Saat masalah ku semakin berat, dan aku hanya bisa menangis setiap harinya, aku lelah dengan cobaan ini, dan aku rasanya ingin menyerah.
Di setiap shalatku, aku mulai mengeluh dan meminta kepada yang Maha Kuasa agar mengakhiri semua penderitaan ini.
Mengapa aku adalah wanita yang memiliki hati yang baik ? selalu membuat orang salah faham, membuat diriku mulai membenci diri sendiri yang selalu tak berguna, dan menyakiti hati orang - orang yang ku sayangi,
hanya karna mereka selalu salah faham denganku,
Aku mulai menyalahkan mereka egois, merasa diri mereka paling benar, dan berujung menyakiti hati, dan perasaanku yang sangat menyayangi mereka.
Yang Maha kuasa mulai memberiku jalan Nya, di saat aku hanya bisa marah, mengeluh dan putus asa, karna Yang Maha Kuasa jauh lebih mengetahui bahwa hambanya tidak mampu melewati nya, dan memberikan jalan keluarnya kembali.
Yang Maha Kuasa menghadirkan sosok malaikat baiknya kembali. Anak baik ini bernama Ardi anak yang masih sangat belia yang berumur 21 tahun, sosok anak mandiri, sabar, dan sangat peduli, dan penyayang.
Ardi anak bungsu tim solidku, padahal anak ini tidak begitu akrab denganku, karna sosoknya yang pemalu.
Seorang anak yang tampan, berkulit putih, berwajah manis, dan memiliki postur tubuh tinggi.
Sewaktu anakku liburan di daerah anak ini, tempat adikku Surya mau membangun perusahaannya. Anakku Aryan yang berumur 19 tahun sempat bertegur sapa dengannya, tapi Aryan hanya satu minggu bersamaku.
Yang maha kuasa tahu, aku adalah sosok penyayang anak, dan di hadirkan lah kedua anak baik ini di kehidupanku.
Kedua anak baik ini, Imram dan Ardi memiliki rasa peduli yang begitu tulus kepadaku, dan memiliki sifat seperti sahabatku Arul, yang aku sangat rindukan saat ini.
Mereka di bawa ke dalam kehidupanku untuk membantuku dengan ikhlas, dan sangat tulus agar bisa melanjutkan hidupku yang sudah terasa, aku tak mampu lagi bisa bertahan, yang telah menyerah serta putus asa.
Aku menangis pilu, dan meminta maaf serta ampun di setiap shalatku telah mengeluh pada Nya.
Sedangkan DIA sang penciptaku ternyata sangat sayang padaku, dan selalu membawa jalan keluar, di setiap masalah yang sangat berat yang aku hadapi.
Sejak anak baikku Imram kecewa kepadaku, Aku sangat sedih karna membuatnya sedih, dan kecewa padaku, walau aku tidak sengaja, dan dia hanya salah faham.
Anak baik ini yang bernama Ardi, anak bungsu tim solid ku, sudah mulai mengirim pesan kepadaku, tampa kusadari bahwa Yang Maha Kuasa telah mengirim malaikat baiknya kembali kepadaku, karna aku setiap hari, hanya larut dalam kesedihan yang sangat mendalam, karna membuat anak baikku Imram sangat kecewa padaku.
Akupun teringat kembali waktu itu, sudah 3 hari Imran tidak membalas chatku, bahkan telpon ku tak mau dia angkat nya, sejak aku hanya sekedar iseng mengganggunya, kalau aku sudah dapat restu jadi mama angkat dia dari mamanya.
Yah ini hanya canda, dan akhirnya malaikat baikku itu sangat kecewa denganku, dan jaga jarak denganku.
Aku sangat sedih hanya bisa menangis karna aku mengingat anak baik ini, sangat baik padaku.
Akupun memutuskan pulang ke kotaku, meninggalkan Kota Imram yang membuatku sangat sedih, pekerjaanku aku tinggalkan begitu saja dan menyibukkan diri membuat novel, Karna aku juga seorang penulis.
Hari ketiga Imram marah, sebuah chat masuk dari anak bungsu tim solidku bermana Ardi, aku belum menyadari Yang Maha Kuasa memberiku malaikat baik nya kembali.
"Assalamualaikum, Ibu ada dimana ?"
Akupun sedikit bingung, menjelaskan kalau aku mau pulang ke kotaku hari ini.
Diapun membalas kembali.
"Apa ibu sehat..?"
Hatiku sangat terharu.
Akupun membalas.
"Iya nak, Ibu Sehat."
Aku cukup bingung juga anak yang begitu cuek luarnya ternyata perhatian juga.
Akupun pulang menganggap anak itu hanya sekedar bertanya kabar.
*****
Sudah dua minggu aku selalu larut dalam kesedihanku.
Anak baik ini, sering mengirim chat padaku, yang isi chat nya, begitu membuatku terkadang tersenyum. Anak baik ini selalu bertanya di awal chat nya.
"Ibu Dimana, Apa ibu sehat ibu, Apa sudah makan bu."
Jika aku mengatakan aku belum makan, karna malas makan, anak baik ini pun menjadi sangat bawel, dan menggemaskan.
"Jangan begitu yah Bu, harus makan, juga perbanyak minum air putih, makan yah Bu, nanti sakit lho, khan ibu juga yang bawa sakitnya, makan yah Bu."
Kemudian memberiku emoji senyum.
Aku pun menangis sedih mengingat chat Imram, yang juga begitu sangat peduli padaku, saat ini aku begitu merindukan chat anak baik itu, dan selalu berdoa kepada yang Maha kuasa agar Imram memaafkan aku.
Aku belum menyadari keberadaan malaikat baik lainnya yang di kirim Yang Maha Kuasa kepadaku, yang sudah hancur, dan terpuruk dalam penyesalan yang seakan tak berujung.
Malaikat baik yang di kirimkan lagi kepadaku tampa kusadari kehadirannya. Anak ini, adalah sosok anak pendiam, dan pemalu mirip perangainya anak baikku Imram, dan dia juga tak pernah bertegur sapa denganku, padahal aku sering kerumahnya.
Karna adikku Surya mengontrak rumah saudaranya yang tidak jauh dari rumahnya, waktu satu tahun lalu adikku Surya berjuang di daerahnya, tapi belum berhasil.
Tahun ini adikku Surya berjuang kembali dengan Mitranya, tapi belum juga ada titik terang nya.
Aku terkadang hanya bermain saja jika anak baik bernama Ardi, yang selalu menggemaskan ini mengirimkan chat padaku, Yang Maha Kuasa Tahu hambanya begitu terluka dan sedih, memberi Ilham pada Ardi agar selalu kepo menanyakan keberadaan ku, dan bawel denganku, agar masih bisa membuat ku tersenyum di saat aku begitu sangat sedih, dan terluka kehilangan Imram, satu - satunya sahabat yang peduli denganku di saat titik terendah dalam hidupku.
Jika Ardi selalu menanyakan aku dimana, aku kadang iseng mengatakan aku ada diluar rumah, dan Ardi mulai bawel dan berkata.
" Ibu ini sudah malam Bu, cuaca diluar dingin, nanti ibu sakit lho, masuk yah Bu, Apa sudah makan Bu, makan yah, nanti Maaq ibu kambuh, makan yah Bu biar sedikit, dan jangan begadang yah Bu."
Aku tak tahu mengapa anak ini, begitu perhatian padaku, dia tak anggap aku seorang yang sudah tua, seumur orang tuanya dia begitu memperhatikan aku, seperti adik kecilnya yang bandel, dan Ardi sungguh bisa membuatku tersenyum dan bahagia, dan mulai percaya jika masih ada malaikat baik yan lainnya yang Maha Kuasa bawa kedalam kehidupanku lagi.
Walau aku belum bisa menghilangkan kesedihanku kehilangan Imram, dia sungguh telah masuk di hatiku, dan menumbuhkan rasa sayang sahabat yang hanya di miliki Arul dan Ayahku.
Ardi bahkan setiap paginya melaporkan kegiatannya.
"Assalamu Alaikum Bu, Ardi masuk kerja dulu yah Bu, jangan lupa jaga kesehatan, Ibu Aku sudah pulang kerja Bu, mau makan dulu, ibu juga makan yah. Ibu aku lagi demam Bu, tidak kerja Bu."
Akupun mulai memberi dia perhatian, dan mulai memberikan dia nasehat, dan motivasi dan semakin hari kamipun akrab, seolah kami dua sahabat yang saling support akan masalah masing - masing, kami banyak berbagi sharing, dan pendapat untuk hidup lebih baik.
Anak ini semakin hari semakin dekat denganku kadang menganggap ku kakak baginya, kadang ibu baginya, kadang sahabat baginya, dan terkadang sebagai adik kecilnya yang bandel, Ardi sungguh sangat bawel, sangat kepo dengan keadaanku.
Walau melupakan Imram sungguh tak bisa aku lakukan, seperti Arul, dan Ayahku, yang bisa aku lakukan, hanyalah mendoakan semua yang terbaik untuk mereka.
Menyimpan kenangan mereka di hati ku yang paling terdalam, serta menyimpan mereka sebagai kenangan terindah, dan terbaik di dalam hidupku.
Yang bisa aku lakukan mencoba memberinya pemahaman, aku sungguh tak rela anak yang sangat baik, dan bersih hatinya ternoda, karna kesalah fahaman.
Aku hanya ingin dia bahagia dan tak bersedih. Aku tak peduli penilaiannya. Bagiku dia terlalu berharga untuk aku lupakan.
Sampai aku di titik ikhlas melepaskan ketiga sahabat terbaik dalam hidupku, dan aku akan berusaha untuk tabah dan sabar. Amin 🤲🤲"
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 134 Episodes
Comments