Surya adikku sosok yang sangat tangguh dan tak putus asa walau tak ada satupun keluarga mendukung bahkan keluarga kecil kamipun tak ada yang mendukung, kami tetap berjuang karna kami sangat terkesan dan bahkan kami telah jatuh cinta dengan masyarakatnya yang tak pernah putus asa menunggu, dan mendukung kami untuk bisa mensejahterakan daerahnya, dengan kehadiran kami yang masih tetap berjuang walau belum ada kepastian.
Surya Adikku pribadi rendah hati, tapi memiliki semangat yang luar biasa, pantang menyerah.
Sedangkan Ardi adalah sosok pemalu, tidak banyak bicara, tapi sangat ramah dan membalas setiap senyuman yang aku berikan, jika aku kerumahnya, karna Ayah dan Ibunya adalah tim solid terbaik adikku, di daerah yang adikku ingin membangun perusahaan di sana bersama denganku.
Dia juga punya kakak yang sudah kuliah, seorang gadis yang cantik dan manis..
Sudah dua minggu berlalu sejak Imram kecewa padaku, dan Ardi makin sering menyapaku, dan sudah mulai membuat ku tersenyum karna dia juga ternyata anak yang sangat peduli, manja dan lebih bawel dari Imram.
Ardi tidak kuliah tapi langsung bekerja di sebuah perusahaan tambang di lain kota berjarak kurang lebih 60 kilo dari tempatku saat ini, dan tempat anak Imram bekerja.
Ardi dan Imram sudah bekerja di perusahaan tambang. di usia nya yang masih belia hanya beda kota. karna tempat kerja Imram, ada dilokasi yang sama denganku saat ini.
Mereka sosok anak baik dan mandiri. mungkin sudah takdir mereka hadir dalam hidupku.
Imram memiliki zodiak Cancer, zodiak yang paling penyayang dan romantis dan setia, serta mandiri dan sangat penyayang keluarga dan wajarlah dia sangat kecewa denganku Karna di anggapnya melukai hati keluarganya dan melanggar kesetiaan persahabatan kami, walau hanya salah faham tapi sungguh sangat membuat hati Imram kecewa dan terluka padaku, dan dia belum mau menerima kenyataan jika ini hanya kesalahfahaman karna sifat nya yang teguh dan komitmen jika sudah mempercayai sesuatu yang telah yakininya.
Sedangkan Ardi berzodiak Taurus yang memiliki sifat keras kepala, tapi sangat setia, mandiri dan penuh semangat positif untuk hidupnya, walau pribadi Taurus sangat cuek
tapi aslinya bucin akut, dan posesif, jika bisa masuk menjadi orang yang di sayangnya
Ibunya bahkan terkadang mengejarnya sapu Karna Ardi selalu gemas pada Ibunya dan suka mencubit pipi ibunya sampai merah, dan terus mengulanginya, dan berakhir dengan kejaran sapu dari ibunya.,
kakak semata wayang nya pun menjadi korban bucin akut nya yang suka mencubit pipi dan posesifnya, karna Ardi hanya dua bersaudara, kakaknya saat ini kuliah dan dia seorang wanita yang sangat cantik, Ardi bahkan menolak kuliah, karna sifat mandirinya dan tak mau merepotkan orang tuanya, padahal orang tuanya dari golongan yang sangat mampu membiayai kuliahnya.
Aku pernah melihatnya mencubit terus menerus pipi Ibunya, dan ibu nya sudah marah, tapi masih terus mencubit pipi Ibunya sampai merah, dan ibunya terpaksa ambil sapu mengejar Ardi. Aku sungguh tertawa melihat tingkah lucu mereka.
Bahkan Ardi tak pernah menganggap ibunya adalah Mamanya tapi hanya adik kecilnya yang begitu dia sayang dan manjakan, sangat posesif pada Ibunya jika berbahaya dengan kesehatannya dan hal inilah yang dilakukannya padaku.
Sewaktu satu tahun yang lalu aku dan adikku berjuang di daerah Ardi, dan saat ini pun adikku kembali berjuang disana.
Akupun membaca isi chat ardi, seperti biasanya yang awal chatnya selalu menanyakan aku ada dimana, dia seperti anak bungsuku saja yang selalu kepo, mau tahu keberadaan ku dimana, tapi membuatku tersenyum geli juga, karna Ardi sangat memperhatikan kesehatanku.
"Asslamu Alaikum Wr Wb. Ibu dimana..?
Akupun membalasnya jika aku masih dirumah.
"Ibu sehat, jaga kesehatan Ibu, saat ini musim hujan jadi jangan keluar kalau pakai motor, nanti ibu sakit, jaga juga pola makan yah Bu."
Aku sangat sedih dia membahas hujan, aku jadi teringat kembali Imram, waktu masih mengkhawatirkan kesehatanku padahal hanya hujan gerimis, Imram sangat peduli padaku menyuruhku berteduh agar tak sakit, dan mengingatkanku untuk menjaga pola makan.
Aku menangis kembali, mengingat Imram anak yang begitu aku sayangi, memang aku akui bagiku Imram terasa anak kandung, rasa sahabat sejati bagiku, tapi aku tak pernah mau egois memilikinya, karna aku adalah ibu yang selalu didik anakku menjadi dirinya sendiri, dan mengutamakan kenyamanan dan privasinya, jadi tak mungkin aku ada sifat ambisi memilikinya, menjadi temannya saja aku sudah sungguh bersyukur.
Akupun membalas Chat Ardi.
"Iya nak, kita juga jaga kesehatan dan jaga pola makan yah."
Setiap hari aku selalu kirimkan kata kata semangat, emoji semangat, dan kata - kata cinta untuk anakku Aryan, agar selalu semangat kuliah.
Begitupun untuk Ardi emoji penyemangat, dan video semangat untuknya dalam bekerja.
Ardi pun setiap beberapa hari menanyakan kabarku.
Yang Maha Kuasa memberinya Ilham agar terus menanyakan keadaanku, karna Yang Maha Kuasa Maha mengetahui, kehilangan Imram sangat menyakitiku, karena kenangan tentang Arul dan Almarhum Ayahku kini datang menyiksaku dan membuatku di puncak kesedihan,
Mataku selalu bengkak, selalu menangis karna setiap harinya hanya selalu mengingat ketiga pria terbaik ini yang pernah hadir di hidupku, dan begitu peduli dan baik dan tulus kepadaku, tapi telah pergi meninggalkanku sendiri dengan kesedihan, dengan masalah hidupku yang teramat berat, dan tak sanggup lagi aku pikul.
Tiga hari berlalu, chat Ardi masuk kembali.
"Assalamu Alaikum Wr Wb. Ibu Sehat..?
Akupun sedikit terharu, dengan perhatian anak yang tidak begitu akrab denganku, tapi selalu menanyakan kesehatanku, sedangkan dia pun disana bekerja banting tulang di usianya yang seharusnya masih di bangku kuliah, tapi harus bekerja di perusahaan tambang yang keras, disiplin dan tentunya sangat melelahkan hujan dan panas menghiasi hari - harinya. tapi dia masih peduli padaku dan mengkhawatirkan kesehatanku.
Malam ini aku sepertinya mau demam, dan mata selalu bengkak menangis, akupun balas chatnya.
"Tidak nak, tubuh ibu sangat meriang kayaknya mau demam."
Diapun membalas Chatku kembali.
"Ibu harus makan obat ibu, biar cepat sembuh"
Akupun membalasnya kembali.
"Ibu malas makan obat nak."
Anak itupun membalas kembali.
"Ibu ke bidan saja ibu, minta di suntik kalau aku ibu.. takut di suntik lebih baik, makan obat biar banyak. hahaha..
Aku jadi kembali sangat bersedih kata tawa yang ditulis anak bungsu tim solidku ini, mengingatkanku pada sahabat mudaku Imram. Dia suka menulis hahaha juga wkwkw. jika dia tertawa, jika kami saling bertukar kabar di WA.
Akupun menangis kembali, sangat merindukan lisan WA anak baik ku Imram, yang sangat ramah dan peduli padaku yang telah ku sakiti hatinya, walau aku tidak sengaja membuatnya salah faham kepadaku.
Akupun membalas chat anak bungsu temanku dengan kata.
"Iya nak"
Percakapan pun berakhir.
Di rumah baruku akupun merenung, mengingat masa kecil ku bersama Arul.
flashback Arul.
Pagi yang cerah di sebuah pematang sawah yang terbentang seolah tak berujung, tempat kami selalu bermain pendekar dengan judul drama kolosal Saur Sepuh.
Aku adalah gadis cantik berkulit putih bersih dan berambut pirang sebahu dan berponi. Wajahku kata temanku sangat cantik dan imut, bermuka indo. Karna memang menurut cerita keluargaku buyut kami dahulu dari Arab Saudi.
Aku punya adik perempuan dua orang tapi hobby nya main boneka dan rumahan. Dan memang masih sangat kecil.
Aku punya tetangga nama nya Arul, pria yang sangat tampan dan imut, berhidung mancung dan berkulit putih dengan mata teduh sedang. Dia mirip orang Jepang, walau matanya tidak lah sipit.
Di pematang sawah kami ada 6 orang, 2 pria dan 4 wanita termasuk aku. Umur kami hanya beda 3 sampai 2 tahun. Kamipun mulai berbagi peran. Sedangkan aku dan Arul hanya beda bulan. Arul lebih tua beberapa bulan daripada aku, Saat itu aku masih kelas satu di bangku SD juga Arul tapi kami lain sekolah.
Sore itu aku suka sekali berperan menjadi Lasmini. Sedangkan Arul adalah Brama Kumbara dan kedua temanku adalah istrinya Arul, dan yang satunya lagi Mantili, dan tentunya dia adalah musuh bebuyutan ku dalam cerita.
Salah satu prianya suami Mantili dan pria satunya berperan menjadi kekasih Lasmini yang di perankan olehku.
Drama pun kami mulai.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 134 Episodes
Comments