126
Bab 126. Semoga Amira Bisa Ceria Kembali
127
Bab 127. Ibu Aliyah.
128
Bab 128. Anak Baik Bernama Muhammad Reza
129
Bab 129. Maaf Dan Makasih Tante Atas Pengertiannya.
130
Bab 130. Arul dan Reza kembaran.
131
Bab 131. Ayahku Benar
132
Bab 132. Trima Kasih Telah Hadir Dalam Hidupku.
133
Bab 133. TAMAT.
134
Bab 134. Bonus Spoiler 1

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!