Kenalan Dulu Baru Sayang

Kenalan Dulu Baru Sayang

Curahan Hati bersama Sahabat

"Aku masih belum bisa menerima segala ucapan ibu tiga hari yang lalu. Ini membuatku terganggu dan aku menjadi terus memikirkannya"

Mika termenung sendiri saat dua sahabatnya sedang asik menonton anime Spy x Family di kamarnya yang lagi seru-serunya. Seorang sahabatnya pun menyadarkan lamunannya.

"Hei Mika? Whats wrong about you? Kamu kok tampak gak kayak biasanya. Ada yang mengganggu pikiranmu?", tanya Fanya.

"Huff", Mika hanya terus menghela nafas, pasrah. Belum ingin membalas pertanyaan Fanya. Beberapa kali, beberapa kali.

"Iih.. Curhat aja kali, barangkali kita bisa bantu. Iya gak, Astha?", ucap Fanya sekali lagi sambil mencubit pipi Mika.

"Aduh! Sakit!", balas Mika seketika.

Sedangkan, Astha hanya terus mengangguk sambil mengunyah keripik kentang di pangkuannya.

"Gals, gue disuruh ibu gue untuk nikah nih."

"Apa? Nikah?!", Sahut Fanya dan Astha terkejut. Astha pun terbatuk karena hampir tersedak oleh keripik kentangnya sendiri.

"Huff..."

Gadis yang dipanggil Mika, Zahira Amika adalah putri dari seorang ibu rumah tangga dan ayah pekerja bangunan. Usianya 20 tahun. Mika masih belum bekerja maupun meneruskan kuliahnya, kegiatannya hanya menganggur dan bermain dengan kedua sahabatnya, Fanya Anatasya dan Astha Sadiqa.

Namun, dia dan kedua sahabatnya adalah anggota dari suatu komunitas jejepangan. Hobinya suka menonton anime, menggambar dan bernyanyi.

Mendapat ucapan dari Sang Ibu, Mika benar-benar syok karena Mika sendiri secara sembunyi-sembunyi sudah mempunyai pacar, pacarnya seusia dengannya dan sedang berkuliah. Tapi, mereka berdua jarang sekali bertemu. Mereka hanya melakukan komunikasi lewat handphone saja.

Mika sadar diri, bahwa dirinya hanya seorang perempuan. Jika orang tua sudah bertindak, orang tua akan mudah sekali menyuruh anak gadisnya untuk menikah, bahkan berani mencarikan jodoh.

Namun, Pacarnya sendiri juga belum berani untuk datang ke rumah memperkenalkan diri kepada kedua orang tuanya. Meski Mika meragukannya, dia tetap membiarkan hubungannya berjalan apa adanya.

“Haa ah, ini membuatku pusing”, keluhnya.

“Kok bisa ibu kamu maksa banget buat nikah sih? This is so absurd, ya gak Astha?"

"Alasannya kenapa, Mika?", Astha malah semakin penasaran.

"Orangnya seperti apa?", tanya Fanya berbarengan pertanyaan Astha.

"Aku.. Gak tau Astha!! Iih.. Kamu tuh kok malah excited banget ngepoin gue. Males deh gue!!", Gerutu Mika dan menyalahkan Astha.

"Bukan gue! Fanya tu, Fanya!!", Astha kesal.

"Iya Kali aja ibu kamu gak hanya maksa nikah tapi juga merayu-rayu atau membujukmu atau menyogokmu supaya kamu luluh dan mau nurutin beliau dengan iming-imingan pria itu ganteng, kaya dan sangat mapan, gitu.. hihihi", sahut Fanya tidak merasa bersalah.

"Mika, kasih tau kami, kenapa kamu bisa dipaksa nikah gitu? Kita jadi ikut sedih hlo kalo kamu gak mau curhat sama kita"

"Hm.. Ini.. Gara-gara ayah!! Keluargaku jatuh miskin karena beliau memaksakan diri mencalonkan jadi lurah dan akhirnya kalah. Seketika ayah bangkrut, uang menipis, hutang dimana-mana dan gue.. Dan gue.. Gue jadi dipaksa nikah", lanjut Mika mulai menangis.

Ayah Mika adalah seorang pria yang aktif ikut kegiatan apapun di masyarakat kampung. Kebaikan dan toleransinya sangat tinggi sehingga para warga sangat menghormatinya.

Namun, beliau adalah seorang pria ambisius yang ingin sekali menjadi pemimpin masyarakat, mengabdikan diri di lingkungan masyarakat. Ambisinya tersebut membawanya pada bujuk rayu salah satu temannya untuk mencalonkan diri sebagai lurah.

Keterbatasan ilmu dan sumber dana tersebut membuatnya percaya kepada alur yang diberikan oleh temannya tersebut, hingga tak tanggung-tanggung ayah berani pinjam uang bank untuk mewujudkannya.

Beliau kemudian ikut kegiatan sana sini dan membuat rapat-rapat penting untuk mencari pendukung. Ibu sampai tidak habis pikir, suaminya yang hanya seorang pekerja bangunan memiliki ambisi untuk menjadi seorang lurah.

Waktu terus berjalan hingga keyakinan ayah semakin bulat dan mantap. Usahanya yang telah dia lakukannya yakin akan membuahkan hasil.

Tapi, kebaikannya terhadap masyarakat kalah begitu saja hanya dengan serangan fajar dari calon lurah lain. Masyarakat yang beliau percayai akhirnya membelot dan hanya segelintir saja yang memilih dirinya.

Rasa kecewa yang tinggi menyisakan goresan-goresan luka di dalam hati ayah. Ibu hampir saja stress dan berani membeli sebotol minuman keras untuk melampiaskan kesedihannya.

Teman ayah yang dia percayai langsung mengkhianatinya. Segala uang pinjaman yang dia lakukan dengan mengatas namakan ayah membuat ayah semakin syok. Ayah ditagih oleh para penagih sana-sini yang tidak diketahui asal-usulnya.

Semakin terpuruk mental ayah dan juga ibu. Mereka berdua tidak habis pikir bahwa kepercayaan masyarakat kepadanya pun kalah hanya dengan serangan fajar dan iming-imingan yang tak kasat mata.

Dunia langsung terbalik dan membuat keluarga Mika jatuh terpuruk dan tidak berdaya.

Lalu, suatu hari, ayah yang sedang termenung di proyek kerjanya didatangi oleh seorang pria berstelan jas yang sangat rapi. Mereka saling mengobrol dan ayah mau berbagi cerita.

Ayah mengatakan bahwa keluarganya sekarang sedang terpuruk dan beliau bingung bagaimana caranya untuk mencari uang sebanyak-banyaknya untuk menutup masalah kegagalannya menjadi lurah.

Pria itu sungguh baik, namun ada kelicikan yang dia sembunyikan. Pria kaya yang baik hati berkenan membantu perekonomian ayah dan melunaskan segala hutang-hutangnya tapi dengan syarat anak gadisnya harus mau menikah dengan pria itu.

Ayah hampir saja tercengang, bukan karena putrinya akan menikah tapi ada orang yang sebaik itu hendak membantu keuangan ayah. Ayah tidak memikirkan nasib anak gadisnya melainkan keinginan untuk segera keluar dari kemiskinan.

Diskusi pun mereka lakukan, yaitu ayah, ibu, kakak laki-laki Mika dan pria yang baik hati itu. Syarat yang pria itu berikan juga tidak muluk-muluk, hanya kerelaan dari orang tua untuk melepas anak gadisnya dan menikah dengannya.

Kebaikan pria itu membuat ayah sekali lagi percaya dengan sangat mudah. Dia memutuskan, akan segera menikahkan Mika dengan pria yang baik hati itu, demi hutang yang segera lunas.

"Cup cup cup. Keluargamu benar-benar sedang diuji Mika", ucap Astha seraya memeluk Mika dan mengelus pundaknya.

"Bener-bener keterlaluan ayah dan ibumu Mika! Kamu seperti anak yang sedang dijual!!", Ejek Fanya.

"Apa?" Mika pun kaget. Tidak mengerti maksud Fanya.

Memang benar apa yang diucapkan Fanya, bahwa Mika seperti anak yang sedang dijual. Orang tua Mika menikahkannya untuk menjadi jaminan demi lunasnya hutang dan kembalinya perekonomian keluarganya. Namun, Mika belum mengerti alasan tersebut.

Masa depan memang sangat menakutkan baginya, karena masa depan seumur hidup adalah berumah tangga. Membina rumah tangga hingga bertahun-tahun lamanya.

Mika benar-benar sangat takut. Tapi, Mika berusaha untuk tetap tenang. Berusaha memasrahkan segala urusan hidupnya ini kepada Yang Maha Kuasa, Tuhan semesta alam. Segala apa yang sudah digariskanNya untuknya pasti itulah yang terbaik. Meski, dia tetap meragukannya.

Terpopuler

Comments

Alexa21

Alexa21

aku mampir kak

2023-09-19

0

Umida Jati

Umida Jati

apa yg diucapkan si ibu?, baru baca aja udh penasaran

2023-01-29

0

Miu Nh.

Miu Nh.

iya nih 😅,, terima kasih sdh mampir 🙏

2023-01-23

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!