2. SAHABAT LAMA

Akhirnya malam menyambut lelahku, meski tiba di apartemen pukul sembilan malam tapi aku tetap beruntung masih bisa merasakan empuknya kasur mahal kado ulang tahunku dari Tina.

Ya, Tina adalah sahabatku dari semenjak kami duduk di bangku kelas satu SMA. Sebenarnya bukan hanya Tina tapi ada juga yang bernama Rima hanya saja sudah enam tahun lamanya aku dan Tina sudah putus komunikasi dengannya, sementara aku dengan Tina masih berhubungan dengan sangat baik sampai sekarang, aku dan Tina masih sering makan bersama, curhat tentang pekerjaan, percintaan,belanja bersama dan traveling pun bersama. Bahkan aku dan Tina sama-sama belum memiliki pasangan hidup.

Seperti biasanya aku jarang mandi setelah pulang dari kantor karena hasutan kamar tidur lebih bercaun daripada kamar mandi.

Aku lebih memilih merebahkan tubuhku tanpa mengganti pakaianku. Hal itu sudah terbiasa bagiku untuk menikmati sunyinya apartemen dan dinginnya AC sampai mengajakku dalam lelap.

Tapi malam ini seperti gak biasa, batinku gelisah dan sangat lelah tapi anehnya aku malah terbangun dipukul dua malam.

Aku gak mengerti kenapa kedua mata ini gak bisa tidur kembali padahal aku sudah berusaha menutup mata namun pikiranku justru pergi kemana-mana.

Akhirnya aku putuskan untuk minum air putih dingin dari dalam kulkas kemudian kembali duduk bersandar diatas kasur.

Aku diam saja dengan mata terbuka tapi aku gak tahu apa yang aku pikirkan sampai pukul dua lewat lima belas menit mata ini masih saja segar bagai daya mata pada saat siang hari.

Karena saking gak bisa tidur akhirnya aku mengambil gawai tablet kemudian memangkunya dan membuka facebook. Kebetulan sampai ditahun dua ribu dua puluh dua ini akun facebook aku masih aktif.

Sebenarnya aku juga membuat akun instagram tapi untuk saat ini nyawaku mengarahkan untuk membuka facebook saja. Akun yang sudah hampir setahun lebih belum pernah aku buka lagi.

Sudah sekian menit aku swipe postingan followers ku tapi aku masih saja jenuh dan gak tertarik untuk sekedar mengomentari atau menyukai postingan yang mereka siarkan.

Saat seperti ini aku teringat kepada Rima seorang sahabat yang cantik, lugu dan baik hati. Entah kenapa wajahnya terbesit ada dikepalaku. Mungkin karena sudah lama aku gak bertemu dengannya semenjak dia menikah, saat itu beritanya sudah gak terdengar lagi apalagi dia menikah di kampung halamannya. Aku dan Tina pun gak datang ke pesta pernikahannya.

Akhirnya aku coba ketik namanya dikolom pencarian akun. Meskipun aku ingat betul kalau Rima gak pernah mau membuat akun sosial media karena alasannya dia sangat introvert tapi hati kecilku berharap kalau sekarang mungkin saja dia sudah berubah pemikiran.

R I M A

Aku ketik nama panggilannya seketika juga akun Rima muncul sekian banyak dalam daftar pencarian tapi satu pun Rima yang terlihat bukan dia. Tapi aku masih penasaran dan mencoba mengetik nama lain yang berhubungan dengan namanya

RIMA REGlNA IMA

Tapi rupanya gak muncul sama sekali padahal aku sudah mengetik nama lengkapnya

Seketika juga kedua mataku kembali lelah, sesekali aku menguap namun isi kepalaku masih mau mencari akun Rima meskipun rasa ngantuk sudah melebihi sadarku tapi aku masih penasaran mencari nama sahabatku yang berkulit sangat putih bersih

Sembari terus menerus menguap aku melanjutkan kembali mengetik nama lain dengan harapan kata kunci yang ketiga ini berhasil

RIMAAA.

Aku sengaja ketik namanya dengan huruf terakhir agak banyakan. Gak ada alasan lain selain coba-coba saja

Kemudian muncul akun Rima yang lainnya sama persis seperti awal aku mencarinya tapi ada satu akun yang membuat kedua mataku fokus ke fotonya.

Ya, itu dia Rima yang aku maksud.

Foto bersama anak perempuannya menjadi foto utama dalam profilnya.

Tanpa pikir panjang lagi langsung saja aku klik ikuti pertemanan di akunnya dan melihat beberapa postingan foto bersama anak dan suaminya. Karena beberapa postingannya diprivasi maka aku hanya bisa melihat lima foto saja, paling banyak dia posting bersama anak perempuannya yang aku perkirakan umur empat tahun. Postingannya juga masih baru. Baru satu minggu yang lalu ditahun ini.

Aku gak bisa menyembunyikan perasaan rinduku kepadanya, dengan yakin aku tuliskan pesan dikotak pesan akunnya.

"Hai, apa kabar Rima. Lama gak bertemu ya. Seneng banget lihat foto-foto kamu bersama anak dan suami kamu" ketikku

"Kamu masih ingat aku kan ? Masih ingat Tina gak ?" tulisku lagi

Karena waktu sudah menunjukkan jam tiga gak mungkin Rima langsung membalas pesanku, pastinya dia sedang lelap sekarang.

Aku juga memutuskan untuk tidur saja karena besok aku akan kembali bekerja. Sementara pesan Rima akan aku buka nanti siang. Semoga saja Rima mau membalasnya.

Tapi sebelum aku tidur rasanya penting untuk memberitahukan Tina tentang hal ini. Langsung aja aku Screenshot akun Rima dan secepatnya aku kirim ke Tina lewat Whatsapp.

"Tina, masih inget Rima gak ? Nih akunnya. Dia udah punya anak. Lucu ya. Anaknya cantik banget kayak Rima" ketikku sembari melampirkan gambar akun Rima.

Pesan terkirim, kemudian aku mulai tidur.

Pagi sudah menyapaku kembali tapi hari ini aku bangun jam sembilan pagi. Ya sudah jelas banget aku terlambat bangun padahal aku pikir bisa bangun jam enam seperti biasanya. Meski begitu aku gak panik sama sekali seolah bekerja bukan hal utama bagi hidupku, aku malah mengartikan kejadian ini sebagai pertanda kalau istirahatku masih kurang. Akhirnya aku benar-benar gak datang ke kantor hari ini.

Setelah menyiapkan sarapan dan mandi. Aku kembali duduk diatas kasur sembari mengunyah keripik singkong yang aku beli dari Nini beberapa hari yang lalu, dia jualan sampingan keripik singkong dan gak boleh ketahuan si bos karena bisa dipecat. Meski keripiknya hambar dan agak alot tapi tetap saja mulutku gak mau berhenti mengunyah.

Kali ini aku memangku leptop dan membuka facebook dari situ.

Aku masih berharap Rima sudah membalas pesanku tapi rupanya pesanku bahkan belum dia baca.

Akhirnya sembari menunggunya aku kembali ke dapur membuat mie rebus dicampur dua telur ayam negri dan sawi putih

Sampai selesai membuat mie rebus bahkan sudah masuk ke dalam perut tetap saja pesan belum terbalas.

Beberapa saat menunggu rasa jenuh mulai meronta ditambah lagi ngantuk yang berat juga masih membekas, akhirnya aku meletakkan leptop tepat disampingku kemudian melanjutkan untuk tidur.

Tanpa aku sadari aku sudah tidur terlalu lama, saat aku bangun jarum pendek jam dinding sudah menunjuk pukul satu siang.

Setelah lama tertidur aku juga jadi terasa lapar kembali dan tubuhku juga terasa hangat peris seperti orang demam. Tapi Aku meyakini kalau aku kurang sehat. Tapi meski begitu aku masih tetap terus-menerus periksa pesan masuk apakah sudah dibalas Rima atau belum. Dan rupanya masih jauh dari harapan.

Mungkin Rima masih sibuk mengurus suami dan anaknya dan membersihkan isi rumah atau ada hal lain yang membuat dia gak membuka akunnya. Tapi harusnya sih jam satu siang begini seorang Ibu sudah istirahat

Tangan kiriku meraih hape yang letakknya agak jauh dariku. Aku lupa kalau aku juga ada pesan untuk Tina. Saat aku buka rupanya Tina sudah membalas pesanku

"Halo Nissa, iya bener banget dia. Itu Rima" balas Tina yang sudah terkirim empat jam yang lalu

Membacanya aku langsung membalasnya

"Iya Tin, gak nyangka ya dia udah punya anak. Gua udah follow dia tapi belum ada reaksi dari sana"

Gak menunggu lama dengan cepat juga Tina membalas pesanku "Kapan-kapan kita ke kampungnya yuk" ajaknya

"Boleh aja, tapi nanti kita lihat momen aja" jawabku

"Gua juga udah follow dia sih tapi belum direspon sama dia"

"Ya udah dulu ya, mau kerja lagi" pungkas Tina

Terpopuler

Comments

💎hart👑

💎hart👑

aku ikut ya ka jalan-jalan 🤭
semangat lanjut Kaka cantik

2022-11-20

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!