Chapter 3 - Wanita Tak Tau Malu

"Kau sudah mau pulang, Dan?" Tanya Joseph pada Daniash saat pria tampan itu berpamitan akan pulang.

"Iya Pa, besok ada pekerjaan penting yang harus Dani selesai kan."

"Kenapa tidak menginap saja, berangkat dari sini?" Tanya Laurent, dia terlihat sangat menyayangi Daniash.

"Tidak perlu Ma, Dani pulang dulu." Kedua paruh baya yang tengah berbahagia itu pun menyaksikan kepulangan menantu mereka. Dalam hati, mereka bertanya-tanya, meskipun Daniash sangat pandai mengontrol ekspresi nya, tapi keduanya adalah orang tua. Mereka tau kalau ada sesuatu hal yang di sembunyikan oleh Daniash.

Daniash melajukan mobil sedan hitam mengkilat nya pulang ke rumah dengan kecepatan sedang. Di jalan, Daniash beberapa kali berdecak kesal saat mengingat kenapa Herra tak datang di pesta orang tua nya sendiri. Memang nya pekerjaan apa yang sangat penting hingga melupakan hari istimewa kedua orang tua nya? 

Singkatnya, Daniash memarkir mobil nya di parkiran rumah nya. Dia memicing saat melihat ada mobil lain di dekat halaman rumah, kira-kira mobil siapa? Terlihat sangat asing. 

Daniash melangkah dengan tergesa-gesa, dia membulatkan mata nya saat melihat pemandangan yang sangat menyakitkan baginya. Dia melihat Herra, istrinya tengah berciuman mesra dengan seorang pria. Wanita itu duduk di pangkuan pria itu, dan pria itu memeluk pinggang Herra dengan posesif. 

Hati Daniash terasa terbakar, tapi apa dia berhak marah? Bukankah sejak awal dia dan Herra sudah menolak pernikahan ini? 

"Ehemm.." Daniash berdehem, membuat ciuman mereka terlepas. Keduanya menatap ke arah sumber suara. 

"Ohh, kau sudah pulang Mas?" Tanya Herra seolah tak terjadi apa-apa, lalu turun dari pangkuan pria itu sambil merapikan dress nya. 

"Jadi, begini kelakuan mu? Sampai-sampai melupakan hari istimewa orang tua mu sendiri, Herra?" Tanya Daniash tenang, dia tak boleh emosi pada kedua orang di depan nya. Meski sebenarnya dia sangat ingin menghajar pria yang masih duduk santai di sofa karena sudah mengotori rumahnya.

"Memang nya hari istimewa semacam apa?"

"Kau lupa? Hari ini hari anniversary pernikahan orang tua mu." 

"Ohh hanya itu? Aku tak peduli, lagipun itu tak terlalu penting bagiku." Jawab Herra sambil terkekeh. 

"Aku tak mengerti jalan pikiran mu, Herra."

"Memang nya siapa yang meminta di mengerti? Aku tidak pernah meminta nya, jadi jangan coba mengerti aku, Dani." Ucap Herra datar, membuat Daniash mendengus. Haruskah dia meledakan amarah nya sekarang?

"Lalu, maksudmu membawa pria lain ke rumah untuk apa?"

"Simpel, untuk menunjukan kalau aku punya kekasih."

"Kalau ingin berbuat mesuum, jangan di rumah ku. Kalian terlalu menjijikan untuk menginjakan kaki di rumah ku." Ucap Daniash. 

"Ckkk, tak usah sok berkuasa. Aku juga berhak atas rumah ini, Dani sayang." 

"Cihh.." Daniash berdecih ke samping. 

"Jika kau tak suka aku membawa laki-laki lain ke rumah, sebaiknya kau juga melakukan hal yang sama, itu pun kalau kau bisa!" 

"Aku tak semurahan dirimu, Herra. Aku pria terhormat yang menjunjung tinggi nilai dan norma dalam pernikahan, meskipun kau tak pernah melihat aku, tapi status ku cukup untuk melarang mu." Tegas Daniash membuat Herra tertawa.

"Aku takkan pernah bisa di larang, silahkan saja menunggu. Sampai kapanpun aku takkan bisa mencintaimu, karena aku sudah punya orang lain. Ingat, usia mu sudah tua, kau takkan selamanya menjadi perjaka kan?" Cibir Herra tersenyum meremehkan. 

"Kita pergi Babe!" Ajak Herra pada pria yang Daniash tau adalah kekasih istrinya. 

"See you soon." Ucap Herra, sebelum keluar dari istana besar milik Daniash. 

Daniash menatap kepergian wanita berstatus istrinya itu dengan nanar, sebenarnya apa kekurangan dirinya hingga Herra tak bisa membuka hati untuknya? 

Padahal, banyak wanita yang mengantri ingin menjadi pendamping nya. Tapi kenapa hal itu tak berlaku bagi Herra? Itulah yang kenapa Daniash tak habis pikir dengan wanita itu dan kini dia berani membawa pria lain ke rumah? 

Daniash menjatuhkan tubuhnya di sofa, mengusap kepala nya dengan kasar, beberapa kali dia menghembuskan nafas pertanda keputus asaan. 

"Aku ingin minum." Gumam Daniash, lalu pergi ke dapur dan mengambil satu botol minuman beralkohol dengan kadar cukup tinggi. 

Daniash membawa botol minuman itu ke ruang tamu dengan satu buah gelas kecil di tangan nya. Pria itu kembali duduk dan menuang minuman berwarna kecoklatan itu ke dalam gelas, lalu menenggak nya hingga tandas. 

Sensasi panas membakar tenggorokan tak membuat Daniash berhenti minum, dia memang biasa minum saat dirinya kelelahan bekerja atau punya masalah seperti saat ini. Jadi, bagi maid yang bekerja di rumah besar ini, bukanlah hal baru melihat tuan mereka mabuk-mabukan. 

Satu botol habis sudah, Daniash meneguk tetesan terakhir minuman dalam botol itu hingga tak bersisa. Daniash tumbang, pandangan nya mengabur dan akhirnya dia tak sadarkan diri. 

"Kasihan ya tuan muda, nyonya Herra kok begitu ya." Gumam salah satu maid yang prihatin melihat keadaan tuan muda mereka. 

"Iya, padahal kurang nya tuan muda itu hampir gak ada. Tuan muda pria yang nyaris sempurna, tapi kenapa nyonya Herra malah memilih berhianat bahkan secara terang-terangan?" Ucap maid yang lain, dia menatap iba pada Daniash yang terkapar di sofa ruang tamu, terlihat sangat putus asa. 

"Masalah nya ada pada hati, kalau pada dasarnya selalu merasa kurang, meskipun pasangan kita adalah pangeran berkuda putih, pasti akan tetap mencari yang lebih padahal malah sebaliknya. Sama seperti membuang berlian demi secuil kotoran." Ucap yang lain. 

Bukan pertama kali mereka mendengar perdebatan kecil antara Daniash dan Herra, namun biasanya tuan muda itu memilih tak peduli dan akan mengurung diri di kamar. Sedangkan Herra akan pergi entah kemana, mungkin datang pada kekasihnya.

Tapi kali ini, seperti nya pria itu cukup tertekan hingga memutuskan untuk minum hingga mabuk berat. Belum lagi masalah pekerjaan di kantor yang menunggu untuk di selesaikan, Daniash malah di hadapkan dengan kenyataan. Fakta yang membuat hatinya terasa sakit, istrinya menghianati nya secara terang-terangan. 

Pagi harinya, Aryo datang ke mansion bermaksud untuk menjemput atasan nya itu, tapi dia di buat melotot saat melihat Daniash masih belum sadarkan diri. Botol minuman menjadi bukti kalau pria itu habis mabuk-mabukan semalam.

'Masalah lagi? Seberat apa beban yang anda pikul, tuan? Hingga mabuk-mabukan seperti ini menjadi jalan keluar.' Batin Aryo sambil menyelimuti Daniash. 

"Tuan, anda baik-baik saja?"

"Aryo?" Lirih Daniash masih dengan mata terpejam.

"Iya tuan.."

"Gantikan aku, hari ini aku kurang enak badan."

"Baik tuan, apa mau di periksa dokter?" Tanya Aryo.

"Tak perlu, bantu aku ke kamar. Disini dingin, Ar." 

"Mari tuan." Aryo membawa tubuh besar Daniash ke kamar dengan cara membopong nya. Sedangkan, wanita tak tau malu berstatus istri atasan nya itu melenggang bebas tanpa beban. Dia berjalan santai sambil memperhatikan kuku tangan nya yang lentik, di balut oleh kutek berwarna merah. 

"Pagi nyonya."

"Pagi." Jawab nya singkat, lalu pergi dari rumah tanpa mempedulikan keadaan suaminya yang sedang sakit. 

'Sebenarnya pernikahan macam apa yang anda jalani, Tuan?' 

Selama bekerja dengan Daniash, tak pernah sekalipun pria itu menceritakan tentang kondisi rumah tangga nya, dia sangat menjaga rahasia dan aib istrinya. Istri tak tau malu nya, padahal dia bisa sesukses sekarang ini menjadi aktris karena ada embel-embel nama Daniash di belakang nama nya. 

Jadi, Aryo hanya tau kalau Daniash dan Herra menikah atas dasar cinta. Rumah tangga yang harmonis, tapi ternyata tak seperti itu. Apalagi setelah dia melihat sendiri ketidak pedulian Herra pada suaminya sendiri.

Semua orang tau kalau Herra Yuliana adalah istri Daniash Anggara Kim, putra sulung dari pasangan Danish Kim dan Iriana Prameswari. Itulah yang membuat namanya melejit dalam industri hiburan, harusnya Herra berterimakasih pada Daniash, tapi dia malah memberikan racun pada pria tampan itu.

.....

🌻🌻🌻🌻🌻

Terpopuler

Comments

💗 AR Althafunisa 💗

💗 AR Althafunisa 💗

Bodoh kamu Daniash 😌🥱

2024-03-19

1

Yeni Aryani

Yeni Aryani

hadeuhh istri ga punya ahlak dasar medusa...

2024-03-03

1

Ita rahmawati

Ita rahmawati

ini si daniash bodoh bgt y ap herany yg terlalu pinter 🙄🙄🙄

2023-02-01

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 - Kehidupan Daniash
2 Chapter 2 - Pesta Anniversary
3 Chapter 3 - Wanita Tak Tau Malu
4 Chapter 4 - Lingerie
5 Chapter 5 - Kecerobohan Maura
6 Chapter 6 - Kehidupan Maura
7 Chapter 7 - Tanda Merah
8 Chapter 8 - Kegilaan Herra
9 Chapter 9 - Misi Mencari Sugar Baby
10 Chapter 10 - Maura Setuju
11 Chapter 11 - Bertemu Daddy
12 Chapter 12 - Sebuah Kesepakatan
13 Chapter 13 - Tamu Bulanan
14 Chapter 14 - First Kiss
15 Chapter 15 - Makan Siang Bersama
16 Chapter 16 - Gadis Dua Black Card
17 Chapter 17 - Perhatian Kecil
18 Chapter 18 - Kegiatan Pagi Hari
19 Chapter 19 - Kejadian Masa Lalu
20 Chapter 20 - Tingkah Menggemaskan Maura
21 Chapter 21 - 3 Hari dan 3 Tahun
22 Chapter 22 - Gadis Nakal
23 Chapter 23 - Benda Apa Itu?
24 Chapter 24 - Saingan Berat
25 Chapter 25 - Detik-detik Panas
26 Chapter 26 - First Blood
27 Chapter 27 - Perhatian Daniash
28 Chapter 28 - Memulai Dari Awal
29 Chapter 29 - Kejutan Untuk Maura
30 Chapter 30 - Takut Sakit?
31 Chapter 31 - Satu Malam Bersamamu
32 Chapter 32 - Harus Berani, Jika Ingin Bersamaku!
33 Chapter 33 - Hargai Keputusanku!
34 Chapter 34 - Drama Pagi Hari
35 Chapter 35 - Keluar Banyak
36 Chapter 36 - Bertemu Seseorang
37 Chapter 37 - Gadisku Memang Luar Biasa!
38 Chapter 38 - Ponsel Baru
39 Chapter 39 - Kunjungan Daniash
40 Chapter 40 - Aku yang Menang!
41 Chapter 41 - Pantai
42 Chapter 42 -Memperjuangkan Maura
43 Chapter 43 - Keputusan Daniash
44 Chapter 44 - Maura Sakit
45 Chapter 45 - Bunga Tulip Merah
46 Chapter 46 - Dua Garis Merah
47 Chapter 47 - Daniash Mengidam?
48 Cahpter 48 - Surprise Untuk Maura
49 Chapter 49 - Kita Hadapi Bersama!
50 Chapter 50 - Memanjakan Bumil
51 Chapter 51 - Mulai Curiga
52 Chapter 52 - Kemarahan Elgar
53 Chapter 53 - Kebahagiaanku Adalah Maura
54 Chapter 54 - Keegoisan Elgar
55 Chapter 55 - Bertemu Mama Mertua
56 Chapter 56 - Janji
57 Chapter 57 - Melihat Bulan Bersamamu
58 Chapter 58 - Memancing Singa Kelaparan
59 Chapter 59 - Jenguk Adek Bayi
60 Chapter 60 - Ternyata?
61 Chapter 61 - Awal Pertemuan Daniash Dan Elgar
62 Chapter 62 - Pertemuan Tak Terduga
63 Chapter 63 - 1 Minggu Lagi
64 Chapter 64 - Dia yang Ngidam, Aku yang Susah!
65 Chapter 65 - Our Wedding
66 Chapter 66 - Ide Konyol Riana
67 Chapter 67 - Kedatangan Dara
68 Chapter 68 - Bayi Besarku
69 Chapter 69 - Maura Demam
70 Chapter 70 - Maura dan Nayna
71 Chapter 71 - Pendarahan
72 Chapter 72 - Ibu Nayna Koma
73 Chapter 73 - Mantan Bestie Jadi Mertua
74 Chapter 74 - Drama Pasangan Bucin
75 Chapter 75 - Pertemuan Nayna dan Aryo
76 Chapter 76 - Bucin Gak Tau Tempat
77 Chapter 77 - Hari Terburuk Nayna
78 Chapter 78 - Kabar Buruk
79 Chapter 79 - Calon Istri
80 Chapter 80 - Senjata Makan Tuan
81 Chapter 81 - Terimakasih Sudah Mengandung Anakku
82 Chapter 82 - Mertua Pengertian
83 Chapter 83 - Tetangga Kepo
84 Chapter 84 - Sifat Asli Aryo
85 Chapter 85 - Kedamaian Menantu dan Mertua
86 Chapter 86 - Pria Yang Tepat
87 Chapter 87 - Wejangan Dari Papa
88 Chapter 88 - Pernikahan Aryo dan Nayna
89 Chapter 89 - Kesibukan Aryo
90 Chapter 90 - Hukuman Mika
91 Chapter 91 - Drama Pasutri Baru
92 Chapter 92 - Nasehat Ibu Mertua
93 Chapter 93 - Satu Piring Berdua
94 Chapter 94 - Barang Titipan
95 Chapter 95 - Drama Belanja Titipan
96 Chapter 96 - Piala Bergilir
97 Chapter 97 - Nayna Hamil
98 Chapter 98 - Periksa Kandungan
99 Chapter 99 - Malu-maluin
100 Chapter 100 - Rujakan Ala Bumil
101 Chapter 101 - Gak Usah Diet
102 Chapter 102 - Maura Lahiran
103 Chapter 103 - Welcome To The World Baby Davi
104 Chapter 104 - Sup Buatan Nayna
105 Chapter 105 - Orang tua Baru
106 Chapter 106 - Nany Untuk Sikembar
107 Chapter 107 - Kontraksi Palsu
108 Chapter 108 - Tingkah Menyebalkan Daniash
109 Chapter 109 - Penyakit Turunan
110 Chapter 110 - Buka Puasa
111 Chapter 111 - Persahabatan Nayna dan Maura
112 Chapter 112 - Keadaan Herra
113 Chapter 113 - Baby Attar
114 Chapter 114 - Terciduk Perawat
115 Chapter 115 - Baby Attar
116 Chapter 116 - Suami dan Ayah Siaga
117 Chapter 117 - Rumah Baru
118 Chapter 118 - Syukuran Rumah Baru
119 Chapter 119 - Sikap Menjengkelkan Aryo
120 Chapter 120 - Kesiangan
121 Chapter 121 - Maura Hamil
122 Chapter 122 - Maura Salah Paham
123 Chapter 123 - Saling Memaafkan
124 Chapter 124 - Adik untuk Maura?
125 Chapter 125 -
126 Chapter 126 - Aryo dan Nayna
127 Chapter 127 - Komplikasi
128 Chapter 128 - Operasi Maura
129 Chapter 129 - Membujuk Daniash
130 Chapter 130 - Maura Sadar
131 Bab 131 - Akhir Yang Membahagiakan
Episodes

Updated 131 Episodes

1
Chapter 1 - Kehidupan Daniash
2
Chapter 2 - Pesta Anniversary
3
Chapter 3 - Wanita Tak Tau Malu
4
Chapter 4 - Lingerie
5
Chapter 5 - Kecerobohan Maura
6
Chapter 6 - Kehidupan Maura
7
Chapter 7 - Tanda Merah
8
Chapter 8 - Kegilaan Herra
9
Chapter 9 - Misi Mencari Sugar Baby
10
Chapter 10 - Maura Setuju
11
Chapter 11 - Bertemu Daddy
12
Chapter 12 - Sebuah Kesepakatan
13
Chapter 13 - Tamu Bulanan
14
Chapter 14 - First Kiss
15
Chapter 15 - Makan Siang Bersama
16
Chapter 16 - Gadis Dua Black Card
17
Chapter 17 - Perhatian Kecil
18
Chapter 18 - Kegiatan Pagi Hari
19
Chapter 19 - Kejadian Masa Lalu
20
Chapter 20 - Tingkah Menggemaskan Maura
21
Chapter 21 - 3 Hari dan 3 Tahun
22
Chapter 22 - Gadis Nakal
23
Chapter 23 - Benda Apa Itu?
24
Chapter 24 - Saingan Berat
25
Chapter 25 - Detik-detik Panas
26
Chapter 26 - First Blood
27
Chapter 27 - Perhatian Daniash
28
Chapter 28 - Memulai Dari Awal
29
Chapter 29 - Kejutan Untuk Maura
30
Chapter 30 - Takut Sakit?
31
Chapter 31 - Satu Malam Bersamamu
32
Chapter 32 - Harus Berani, Jika Ingin Bersamaku!
33
Chapter 33 - Hargai Keputusanku!
34
Chapter 34 - Drama Pagi Hari
35
Chapter 35 - Keluar Banyak
36
Chapter 36 - Bertemu Seseorang
37
Chapter 37 - Gadisku Memang Luar Biasa!
38
Chapter 38 - Ponsel Baru
39
Chapter 39 - Kunjungan Daniash
40
Chapter 40 - Aku yang Menang!
41
Chapter 41 - Pantai
42
Chapter 42 -Memperjuangkan Maura
43
Chapter 43 - Keputusan Daniash
44
Chapter 44 - Maura Sakit
45
Chapter 45 - Bunga Tulip Merah
46
Chapter 46 - Dua Garis Merah
47
Chapter 47 - Daniash Mengidam?
48
Cahpter 48 - Surprise Untuk Maura
49
Chapter 49 - Kita Hadapi Bersama!
50
Chapter 50 - Memanjakan Bumil
51
Chapter 51 - Mulai Curiga
52
Chapter 52 - Kemarahan Elgar
53
Chapter 53 - Kebahagiaanku Adalah Maura
54
Chapter 54 - Keegoisan Elgar
55
Chapter 55 - Bertemu Mama Mertua
56
Chapter 56 - Janji
57
Chapter 57 - Melihat Bulan Bersamamu
58
Chapter 58 - Memancing Singa Kelaparan
59
Chapter 59 - Jenguk Adek Bayi
60
Chapter 60 - Ternyata?
61
Chapter 61 - Awal Pertemuan Daniash Dan Elgar
62
Chapter 62 - Pertemuan Tak Terduga
63
Chapter 63 - 1 Minggu Lagi
64
Chapter 64 - Dia yang Ngidam, Aku yang Susah!
65
Chapter 65 - Our Wedding
66
Chapter 66 - Ide Konyol Riana
67
Chapter 67 - Kedatangan Dara
68
Chapter 68 - Bayi Besarku
69
Chapter 69 - Maura Demam
70
Chapter 70 - Maura dan Nayna
71
Chapter 71 - Pendarahan
72
Chapter 72 - Ibu Nayna Koma
73
Chapter 73 - Mantan Bestie Jadi Mertua
74
Chapter 74 - Drama Pasangan Bucin
75
Chapter 75 - Pertemuan Nayna dan Aryo
76
Chapter 76 - Bucin Gak Tau Tempat
77
Chapter 77 - Hari Terburuk Nayna
78
Chapter 78 - Kabar Buruk
79
Chapter 79 - Calon Istri
80
Chapter 80 - Senjata Makan Tuan
81
Chapter 81 - Terimakasih Sudah Mengandung Anakku
82
Chapter 82 - Mertua Pengertian
83
Chapter 83 - Tetangga Kepo
84
Chapter 84 - Sifat Asli Aryo
85
Chapter 85 - Kedamaian Menantu dan Mertua
86
Chapter 86 - Pria Yang Tepat
87
Chapter 87 - Wejangan Dari Papa
88
Chapter 88 - Pernikahan Aryo dan Nayna
89
Chapter 89 - Kesibukan Aryo
90
Chapter 90 - Hukuman Mika
91
Chapter 91 - Drama Pasutri Baru
92
Chapter 92 - Nasehat Ibu Mertua
93
Chapter 93 - Satu Piring Berdua
94
Chapter 94 - Barang Titipan
95
Chapter 95 - Drama Belanja Titipan
96
Chapter 96 - Piala Bergilir
97
Chapter 97 - Nayna Hamil
98
Chapter 98 - Periksa Kandungan
99
Chapter 99 - Malu-maluin
100
Chapter 100 - Rujakan Ala Bumil
101
Chapter 101 - Gak Usah Diet
102
Chapter 102 - Maura Lahiran
103
Chapter 103 - Welcome To The World Baby Davi
104
Chapter 104 - Sup Buatan Nayna
105
Chapter 105 - Orang tua Baru
106
Chapter 106 - Nany Untuk Sikembar
107
Chapter 107 - Kontraksi Palsu
108
Chapter 108 - Tingkah Menyebalkan Daniash
109
Chapter 109 - Penyakit Turunan
110
Chapter 110 - Buka Puasa
111
Chapter 111 - Persahabatan Nayna dan Maura
112
Chapter 112 - Keadaan Herra
113
Chapter 113 - Baby Attar
114
Chapter 114 - Terciduk Perawat
115
Chapter 115 - Baby Attar
116
Chapter 116 - Suami dan Ayah Siaga
117
Chapter 117 - Rumah Baru
118
Chapter 118 - Syukuran Rumah Baru
119
Chapter 119 - Sikap Menjengkelkan Aryo
120
Chapter 120 - Kesiangan
121
Chapter 121 - Maura Hamil
122
Chapter 122 - Maura Salah Paham
123
Chapter 123 - Saling Memaafkan
124
Chapter 124 - Adik untuk Maura?
125
Chapter 125 -
126
Chapter 126 - Aryo dan Nayna
127
Chapter 127 - Komplikasi
128
Chapter 128 - Operasi Maura
129
Chapter 129 - Membujuk Daniash
130
Chapter 130 - Maura Sadar
131
Bab 131 - Akhir Yang Membahagiakan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!