Entah itu dulu maupun sekarang, seorang Naysila Pertiwi tetaplah bukan siapa-siapa.
Bahkan saat dua bulan yang lalu statusnya berubah menjadi istri sah seorang Raja Adiguna, tetap saja tidak serta-merta mengubah jalan hidup Naysila.
Yah, Naysila tetaplah Naysila.
Statusnya boleh saja berubah ... Tapi tidak dengan jalan hidupnya.
Kira-kira dua tahun yang lalu, sebelum Naysila diterima bekerja sebagai seorang Careworker atau lebih dikenal dengan sebutan Perawat Lansia dari Tuan Rafly Adiguna, menjadi Perawat Lansia memang sudah menjadi profesi Naysila jauh sebelumnya.
Lima tahun yang lalu, saat Naysila yang belasan tahun terbiasa hidup bersama ibunya, resmi menjadi sebatang kara begitu wanita yang melahirkannya itu meninggal dunia, menyusul sang ayah yang telah berpulang lebih dari sepuluh tahun yang lalu.
Meskipun sudah terbiasa hidup mandiri, namun menjadi sebatang kara membuat Naysila semakin menyadari bahwa dirinya harus lebih bekerja keras demi bisa bertahan hidup dan mencukupi kebutuhannya sehari-hari.
Naysila tahu setidaknya ia harus punya keahlian khusus, karena mencari pekerjaan di jaman yang serba modern dengan hanya berbekal ijazah sekolah menengah atas bukanlah perkara yang mudah, meskipun Naysila seolah tak pernah patah arang.
Sebelum mendapatkan pekerjaan tetap Naysila hanya bekerja serabutan pada beberapa tetangga yang membutuhkan jasa lewat tenaganya yang tak seberapa.
Entah itu mencuci baju, menyeterika atau sekedar bersih-bersih rumah, intinya apapun pekerjaannya pasti akan Naysila kerjakan tanpa banyak mengeluh.
Sampai pada suatu hari, tanpa sengaja Naysila telah membaca penggalan surat kabar yang berisikan iklan tentang sebuah penerimaan peserta untuk mengikuti pelatihan kilat menjadi seorang Careworker atau Perawat Lansia.
Berbekal tabungan yang tersisa, serta uang hasil jerih payahnya yang selalu ia sisihkan dengan susah payah, Naysila nekad mendaftarkan dirinya pada pelatihan kilat tersebut, dan begitulah awal mula kisah Naysila menjadi seorang Perawat Lansia.
Begitu selesai mengikuti pelatihan kilat, tanpa berlama-lama Naysila pun menjadi rajin mengubek kolom iklan surat kabar setiap hari demi mendapat lowongan pekerjaan.
Pekerjaan pertama yang Naysila dapatkan adalah menjadi Perawat Lansia dari seorang nenek yang lumpuh namun super duper cerewet. Kemudian seiring waktu berlalu tak terasa dalam kurun waktu tiga tahun sudah tak terhitung beberapa kali Naysila berganti pasien lansia.
Dalam tiga tahun, kinerja Naysila selalu mendapatkan penilaian baik dari orang-orang yang mempekerjakan dirinya, yang rata-rata dari mereka merupakan anak atau saudara dekat dari pasien lansia yang ditangani oleh Naysilla.
Oleh karena itu juga, setiap kali Naysila diberhentikan dari pekerjaan, semuanya pasti dikarenakan para manula yang ia rawat telah tutup usia atau meninggal dunia
Atas ketekunannya, Naysila banyak mendapatkan rekomendasi sehingga tidak lagi terlalu sulit baginya untuk mendapatkan pasien baru.
Kira-kira dua tahun yang lalu, tepat saat pasien yang Naysila rawat meninggal dunia, seperti biasanya Naysila pun kembali mencari lowongan pekerjaan yang sama, yang sesuai dengan satu-satunya keahlian yang dia punya.
Tak disangka ia menemukan sebuah lowongan pekerjaan sebagai Perawat Lansia dengan gaji yang cukup menggiurkan dari sebelumnya.
Berbekal sertifikat pelatihan, beberapa surat rekomendasi dari riwayat pekerjaan sebelumnya, serta beberapa dokumen pendukung lainnya yang diperlukan, Naysila hendak mendaftarkan diri dengan penuh percaya diri.
Saat Naysila datang guna melamar pekerjaan tersebut, ternyata sudah ada puluhan Perawat Lansia seperti dirinya yang rupanya juga tergiur dengan iming-iming upah yang tiga kali lipat lebih besar dari biasanya, tapi sepertinya saat itu bintang terang memang sedang berpihak kepada Naysila.
Usai melewati serangkaian test yang ketat yang ditutup dengan test wawancara, nyaris tak bisa dipercaya karena pada akhirnya Naysila yang terpilih untuk pekerjaan tersebut.
Sejak saat itulah Naysila resmi bekerja sebagai Perawat Lansia dari seorang pria tua, yang dalam kesehariannya hanya bisa berbaring di ranjang akibat serangan stroke terakhir yang telah membuatnya mengalami kelumpuhan total.
Pria tua itu tak lain adalah Rafly Adiguna, dan serangan stroke hebat yang membuatnya lumpuh total diakibatkan shock yang ia derita saat mendengar insiden tragis kecelakaan maut yang menimpa putra semata wayangnya.
Rafly Adiguna adalah pengusaha kaya raya yang menguasai seluruh kerajaan bisnis dibawah naungan perusahaan raksasa Adiguna Corporation.
Cita-cita awalnya untuk menyerahkan seluruh warisan kekayaan kepada putra semata wayangnya, akhirnya harus ia kubur dalam-dalam setelah takdir yang berkata lain.
Memang dalam silsilah keluarga inti Adiguna, Rafly Adiguna hanya memiliki seorang anak laki-laki bernama Prabu Adiguna, yang justru telah berpulang mendahului dirinya, dan seorang cucu laki-laki yakni Raja Adiguna.
Untuk itulah atas semua kejadian tragis yang terjadi atas diri Prabu, Rafly Adiguna seolah semakin terpuruk dalam kesedihan yang berkepanjangan.
Sesungguhnya ia bisa saja menyerahkan tampuk tersebut kepada Raja yang secara otomatis menjadi pewaris tunggal dan satu-satunya, namun Rafly Adiguna menjadi berpikir keras oleh karena keseluruhan sifat Raja yang bisa dibilang abnormal.
Sesungguhnya Raja merupakan anak yang sangat cerdas dengan IQ diatas rata-rata.
Pendidikan Raja juga cukup tinggi dan bahkan saat ini Raja telah menjadi satu-satunya sosok yang mampu menghandle seluruh urusan perusahaan sepeninggal Prabu, yang tak lain adalah ayah kandungnya.
Raja sudah pasti mampu menjalankan semua bisnis yang ada, namun Rafly Adiguna malah mencemaskan hal lainnya.
Rafly Adiguna tahu persis. Bahwa meskipun terlihat normal, pada kenyataannya cucu satu-satunya itu penderita paranoid akut.
Raja bahkan tidak pernah terlihat tertarik mendekati siapapun termasuk kaum wanita, dan semua itu telah membuat Rafly Adiguna semakin cemas, dan kerap berpikir keras tentang apa yang harus ia lakukan untuk Raja.
Yang Rafly Adiguna inginkan adalah agar kelak saat waktunya di dunia telah sampai digaris finish, dirinya bisa meninggalkan dunia yang fana ini tanpa beban.
Selama dua tahun lamanya Naysila merawat Rafly Adiguna, diam-diam ketulusan hati Naysila telah mencuri simpati pria tua itu, sehingga muncullah sebuah pemikiran diotak Rafly Adiguna begitu saja.
Rafly Adiguna telah menemukan solusi atas permasalahan Raja yang ingin sekali ia selesaikan dan karena itulah tanpa ragu Rafly Adiguna menghubungi pengacara pribadi yang merupakan orang kepercayaannya, guna membuat sebuah surat wasiat yang tak pernah terprediksi oleh siapa pun termasuk seluruh anggota keluarga besar Adiguna.
Dua bulan yang lalu, manakala kondisi kesehatan Rafly Adiguna mendadak drop, Rafly Adiguna akhirnya dilarikan ke rumah sakit.
Tepat dikamar vvip, dengan kondisi tubuh yang semakin melemah karena hanya terbantu oleh peralatan medis untuk bertahan hidup, Rafly Adiguna telah meminta sang pengacara untuk membacakan surat wasiatnya dihadapan Raja yang saat itu didampingi oleh Dina Melinda, menantu satu-satunya yang tak pernah mendapatkan tempat yang layak dihati Rafly Adiguna meskipun puluhan tahun telah berlalu, dan Prabu bahkan telah tiada.
Isi surat wasiat Rafly Adiguna telah mencengangkan semua orang, karena didalamnya jelas terurai bahwa meskipun Raja merupakan satu-satunya pewaris tunggal atas seluruh harta kekayaan Rafly Adiguna, namun semua pernyataan itu bisa berlaku hanya jika saat itu juga Raja bersedia menikahi Naysila, yang tak lain merupakan Perawat Lansia yang selama kurang lebih dua tahun telah merawat Rafly Adiguna dengan begitu telaten.
Tidak hanya Raja dan ibunya Dina Melinda yang terkejut, melainkan Naysila juga.
Meski awalnya mengajukan keberatan namun Naysila menjadi tidak berkutik, manakala tanpa ia sadari sebuah surat yang tak sengaja ia tanda tangani telah menjebak Naysila dengan telak.
Jika Naysila menolak, denda satu milyar rupiah harus dibayarkan Naysila, dan semua itu cukup ampuh membuat Naysila bungkam.
Ternyata Rafly Adiguna benar-benar telah mengatur semua rencananya hingga sangat detail!
Siang itu juga, bertempat dikamar vvip rumah sakit tempat Rafly Adiguna dirawat. Dengan disaksikan oleh Rafly Adiguna, Dina Melinda, dan sang Pengacara secara langsung, seorang penghulu ternyata telah siap melangsungkan sebuah prosesi akad nikah.
Pada akhirnya, Raja dan Naysila yang sama-sama tidak bisa mengelak, memilih mengikuti skenario Rafly Adiguna yang harus mereka lakoni selama satu tahun ... karena tak ada lagi pilihan ...
...
Bersambung ...
🧕: Yuk di support 🤗🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
👁️🗨️eHa🦄
sambung
2022-11-22
1
Nanik Puspita
semoga Naysila bisa menaklukkan hati Raja 🤲
2022-11-22
1
Eka ELissa
wah ..ksian bnget ralyn....
hrus mnikh trpaksa dn dadakn bhkn tiada cinta di antara mreka raja ma ralin...smoga dgn sifat tulus ikhlas mu suami kmu bisa luluh lntah bucin dn sayang trima kmu tulus ya ralyn....
2022-11-22
2