"Perkenalkan namaku Amira, aku adalah seorang wanita yang memiliki bintang sagitarius.
Aku adalah sosok ceria, ramah, terbuka, jujur dan sangat penyayang, juga suka perjalanan, dan petualangan.
Walau terkadang aku keras jika memang harus aku lakukan, karna jika berhubungan pekerjaan kita harus tegas, dan disiplin jika memang di perlukan.
Aku selalu hangat, dan bersahabat pada siapapun tampa memandang siapapun dia.
Aku adalah sosok sederhana, dan sedikit santai jika mencari pundi rupiah, karna aku lebih suka kenyamanan, serta berbagi dengan sesama, baik tenaga maupun materi jika memang di perlukan.
Keluargaku adalah Blasteran Arab, konon ceritanya Buyutku adalah tiga kyai yang bersaudara kandung datang ke Indonesia di kota Sulawesi, masuk menyebarkan agama Islam, serta menetap di sana, dan kamilah salah satu keturunan dari mereka.
Keluargaku banyak pengusaha, bergerak di bidang jasa, Toko, dan Pamanku memiliki perusahaan Tambang, juga keluarga lain banyak juga memiliki perusahaan.
Aku memiliki tiga adik cowok, dan kedua adikku yang salah satunya, kepala manajer di salah satu perusahaan mitra Pamanku, juga manajer di cabang PT lainnya, Milik Ibu Aliyah.
Mitra pamanku itu adalah sosok yang sangat baik hati, rendah hati, dan religius serta dermawan. Mengenal sosok itu sungguh membuat kami sangat kagum, dan menghormatinya.
Kedua adikku tidak mau terikat dengan keluarga, lebih nyaman serta leluasa jika orang lain, tapi tampa keluarga juga, kami bukan siapa - siapa, dan tak mungkin dapat posisi yang bagus, dan kepercayaan dari orang baik seperti bos adikku.
Salah satu adikku yang bernama Surya ingin memiliki perusahaan sendiri, dan bos adikku yang baik hati ini, sangat mendukung adikku Surya untuk mewujudkan mimpinya, yang intinya untuk membuat ladang amal sebanyak - banyaknya sebelum ajal menjemput, sungguh dia adalah bos yang sangat aku kagumi, dan hormati, dan di sinilah di mulailah banyak konflik, yang membuat banyak masalah.
Aku selalu berdoa agar di pertemukan dengan makhluk yang Maha Kuasa yang baik hati, dan berbudi pekerti yang luhur, semoga ibu Aliyah adalah jawaban dari Doa ku selama ini. Amin 🤲🤲
Akhirnya mempertemukan juga aku dengan sosok anak yang sangat belia, namun baik hatinya, humoris, juga romantis serta sangat penyayang, sangat mirip Arul sahabatku, dan Ayahku.
Plusnya sangat cerdas, dan berwawasan luas.
Dia adalah teman baikku Imram, yang masih berusia 22 tahun, walau masih berusia sangat muda, tapi sangat dewasa pemikirannya, dan baik akhlak budi pekerti nya.
Sampai kapanpun walau saat ini, dia sangat kecewa denganku, tapi jasa - jasanya yang selalu membantuku sharing, diskusi, serta nasehat bijaknya, bahkan emoji penyemangat nya yang lucu, menggemaskan juga sangat menenangkan hati, tak akan bisa aku lupakan.
Itulah yang membuatku sangat merasa bersalah, dan sangat kehilangan sosok anak baik aku, tapi rasa sahabat bagiku.
Dengan membuat kesalahan yang tak aku sengaja menyakiti hati, dan kepercayaan dia kepadaku.
Yah...aku sangat bodoh tidak bisa menjaga malaikat baik ku itu, namun akan selalu aku ingat kebaikannya seumur hidupku.
Di dalam ajaran Islam salah satunya, jika manusia mendapatkan cobaan seberat apapun, percayalah serta yakinlah kalau Yang Maha Kuasa tidak akan menguji hambanya, melebihi batas kemampuannya.
Dan di saat aku mengalami titik terendah dalam hidupku, sangat terpuruk serta sangat sedih, dan terluka yang membuatku hampir menyerah, serta ingin meninggalkan semuanya. Keluarga kecilku dan keluarga besarku.
Cobaan dari keluarga kecilku, dan juga dari keluarga besarku, tak ada hentinya mendera kehidupanku, menyiksa hati ku, dan meremukkan perasaanku, serta membuat luka yang semakin hari, semakin membesar, sungguh kesabaran ku sudah dia atas ambang maksimal, dan aku sungguh tak bisa lagi bertahan.
Bahkan aku sudah mempersiapkan tempat yang jauh untuk meninggalkan mereka semua, karna aku tak sanggup lagi dengan cobaan yang tidak ada hentinya, selalu datang mendera, dari keluarga besarku, terutama keluarga kecilku.
Aku memilih Suamiku, yang hanya karyawan pabrik kecil dengan gaji rendah, lari dari rumah yang lebih 10 orang lamaran dari pria - pria mapan, dari keluarga terpandang yang datang aku menolaknya. Bahkan dengan mudahnya jika Suami ku marah hanya mengatakan aku hanya lah kotoran kuku baginya, yang sangat mudah dia buang, dan banyak nya kata - kata kasarnya, tapi aku selalu bersabar demi Aryan.
Sifatnya yang cuek, dan sangat kekanak kanakan jika sedang marah, dan tak bisa mengontrol kata - katanya, yang sangat menyakitkan.
Hobby nya yang membentak, dan berteriak marah, membuatku lelah, aku sungguh tak bisa bertahan lagi.
Di lain pihak keluarga besarku, adik - adikku yang sangat aku sayangi, selalu meremehkan ku, terutama kedua adik perempuan ku, tapi aku selalu mencoba sabar.
Bahkan ibuku, adalah Syurga untukku. telah menyumpahi ku untuk mati saja, dan akhirnya membuatku kecelakaan.
Ibuku sudah lelah dengan kehidupan ku yang hanya jalan di tempat, dan menyalahkan ku.
Aku tahu semua orang tua mau yang terbaik untuk anaknya, sedangkan aku tak mungkin memaksakan keadaan, ibarat mau terbang tapi tak ada sayap. Aku khilaf, dan bertengkar dengan ibuku, yang membuat beliau sangat marah besar, dan menyumpahi ku.
Yang Maha Kuasa masih memaafkan ku, dengan memberiku feeling memakai helm tengkorak, yang sempat ditertawakan adikku, tapi itu menyelamatkan nyawaku.
Aku di tabrak, terpental ke aspal, wajah dan kepalaku terseret di aspal, dan untunglah ada helm yang menyelamatkanku, dan hanya luka ringan.
Bahkan di sisi lain, adikku Surya dan tim yang aku perjuangkan, tidak kompak dengan ku, dan menganggap mereka jauh lebih pintar,
dan selalu melakukan kesalahan, tapi tak mau belajar dari kesalahan nya serta tetap egois, padahal aku sangat lah cerdas, tapi mereka tidak mau mengikuti langkahku.
Bahkan satu tahun lebih aku korbankan waktu, tenaga, bahkan uang, serta korban perasaan, tapi adikku Surya tidak menghargai aku, dan kadang memaki aku.
Bahkan anak - anakku pun kecewa kepada ku,
padahal masih dalam kandungan aku selalu lakukan yang terbaik untuk mereka, dengan konsumsi susu, makanan bergizi, dan obat yang banyak DHA nya, juga vitamin.
Bahkan aku rela berpisah 9 tahun dengan Aryan, di orang tuaku, agar pendidikan nya jauh lebih baik, dan semuanya yang terbaik untuknya.
Karna Ayahnya walau aku mencoba bisnis, dia pria yang selalu berpikir pesimis, tak pernah mendukung ku, bahkan selalu menyumpahi akan gagal, dan banyaknya kata - kata seolah dia adalah Tuhan, yang selalu katakan semua akan gagal.
Bungsu ku pun, jika marah menyumpahi ku
masuk neraka, menghambur semua pakaian ku, dan isi rumah jika lagi marah padaku.
Bahkan sulung sangat kecewa padaku, anggap aku gagal menjadi ibu, dan tak berharap lahir dari rahim ku.
Usaha ku terasa sia - sia, ibu yang selalu berusaha jadi sahabat nya, makan pun aku antarkan ke kamarnya, sampai besar pun jika sakit aku begadang kompres keningnya, agar anakku tak tersiksa karna demamnya, selalu sabar hadapi sikap nya dengan bijaksana, terasa percuma, dan aku gagal, sungguh hati ku sangat lah hancur.
Aku gagal jadi istri, aku gagal jadi Ibu, aku gagal jadi saudara, dan aku pun gagal sebagai anak.
ketiga adik cowokku, aku lah yang mengurus mereka dengan baik, bahkan sudah kelas tiga SD masih mandikan mereka, bahkan sogok uang hanya untuk gosok kotoran tubuh mereka pakai lulur. Ajarkan menulis, dan membaca dan bantu kerjakan tugas sekolah
nya, juga anggap aku gagal sebagai kakak.
Aku sungguh merasa semua membenciku, dan aku merasa sebatang kara.
Aku sudah menyerah dan bertekad meninggalkan mereka semua.
Di saat itulah aku merindukan sosok sahabatku Arul dan Ayahku, seandainya dia ada, dia pasti akan selalu mendukungku, memberiku solusi terbaiknya, karna mereka sangat baik, dan sangat peduli denganku, dan mereka adalah sahabat terbaik yang pernah aku miliki.
Setidaknya dia akan memberikan aku wejangan, dan semangat untuk sabar, dan bertahan di saat tak ada lagi yang bisa aku tempati berpegang.
Ibarat kakiku sudah sangat sakit, patah, dan bengkak, dan aku butuh tongkat, untuk tetap berdiri di saat aku sudah tidak bisa berjalan, tapi aku harus tetap berjalan, sedangkan jalan yang akan ku tuju, masih sangat panjang dan berliku.
Dan di sinilah aku percaya bahwa Yang Maha Kuasa tidak akan mencoba umatnya melebihi batas kemampuannya, dan menghadirkan malaikat baiknya, di tubuh seorang anak yang sangat belia, imut dan menggemaskan, serta sangat baik akhlak budi pekertinya, baik, dan sangat peduli, bernama Imram.
Imram hadir membantuku memberiku semangat, nasehat, serta dukungan dengan cara bicaranya, serta lisannya sangat mirip sosok yang aku rindukan, sahabatku Arul, dan Ayahku.
Yang Maha Kuasa menghadirkan Imram di dalam kehidupan ku, untuk membantuku melewati kesedihan, yang sungguh luar biasa pedihnya.
Aku merasa Ayah dan Arul, telah hadir di dalam diri anak baik bernama Imram baik ini, mereka sungguh sangat mirip.
Arul yang sebenarnya sangat mahal pribadinya, kalem, pendiam, namun sangat asik, dan peduli padaku, juga ceria, serta selalu membelaku, serta memberi saran yang realistis.
Sungguh Arul hidup di dalam diri Imram, anak yang memiliki pribadi yang sangat mahal, dan terhormat, setia, sungguh pribadi yang sangat mirip dengan sahabatku Arul.
Begitu juga nasehatnya, pembelaannya yang bijak, sama dengan cara Ayahku yang selalu mendukungku dalam segala hal, yang selalu membela ku.
Yang Maha Kuasa sungguh sangat baik padaku, memberiku bantuan yang sungguh membuatku sangat terbantu.
Kebahagiaan yang luar biasa, kerinduan ku kepada kedua sahabat terbaik, yang pernah aku miliki yakni Ayah, dan Arul, kini aku rasakan kembali.
Namun ini hanya kebahagiaan sesaat, kesedihan terbesarku kembali mendera hidupku kembali, yang semakin terpuruk tak berdaya.
Kehilangan Imram membuatku kehilangan kembali Ayah, dan Arul yang aku rindukan.
Saat ini mereka bertiga sungguh telah meninggalkan aku, seorang diri.
Saat ini aku hanya bisa terus menangis, dan meminta maaf, serta berterima kasih, mereka pernah hadir dalam hidupku, dan sangat membantuku, walau harus menangisi mereka yang sungguh telah meninggalkan aku sebatang kara kembali.
Yang Maha Kuasa mengajarkan kata ikhlas, namun sungguh belum bisa aku lakukan.
Hadirnya Imram sungguh aku bisa merasakan persahabatan sejati itu kembali, jadi bantuan Imram padaku, sungguh tak ternilai bagiku, walau bagi Imram sendiri menganggap biasa saja, karna itupun wajar bagiku, karna Imram sendiripun, belum pernah memiliki kisah sama denganku.
Namun akan aku ceritakan di bab - bab berikutnya, tentang Arul dan Ayahku.
Dan aku yakin setelah kalian semua membacanya, pasti kalian pun, akan mendukungku, kalau Imram sungguh sangat berarti bagiku, Ayah, dan Arul, bahwa sangat lah wajar jika aku sangat sedih kehilangan mereka bertiga.
Maafkan aku anak baikku Imram, Tante merasa seperti orang yang paling jahat di dunia ini, manusia yang paling buta hati di dunia ini, karna telah membuatmu sangat marah anakku sayang, sahabatku sayang, walau hanya salah faham, tapi sangat membuat mu takut, dan trauma dengan Tante.
Ini hanya kesalah fahaman yang membuat hubungan persahabatan menjadi hancur.
Trima kasih Imram, semoga Tante, akan lebih kuat lagi, berharap juga selalu berdoa kepada yang Maha Kuasa, agar waktu akan membuatmu mengerti nak, kalau ini hanyalah kesalah fahaman nak, dan mau menjalin silahturahmi lagi yang lebih baik dengan Tante.
Semoga nak imram di sana selalu sehat, sukses, dan bahagia. Amin 🤲 🤲
Semoga Arul pun bisa kembali kepadaku sebagai sahabat sejatinya kembali, sungguh aku sangat sayang padanya. Walau bukan cinta sebagai kekasih, tapi dia sangat berharga bagiku. Amin Yaa Rabb Alamin 🤲
Dan semoga Ayahku diampuni segala dosanya, dan diterima segala amal kebaikannya, dan di terima di sisi Yang Maha Kuasa, dan masuk ke dalam surgamu Ya Allah SWT. Amin YRA 🤲🤲."
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 134 Episodes
Comments