MY LOVELY SISTER
Dialah Abyaz Ibraheem Saga atau biasa dipanggil Saga, pria muda berusia 24 tahun yang berkecimpung dalam bidang Arsitektur dan sudah bekerjasama dengan perusahaan pengembang perumahan terbesar di kota Jakarta kini terlihat duduk di bangku kerja sambil terus tersenyum larut dalam khayalnya.
Perihal apa lagi yang dialami kalau bukan masalah rasa. Saga yang baru kembali ke Indonesia setelah lama tinggal di Singapura mengenyam pendidikan dan dilanjut merintis karier kini memutuskan kembali ke negara asal karena kerinduannya pada seorang gadis.
Diyara Kanaya Abadi, nama kecil itu melekat kuat dan hamparan setiap kejadian Saga bersama Kanaya masih sangat membekas. Saga yang sedih berpisah dengan Kanaya sebab gadis kecil yang dianggap adiknya itu nyatanya telah bertemu dengan keluarga kandungnya.
Tujuh belas tahun lalu kisah ini bermula. Manda (sebutan ibu) Saga yang bernama Khalea menikah dengan Bumi yang mengadopsi bocah 10 bulan dari sebuah panti. Bocah kecil itu dipanggil Kanaya, enam tahun setelahnya Bumi bertemu Khalea yang telah memiliki Saga dan keduanya menikah. Keluarga mereka sangat bahagia, antara Saga dan Kanaya sangat dekat bahkan mereka sudah selayaknya adik dan kakak kandung. Saga begitu menyayangi Kanaya terlebih Kanaya memiliki penyakit jantung bawaan dari ayah kandungnya.
Namun, kebahagiaan itu tak berlangsung lama sebab keadaan mempertemukan Kanaya dengan keluarga kandungnya. Kanaya akhirnya dibawa ke Bandung oleh mereka, sedang Saga menetap di Surabaya.
Setelah lulus SMA, Saga yang sejak kecil sangat suka menggambar akhirnya melanjutkan kuliah arsitektur di kampus ternama di Singapura. Saga berazam kuat untuk menggapai cita-citanya, hingga kini ia dipinang oleh perusahaan developer terbesar di Singapura dan mengantarkan dirinya menjadi arsitek muda yang sangat kompeten dan sangat dicari kendati artinya ia harus meninggalkan Surabaya tempat Bumi sang ayah bermukim.
Kini genap lima bulan Saga tinggal di Jakarta setelah proposalnya terhadap Perusahaan Developer Properti terbesar itu disetujui. Ya, melihat design Saga yang unik untuk proyek tempat tinggal dan apartemen yang sedang developer itu kerjakan, juga nama Saga yang cukup tersohor sebagai arsitek muda yang kompeten di Singapura membuat pengajuan design Saga akhirnya disetujui.
Saga bergeming, ia masih tersenyum membayangkan pertemuannya kembali delapan bulan lalu dengan sang adik kecil yang sudah beranjak dewasa dan tampil cantik hari itu.
"Hotel Mulya, sesuai GPS harusnya sudah dekat," gumam Saga sambil melirik jam tangannya.
Hari itu memang Saga terbang ke Jakarta sebab salah satu pemilik developer ingin berjumpa dengannya. Ia juga mendapat kabar dari Kanaya bahwa Mayra kakak dari Kanaya menikah di hari itu akhirnya memanfaatkan kesempatan tersebut untuk bertemu Kanaya. Berkali Saga memastikan lokasi acara, hati itu sungguh tak sabar bertemu sosok adik yang dirindukan.
Saga mengambil setir ke arah kanan saat dilihatnya nama Hotel yang dicari, ia langsung menuju basement dengan perasaan campur aduk, hingga akhirnya mobil sport biru metalic terparkir sempurna. Saga masih sibuk menatap tampilan dirinya di kaca spion hingga tiba-tiba ia terhenyak.
Wajah gadis berhijab dengan kebaya modern yang melintasi mobilnya membuat ia mengalihkan aktivitasnya. Wajah itu tak asing, ia membuka galeri dan memastikan kesamaan wajah gadis itu dengan gambar adik tercintanya yang 3 tahun lalu ia jumpai tanpa hijab di Surabaya.
Saga sangat yakin sosok itu adalah Kanaya, karena memang adiknya itu juga berada satu gedung dengannya saat ini.
Aku sangat yakin itu Naya ... tapi kenapa ia bersama pria? Siapa pria itu?
Otak itu dipenuhi tanya, Saga keluar dari mobil dengan cepat mengikuti langkah sang gadis. Saat melihat suasana sepi, Saga dengan cepat membekap mulut sang gadis dan membawanya ke tepi.
Sang gadis kaget saat tiba-tiba seseorang membekap mulut dan menarik tubuhnya. Ia berontak, tapi tenaganya tak cukup kuat. Ia berusaha menginjak kaki berbalut sepatu pantofel hitam formal itu, tapi selalu tak kena. Hingga sampai di tepi dekapan itu dilepas. Sang gadis berbalik dan matanya membulat.
"Mass—
Saga menarik sepasang alisnya sambil tersenyum. "Hai cantik, boleh kenalan?" Mendengar panggilan gadis itu atasnya, Saga sangat yakin itu adalah Kanaya. Ia pun senang menggoda adiknya.
"Mass—
"Kenapa sejak tadi hanya mas mas saja. Jangan bilang kamu lupa denganku, hem! Kamu tahu, aku perlukan datang ke acara ini hanya untuk melihatmu, aku sangat rindu padamu adik kecilku!" Sepasang tangan Saga merangkum rahang sang gadis dan berkali-kali ia mencium kening sang gadis yang dipikirnya adalah Kanaya.
Mata gadis itu terbelalak, kaget dengan perilaku lelaki di hadapannya, tapi tak dipungkiri ia senang. Ya, gadis cantik itu nyatanya senang merasa disayangi.
Tunggu ... jangan-jangan Mas Saga menyangka aku adalah—
"Jangan hanya menatapku! Oh ya, acara kakakmu itu pasti sangat membosankan, lebih baik kamu ikut aku saja!" Belum lagi sang gadis berucap, jemari kekar Saga langsung menarik lengan sang gadis menuju mobil sport miliknya.
"Jangan banyak diam, ayo masuk!"
"Tapi nanti ayah—
"Ayolah Nay … kita hanya pergi sebentar, oke!" Sang gadis seperti terhipnotis, ia mengangguk.
"Adikku yang pintar," kata Saga.
Di perjalanan suasana hening, sang gadis bingung berkata apa, ia hanya terus menatap Saga yang ternyata begitu tampan aslinya daripada di foto. Ya, ia sudah sering melihat wajah itu di kamar kakaknya dan kini sosok dalam foto itu begitu dekat dengannya.
Saga terus sibuk berbicara di telepon membicarakan bisnis, hingga percakapan itu berakhir dan ia meletakkan ponselnya. Kini ia menatap gadis di sampingnya seksama.
"Adikku Sayang, kenapa kamu jadi pendiam, hem? Jangan hanya menatapku, ayo cerita tentang aktivitasmu! Kamu rindu kakakmu ini, kan?" Sang gadis bingung, ia hanya mengangguk.
"Jujur aku hampir terkecoh dengan penampilan barumu, kamu serius berhijab?"
"A-ku sedang belajar, Mass." Jawaban itu terlontar, Saga mengangguk dan tersenyum.
"Kamu berbeda, tapi aku suka. Bagus. Yaa ... bagus." Gadis itu mengangguk.
"Lagi-lagi kamu hanya mengangguk? Jangan bilang kamu speechless di depan Masmu ini!" Lelaki itu tertawa renyah, sang gadis tersenyum.
"Aku pikir tubuhmu sudah lebih tinggi dari 3 tahun lalu kita bertemu, tapi ternyata sama saja, kamu imut-imut seperti saat kecil." Saga terus tersenyum sambil sesekali menatap ke arah kemudi. Sang gadis diam tak bersuara, ia hanya menyimak setiap kata yang terucap dari bibir Saga hingga Saga menghentikan mobilnya.
"Ayolah Nay, jangan diamkan Masmu ini. Apa kamu marah padaku karena jarang menghubungimu, hem? Aku sibuk, Nay! Tapi aku punya berita baik, kamu mau dengar?" Sang gadis mengangguk lirih.
"Jika pengajuan designku pada developer property perumahan terbesar di Jakarta disetujui, aku akan menetap di Jakarta. Kamu tahu apa artinya itu? kita akan sering bertemu seperti dulu, Nay. Aku senang, sangat senang. Kita akan lalui banyak waktu yang hilang du-lu, kamu senang kan, Nay? Diyara Kanaya Abadi? Ups ma-af, aku lupa nama aslimu, Diyara Syakira Putri Anggoro!"
Sang gadis menarik napasnya panjang.
Mas Saga ... sayangnya Mas salah o-rang. A-ku Qinara! Bukan ka-kak. Bukan Kanaya! Aku Qinara, mas Saga salah mengenali ka-mi! batin Qinara.
__________
Untuk new reader, kisah ini Sequel yaa😘
•Kisah Kanaya diculik (TAKDIR CINTA LYRA)
•Kanaya yang diadopsi dari panti oleh Bumi-kisah awal hubungannya dengan Saga (MY HANDSOME DAD)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 22 Episodes
Comments
Moms Rafialhusaini 🌺
bubu akhirnya aku menemukanmu
2023-01-17
0
Munce Munce
aku baru tahu ternyata kisah saga dilanjutin lgi..
2022-12-18
0
ZidniNeve IG : @irmayanti_816
yang aku tunggu tunggu
2022-11-24
1