LOVE Untuk MATAHARI Ku
Mengenakan kaca mata hitam yang bertengger sempurna di hidungnya, membuat pria tampan keturunan Belanda itu menarik perhatian banyak orang disekitarnya terutama kaum hawa. Sayangnya, ketampanan yang dia miliki tidak membuat kisah cintanya berakhir sempurna.
Dia adalah Adam Naransyah Wiraguna Harley, putra pertama dari pasangan Dimas Ibrahim Wiraguna Harley dan Aisyah Amalia.
Menyandang nama besar Harley, Adam bersama saudaranya yang lain harus menyembunyikan identitas pribadi mereka sebagai keturunan dan pewaris Harley. Bukan tanpa alasan peraturan keluarga tersebut dibuat, semua demi kebaikan mereka agar terhindar dari niat jahat musuh-musuh keluarga mereka.
Sayangya, hal itu berdampak menyakitkan untuk Adam, dia terpaksa melepaskan cinta pertamanya hanya karena dianggap sebagai orang biasa yang tidak layak bersanding dengan putri seorang pengusaha dimata keluarga kekasihnya.
Dengan langkah tegap, Adam berjalan keluar dari pintu kedatangan bandara. Dia baru saja mendaratkan kakinya di Jogjakarta, besok dia akan menghadiri acara di salah satu kampus ternama yang ada di Jogja seperti tiga tahun yang lalu.
Dari balik kacamata hitam yang dia kenakan, mata Adam mencari keberadaan Aryo, sopir perusahaan yang juga orang kepercayaannya yang dia minta untuk menjemputnya.
"Silakan Pak." ucap Aryo sambil membukakan pintu mobil untuk Adam.
"Kita ke kediaman Harley atau langsung ke perusahaan, Pak?" tanya Aryo setelah Adam duduk di bangku penumpang.
"Kita langsung ke perusahaan." jawab Adam.
Ada hal yang harus Adam selesaikan sebelum besok menghadiri acara di kampus dimana gadis yang dicintainya menuntut Ilmu. Terbayang wajah cantik itu tersenyum manis padanya, wajah yang Adam rindukan selama tiga tahun ini.
Sayangnya Adam jatuh cinta diwaktu yang salah, dia bertemu Mentari dan membawa gadis itu masuk kedalam kehidupannya disaat dia sudah terikat janji pernikahan karena perjodohan dengan wanita lain.
Adam menghela nafas panjang, cinta tak bisa memiliki itu sangat menyiksa baginya, terlebih lagi dia harus bersandiwara seakan-akan pernikahannya dengan Azizah berjalan bahagia didepan keluarganya dan keluarga istrinya.
Tiga tahun yang lalu
Adam tidak menyangka, kehadirannya sebagai tamu undangan disalah satu universitas ternama di Jogja membawanya bertemu dengan Mentari Ayesha, mahasiswi semester pertama di kampus tersebut. Adam jatuh cinta pada pandangan pertama dengan gadis yang tidak sengaja menabrak dirinya.
Adam menarik Mentari masuk kedalam pelukannya agar gadis yang menabraknya itu tidak terjatuh.
"Maaf Pak, saya tidak sengaja." ucap Mentari sambil berusaha melepaskan diri dari pelukan Adam.
Mentari tidak tahu jika orang yang dia tabrak adalah Adam, tamu kehormatan yang diundang menghadiri acara di universitasnya.
"Tidak apa-apa." jawab Adam yang terpana menatap wajah cantik Mentari.
Bukan melepaskan tanganya dari pinggang Mentari, Adam justru terus menatap wajah cantik Mentari.
"Silakan lanjutkan perjalanan Bapak." ucap Mentari lagi sambil memutus pandangan mata mereka yang bertemu.
Adam tersenyum, "Lain kali hati-hati." ucap Adam sambil melepaskan tanganya yang menahan tubuh Mentari.
Mentari hanya mengangguk menjawab nasehat Adam tanpa berani melihat pria itu lagi, Mentari takut dia tidak bisa melupakan wajah tampan Adam.
Acara kampus selesai, para mahasiswa yang hadir membubarkan diri tapi tidak dengan Mentari. Dia masih berada di aula untuk membantu teman-temannya yang menjadi panitia diacara ini.
Melihat keberadaan Mentari, Adam berbisik pada Aryo sopir dan juga bodyguardnya yang selalu berada didekat Adam selama pria itu di jogja.
"Aryo, katakan pada gadis itu kalau aku memanggilnya." ucap Adam memberi perintah pada Aryo.
"Baik Pak." jawab Aryo yang tidak bisa menolak perintah majikannya.
Adam memperhatikan Aryo yang bicara dengan Mentari, gadis itu melihat ke arahnya seakan ingin meyakinkan apa yang di ucapkan Aryo adalah benar. Pandangan mereka kembali bertemu dan lagi-lagi Mentari yang memutuskannya.
"Bapak memanggil saya?" tanya Mentari begitu dia berdiri di hadapan Adam.
"Siapa nama kamu?" tanya Adam, layaknya seperti seorang pemimpin pada karyawan baru, bukan seperti orang yang mengajak berkenalan.
"Mentari, Pak." jawab Mentari gugup, dia takut Adam mempermasalahkan dia yang menabrak Adam tadi pagi.
"Baiklah Mentari, saya butuh asisten selama saya di Jogja. Karena kamu tadi menabrak saya dan sebagai permintaan maaf kamu, saya minta kamu menjadi asisten saya." ucap Adam membuat Mentari tidak percaya.
"Saya, Pak?" tanya Mentari untuk meyakinkan.
"Saya masih kuliah Pak. Apa bisa mahasiswi seperti saya jadi asisten Bapak?" tanya Mentari lagi.
"Kamu menolak kesempatan yang saya tawarkan?" bukan menjawab, Adam balik bertanya.
"Maaf, bukan seperti itu tapi...."
"Baiklah tidak apa-apa kalau kamu menolaknya, saya bisa mencari orang lain yang pasti tidak akan melepaskan kesempatan baik ini." ucap Adam.
Mentari tampak berpikir mendengar ucapan Adam kali ini, haruskah dia menerima tawaran yang baik ini atau menolaknya. Sulit bisa bekerja sebagai asisten seseorang yang hebat seperti pria dihadapannya ini sambil kuliah, Mentari takut tidak bisa melakukannya dengan baik.
"Kamu akan di gaji dan juga mendapat surat keterangan pengalaman bekerja di perusahaan Harley cabang Jogja sebagai asisten pimpinan setelah tugas kamu selesai" ucap Adam lagi.
"Setelah lulus kuliah, kamu bisa langsung bekerja di perusahaan Harley yang mana saja dengan melampirkan surat keterangan tersebut." ucap Adam kembali melanjutkan ucapannya.
Mentari tergoda dengan tawaran yang diucapkan Adam, tanpa tahu apa yang akan terjadi kedepannya, gadis itu akhirnya menerima tawaran Adam dan akan menjadi asisten pria tampan itu selama enam bulan kedepan.
Adam tersenyum tipis bahkan nyaris tidak terlihat begitu Mentari menerimanya, "Sekarang ikut saya." ucap Adam mengajak Mentari.
"Kemana?" tanya Mentari ragu.
"Menurut kamu saya harus kemana?" Adam balik bertanya. Mentari menggeleng.
"Kamu mulai bekerja hari ini." ucap Adam.
Menjadikan Mentari sebagai asistennya hanya alasan Adam agar dia bisa selalu bersama gadis yang mencuri hatinya. Dia menugaskan Mentari hanya mencatat jadwal kegiatan yang akan Adam jalani setiap harinya dan menemani dirinya disaat Mentari tidak ada kelas perkuliahan. Tidak ada pekerjaan khusus yang Adam berikan untuk Mentari, dia hanya ingin Mentari ada di dekatnya, menemani hari-harinya yang kembali berwarna dan membuat Mentari juga jatuh cinta padanya.
Satu bulan berlalu, hubungan Adam dan Mentari semakin dekat. Bagaimana mereka tidak dekat, jika Adam memperlakukan Mentari seperti kekasihnya. Bahkan pria itu sering membaringkan tubuhnya diatas pangkuan Mentari di kala dia benar-benar lelah dengan pekerjaanya sampai dia terlelap karena merasakan usapan lembut tangan Mentari di kepalanya.
Seperti namanya, Mentari memberikan cahaya terang dihati Adam yang selama ini redup. Mentari mampu menghangatkan hatinya yang selama ini membeku.
Mentari baru saja selesai menemani Adam makan malam diruang pimpinan. Sambil menunggu Adam melanjutkan pekerjaannya, Mentari berdiri menatap keluar jendela sambil memikirkan jalan hidup yang kini dia jalani.
Mentari tahu dia harus menghindar dan menjaga jarak agar hatinya tidak jatuh pada pesona Adam, tapi pria itu selalu saja mengikis jarak diantara mereka. Seperti saat ini Adam yang Mentari biarkan bekerja di meja kerjanya tiba-tiba saja memeluknya dari belakang.
"Mas." ucap Mentari yang telah merubah panggilannya pada Adam atas permintaan laki-laki itu.
"Lepaskan." ucap Mentari.
"Mas lelah, biarkan Mas memeluk mu sebentar saja." jawab Adam.
"Jangan memaksakan diri terus bekerja jika sudah lelah." sahut Mentari memberikan nasehat.
"Iya sayang." jawab Adam yang membuat darah yang mengalir di tubuh Mentari berdesir mendengar Adam memanggilnya sayang.
Adam membuat Mentari sulit untuk menghindar untuk tidak jatuh cinta, laki-laki itu membuat semuanya menjadi indah, hubungan mereka seolah tidak ada penghalang dan tak akan terpisah. Tapi sebenarnya mereka sama-sama tahu, jika pada akhirnya mereka tidak bisa bersama.
Adam tahu dia salah membawa Mentari masuk kedalam hidupnya, dengan memberikan perhatian lebih pada gadis yang kini berada dalam pelukannya. Tapi Adam bisa apa, dia bahagia dengan semua ini.
"Mas bisa tenang saat memelukmu seperti ini, Ay." ucap Adam lagi.
"Tapi Mas."
"Tidak ada alasan untuk sebuah cinta Ay. Mas jatuh cinta pada mu, Matahari ku." ucap Adam membuat tubuh Mentari menegang karena Adam mencium pipinya setelah menyatakan cintanya.
Pertahanan Mentari untuk tidak jatuh cinta pada Adam runtuh.
"Aku tahu hati ini harus menghindar, namun kenyataannya aku tak bisa. Maafkan aku jika terlanjur mencintaimu." kata-kata yang hanya bisa Mentari ucapkan di dalam hati menjawab ungkapan cinta Adam.
"Mas mencintaimu, Ay."
...🌻🌻🌻🌻🌻...
...L🌻VE untuk MATAHARI ku...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
Oh Dewi
Mampir ah...
Sekalian rekomen buat yang kesusahan nyari novel yang seru dan bagus, mending coba baca yang judulnya Caraku Menemukanmu
2023-10-03
1
Irma Meidiana
baca dl yaaaa...baca bab pertama sih ok aku terus baca
2023-02-14
1