Bab 5. Surya Adikku Pribadi Rendah Hati

Surya adikku sosok yang sangat tangguh dan tak putus asa walau tak ada satupun keluarga mendukung bahkan keluarga kecil kamipun tak ada yang mendukung, kami tetap berjuang karna kami sangat terkesan dan bahkan kami telah jatuh cinta dengan masyarakatnya yang tak pernah putus asa menunggu, dan mendukung kami untuk bisa mensejahterakan daerahnya, dengan kehadiran kami yang masih tetap berjuang walau belum ada kepastian.

Surya Adikku pribadi rendah hati, tapi memiliki semangat yang luar biasa, pantang menyerah.

Sedangkan Ardi adalah sosok pemalu, tidak banyak bicara, tapi sangat ramah dan membalas setiap senyuman yang aku berikan, jika aku kerumahnya, karna Ayah dan Ibunya adalah tim solid terbaik adikku, di daerah yang adikku ingin membangun perusahaan di sana bersama denganku.

Dia juga punya kakak yang sudah kuliah, seorang gadis yang cantik dan manis..

Sudah dua minggu berlalu sejak Imram kecewa padaku, dan Ardi makin sering menyapaku, dan sudah mulai membuat ku tersenyum karna dia juga ternyata anak yang sangat peduli, manja dan lebih bawel dari Imram.

Ardi tidak kuliah tapi langsung bekerja di sebuah perusahaan tambang di lain kota berjarak kurang lebih 60 kilo dari tempatku saat ini, dan tempat anak Imram bekerja.

Ardi dan Imram sudah bekerja di perusahaan tambang. di usia nya yang masih belia hanya beda kota. karna tempat kerja Imram, ada dilokasi yang sama denganku saat ini.

Mereka sosok anak baik dan mandiri. mungkin sudah takdir mereka hadir dalam hidupku.

Imram memiliki zodiak Cancer, zodiak yang paling penyayang dan romantis dan setia, serta mandiri dan sangat penyayang keluarga dan wajarlah dia sangat kecewa denganku Karna di anggapnya melukai hati keluarganya dan melanggar kesetiaan persahabatan kami, walau hanya salah faham tapi sungguh sangat membuat hati Imram kecewa dan terluka padaku, dan dia belum mau menerima kenyataan jika ini hanya kesalahfahaman karna sifat nya yang teguh dan komitmen jika sudah mempercayai sesuatu yang telah yakininya.

Sedangkan Ardi berzodiak Taurus yang memiliki sifat keras kepala, tapi sangat setia, mandiri dan penuh semangat positif untuk hidupnya, walau pribadi Taurus sangat cuek

tapi aslinya bucin akut, dan posesif, jika bisa masuk menjadi orang yang di sayangnya

Ibunya bahkan terkadang mengejarnya sapu Karna Ardi selalu gemas pada Ibunya dan suka mencubit pipi ibunya sampai merah, dan terus mengulanginya, dan berakhir dengan kejaran sapu dari ibunya.,

kakak semata wayang nya pun menjadi korban bucin akut nya yang suka mencubit pipi dan posesifnya, karna Ardi hanya dua bersaudara, kakaknya saat ini kuliah dan dia seorang wanita yang sangat cantik, Ardi bahkan menolak kuliah, karna sifat mandirinya dan tak mau merepotkan orang tuanya, padahal orang tuanya dari golongan yang sangat mampu membiayai kuliahnya.

Aku pernah melihatnya mencubit terus menerus pipi Ibunya, dan ibu nya sudah marah, tapi masih terus mencubit pipi Ibunya sampai merah, dan ibunya terpaksa ambil sapu mengejar Ardi. Aku sungguh tertawa melihat tingkah lucu mereka.

Bahkan Ardi tak pernah menganggap ibunya adalah Mamanya tapi hanya adik kecilnya yang begitu dia sayang dan manjakan, sangat posesif pada Ibunya jika berbahaya dengan kesehatannya dan hal inilah yang dilakukannya padaku.

Sewaktu satu tahun yang lalu aku dan adikku berjuang di daerah Ardi, dan saat ini pun adikku kembali berjuang disana.

Akupun membaca isi chat ardi, seperti biasanya yang awal chatnya selalu menanyakan aku ada dimana, dia seperti anak bungsuku saja yang selalu kepo, mau tahu keberadaan ku dimana, tapi membuatku tersenyum geli juga, karna Ardi sangat memperhatikan kesehatanku.

"Asslamu Alaikum Wr Wb. Ibu dimana..?

Akupun membalasnya jika aku masih dirumah.

"Ibu sehat, jaga kesehatan Ibu, saat ini musim hujan jadi jangan keluar kalau pakai motor, nanti ibu sakit, jaga juga pola makan yah Bu."

Aku sangat sedih dia membahas hujan, aku jadi teringat kembali Imram, waktu masih mengkhawatirkan kesehatanku padahal hanya hujan gerimis, Imram sangat peduli padaku menyuruhku berteduh agar tak sakit, dan mengingatkanku untuk menjaga pola makan.

Aku menangis kembali, mengingat Imram anak yang begitu aku sayangi, memang aku akui bagiku Imram terasa anak kandung, rasa sahabat sejati bagiku, tapi aku tak pernah mau egois memilikinya, karna aku adalah ibu yang selalu didik anakku menjadi dirinya sendiri, dan mengutamakan kenyamanan dan privasinya, jadi tak mungkin aku ada sifat ambisi memilikinya, menjadi temannya saja aku sudah sungguh bersyukur.

Akupun membalas Chat Ardi.

"Iya nak, kita juga jaga kesehatan dan jaga pola makan yah."

Setiap hari aku selalu kirimkan kata kata semangat, emoji semangat, dan kata - kata cinta untuk anakku Aryan, agar selalu semangat kuliah.

Begitupun untuk Ardi emoji penyemangat, dan video semangat untuknya dalam bekerja.

Ardi pun setiap beberapa hari menanyakan kabarku.

Yang Maha Kuasa memberinya Ilham agar terus menanyakan keadaanku, karna Yang Maha Kuasa Maha mengetahui, kehilangan Imram sangat menyakitiku, karena kenangan tentang Arul dan Almarhum Ayahku kini datang menyiksaku dan membuatku di puncak kesedihan,

Mataku selalu bengkak, selalu menangis karna setiap harinya hanya selalu mengingat ketiga pria terbaik ini yang pernah hadir di hidupku, dan begitu peduli dan baik dan tulus kepadaku, tapi telah pergi meninggalkanku sendiri dengan kesedihan, dengan masalah hidupku yang teramat berat, dan tak sanggup lagi aku pikul.

Tiga hari berlalu, chat Ardi masuk kembali.

"Assalamu Alaikum Wr Wb. Ibu Sehat..?

Akupun sedikit terharu, dengan perhatian anak yang tidak begitu akrab denganku, tapi selalu menanyakan kesehatanku, sedangkan dia pun disana bekerja banting tulang di usianya yang seharusnya masih di bangku kuliah, tapi harus bekerja di perusahaan tambang yang keras, disiplin dan tentunya sangat melelahkan hujan dan panas menghiasi hari - harinya. tapi dia masih peduli padaku dan mengkhawatirkan kesehatanku.

Malam ini aku sepertinya mau demam, dan mata selalu bengkak menangis, akupun balas chatnya.

"Tidak nak, tubuh ibu sangat meriang kayaknya mau demam."

Diapun membalas Chatku kembali.

"Ibu harus makan obat ibu, biar cepat sembuh"

Akupun membalasnya kembali.

"Ibu malas makan obat nak."

Anak itupun membalas kembali.

"Ibu ke bidan saja ibu, minta di suntik kalau aku ibu.. takut di suntik lebih baik, makan obat biar banyak. hahaha..

Aku jadi kembali sangat bersedih kata tawa yang ditulis anak bungsu tim solidku ini, mengingatkanku pada sahabat mudaku Imram. Dia suka menulis hahaha juga wkwkw. jika dia tertawa, jika kami saling bertukar kabar di WA.

Akupun menangis kembali, sangat merindukan lisan WA anak baik ku Imram, yang sangat ramah dan peduli padaku yang telah ku sakiti hatinya, walau aku tidak sengaja membuatnya salah faham kepadaku.

Akupun membalas chat anak bungsu temanku dengan kata.

"Iya nak"

Percakapan pun berakhir.

Di rumah baruku akupun merenung, mengingat masa kecil ku bersama Arul.

flashback Arul.

Pagi yang cerah di sebuah pematang sawah yang terbentang seolah tak berujung, tempat kami selalu bermain pendekar dengan judul drama kolosal Saur Sepuh.

Aku adalah gadis cantik berkulit putih bersih dan berambut pirang sebahu dan berponi. Wajahku kata temanku sangat cantik dan imut, bermuka indo. Karna memang menurut cerita keluargaku buyut kami dahulu dari Arab Saudi.

Aku punya adik perempuan dua orang tapi hobby nya main boneka dan rumahan. Dan memang masih sangat kecil.

Aku punya tetangga nama nya Arul, pria yang sangat tampan dan imut, berhidung mancung dan berkulit putih dengan mata teduh sedang. Dia mirip orang Jepang, walau matanya tidak lah sipit.

Di pematang sawah kami ada 6 orang, 2 pria dan 4 wanita termasuk aku. Umur kami hanya beda 3 sampai 2 tahun. Kamipun mulai berbagi peran. Sedangkan aku dan Arul hanya beda bulan. Arul lebih tua beberapa bulan daripada aku, Saat itu aku masih kelas satu di bangku SD juga Arul tapi kami lain sekolah.

Sore itu aku suka sekali berperan menjadi Lasmini. Sedangkan Arul adalah Brama Kumbara dan kedua temanku adalah istrinya Arul, dan yang satunya lagi Mantili, dan tentunya dia adalah musuh bebuyutan ku dalam cerita.

Salah satu prianya suami Mantili dan pria satunya berperan menjadi kekasih Lasmini yang di perankan olehku.

Drama pun kami mulai.

Bersambung

Episodes
1 Bab 1. Maafkan Aku, Sahabat Terbaikku.
2 Bab 2. Trimakasih Untuk Semuanya sahabatku Imram.
3 Bab 3. Apakah Ini Karma ?
4 Bab 4. Anak baik Ini Bernama Ardi
5 Bab 5. Surya Adikku Pribadi Rendah Hati
6 Bab 6. Sudah Bertengkar nya, Ayo Pulang Mandi.
7 Bab 7. Anakku Patih Sangat Imut, Tapi Berwatak Keras.
8 Bab 8. Untuk Apa Sih Batu Besar Ini ?
9 Bab 9. Apa Kamu Tidak Kapok Hahh ?.
10 Bab 10. Akhirnya Kita Berhasil, Horeeee!!!
11 Bab 11. Kenapa Sih, Kamu Suka Sekali Meminta Makananku.
12 Bab 12. Suamiku Adalah, Type Suami Setia
13 Bab 13. Suamiku Pribadi Mandiri, Tak Suka Merepotkan.
14 Bab 14. Apakah Dia Menyadari, Betapa Sedihnya Aku.
15 Bab 15. Apakah Kamu Tahu Imram ?
16 Bab 16. Sosok Anak Yang Tampan, Imut Dan Manis.
17 Bab 17. Namaku Imram Tante
18 Bab 18. Arul Kamu Dimana ? Aku Sangat Merindukanmu.
19 Bab 19. Ibu Jangan Sedih Lagi Yah.
20 Bab 20. Ardi Sosok Baik, Polos Dan Manja. Tapi Terlihat Cuek.
21 Bab 21. Papa..Mengapa Lama Sekali Sih.
22 Bab 22. Ardi Bangun Nak, Nanti Terlambat Kerja.
23 Bab 23. Betapa Berharganya Kalian Di Hatiku.
24 Bab 24. Sahabat Terbaik Setelah Arul.
25 Bab 25. Maafkan Ibu Nak Imram.
26 Bab 26. Maaf Tante, Saya Juga Tak Ada Niat Buruk.
27 Bab 27. Tiga Sahabat Terbaik Dalam Hidupku.
28 Bab 28. Aaaaaaaahhh Kok Mama Lagi Yang Salah Sih Sayang.
29 Bab 30. Aduuuh...Ribet Sekali Sih Sayang.
30 Bab 31. Iya Mama, Kak Imram Sangat Baik Dan Tulus.
31 Bab 32. Pengumuman.
32 Bab 33. Awas Kalau Kamu Mengipasnya.
33 Bab 34. Kasian Bayi Ular, Pasti Mamanya Cariin.
34 Bab 35. Mama Tahu Lokasinya Itu Ekstrim.
35 Bab 36. Aduuh...Mengapa Jadi Hakim Sidang Lagi.?
36 Bab 37. Jangan Sedih Lagi Yah Bu.
37 Bab 38. Trima Kasih Yaa Allah, Yaa Rabb.
38 Bab 39. Mau Ajak Duel Lagi, Mari Aku Layani.
39 Bab 40. Pulang Sana Ke Rumahmu
40 Bab 41. Ayo Kita Pergi Ambil Jagung Pamanku
41 Bab 42. Trimah Kasih Arul Sahabatku Tersayang.
42 Bab 43. Kemarilah Nak, Wajahmu Sungguh Bercahaya.
43 Bab 44. Terserah Kamu Saja.
44 Bab 45. .Selesaikan Masalah Yang Kita Buat Kak.
45 Bab. 46. Kak,Sadar Posisi Kita.
46 Bab 47. Untuk Kemakmuran Masyarakat.
47 Bab 48. Membuat Jalan Tani.
48 Bab 49. Ganti Itu Daster.
49 Bab 50. Apa Operator ku Nakal yah ?
50 Bab 51. Jadi Apa Yang Kamu Urus Di Situ ?
51 Bab 52. Nak Belikan Nanti Bapak Mobil Yah.
52 Bab 53. Perkenalkan Nama Saya Si Kuning.
53 Bab 54. Cucuku Akhirnya Kamu Datang.
54 Bab 55. Perkenalan Tentang Tim Solidku Di Gunung Peyi.
55 Bab 56. Perkenalan Tim Solidku Di Gunung Wiyim.
56 Bab. Ambo...Aku Ingin Berhenti Menjual Alat Bangunan.
57 Bab 57. Kasian Lady Daung.
58 Bab 58. Bapak Tapor Dan Istrinya.
59 Bab 59. Dokter Ini Salah Pengobatan.
60 Bab 60. Pak Surya Yang Bintang Leo.
61 Bab 61. Amira berhentilah memikirkan orang lain.
62 Bab 62. Memiliki Sifat Si Pitung.
63 Bab 63. Itu Tadi Anak Buahku
64 Bab 64. Dokter Psikiater Rumah Sakit Jiwa.
65 Bab 65. Adikku Yudi Sosok Religius Dan Disiplin.
66 Bab 66. Adikku Pratama Seorang Kepala Manajer.
67 Bab 67. Maaf Bu, Saldo Anda Sisa Seratus Ribu Rupiah.
68 Bab 68. Ketiga Adik Priaku Pecinta Keluarga.
69 Bab 69. Arul Adalah Pria Yang Sangat Terhormat.
70 Bab 70. Coba Saja Jika Berani.
71 Bab 71. Keputusan Sepihak.
72 Bab 72. Arul, Aku Punya Motto Saat Ini Untukmu.
73 Bab 73. Gunting Kan Kuku Ku.
74 Bab 74. Pembelajaran Hidup Bagiku.
75 Bab 75. Pindah Rumah.
76 Bab 76. Impian Masa Kecil ku "
77 Bab 77. Berpisah dengan Arul.
78 Bab 78. Apakah Kalian Bisa Mengerti Posisiku.
79 Bab 79. Silahkan Saja Bu.
80 Bab 80. Sayang Kemarilah, Ada Tugas Militer Untukmu.
81 Bab 81. Kata Hati Ku Berbisik.
82 Bab 82. Kamu Sungguh Tega Nak.
83 Bab 83. Maka Berdoalah Semuanya.
84 Bab 84. Aku Sungguh Beruntung Memilikimu.
85 Bab 85. Menjadi Seorang Pungguk Yang Merindukan Bulan.
86 Bab 86. Semua Selalu Merindukan Sosok Baiknya.
87 Bab 87. Ya Allah Kembalikan Imram Kepadaku.
88 Bab 88. Apakah Dia Tak Kasian
89 Bab 89. Aku Antar Pulang Yah.
90 Bab 90. Amira Sungguh Type Idealku.
91 Bab 91. Ratu Buaya Lepaskan Aku.
92 Bab 92. Iya Sayangku, Aku Sangat Puas.
93 Bab 93. Arul Kapan Kamu Datang Ke Rumah Baruku ?.
94 Bab 94. Andin Aku Sangat Salut Padamu.
95 Bab 95. Nak, Berapa Sih Utangmu ?
96 Bab 96. Uang Surya Di Curi Tikus.
97 Bab 97. Hidup Itu Adalah Perjuangan.
98 Bab 98 Iya..Iya ..Amira Ku, Tak Nangis Lagi Kok.
99 Bab 99. Mereka Sungguh Bidadari Syurga.
100 Bab 100. Kota ku, sangatlah Makmur Dan Sentosa.
101 Bab 101. Mengapa Kamu Tega Menduakan Aku Amira. ?
102 Bab 102. Hai..Boleh Kenalan Nggak. ?
103 Bab 103. Benar Kata Sandi
104 Bab 104. Amira sangat beruntung.
105 Bab 105. Aku Butuh Anakku Kembali.
106 Bab 106. Aku Sangat Merindukan Sahabatku Arul.
107 Bab 107. Jangan Kacaukan Hidupku Lagi.
108 Bab 108. Empat Malaikat Terbaik.
109 Bab 109. Inilah Emoji Ardi.
110 Bab 110. Ardi Sangat Bucin
111 Bab 111. Empat Ujian Hidupku.
112 Bab 112. Ponakan Ku Yang Menikah Tante.
113 Bab 113. Komentar My Readers.
114 Bab 114. Semoga Semuanya Akan Baik - Baik Saja.
115 Bab 115. Andai Bisa Semudah Itu.
116 Bab 116. Fatih Bungsu Adalah Pacar Posesifku. .
117 Bab 117. Maafkan Aku Ayah.
118 Bab 118. Hati - hati Dengan Pak Denni.
119 Bab 119. Pemilik Kost Yang Baik Hati.
120 Bab 120. Penagih Koperasi.
121 Bab 121. Kaak Ayaah..Meninggaal.
122 Bab 122. Hukuman Terberat Dalam Hidupku.
123 Bab 123. Kami Semua Mencintaimu Ayah.
124 Bab 124. Aku Dan Aisyah Menjadi Mak Comblang
125 Bab 125. Suamiku Menjadi Karyawan Tambang
126 Bab 126. Semoga Amira Bisa Ceria Kembali
127 Bab 127. Ibu Aliyah.
128 Bab 128. Anak Baik Bernama Muhammad Reza
129 Bab 129. Maaf Dan Makasih Tante Atas Pengertiannya.
130 Bab 130. Arul dan Reza kembaran.
131 Bab 131. Ayahku Benar
132 Bab 132. Trima Kasih Telah Hadir Dalam Hidupku.
133 Bab 133. TAMAT.
134 Bab 134. Bonus Spoiler 1
Episodes

Updated 134 Episodes

1
Bab 1. Maafkan Aku, Sahabat Terbaikku.
2
Bab 2. Trimakasih Untuk Semuanya sahabatku Imram.
3
Bab 3. Apakah Ini Karma ?
4
Bab 4. Anak baik Ini Bernama Ardi
5
Bab 5. Surya Adikku Pribadi Rendah Hati
6
Bab 6. Sudah Bertengkar nya, Ayo Pulang Mandi.
7
Bab 7. Anakku Patih Sangat Imut, Tapi Berwatak Keras.
8
Bab 8. Untuk Apa Sih Batu Besar Ini ?
9
Bab 9. Apa Kamu Tidak Kapok Hahh ?.
10
Bab 10. Akhirnya Kita Berhasil, Horeeee!!!
11
Bab 11. Kenapa Sih, Kamu Suka Sekali Meminta Makananku.
12
Bab 12. Suamiku Adalah, Type Suami Setia
13
Bab 13. Suamiku Pribadi Mandiri, Tak Suka Merepotkan.
14
Bab 14. Apakah Dia Menyadari, Betapa Sedihnya Aku.
15
Bab 15. Apakah Kamu Tahu Imram ?
16
Bab 16. Sosok Anak Yang Tampan, Imut Dan Manis.
17
Bab 17. Namaku Imram Tante
18
Bab 18. Arul Kamu Dimana ? Aku Sangat Merindukanmu.
19
Bab 19. Ibu Jangan Sedih Lagi Yah.
20
Bab 20. Ardi Sosok Baik, Polos Dan Manja. Tapi Terlihat Cuek.
21
Bab 21. Papa..Mengapa Lama Sekali Sih.
22
Bab 22. Ardi Bangun Nak, Nanti Terlambat Kerja.
23
Bab 23. Betapa Berharganya Kalian Di Hatiku.
24
Bab 24. Sahabat Terbaik Setelah Arul.
25
Bab 25. Maafkan Ibu Nak Imram.
26
Bab 26. Maaf Tante, Saya Juga Tak Ada Niat Buruk.
27
Bab 27. Tiga Sahabat Terbaik Dalam Hidupku.
28
Bab 28. Aaaaaaaahhh Kok Mama Lagi Yang Salah Sih Sayang.
29
Bab 30. Aduuuh...Ribet Sekali Sih Sayang.
30
Bab 31. Iya Mama, Kak Imram Sangat Baik Dan Tulus.
31
Bab 32. Pengumuman.
32
Bab 33. Awas Kalau Kamu Mengipasnya.
33
Bab 34. Kasian Bayi Ular, Pasti Mamanya Cariin.
34
Bab 35. Mama Tahu Lokasinya Itu Ekstrim.
35
Bab 36. Aduuh...Mengapa Jadi Hakim Sidang Lagi.?
36
Bab 37. Jangan Sedih Lagi Yah Bu.
37
Bab 38. Trima Kasih Yaa Allah, Yaa Rabb.
38
Bab 39. Mau Ajak Duel Lagi, Mari Aku Layani.
39
Bab 40. Pulang Sana Ke Rumahmu
40
Bab 41. Ayo Kita Pergi Ambil Jagung Pamanku
41
Bab 42. Trimah Kasih Arul Sahabatku Tersayang.
42
Bab 43. Kemarilah Nak, Wajahmu Sungguh Bercahaya.
43
Bab 44. Terserah Kamu Saja.
44
Bab 45. .Selesaikan Masalah Yang Kita Buat Kak.
45
Bab. 46. Kak,Sadar Posisi Kita.
46
Bab 47. Untuk Kemakmuran Masyarakat.
47
Bab 48. Membuat Jalan Tani.
48
Bab 49. Ganti Itu Daster.
49
Bab 50. Apa Operator ku Nakal yah ?
50
Bab 51. Jadi Apa Yang Kamu Urus Di Situ ?
51
Bab 52. Nak Belikan Nanti Bapak Mobil Yah.
52
Bab 53. Perkenalkan Nama Saya Si Kuning.
53
Bab 54. Cucuku Akhirnya Kamu Datang.
54
Bab 55. Perkenalan Tentang Tim Solidku Di Gunung Peyi.
55
Bab 56. Perkenalan Tim Solidku Di Gunung Wiyim.
56
Bab. Ambo...Aku Ingin Berhenti Menjual Alat Bangunan.
57
Bab 57. Kasian Lady Daung.
58
Bab 58. Bapak Tapor Dan Istrinya.
59
Bab 59. Dokter Ini Salah Pengobatan.
60
Bab 60. Pak Surya Yang Bintang Leo.
61
Bab 61. Amira berhentilah memikirkan orang lain.
62
Bab 62. Memiliki Sifat Si Pitung.
63
Bab 63. Itu Tadi Anak Buahku
64
Bab 64. Dokter Psikiater Rumah Sakit Jiwa.
65
Bab 65. Adikku Yudi Sosok Religius Dan Disiplin.
66
Bab 66. Adikku Pratama Seorang Kepala Manajer.
67
Bab 67. Maaf Bu, Saldo Anda Sisa Seratus Ribu Rupiah.
68
Bab 68. Ketiga Adik Priaku Pecinta Keluarga.
69
Bab 69. Arul Adalah Pria Yang Sangat Terhormat.
70
Bab 70. Coba Saja Jika Berani.
71
Bab 71. Keputusan Sepihak.
72
Bab 72. Arul, Aku Punya Motto Saat Ini Untukmu.
73
Bab 73. Gunting Kan Kuku Ku.
74
Bab 74. Pembelajaran Hidup Bagiku.
75
Bab 75. Pindah Rumah.
76
Bab 76. Impian Masa Kecil ku "
77
Bab 77. Berpisah dengan Arul.
78
Bab 78. Apakah Kalian Bisa Mengerti Posisiku.
79
Bab 79. Silahkan Saja Bu.
80
Bab 80. Sayang Kemarilah, Ada Tugas Militer Untukmu.
81
Bab 81. Kata Hati Ku Berbisik.
82
Bab 82. Kamu Sungguh Tega Nak.
83
Bab 83. Maka Berdoalah Semuanya.
84
Bab 84. Aku Sungguh Beruntung Memilikimu.
85
Bab 85. Menjadi Seorang Pungguk Yang Merindukan Bulan.
86
Bab 86. Semua Selalu Merindukan Sosok Baiknya.
87
Bab 87. Ya Allah Kembalikan Imram Kepadaku.
88
Bab 88. Apakah Dia Tak Kasian
89
Bab 89. Aku Antar Pulang Yah.
90
Bab 90. Amira Sungguh Type Idealku.
91
Bab 91. Ratu Buaya Lepaskan Aku.
92
Bab 92. Iya Sayangku, Aku Sangat Puas.
93
Bab 93. Arul Kapan Kamu Datang Ke Rumah Baruku ?.
94
Bab 94. Andin Aku Sangat Salut Padamu.
95
Bab 95. Nak, Berapa Sih Utangmu ?
96
Bab 96. Uang Surya Di Curi Tikus.
97
Bab 97. Hidup Itu Adalah Perjuangan.
98
Bab 98 Iya..Iya ..Amira Ku, Tak Nangis Lagi Kok.
99
Bab 99. Mereka Sungguh Bidadari Syurga.
100
Bab 100. Kota ku, sangatlah Makmur Dan Sentosa.
101
Bab 101. Mengapa Kamu Tega Menduakan Aku Amira. ?
102
Bab 102. Hai..Boleh Kenalan Nggak. ?
103
Bab 103. Benar Kata Sandi
104
Bab 104. Amira sangat beruntung.
105
Bab 105. Aku Butuh Anakku Kembali.
106
Bab 106. Aku Sangat Merindukan Sahabatku Arul.
107
Bab 107. Jangan Kacaukan Hidupku Lagi.
108
Bab 108. Empat Malaikat Terbaik.
109
Bab 109. Inilah Emoji Ardi.
110
Bab 110. Ardi Sangat Bucin
111
Bab 111. Empat Ujian Hidupku.
112
Bab 112. Ponakan Ku Yang Menikah Tante.
113
Bab 113. Komentar My Readers.
114
Bab 114. Semoga Semuanya Akan Baik - Baik Saja.
115
Bab 115. Andai Bisa Semudah Itu.
116
Bab 116. Fatih Bungsu Adalah Pacar Posesifku. .
117
Bab 117. Maafkan Aku Ayah.
118
Bab 118. Hati - hati Dengan Pak Denni.
119
Bab 119. Pemilik Kost Yang Baik Hati.
120
Bab 120. Penagih Koperasi.
121
Bab 121. Kaak Ayaah..Meninggaal.
122
Bab 122. Hukuman Terberat Dalam Hidupku.
123
Bab 123. Kami Semua Mencintaimu Ayah.
124
Bab 124. Aku Dan Aisyah Menjadi Mak Comblang
125
Bab 125. Suamiku Menjadi Karyawan Tambang
126
Bab 126. Semoga Amira Bisa Ceria Kembali
127
Bab 127. Ibu Aliyah.
128
Bab 128. Anak Baik Bernama Muhammad Reza
129
Bab 129. Maaf Dan Makasih Tante Atas Pengertiannya.
130
Bab 130. Arul dan Reza kembaran.
131
Bab 131. Ayahku Benar
132
Bab 132. Trima Kasih Telah Hadir Dalam Hidupku.
133
Bab 133. TAMAT.
134
Bab 134. Bonus Spoiler 1

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!