System: Parallel World

System: Parallel World

Chapter 1: Tuduhan

Host telah ditemukan]

[Koneksi dibangun]

[Memasang system]

[System terpasang]

[Menganalisa lingkungan sekitar]

[Lingkungan dirasa tidak cocok untuk perkembangan Host]

[Mencari lingkungan yang cocok untuk Host]

[Lingkungan yang cocok ditemukan]

[Mengirim host ke semesta lain]

[Pengiriman selesai]

.

.

.

.

Kring ... kring ...

"Ugh…!"

Seorang pemuda dengan rambut hitam pendek perlahan-lahan membuka matanya. Ia terganggu oleh suara dering dari alarm, padahal mimpi indahnya sedang pada puncak-puncaknya. Ia pun jadi tidak bisa menyaksikan mimpi itu lagi.

Pemuda itu cuma mampu membuka mata kanannya, sedangkan mata kirinya tertutupi oleh sebuah luka lebam yang ia terima kemarin dan masih terasa sakit hingga sekarang.

"Sialan ... bajin9an itu benar-benar sudah kelewatan kali ini..." ucap pemuda yang bernama Riyan itu, saat penglihatannya sudah jelas.

"Umm ... t-tujuh ... lima ... belas?" Riyan menatap sebuah kotak yang menampilkan angka digital berwarna merah dengan linglung, nyawanya belum terkumpul

"Apa?! Aku bisa terlambat ke kelas!"

Riyan sadar bahwa kehadirannya yang sempurna sedang dalam bahaya, ia melompat keluar dari tempat tidur dan bergegas memakai pakaiannya, seperti celana hitam dan kemeja putih. Ia keluar dari kamar dalam waktu kurang dari tiga menit, bahkan tidak repot-repot melakukan rutinitas pagi seperti sarapan. Ia memiliki semacam pendirian agar tidak pernah absen.

Lorong yang biasanya ramai kini benar-benar kosong saat Riyan melewatinya. Ia menyempatkan untuk merapikan penampilannya yang masih cukup berantakan.

Meski ia tak memerhatikan sekitar saat ia fokus untuk berangkat ke sekolah tepat waktu, ternyata ada orang-orang yang menatapnya dengan pandangan bingung. Ekspresi terkejut sekaligus takut juga jelas tergambar di wajah mereka.

"H-hei ... apakah aku salah lihat, atau apakah orang itu terlihat persis seperti Riyan?" Salah satu dari orang-orang itu meminta pendapat teman-temannya.

"Kau juga melihatnya dengan baik, 'kan? Jangan berhalusinasi!"

"Huh? Aku pikir dia telah mati tiga bulan yang lalu!"

"Ya, itu tak mungkin Riyan, pasti seseorang yang mirip sepertinya." Orang yang setuju cukup banyak, orang yang melihat Riyan sampai pada kesimpulan yang sama——bahwa ia bukan 'Riyan'.

Begitu Riyan sampai di gedung utama sekolahnya, ia langsung bergegas menuju tangga. Ia melirik ke arlojinya saat ia sampai di depan pintu kelas.

'Tiga menit ... aku masih belum terlambat!' Senyuman muncul di wajahnya saat ia menyadari bahwa tidak semua harapan telah hilang.

Namun, tepat saat ia sampai di pintu masuk, Riyan berhenti saat seseorang tiba-tiba meraih kerahnya dari belakang, hampir mencekiknya sampai kehabisan nafas.

Setelah batuk-batuk untuk beberapa saat, ia berbalik dengan marah dan berseru, "Apa-apaan itu? Apakah kau mencoba membunuhku?!"

"Hm?"

Riyan melihat wajah orang yang baru saja menarik kerahnya, ia mendadak menjadi tenang.

Orang yang berdiri tepat di belakangnya adalah wanita yang tinggi dan cantik dengan rambut hitam dan mata violet, serta tubuhnya yang langsing. Ia memakai jas perawat berwarna putih.

"Kak Kamila? Maaf, tapi aku akan terlambat untuk ujian hari ini. Jika kau memiliki sesuatu untuk diceritakan kepadaku, aku akan menemuimu di UKS setelah kelas ini selesai."

Riyan mengabaikan ketidakpercayaan di wajah Kamila dan segera berbalik. Namun, ia tidak bisa pergi kemana-mana, karena Kamila masih memegang bagian belakang kerah kemejanya.

"Mengapa kau melakukan ini kepadaku, kak Kamila? Apakah aku punya salah secara tak sadar padamu? Aku tak ingat melakukannya, tapi jika aku melakukannya, aku minta maaf! Aku bahkan akan membersihkan UKS selama seminggu! Tolong, biarkan aku pergi sekarang! Aku benar-benar tidak bisa terlambat untuk ujian ini!" Riyan memohon dengan suara yang terdengar putus asa.

Setelah beberapa saat diam, Kamila akhirnya berbicara dengan suara yang pelan, "Kamu ... apakah kamu benar-benar Riyan?"

"Tentu saja, aku Riyan! Siapa lagi kalau bukan aku? Ada Riyan lain? Aku tahu mataku sedikit bengkak sekarang, tapi aku bersumpah bahwa aku adalah Riyan!"

Riyan berpikir bahwa wajahnya yang bonyok sebab dipukuli begitu brutal membuat wajahnya menjadi tak dapat dikenali oleh orang lain.

Setelah beberapa saat yang membisu terhadap penjelasan Riyan, Kamila berbicara dengan suara yang suram, "Ikuti aku!"

Dan tanpa menunggu persetujuan dari pemilik tubuh, Kamila mulai menyeret Riyan.

"T-tunggu, kemana kau akan membawaku? Ini bukan jalan ke kelas! Bagaimana dengan ujiannya?!" Riyan terus mencoba untuk membebaskan diri dari Kamila, tapi cengkraman wanita itu sangat kuat.

"Tidak ada ujian hari ini," ucap Kamila dengan datar.

"Hah? Tak mungkin? Aku tidak akan pernah lupa dengan hal seperti itu, jangan katakan bahwa aku benar-benar tidur seharian kemarin dan melewatkan ujiannya?!"

Namun, Kamila tidak menanggapinya, dan ia terus menyeretnya sampai mereka sampai di UKS.

Setelah mengunci pintu UKS, Kamila berkata. "Tetap di sini!" Tanpa penjelasan lebih lanjut, ia mulai membuka pakaian Riyan.

"Kak Kamila?!" Riyan bingung dengan situasi yang aneh ini. Bagaimana tidak, ia akan ditelanjangi oleh seorang wanita ... terlebih berduaan di sebuah ruangan.

Setelah melepaskan seluruh pakaian Riyan, Kamila menghabiskan waktu selama beberapa menit berikutnya untuk menatap tubuh pemuda yang satu ruangan dengannya, cuma berdua. Ia menelisik tiap inci bagian tubuh bagian dengan seksama. Itu sangat canggung untuk Riyan, tapi ia percaya pada Kamila, jadi ia sabar menunggunya sampai selesai.

Riyan pun bingung untuk apa Kamila melihat tubuhnya. Pikiran pemuda itu lantas menjadi liar.

"Kamu memiliki struktur tubuh yang sama dengan Riyan, kamu terlihat seperti Riyan, dan kamu bahkan terdengar seperti Riyan ..." Kamila bergumam pada dirinya sendiri dengan ekspresi bingung. Ia berpegang dagu, berpikir.

"Karena aku Riyan!" ucap Riyan dengan bingung memiringkan kepalanya. Ia masih bersikeras melawan tuduhan tak masuk akal Kamila.

"Tidak, kamu bukan Riyan, kamu tak bisa menjadi dirinya," ucap Kamila menggelengkan kepalanya.

"Apa yang kak Kamila bicarakan? Aku tak mengerti!? Aku jelas-jelas Riyan. Kenapa kau menuduhku sebagai orang lain?"

"Kamu mungkin memiliki struktur tubuh yang sama dengan Riyan, tapi tubuhmu 'biasa'. Riyan yang aku tahu memiliki tubuh yang jauh lebih kuat. Kamu mungkin terlihat seperti dia, tapi kamu tak memberikan perasaan yang sama dengannya. Kamu mungkin terdengar seperti dia, tapi kamu tidak berbicara seperti dia sama sekali," ucap Kamila yang menatap lekat Riyan. Pemuda itu jadi sedikit gugup.

"Terakhir, tapi bukan yang terakhir ... Riyan sudah mati. Dia meninggal tiga bulan yang lalu."

Mata Riyan melebar karena terkejut setelah mendengar kalimat terakhir dari Kamila, tapi setelah beberapa saat, ia mulai tertawa sebab sangat lucu. Pastinya itu sangat lucu, 'kan? Entah Kamila yang salah makan pagi ini atau apa?

"Ah, aku mengerti, ini pasti akal-akalanmu untuk mengerjaiku, 'kan, kak Kamila? Aku tidak pernah mengira kau adalah tipe yang suka melawak. Yah, tapi cukup. Kau sudah membuatku sedikit panik."

Namun, wajah Kamila tetap serius. Ia mengabaikan senyuman garing Riyan.

Melihat ini, Riyan berhenti tertawa dan berkata, "Serius, kak Kamila, ada apa denganmu hari ini? Apakah kau sedang sakit?"

"Siapa kamu? Tidak, kamu itu apa? Kenapa kamu terlihat dan terdengar persis seperti Riyan?" Kamila menyipitkan matanya dan memancarkan aura yang sedikit menakutkan.

Riyan menelan ludah dengan gugup, tapi ia tak bisa memberikan respon, karena ia tidak tahu harus berkata apa.

"Ceritakan tentang dirimu!" ucap Kamila tiba-tiba.

"Huh?"

.

.

.

.

Note:

Novel ini pernah kupublis, tapi aku hapus saat masih chapter 20-an. Aku memutuskan untuk mempublikasikannya lagi, nggak banyak revisi. Aku cuma ganti nama karakter-karakternya. Dulu MC-nya bernama Ari, kini kurubah jadi Riyan.

Barang kali ada yang pernah baca.

Ok, terima kasih.

Terpopuler

Comments

aries

aries

ok lnjut

2022-11-18

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!