Bab 4. Anak baik Ini Bernama Ardi

Saat masalah ku semakin berat, dan aku hanya bisa menangis setiap harinya, aku lelah dengan cobaan ini, dan aku rasanya ingin menyerah.

Di setiap shalatku, aku mulai mengeluh dan meminta kepada yang Maha Kuasa agar mengakhiri semua penderitaan ini.

Mengapa aku adalah wanita yang memiliki hati yang baik ? selalu membuat orang salah faham, membuat diriku mulai membenci diri sendiri yang selalu tak berguna, dan menyakiti hati orang - orang yang ku sayangi,

hanya karna mereka selalu salah faham denganku,

Aku mulai menyalahkan mereka egois, merasa diri mereka paling benar, dan berujung menyakiti hati, dan perasaanku yang sangat menyayangi mereka.

Yang Maha kuasa mulai memberiku jalan Nya, di saat aku hanya bisa marah, mengeluh dan putus asa, karna Yang Maha Kuasa jauh lebih mengetahui bahwa hambanya tidak mampu melewati nya, dan memberikan jalan keluarnya kembali.

Yang Maha Kuasa menghadirkan sosok malaikat baiknya kembali. Anak baik ini bernama Ardi anak yang masih sangat belia yang berumur 21 tahun, sosok anak mandiri, sabar, dan sangat peduli, dan penyayang.

Ardi anak bungsu tim solidku, padahal anak ini tidak begitu akrab denganku, karna sosoknya yang pemalu.

Seorang anak yang tampan, berkulit putih, berwajah manis, dan memiliki postur tubuh tinggi.

Sewaktu anakku liburan di daerah anak ini, tempat adikku Surya mau membangun perusahaannya. Anakku Aryan yang berumur 19 tahun sempat bertegur sapa dengannya, tapi Aryan hanya satu minggu bersamaku.

Yang maha kuasa tahu, aku adalah sosok penyayang anak, dan di hadirkan lah kedua anak baik ini di kehidupanku.

Kedua anak baik ini, Imram dan Ardi memiliki rasa peduli yang begitu tulus kepadaku, dan memiliki sifat seperti sahabatku Arul, yang aku sangat rindukan saat ini.

Mereka di bawa ke dalam kehidupanku untuk membantuku dengan ikhlas, dan sangat tulus agar bisa melanjutkan hidupku yang sudah terasa, aku tak mampu lagi bisa bertahan, yang telah menyerah serta putus asa.

Aku menangis pilu, dan meminta maaf serta ampun di setiap shalatku telah mengeluh pada Nya.

Sedangkan DIA sang penciptaku ternyata sangat sayang padaku, dan selalu membawa jalan keluar, di setiap masalah yang sangat berat yang aku hadapi.

Sejak anak baikku Imram kecewa kepadaku, Aku sangat sedih karna membuatnya sedih, dan kecewa padaku, walau aku tidak sengaja, dan dia hanya salah faham.

Anak baik ini yang bernama Ardi, anak bungsu tim solid ku, sudah mulai mengirim pesan kepadaku, tampa kusadari bahwa Yang Maha Kuasa telah mengirim malaikat baiknya kembali kepadaku, karna aku setiap hari, hanya larut dalam kesedihan yang sangat mendalam, karna membuat anak baikku Imram sangat kecewa padaku.

Akupun teringat kembali waktu itu, sudah 3 hari Imran tidak membalas chatku, bahkan telpon ku tak mau dia angkat nya, sejak aku hanya sekedar iseng mengganggunya, kalau aku sudah dapat restu jadi mama angkat dia dari mamanya.

Yah ini hanya canda, dan akhirnya malaikat baikku itu sangat kecewa denganku, dan jaga jarak denganku.

Aku sangat sedih hanya bisa menangis karna aku mengingat anak baik ini, sangat baik padaku.

Akupun memutuskan pulang ke kotaku, meninggalkan Kota Imram yang membuatku sangat sedih, pekerjaanku aku tinggalkan begitu saja dan menyibukkan diri membuat novel, Karna aku juga seorang penulis.

Hari ketiga Imram marah, sebuah chat masuk dari anak bungsu tim solidku bermana Ardi, aku belum menyadari Yang Maha Kuasa memberiku malaikat baik nya kembali.

"Assalamualaikum, Ibu ada dimana ?"

Akupun sedikit bingung, menjelaskan kalau aku mau pulang ke kotaku hari ini.

Diapun membalas kembali.

"Apa ibu sehat..?"

Hatiku sangat terharu.

Akupun membalas.

"Iya nak, Ibu Sehat."

Aku cukup bingung juga anak yang begitu cuek luarnya ternyata perhatian juga.

Akupun pulang menganggap anak itu hanya sekedar bertanya kabar.

*****

Sudah dua minggu aku selalu larut dalam kesedihanku.

Anak baik ini, sering mengirim chat padaku, yang isi chat nya, begitu membuatku terkadang tersenyum. Anak baik ini selalu bertanya di awal chat nya.

"Ibu Dimana, Apa ibu sehat ibu, Apa sudah makan bu."

Jika aku mengatakan aku belum makan, karna malas makan, anak baik ini pun menjadi sangat bawel, dan menggemaskan.

"Jangan begitu yah Bu, harus makan, juga perbanyak minum air putih, makan yah Bu, nanti sakit lho, khan ibu juga yang bawa sakitnya, makan yah Bu."

Kemudian memberiku emoji senyum.

Aku pun menangis sedih mengingat chat Imram, yang juga begitu sangat peduli padaku, saat ini aku begitu merindukan chat anak baik itu, dan selalu berdoa kepada yang Maha kuasa agar Imram memaafkan aku.

Aku belum menyadari keberadaan malaikat baik lainnya yang di kirim Yang Maha Kuasa kepadaku, yang sudah hancur, dan terpuruk dalam penyesalan yang seakan tak berujung.

Malaikat baik yang di kirimkan lagi kepadaku tampa kusadari kehadirannya. Anak ini, adalah sosok anak pendiam, dan pemalu mirip perangainya anak baikku Imram, dan dia juga tak pernah bertegur sapa denganku, padahal aku sering kerumahnya.

Karna adikku Surya mengontrak rumah saudaranya yang tidak jauh dari rumahnya, waktu satu tahun lalu adikku Surya berjuang di daerahnya, tapi belum berhasil.

Tahun ini adikku Surya berjuang kembali dengan Mitranya, tapi belum juga ada titik terang nya.

Aku terkadang hanya bermain saja jika anak baik bernama Ardi, yang selalu menggemaskan ini mengirimkan chat padaku, Yang Maha Kuasa Tahu hambanya begitu terluka dan sedih, memberi Ilham pada Ardi agar selalu kepo menanyakan keberadaan ku, dan bawel denganku, agar masih bisa membuat ku tersenyum di saat aku begitu sangat sedih, dan terluka kehilangan Imram, satu - satunya sahabat yang peduli denganku di saat titik terendah dalam hidupku.

Jika Ardi selalu menanyakan aku dimana, aku kadang iseng mengatakan aku ada diluar rumah, dan Ardi mulai bawel dan berkata.

" Ibu ini sudah malam Bu, cuaca diluar dingin, nanti ibu sakit lho, masuk yah Bu, Apa sudah makan Bu, makan yah, nanti Maaq ibu kambuh, makan yah Bu biar sedikit, dan jangan begadang yah Bu."

Aku tak tahu mengapa anak ini, begitu perhatian padaku, dia tak anggap aku seorang yang sudah tua, seumur orang tuanya dia begitu memperhatikan aku, seperti adik kecilnya yang bandel, dan Ardi sungguh bisa membuatku tersenyum dan bahagia, dan mulai percaya jika masih ada malaikat baik yan lainnya yang Maha Kuasa bawa kedalam kehidupanku lagi.

Walau aku belum bisa menghilangkan kesedihanku kehilangan Imram, dia sungguh telah masuk di hatiku, dan menumbuhkan rasa sayang sahabat yang hanya di miliki Arul dan Ayahku.

Ardi bahkan setiap paginya melaporkan kegiatannya.

"Assalamu Alaikum Bu, Ardi masuk kerja dulu yah Bu, jangan lupa jaga kesehatan, Ibu Aku sudah pulang kerja Bu, mau makan dulu, ibu juga makan yah. Ibu aku lagi demam Bu, tidak kerja Bu."

Akupun mulai memberi dia perhatian, dan mulai memberikan dia nasehat, dan motivasi dan semakin hari kamipun akrab, seolah kami dua sahabat yang saling support akan masalah masing - masing, kami banyak berbagi sharing, dan pendapat untuk hidup lebih baik.

Anak ini semakin hari semakin dekat denganku kadang menganggap ku kakak baginya, kadang ibu baginya, kadang sahabat baginya, dan terkadang sebagai adik kecilnya yang bandel, Ardi sungguh sangat bawel, sangat kepo dengan keadaanku.

Walau melupakan Imram sungguh tak bisa aku lakukan, seperti Arul, dan Ayahku, yang bisa aku lakukan, hanyalah mendoakan semua yang terbaik untuk mereka.

Menyimpan kenangan mereka di hati ku yang paling terdalam, serta menyimpan mereka sebagai kenangan terindah, dan terbaik di dalam hidupku.

Yang bisa aku lakukan mencoba memberinya pemahaman, aku sungguh tak rela anak yang sangat baik, dan bersih hatinya ternoda, karna kesalah fahaman.

Aku hanya ingin dia bahagia dan tak bersedih. Aku tak peduli penilaiannya. Bagiku dia terlalu berharga untuk aku lupakan.

Sampai aku di titik ikhlas melepaskan ketiga sahabat terbaik dalam hidupku, dan aku akan berusaha untuk tabah dan sabar. Amin 🤲🤲"

Bersambung

Episodes
1 Bab 1. Maafkan Aku, Sahabat Terbaikku.
2 Bab 2. Trimakasih Untuk Semuanya sahabatku Imram.
3 Bab 3. Apakah Ini Karma ?
4 Bab 4. Anak baik Ini Bernama Ardi
5 Bab 5. Surya Adikku Pribadi Rendah Hati
6 Bab 6. Sudah Bertengkar nya, Ayo Pulang Mandi.
7 Bab 7. Anakku Patih Sangat Imut, Tapi Berwatak Keras.
8 Bab 8. Untuk Apa Sih Batu Besar Ini ?
9 Bab 9. Apa Kamu Tidak Kapok Hahh ?.
10 Bab 10. Akhirnya Kita Berhasil, Horeeee!!!
11 Bab 11. Kenapa Sih, Kamu Suka Sekali Meminta Makananku.
12 Bab 12. Suamiku Adalah, Type Suami Setia
13 Bab 13. Suamiku Pribadi Mandiri, Tak Suka Merepotkan.
14 Bab 14. Apakah Dia Menyadari, Betapa Sedihnya Aku.
15 Bab 15. Apakah Kamu Tahu Imram ?
16 Bab 16. Sosok Anak Yang Tampan, Imut Dan Manis.
17 Bab 17. Namaku Imram Tante
18 Bab 18. Arul Kamu Dimana ? Aku Sangat Merindukanmu.
19 Bab 19. Ibu Jangan Sedih Lagi Yah.
20 Bab 20. Ardi Sosok Baik, Polos Dan Manja. Tapi Terlihat Cuek.
21 Bab 21. Papa..Mengapa Lama Sekali Sih.
22 Bab 22. Ardi Bangun Nak, Nanti Terlambat Kerja.
23 Bab 23. Betapa Berharganya Kalian Di Hatiku.
24 Bab 24. Sahabat Terbaik Setelah Arul.
25 Bab 25. Maafkan Ibu Nak Imram.
26 Bab 26. Maaf Tante, Saya Juga Tak Ada Niat Buruk.
27 Bab 27. Tiga Sahabat Terbaik Dalam Hidupku.
28 Bab 28. Aaaaaaaahhh Kok Mama Lagi Yang Salah Sih Sayang.
29 Bab 30. Aduuuh...Ribet Sekali Sih Sayang.
30 Bab 31. Iya Mama, Kak Imram Sangat Baik Dan Tulus.
31 Bab 32. Pengumuman.
32 Bab 33. Awas Kalau Kamu Mengipasnya.
33 Bab 34. Kasian Bayi Ular, Pasti Mamanya Cariin.
34 Bab 35. Mama Tahu Lokasinya Itu Ekstrim.
35 Bab 36. Aduuh...Mengapa Jadi Hakim Sidang Lagi.?
36 Bab 37. Jangan Sedih Lagi Yah Bu.
37 Bab 38. Trima Kasih Yaa Allah, Yaa Rabb.
38 Bab 39. Mau Ajak Duel Lagi, Mari Aku Layani.
39 Bab 40. Pulang Sana Ke Rumahmu
40 Bab 41. Ayo Kita Pergi Ambil Jagung Pamanku
41 Bab 42. Trimah Kasih Arul Sahabatku Tersayang.
42 Bab 43. Kemarilah Nak, Wajahmu Sungguh Bercahaya.
43 Bab 44. Terserah Kamu Saja.
44 Bab 45. .Selesaikan Masalah Yang Kita Buat Kak.
45 Bab. 46. Kak,Sadar Posisi Kita.
46 Bab 47. Untuk Kemakmuran Masyarakat.
47 Bab 48. Membuat Jalan Tani.
48 Bab 49. Ganti Itu Daster.
49 Bab 50. Apa Operator ku Nakal yah ?
50 Bab 51. Jadi Apa Yang Kamu Urus Di Situ ?
51 Bab 52. Nak Belikan Nanti Bapak Mobil Yah.
52 Bab 53. Perkenalkan Nama Saya Si Kuning.
53 Bab 54. Cucuku Akhirnya Kamu Datang.
54 Bab 55. Perkenalan Tentang Tim Solidku Di Gunung Peyi.
55 Bab 56. Perkenalan Tim Solidku Di Gunung Wiyim.
56 Bab. Ambo...Aku Ingin Berhenti Menjual Alat Bangunan.
57 Bab 57. Kasian Lady Daung.
58 Bab 58. Bapak Tapor Dan Istrinya.
59 Bab 59. Dokter Ini Salah Pengobatan.
60 Bab 60. Pak Surya Yang Bintang Leo.
61 Bab 61. Amira berhentilah memikirkan orang lain.
62 Bab 62. Memiliki Sifat Si Pitung.
63 Bab 63. Itu Tadi Anak Buahku
64 Bab 64. Dokter Psikiater Rumah Sakit Jiwa.
65 Bab 65. Adikku Yudi Sosok Religius Dan Disiplin.
66 Bab 66. Adikku Pratama Seorang Kepala Manajer.
67 Bab 67. Maaf Bu, Saldo Anda Sisa Seratus Ribu Rupiah.
68 Bab 68. Ketiga Adik Priaku Pecinta Keluarga.
69 Bab 69. Arul Adalah Pria Yang Sangat Terhormat.
70 Bab 70. Coba Saja Jika Berani.
71 Bab 71. Keputusan Sepihak.
72 Bab 72. Arul, Aku Punya Motto Saat Ini Untukmu.
73 Bab 73. Gunting Kan Kuku Ku.
74 Bab 74. Pembelajaran Hidup Bagiku.
75 Bab 75. Pindah Rumah.
76 Bab 76. Impian Masa Kecil ku "
77 Bab 77. Berpisah dengan Arul.
78 Bab 78. Apakah Kalian Bisa Mengerti Posisiku.
79 Bab 79. Silahkan Saja Bu.
80 Bab 80. Sayang Kemarilah, Ada Tugas Militer Untukmu.
81 Bab 81. Kata Hati Ku Berbisik.
82 Bab 82. Kamu Sungguh Tega Nak.
83 Bab 83. Maka Berdoalah Semuanya.
84 Bab 84. Aku Sungguh Beruntung Memilikimu.
85 Bab 85. Menjadi Seorang Pungguk Yang Merindukan Bulan.
86 Bab 86. Semua Selalu Merindukan Sosok Baiknya.
87 Bab 87. Ya Allah Kembalikan Imram Kepadaku.
88 Bab 88. Apakah Dia Tak Kasian
89 Bab 89. Aku Antar Pulang Yah.
90 Bab 90. Amira Sungguh Type Idealku.
91 Bab 91. Ratu Buaya Lepaskan Aku.
92 Bab 92. Iya Sayangku, Aku Sangat Puas.
93 Bab 93. Arul Kapan Kamu Datang Ke Rumah Baruku ?.
94 Bab 94. Andin Aku Sangat Salut Padamu.
95 Bab 95. Nak, Berapa Sih Utangmu ?
96 Bab 96. Uang Surya Di Curi Tikus.
97 Bab 97. Hidup Itu Adalah Perjuangan.
98 Bab 98 Iya..Iya ..Amira Ku, Tak Nangis Lagi Kok.
99 Bab 99. Mereka Sungguh Bidadari Syurga.
100 Bab 100. Kota ku, sangatlah Makmur Dan Sentosa.
101 Bab 101. Mengapa Kamu Tega Menduakan Aku Amira. ?
102 Bab 102. Hai..Boleh Kenalan Nggak. ?
103 Bab 103. Benar Kata Sandi
104 Bab 104. Amira sangat beruntung.
105 Bab 105. Aku Butuh Anakku Kembali.
106 Bab 106. Aku Sangat Merindukan Sahabatku Arul.
107 Bab 107. Jangan Kacaukan Hidupku Lagi.
108 Bab 108. Empat Malaikat Terbaik.
109 Bab 109. Inilah Emoji Ardi.
110 Bab 110. Ardi Sangat Bucin
111 Bab 111. Empat Ujian Hidupku.
112 Bab 112. Ponakan Ku Yang Menikah Tante.
113 Bab 113. Komentar My Readers.
114 Bab 114. Semoga Semuanya Akan Baik - Baik Saja.
115 Bab 115. Andai Bisa Semudah Itu.
116 Bab 116. Fatih Bungsu Adalah Pacar Posesifku. .
117 Bab 117. Maafkan Aku Ayah.
118 Bab 118. Hati - hati Dengan Pak Denni.
119 Bab 119. Pemilik Kost Yang Baik Hati.
120 Bab 120. Penagih Koperasi.
121 Bab 121. Kaak Ayaah..Meninggaal.
122 Bab 122. Hukuman Terberat Dalam Hidupku.
123 Bab 123. Kami Semua Mencintaimu Ayah.
124 Bab 124. Aku Dan Aisyah Menjadi Mak Comblang
125 Bab 125. Suamiku Menjadi Karyawan Tambang
126 Bab 126. Semoga Amira Bisa Ceria Kembali
127 Bab 127. Ibu Aliyah.
128 Bab 128. Anak Baik Bernama Muhammad Reza
129 Bab 129. Maaf Dan Makasih Tante Atas Pengertiannya.
130 Bab 130. Arul dan Reza kembaran.
131 Bab 131. Ayahku Benar
132 Bab 132. Trima Kasih Telah Hadir Dalam Hidupku.
133 Bab 133. TAMAT.
134 Bab 134. Bonus Spoiler 1
Episodes

Updated 134 Episodes

1
Bab 1. Maafkan Aku, Sahabat Terbaikku.
2
Bab 2. Trimakasih Untuk Semuanya sahabatku Imram.
3
Bab 3. Apakah Ini Karma ?
4
Bab 4. Anak baik Ini Bernama Ardi
5
Bab 5. Surya Adikku Pribadi Rendah Hati
6
Bab 6. Sudah Bertengkar nya, Ayo Pulang Mandi.
7
Bab 7. Anakku Patih Sangat Imut, Tapi Berwatak Keras.
8
Bab 8. Untuk Apa Sih Batu Besar Ini ?
9
Bab 9. Apa Kamu Tidak Kapok Hahh ?.
10
Bab 10. Akhirnya Kita Berhasil, Horeeee!!!
11
Bab 11. Kenapa Sih, Kamu Suka Sekali Meminta Makananku.
12
Bab 12. Suamiku Adalah, Type Suami Setia
13
Bab 13. Suamiku Pribadi Mandiri, Tak Suka Merepotkan.
14
Bab 14. Apakah Dia Menyadari, Betapa Sedihnya Aku.
15
Bab 15. Apakah Kamu Tahu Imram ?
16
Bab 16. Sosok Anak Yang Tampan, Imut Dan Manis.
17
Bab 17. Namaku Imram Tante
18
Bab 18. Arul Kamu Dimana ? Aku Sangat Merindukanmu.
19
Bab 19. Ibu Jangan Sedih Lagi Yah.
20
Bab 20. Ardi Sosok Baik, Polos Dan Manja. Tapi Terlihat Cuek.
21
Bab 21. Papa..Mengapa Lama Sekali Sih.
22
Bab 22. Ardi Bangun Nak, Nanti Terlambat Kerja.
23
Bab 23. Betapa Berharganya Kalian Di Hatiku.
24
Bab 24. Sahabat Terbaik Setelah Arul.
25
Bab 25. Maafkan Ibu Nak Imram.
26
Bab 26. Maaf Tante, Saya Juga Tak Ada Niat Buruk.
27
Bab 27. Tiga Sahabat Terbaik Dalam Hidupku.
28
Bab 28. Aaaaaaaahhh Kok Mama Lagi Yang Salah Sih Sayang.
29
Bab 30. Aduuuh...Ribet Sekali Sih Sayang.
30
Bab 31. Iya Mama, Kak Imram Sangat Baik Dan Tulus.
31
Bab 32. Pengumuman.
32
Bab 33. Awas Kalau Kamu Mengipasnya.
33
Bab 34. Kasian Bayi Ular, Pasti Mamanya Cariin.
34
Bab 35. Mama Tahu Lokasinya Itu Ekstrim.
35
Bab 36. Aduuh...Mengapa Jadi Hakim Sidang Lagi.?
36
Bab 37. Jangan Sedih Lagi Yah Bu.
37
Bab 38. Trima Kasih Yaa Allah, Yaa Rabb.
38
Bab 39. Mau Ajak Duel Lagi, Mari Aku Layani.
39
Bab 40. Pulang Sana Ke Rumahmu
40
Bab 41. Ayo Kita Pergi Ambil Jagung Pamanku
41
Bab 42. Trimah Kasih Arul Sahabatku Tersayang.
42
Bab 43. Kemarilah Nak, Wajahmu Sungguh Bercahaya.
43
Bab 44. Terserah Kamu Saja.
44
Bab 45. .Selesaikan Masalah Yang Kita Buat Kak.
45
Bab. 46. Kak,Sadar Posisi Kita.
46
Bab 47. Untuk Kemakmuran Masyarakat.
47
Bab 48. Membuat Jalan Tani.
48
Bab 49. Ganti Itu Daster.
49
Bab 50. Apa Operator ku Nakal yah ?
50
Bab 51. Jadi Apa Yang Kamu Urus Di Situ ?
51
Bab 52. Nak Belikan Nanti Bapak Mobil Yah.
52
Bab 53. Perkenalkan Nama Saya Si Kuning.
53
Bab 54. Cucuku Akhirnya Kamu Datang.
54
Bab 55. Perkenalan Tentang Tim Solidku Di Gunung Peyi.
55
Bab 56. Perkenalan Tim Solidku Di Gunung Wiyim.
56
Bab. Ambo...Aku Ingin Berhenti Menjual Alat Bangunan.
57
Bab 57. Kasian Lady Daung.
58
Bab 58. Bapak Tapor Dan Istrinya.
59
Bab 59. Dokter Ini Salah Pengobatan.
60
Bab 60. Pak Surya Yang Bintang Leo.
61
Bab 61. Amira berhentilah memikirkan orang lain.
62
Bab 62. Memiliki Sifat Si Pitung.
63
Bab 63. Itu Tadi Anak Buahku
64
Bab 64. Dokter Psikiater Rumah Sakit Jiwa.
65
Bab 65. Adikku Yudi Sosok Religius Dan Disiplin.
66
Bab 66. Adikku Pratama Seorang Kepala Manajer.
67
Bab 67. Maaf Bu, Saldo Anda Sisa Seratus Ribu Rupiah.
68
Bab 68. Ketiga Adik Priaku Pecinta Keluarga.
69
Bab 69. Arul Adalah Pria Yang Sangat Terhormat.
70
Bab 70. Coba Saja Jika Berani.
71
Bab 71. Keputusan Sepihak.
72
Bab 72. Arul, Aku Punya Motto Saat Ini Untukmu.
73
Bab 73. Gunting Kan Kuku Ku.
74
Bab 74. Pembelajaran Hidup Bagiku.
75
Bab 75. Pindah Rumah.
76
Bab 76. Impian Masa Kecil ku "
77
Bab 77. Berpisah dengan Arul.
78
Bab 78. Apakah Kalian Bisa Mengerti Posisiku.
79
Bab 79. Silahkan Saja Bu.
80
Bab 80. Sayang Kemarilah, Ada Tugas Militer Untukmu.
81
Bab 81. Kata Hati Ku Berbisik.
82
Bab 82. Kamu Sungguh Tega Nak.
83
Bab 83. Maka Berdoalah Semuanya.
84
Bab 84. Aku Sungguh Beruntung Memilikimu.
85
Bab 85. Menjadi Seorang Pungguk Yang Merindukan Bulan.
86
Bab 86. Semua Selalu Merindukan Sosok Baiknya.
87
Bab 87. Ya Allah Kembalikan Imram Kepadaku.
88
Bab 88. Apakah Dia Tak Kasian
89
Bab 89. Aku Antar Pulang Yah.
90
Bab 90. Amira Sungguh Type Idealku.
91
Bab 91. Ratu Buaya Lepaskan Aku.
92
Bab 92. Iya Sayangku, Aku Sangat Puas.
93
Bab 93. Arul Kapan Kamu Datang Ke Rumah Baruku ?.
94
Bab 94. Andin Aku Sangat Salut Padamu.
95
Bab 95. Nak, Berapa Sih Utangmu ?
96
Bab 96. Uang Surya Di Curi Tikus.
97
Bab 97. Hidup Itu Adalah Perjuangan.
98
Bab 98 Iya..Iya ..Amira Ku, Tak Nangis Lagi Kok.
99
Bab 99. Mereka Sungguh Bidadari Syurga.
100
Bab 100. Kota ku, sangatlah Makmur Dan Sentosa.
101
Bab 101. Mengapa Kamu Tega Menduakan Aku Amira. ?
102
Bab 102. Hai..Boleh Kenalan Nggak. ?
103
Bab 103. Benar Kata Sandi
104
Bab 104. Amira sangat beruntung.
105
Bab 105. Aku Butuh Anakku Kembali.
106
Bab 106. Aku Sangat Merindukan Sahabatku Arul.
107
Bab 107. Jangan Kacaukan Hidupku Lagi.
108
Bab 108. Empat Malaikat Terbaik.
109
Bab 109. Inilah Emoji Ardi.
110
Bab 110. Ardi Sangat Bucin
111
Bab 111. Empat Ujian Hidupku.
112
Bab 112. Ponakan Ku Yang Menikah Tante.
113
Bab 113. Komentar My Readers.
114
Bab 114. Semoga Semuanya Akan Baik - Baik Saja.
115
Bab 115. Andai Bisa Semudah Itu.
116
Bab 116. Fatih Bungsu Adalah Pacar Posesifku. .
117
Bab 117. Maafkan Aku Ayah.
118
Bab 118. Hati - hati Dengan Pak Denni.
119
Bab 119. Pemilik Kost Yang Baik Hati.
120
Bab 120. Penagih Koperasi.
121
Bab 121. Kaak Ayaah..Meninggaal.
122
Bab 122. Hukuman Terberat Dalam Hidupku.
123
Bab 123. Kami Semua Mencintaimu Ayah.
124
Bab 124. Aku Dan Aisyah Menjadi Mak Comblang
125
Bab 125. Suamiku Menjadi Karyawan Tambang
126
Bab 126. Semoga Amira Bisa Ceria Kembali
127
Bab 127. Ibu Aliyah.
128
Bab 128. Anak Baik Bernama Muhammad Reza
129
Bab 129. Maaf Dan Makasih Tante Atas Pengertiannya.
130
Bab 130. Arul dan Reza kembaran.
131
Bab 131. Ayahku Benar
132
Bab 132. Trima Kasih Telah Hadir Dalam Hidupku.
133
Bab 133. TAMAT.
134
Bab 134. Bonus Spoiler 1

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!