MENIKAHI PERAWAT LANSIA
Visual : Raja Adiguna (Kim Taehyung 'BTS') & Naysila Pertiwi (Kim Jisoo 'Blackpink').
...
Seorang pria bertubuh atletis dengan tinggi kira-kira seratus tujuh puluh sembilan centi meter terlihat berjalan gagah menapaki istana megah dengan nuansa putih yang begitu dominan.
Tampan, arogan, penyuka warna putih, pencinta kerapihan dan kebersihan, serta membenci makanan pedas. Itu adalah sekelumit dari ciri-ciri mendasar pria menawan yang sedang melangkah dengan penuh percaya diri tersebut.
Pria menawan itu adalah Raja Adiguna, pewaris tunggal kerajaan bisnis milik keluarga Adiguna, dengan segala sifatnya yang cenderung perfeksionis tentang setiap hal yang menyangkut apa saja yang dia suka dan dia tidak suka.
Saking perfeksionisnya, dalam keseharian, apapun yang Raja kenakan selalu berwarna putih. Dia selalu menyukai hal-hal berwarna dasar tersebut, seolah-olah pria itu memang tidak menyukai sesuatu yang berwarna lain.
Namun malam ini, pemandangan yang sangat berbeda kembali terlihat dari penampilan Raja. Manakala pria itu pulang ke rumah dengan mengenakan setelan berwarna hitam dari ujung kaki sampai ujung rambut, sehingga saat Raja berjalan didalam kemegahan rumahnya yang bak istana dengan nuansa putih yang kental, pemandangan tersebut menjadi sangat kontras.
Dalam satu bulan terakhir Raja memang sengaja terus mengenakan pakaian serba hitam sebagai wujud dari perkabungan, guna menghormati kepergian sang kakek tepat satu bulan yang lalu, dan hari ini merupakan hari terakhir ia akan mengenakan warna tersebut.
"Tuan, apakah Tuan tidak ingin makan malam dulu?"
Asisten Jo, pria paruh baya yang telah bertahun-tahun lamanya menjadi Asisten rumah tangga di dalam istana keluarga Adiguna terlihat menunduk takjim diujung lift.
"Tidak." jawab Raja singkat.
"Baik, Tuan."
"Tidak perlu mengantar, aku akan naik sendiri." cegah Raja begitu menyadari pergerakan Asisten Jo yang hendak mendampinginya menaiki lift seperti biasanya.
"Baik, Tuan." pungkas Asisten Jo, lagi-lagi sambil menunduk takjim.
Raja masuk kedalam lift yang akan membawanya ke lantai tiga, tepat di mana kamarnya berada.
Hari ini jadwal Raja sangatlah padat. Segudang pekerjaan yang menumpuk diatas meja, menghadiri beberapa meeting penting, hingga turun langsung mengawasi mega proyek di dua lokasi sekaligus telah Raja lalui dari pagi hingga malam, seolah semua itu telah menjadi rutinitas yang selalu berulang setiap hari.
Tak berapa lama menunggu pintu lift sudah kembali terbuka, membuat Raja buru-buru melangkahkan kakinya keluar.
Suasana hening langsung menyergap begitu tapak sepatu milik Raja menapaki karpet mahal yang terbuat dari beludru dibawah sana.
Selama ini lantai tiga memang merupakan area pribadi Raja yang tidak boleh terjamah oleh sembarang orang.
Hanya Asisten Jo dan pelayan yang benar-benar diperlukan yang bisa masuk ke area eksklusive tersebut pada waktu-waktu tertentu, untuk membersihkan dan melakukan sesuatu yang hanya diperintahkan oleh Raja, karena seperti yang sudah dikatakan sejak awal bahwa Raja adalah tipe pria yang tidak suka area pribadinya terkontaminasi dengan orang asing, begitupun dengan benda-benda pribadi miliknya.
Raja baru saja hendak memutar handle pintu kamarnya manakala sayup terdengar melody yang mengalun lembut, menyentuh gendang telinganya.
Terdengar aneh dan tak biasa, namun sanggup membuat Raja merasa penasaran, tentang darimana gerangan datangnya alunan melody tersebut.
Tanpa sadar Raja telah memutar tubuhnya seratus delapan puluh derajat, berhenti sejenak sambil menajamkan pendengarannya, dan mulai melangkah kearah balkon sebagai tempat yang ia yakini bahwa dari sanalah sumber suara aneh namun berirama itu terdengar.
Semakin langkah Raja terayun mendekat harmoni suara tersebut semakin jelas terdengar dan ...
"Tuan ...?"
Naysila terperanjat mendapati kehadiran Raja yang tiba-tiba.
Mendadak aktifitas yang ia lakukan sejak tadi pun ikut terhenti, dan dengan gerakan refleks tangan kanannya telah ia sembunyikan kebelakang punggung.
Alis Raja sontak terangkat mendapati gerakan Naysila yang terkesan gugup. Tatapan mata elang milik pria itu pun kini terarah sempurna kearah Naysila, seolah terkesan mencurigai sesuatu.
"Apa yang sedang kamu lakukan ...?" tanya Raja to the point.
"'A-aku ... T-tidak ..."
"Jangan bohong."
"Tidak, Tuan ... Aku ... Aku tidak melakukan apa-apa, aku hanya berdiri di balkon ini dan ..."
"Tunjukkan tanganmu." pungkas Raja dingin, seolah tak mengindahkan penjelasan Naysila yang tergeragap.
Untuk beberapa saat lamanya, Naysila hanya mematung.
"Aku bilang, tunjukkan tanganmu." suara dingin Raja kembali terdengar.
Naysila yang tersadar refleks menyodorkan tangannya sesuai titah Raja.
"I-ini Tuan ...?" tanya Naysila polos, sambil memperlihatkan tangan kirinya kearah Raja yang langsung melengos, karena tangan kanan Naysila tetap berada dibelakang punggung gadis itu.
"Bukan yang itu." ujar Raja yang tahu persis bahwa ditangan kanan, Naysila pasti sedang menyembunyikan sesuatu dibalik punggungnya.
"Mmmm ... Itu ... Itu ..."
"Cepat tunjukkan tangan kananmu. Aku ingin tahu apa yang sedang kamu sembunyikan di sana!"
Naysila tercengang. Namun menyaksikan wajah Raja yang telah mengeras sempurna di hadapannya telah membuat nyali Naysila ciut seketika.
Dengan gerak perlahan pada akhirnya Naysila menarik tangan kanannya dari belakang punggung, menyodorkannya kehadapan Raja yang sejak tadi sibuk menduga-duga, kira-kira benda apa yang sedang disembunyikan gadis dihadapannya itu.
'Dia pasti mencuri sesuatu ...'
Belum apa-apa tapi bathin Raja sudah su-udzon duluan.
"I-ini Tuan ..."
Kedua alis lebat milik Raja bertaut nyata, saat menyaksikan benda aneh yang ada dalam genggaman Naysila ... Tak seperti dugaannya ...
...
Bersambung ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
Ros Diana
ngikuti thor
2023-03-01
2
sri Sumarniah
hadir kk
2022-11-25
2
Eka ELissa
blom tau apaan nuduh y kbngetn bgt...😏
2022-11-20
2