Chapter 4 - Lingerie

Di kampus, Maura murung karena ini sudah satu minggu sejak kedua orang tua nya pergi untuk urusan bisnis ke luar negeri. Dia merasa kesepian tanpa mereka, meskipun keduanya selalu memberikan kabar, tetap saja rasanya berbeda ketika bisa bertemu dan bicara secara langsung.

"Kusut amat tuh muka.." celetuk Nayna, sahabat Maura.

"Diem bisa? Gak usah nambah-nambah beban deh."

"Loh, beban apaan njir?" Tanya Nayna sambil duduk dan memakan makanan nya.

"Hari ini masih ada kelas gak sih? Pen healling gue, cuci mata ke mall." 

"Kagak ada sih, otewe?" Tanya Nayna.

"Gas lah." Jawab Maura, lalu keduanya bangkit dari kursi masing dan pergi dengan mobil milik Maura.

"Lu yang nyetir, gue males." 

"Heran dahh, kebanyakan mager nya lu mah. Padahal cuma di tinggal nyokap sama bokap ke luar negeri beberapa hari doang, apalagi di tinggal pacar nanti." Ucap Nayna, tapi tetap menerima kunci mobil dari Maura. Santai, mereka sudah punya SIM masing-masing karena Nayna dan Maura sama-sama dari keluarga yang berkecukupan.

"Gue jomblo, jadi aman. Kabar Daddy Lo gimana?" Tanya Maura. 

"Baik aja sih, tapi dia jarang ke apartemen gue sekarang. Katanya sibuk, tapi transferan tetap jalan sih." Jawab Nayna sambil terkekeh. Tentu nya Daddy yang mereka bahas itu bukan Daddy ayah nya Nayna, tapi dalam artian lain. 

Sudah empat bulan ini, Nayna menjadi sugar baby seorang pengusaha kaya, tajir melintir. Memang kedua orang tua Nayna jarang berada di rumah karena mereka sibuk dengan bisnis. Maka dari itu, Nayna sering bepergian untuk menghilangkan kebosanan nya.

"Dia dah married belum sih?" Tanya Maura.

"Idih si anjir, Lo kira gue mau gitu jadi simpanan suami orang? Kagak lah, gini-gini gue juga milih cowok kayak gimana yang mau jadiin gue baby." Jawab Nayna sambil terkikik. 

"Ohh jadi masih single toh? Jadi, tugas lo selama jadi baby itu apa sih?" 

"Cuma nemenin aja sih kalo dia lagi kesepian."

"Termasuk melayani dia di atas ranjang ya, Nay?" Tanya Maura lagi.

"Sejauh ini enggak sih, gue cuma nemenin mereka karaoke, atau minum-minum doang. Kalo sentuhan fisik, paling cuma ciuman doang. No grepee-grepee, itu pelanggaran." Jelas Nayna sambil melirik sekilas ke arah Maura. Entah kenapa dia jadi penasaran dengan hubungan semacam itu. 

"Jadi, yang Lo dapetin dari hubungan ini apa dong?" 

"Temen, jadi gue gak kesepian. Gue gak pernah bosen saat ada Daddy, gitu doang sih. Sama duit, fasilitas aja." 

"Kalo duit sama fasilitas kan bokap sama nyokap lu juga bisa ngasih, Nay?" 

"Beda aja rasanya, Mau." Jawab Nayna, benar juga pasti rasanya berbeda. Tapi hubungan Nayna dan pria yang dia panggil Daddy tak melakukan hal-hal seperti yang ada di pikiran Maura. Dia kira, punya sugar Daddy itu berarti memberikan tubuh, sama seperti teman-teman nya yang lain.

Maura kuliah di universitas yang bebas, beberapa mahasiswi nya ada yang secara terang-terangan mengaku bahwa mereka simpanan pria beristri, sugar baby, atau partner ranjaang. Mahasiswa nya juga tak kalah meresahkan, ada juga yang menjadi simpanan tante-tante demi menunjang kehidupan hebring di negara yang mayoritas hidup dengan kemewahan. 

"Apa gue nyari Daddy juga?"

"Gak usah ngadi-ngadi Lu, bisa-bisa Om Elgar gantung Lo kalo ketahuan." Ucap Nayna. 

"Sepi banget hidup gue, Nay." Keluh Maura, sedangkan Nayna hanya menggeleng melihat sahabatnya, beberapa hari lalu dia mengatakan ogah menjadi baby, tapi sekarang malah terpikir untuk mencari Daddy juga? Aahh entahlah, kadang Nayna sendiri bingung dengan jalan pikiran seorang Maura Putri Wijaya.

Tring.. 

Disaat keduanya asik dengan pikiran masing-masing, ponsel Maura berdering. Gadis itu segera mengangkat nya dengan kedua mata berbinar.

"Hallo, Ma.." 

'Hallo sayang, apa kabar?' 

"Maura baik-baik saja, Ma. Kapan papa sama Mama pulang? Maura, kangen." Ucap Maura yang terdengar seperti rengekan.

'Maaf sayang, pekerjaan papa masih banyak disini. Mungkin bulan depan kami baru bisa kembali.'

"What, bulan depan Ma? Lama sekali." 

'Maaf ya sayang.'

"Huhh, terserah Mama saja lah. Maura lagi di jalan, mau ke mall sama Nayna." Ucap Maura, seketika ekspresi berbinar itu kini redup seketika. Maura memasukan kembali ponsel nya ke dalam tas miliknya.

"Kenapa?"

"Nyokap gue bilang, kerjaan papa masih banyak disana. Jadi balik nya di undur, bulan depan." 

"Lama juga ya, sabar. Mereka kerja buat Lo."

"Banyak duit tapi kurang kasih sayang, buat apa? Yang ada lama-lama gue terjerumus lubang yang sama kayak elu." Ketus Maura membuat Nayna tertawa. 

Singkatnya, kedua gadis cantik itu sampai di mall tujuan mereka. Keduanya bergandengan tangan memasuki kawasan mall, tentunya baru saja masuk mereka langsung jadi pusat perhatian karena kecantikan mereka. 

Maura dengan dress di atas lutut berwarna pink pastel, rambutnya dia gerai. Sedangkan Nayna memakai dress di atas lutut juga, berwarna biru langit dengan rambut yang di cepol donat ke atas, menampilkan leher jenjang nya yang putih mulus tanpa cela.

Keduanya tak peduli dengan para pria yang menatap mereka dari atas sampai bawah, penampilan mereka tak terlalu mencolok tapi kenapa bisa mereka jadi pusat perhatian?

"Kita belanja, yuk?" Ajak Maura pada Nayna.

"Gass.." kedua nya pun kembali melangkah ke salah satu toko dengan brand dunia, harga satu potong pakaian nya saja bisa tembus hingga puluhan juta. 

"Gue pengen hot pants deh, couple yuk?" Ajak Nayna, sedangkan Maura hanya mengacungkan jempol nya pertanda setuju. 

Nayna lebih tua satu tahun dari Maura, saat ini gadis itu berusia 22 tahun, sedangkan Maura baru akan berulang tahun yang ke 21 sekitar 5 hari lagi. 

Maura menatap belanjaan di dalam paperbag, namun hatinya masih belum puas. Dia kembali menjelajah di dalam toko itu, hingga dia menemukan barang yang cukup membuat dia tergoda. 

"Bagus banget, tapi gue nunjukin ini sama siapa ya? Ini kan baju dinas." Gumam Maura sambil menyentuh sebuah lingerie transparan yang di pasangkan pada sebuah manekin. 

"Mau beli?" Tanya Nayna membuat Maura terkejut. 

"Anjir, bikin kaget aja Lo."

"Ya habisnya Lo malah bengong sambil liatin nih baju, mau beli?" Tanya Nayna lagi membuat Maura tertantang untuk membeli baju haram ini.

"Tapi, gue nunjukin nya sama siapa coba?"

"Beli aja dulu, terus nyari Daddy." Usul Nayna membuat Maura tertawa. 

"Bener juga, dahlah gue ambil ini aja." 

Jika gabut, Maura memang begini. Menghabiskan banyak uang dari kartu pemberian sang papa, membeli barang-barang random, bahkan tak penting hanya untuk menghilangkan rasa jenuh dan bosan nya karena kurang mendapat perhatian dari kedua orang tua nya, mereka terlalu sibuk dengan urusan masing-masing.

Maura membayar semua belanjaan nya dengan kartu pemberian ayahnya, meski mendapat tatapan nakal dari kasir yang ternyata seorang pria, Maura terlihat tak peduli dan nampak acuh saja. Begitu juga dengan Nayna, baginya Daddy nya sangat tampan, tak ada yang bisa mengalahkan ketampanan Daddy nya. 

"Makan dulu kali ya? Laper banget." 

"Ayo, gue juga laper nih." Jawab Maura, keduanya pun menghampiri foodcourt yang berada di mall, memesan beberapa makanan serta cemilan dan juga minuman. 

Maura tak menyadari, bahwa sedari tadi ada seseorang yang melihat nya. Dialah Daniash, dia menatap gadis kecil itu nyaris tak berkedip. Penampilan gadis yang ceroboh itu sangat berbeda. 

Saat itu, dia terlihat biasa saja dengan celana longgar dan blouse yang di masukan ke sela celana nya, rambut yang di gerai sama seperti saat ini. Hanya beda nya, gadis kecil itu terlihat sangat anggun saat mengenakan dress. Hanya saja, itu terlalu pendek menurutnya.

'Memang nya apa peduliku, memang nya dia siapaku? Aku kesini kan untuk menjernihkan pikiran, bukan nambah beban pikiran.' Batin Daniash, lalu kembali melanjutkan langkah nya untuk berjalan-jalan di sekitaran mall, tujuan nya hanya untuk menghilangkan sedikit stress karena masalah yang sedang dia hadapi.

.......

🌻🌻🌻🌻🌻

Terpopuler

Comments

Tri Pujiningsih

Tri Pujiningsih

kyak pernah baca novel ini tapi beda judul

2024-07-07

1

Bzaa

Bzaa

passs sama2 lgi stress

2024-03-22

1

Kikan dwi

Kikan dwi

hayoloh ketemu calon Dady tuh Mamau....

2023-01-26

3

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 - Kehidupan Daniash
2 Chapter 2 - Pesta Anniversary
3 Chapter 3 - Wanita Tak Tau Malu
4 Chapter 4 - Lingerie
5 Chapter 5 - Kecerobohan Maura
6 Chapter 6 - Kehidupan Maura
7 Chapter 7 - Tanda Merah
8 Chapter 8 - Kegilaan Herra
9 Chapter 9 - Misi Mencari Sugar Baby
10 Chapter 10 - Maura Setuju
11 Chapter 11 - Bertemu Daddy
12 Chapter 12 - Sebuah Kesepakatan
13 Chapter 13 - Tamu Bulanan
14 Chapter 14 - First Kiss
15 Chapter 15 - Makan Siang Bersama
16 Chapter 16 - Gadis Dua Black Card
17 Chapter 17 - Perhatian Kecil
18 Chapter 18 - Kegiatan Pagi Hari
19 Chapter 19 - Kejadian Masa Lalu
20 Chapter 20 - Tingkah Menggemaskan Maura
21 Chapter 21 - 3 Hari dan 3 Tahun
22 Chapter 22 - Gadis Nakal
23 Chapter 23 - Benda Apa Itu?
24 Chapter 24 - Saingan Berat
25 Chapter 25 - Detik-detik Panas
26 Chapter 26 - First Blood
27 Chapter 27 - Perhatian Daniash
28 Chapter 28 - Memulai Dari Awal
29 Chapter 29 - Kejutan Untuk Maura
30 Chapter 30 - Takut Sakit?
31 Chapter 31 - Satu Malam Bersamamu
32 Chapter 32 - Harus Berani, Jika Ingin Bersamaku!
33 Chapter 33 - Hargai Keputusanku!
34 Chapter 34 - Drama Pagi Hari
35 Chapter 35 - Keluar Banyak
36 Chapter 36 - Bertemu Seseorang
37 Chapter 37 - Gadisku Memang Luar Biasa!
38 Chapter 38 - Ponsel Baru
39 Chapter 39 - Kunjungan Daniash
40 Chapter 40 - Aku yang Menang!
41 Chapter 41 - Pantai
42 Chapter 42 -Memperjuangkan Maura
43 Chapter 43 - Keputusan Daniash
44 Chapter 44 - Maura Sakit
45 Chapter 45 - Bunga Tulip Merah
46 Chapter 46 - Dua Garis Merah
47 Chapter 47 - Daniash Mengidam?
48 Cahpter 48 - Surprise Untuk Maura
49 Chapter 49 - Kita Hadapi Bersama!
50 Chapter 50 - Memanjakan Bumil
51 Chapter 51 - Mulai Curiga
52 Chapter 52 - Kemarahan Elgar
53 Chapter 53 - Kebahagiaanku Adalah Maura
54 Chapter 54 - Keegoisan Elgar
55 Chapter 55 - Bertemu Mama Mertua
56 Chapter 56 - Janji
57 Chapter 57 - Melihat Bulan Bersamamu
58 Chapter 58 - Memancing Singa Kelaparan
59 Chapter 59 - Jenguk Adek Bayi
60 Chapter 60 - Ternyata?
61 Chapter 61 - Awal Pertemuan Daniash Dan Elgar
62 Chapter 62 - Pertemuan Tak Terduga
63 Chapter 63 - 1 Minggu Lagi
64 Chapter 64 - Dia yang Ngidam, Aku yang Susah!
65 Chapter 65 - Our Wedding
66 Chapter 66 - Ide Konyol Riana
67 Chapter 67 - Kedatangan Dara
68 Chapter 68 - Bayi Besarku
69 Chapter 69 - Maura Demam
70 Chapter 70 - Maura dan Nayna
71 Chapter 71 - Pendarahan
72 Chapter 72 - Ibu Nayna Koma
73 Chapter 73 - Mantan Bestie Jadi Mertua
74 Chapter 74 - Drama Pasangan Bucin
75 Chapter 75 - Pertemuan Nayna dan Aryo
76 Chapter 76 - Bucin Gak Tau Tempat
77 Chapter 77 - Hari Terburuk Nayna
78 Chapter 78 - Kabar Buruk
79 Chapter 79 - Calon Istri
80 Chapter 80 - Senjata Makan Tuan
81 Chapter 81 - Terimakasih Sudah Mengandung Anakku
82 Chapter 82 - Mertua Pengertian
83 Chapter 83 - Tetangga Kepo
84 Chapter 84 - Sifat Asli Aryo
85 Chapter 85 - Kedamaian Menantu dan Mertua
86 Chapter 86 - Pria Yang Tepat
87 Chapter 87 - Wejangan Dari Papa
88 Chapter 88 - Pernikahan Aryo dan Nayna
89 Chapter 89 - Kesibukan Aryo
90 Chapter 90 - Hukuman Mika
91 Chapter 91 - Drama Pasutri Baru
92 Chapter 92 - Nasehat Ibu Mertua
93 Chapter 93 - Satu Piring Berdua
94 Chapter 94 - Barang Titipan
95 Chapter 95 - Drama Belanja Titipan
96 Chapter 96 - Piala Bergilir
97 Chapter 97 - Nayna Hamil
98 Chapter 98 - Periksa Kandungan
99 Chapter 99 - Malu-maluin
100 Chapter 100 - Rujakan Ala Bumil
101 Chapter 101 - Gak Usah Diet
102 Chapter 102 - Maura Lahiran
103 Chapter 103 - Welcome To The World Baby Davi
104 Chapter 104 - Sup Buatan Nayna
105 Chapter 105 - Orang tua Baru
106 Chapter 106 - Nany Untuk Sikembar
107 Chapter 107 - Kontraksi Palsu
108 Chapter 108 - Tingkah Menyebalkan Daniash
109 Chapter 109 - Penyakit Turunan
110 Chapter 110 - Buka Puasa
111 Chapter 111 - Persahabatan Nayna dan Maura
112 Chapter 112 - Keadaan Herra
113 Chapter 113 - Baby Attar
114 Chapter 114 - Terciduk Perawat
115 Chapter 115 - Baby Attar
116 Chapter 116 - Suami dan Ayah Siaga
117 Chapter 117 - Rumah Baru
118 Chapter 118 - Syukuran Rumah Baru
119 Chapter 119 - Sikap Menjengkelkan Aryo
120 Chapter 120 - Kesiangan
121 Chapter 121 - Maura Hamil
122 Chapter 122 - Maura Salah Paham
123 Chapter 123 - Saling Memaafkan
124 Chapter 124 - Adik untuk Maura?
125 Chapter 125 -
126 Chapter 126 - Aryo dan Nayna
127 Chapter 127 - Komplikasi
128 Chapter 128 - Operasi Maura
129 Chapter 129 - Membujuk Daniash
130 Chapter 130 - Maura Sadar
131 Bab 131 - Akhir Yang Membahagiakan
Episodes

Updated 131 Episodes

1
Chapter 1 - Kehidupan Daniash
2
Chapter 2 - Pesta Anniversary
3
Chapter 3 - Wanita Tak Tau Malu
4
Chapter 4 - Lingerie
5
Chapter 5 - Kecerobohan Maura
6
Chapter 6 - Kehidupan Maura
7
Chapter 7 - Tanda Merah
8
Chapter 8 - Kegilaan Herra
9
Chapter 9 - Misi Mencari Sugar Baby
10
Chapter 10 - Maura Setuju
11
Chapter 11 - Bertemu Daddy
12
Chapter 12 - Sebuah Kesepakatan
13
Chapter 13 - Tamu Bulanan
14
Chapter 14 - First Kiss
15
Chapter 15 - Makan Siang Bersama
16
Chapter 16 - Gadis Dua Black Card
17
Chapter 17 - Perhatian Kecil
18
Chapter 18 - Kegiatan Pagi Hari
19
Chapter 19 - Kejadian Masa Lalu
20
Chapter 20 - Tingkah Menggemaskan Maura
21
Chapter 21 - 3 Hari dan 3 Tahun
22
Chapter 22 - Gadis Nakal
23
Chapter 23 - Benda Apa Itu?
24
Chapter 24 - Saingan Berat
25
Chapter 25 - Detik-detik Panas
26
Chapter 26 - First Blood
27
Chapter 27 - Perhatian Daniash
28
Chapter 28 - Memulai Dari Awal
29
Chapter 29 - Kejutan Untuk Maura
30
Chapter 30 - Takut Sakit?
31
Chapter 31 - Satu Malam Bersamamu
32
Chapter 32 - Harus Berani, Jika Ingin Bersamaku!
33
Chapter 33 - Hargai Keputusanku!
34
Chapter 34 - Drama Pagi Hari
35
Chapter 35 - Keluar Banyak
36
Chapter 36 - Bertemu Seseorang
37
Chapter 37 - Gadisku Memang Luar Biasa!
38
Chapter 38 - Ponsel Baru
39
Chapter 39 - Kunjungan Daniash
40
Chapter 40 - Aku yang Menang!
41
Chapter 41 - Pantai
42
Chapter 42 -Memperjuangkan Maura
43
Chapter 43 - Keputusan Daniash
44
Chapter 44 - Maura Sakit
45
Chapter 45 - Bunga Tulip Merah
46
Chapter 46 - Dua Garis Merah
47
Chapter 47 - Daniash Mengidam?
48
Cahpter 48 - Surprise Untuk Maura
49
Chapter 49 - Kita Hadapi Bersama!
50
Chapter 50 - Memanjakan Bumil
51
Chapter 51 - Mulai Curiga
52
Chapter 52 - Kemarahan Elgar
53
Chapter 53 - Kebahagiaanku Adalah Maura
54
Chapter 54 - Keegoisan Elgar
55
Chapter 55 - Bertemu Mama Mertua
56
Chapter 56 - Janji
57
Chapter 57 - Melihat Bulan Bersamamu
58
Chapter 58 - Memancing Singa Kelaparan
59
Chapter 59 - Jenguk Adek Bayi
60
Chapter 60 - Ternyata?
61
Chapter 61 - Awal Pertemuan Daniash Dan Elgar
62
Chapter 62 - Pertemuan Tak Terduga
63
Chapter 63 - 1 Minggu Lagi
64
Chapter 64 - Dia yang Ngidam, Aku yang Susah!
65
Chapter 65 - Our Wedding
66
Chapter 66 - Ide Konyol Riana
67
Chapter 67 - Kedatangan Dara
68
Chapter 68 - Bayi Besarku
69
Chapter 69 - Maura Demam
70
Chapter 70 - Maura dan Nayna
71
Chapter 71 - Pendarahan
72
Chapter 72 - Ibu Nayna Koma
73
Chapter 73 - Mantan Bestie Jadi Mertua
74
Chapter 74 - Drama Pasangan Bucin
75
Chapter 75 - Pertemuan Nayna dan Aryo
76
Chapter 76 - Bucin Gak Tau Tempat
77
Chapter 77 - Hari Terburuk Nayna
78
Chapter 78 - Kabar Buruk
79
Chapter 79 - Calon Istri
80
Chapter 80 - Senjata Makan Tuan
81
Chapter 81 - Terimakasih Sudah Mengandung Anakku
82
Chapter 82 - Mertua Pengertian
83
Chapter 83 - Tetangga Kepo
84
Chapter 84 - Sifat Asli Aryo
85
Chapter 85 - Kedamaian Menantu dan Mertua
86
Chapter 86 - Pria Yang Tepat
87
Chapter 87 - Wejangan Dari Papa
88
Chapter 88 - Pernikahan Aryo dan Nayna
89
Chapter 89 - Kesibukan Aryo
90
Chapter 90 - Hukuman Mika
91
Chapter 91 - Drama Pasutri Baru
92
Chapter 92 - Nasehat Ibu Mertua
93
Chapter 93 - Satu Piring Berdua
94
Chapter 94 - Barang Titipan
95
Chapter 95 - Drama Belanja Titipan
96
Chapter 96 - Piala Bergilir
97
Chapter 97 - Nayna Hamil
98
Chapter 98 - Periksa Kandungan
99
Chapter 99 - Malu-maluin
100
Chapter 100 - Rujakan Ala Bumil
101
Chapter 101 - Gak Usah Diet
102
Chapter 102 - Maura Lahiran
103
Chapter 103 - Welcome To The World Baby Davi
104
Chapter 104 - Sup Buatan Nayna
105
Chapter 105 - Orang tua Baru
106
Chapter 106 - Nany Untuk Sikembar
107
Chapter 107 - Kontraksi Palsu
108
Chapter 108 - Tingkah Menyebalkan Daniash
109
Chapter 109 - Penyakit Turunan
110
Chapter 110 - Buka Puasa
111
Chapter 111 - Persahabatan Nayna dan Maura
112
Chapter 112 - Keadaan Herra
113
Chapter 113 - Baby Attar
114
Chapter 114 - Terciduk Perawat
115
Chapter 115 - Baby Attar
116
Chapter 116 - Suami dan Ayah Siaga
117
Chapter 117 - Rumah Baru
118
Chapter 118 - Syukuran Rumah Baru
119
Chapter 119 - Sikap Menjengkelkan Aryo
120
Chapter 120 - Kesiangan
121
Chapter 121 - Maura Hamil
122
Chapter 122 - Maura Salah Paham
123
Chapter 123 - Saling Memaafkan
124
Chapter 124 - Adik untuk Maura?
125
Chapter 125 -
126
Chapter 126 - Aryo dan Nayna
127
Chapter 127 - Komplikasi
128
Chapter 128 - Operasi Maura
129
Chapter 129 - Membujuk Daniash
130
Chapter 130 - Maura Sadar
131
Bab 131 - Akhir Yang Membahagiakan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!