Chapter 3: Skenario

"Berbaringlah." Kamila menunjuk salah satu tempat tidur di UKS.

Riyan secara tidak sadar memilih tempat tidur yang paling dekat dengan jendela. Kamila tersenyum dalam hati saat ia melihat bahwa Riyan akan memilih tempat tidur yang paling sering digunakan oleh Riyan asli.

"Pertama dan paling penting, mari kita bicara tentang sifat dunia ini. Seperti yang baru saja kamu saksikan, sihir eksis di sini. Ini karena keberadaan dari Mana. Untuk menggunakan sihir, kamu harus mengubah Mana yang ada di udara menjadi energimu sendiri."

"Apakah ini berarti aku juga bisa menggunakan sihir?!" Riyan lantas bertanya, suaranya terdengar penuh dengan kegembiraan dan rasa antuasias.

Kamila diam-diam menatapnya dengan ekspresi yang memikirkan sesuatu sebelum berbicara, "Mungkin tidak?!"

"Eh?! Kenapa tidak?!" Semangatnya seketika tenggelam saat ia mendengar bahwa dirinya mungkin tidak bisa menggunakan sihir, sesuatu yang ia bayangkan sejak masih kecil.

"Karena tak semua orang terlahir dengan kemampuan untuk menggunakan sihir. Bahkan di dunia ini yang sangat bergantung pada sihir, sekitar 60% populasi dunia tidak dapat menggunakan sihir. Seperti dirimu, yang lahir di dunia tanpa sihir, sangat tidak mungkin kamu akan bisa menggunakan sihir," terang Kamila. Semangat Riyan berangsur-angsur turun.

Dan ia melanjutkan, "Riyan asli sebelumnya juga tak dapat menggunakan sihir."

"Ah, ini menyebalkan ..." Riyan membaringkan diri di tempat tidur dengan ekspresi kesal yang tertahankan di wajahnya.

"Aku benar-benar menantikan untuk menggunakan sihir, tapi jika begini ... aku ingin pulang sekarang."

Melihat energi hambatan di dalam tubuh Riyan, Kamila berkata, "Bahkan jika kamu tak dapat menggunakan sihir, kamu masih bisa menggunakan artefak sihir yang diinfusikan dengan Mana, dan mereka bahkan memiliki mantra sihir yang tersimpan di dalamnya. Inilah yang dilakukan Riyan asli sebelumnya. Namun, artefak sihir sangat mahal, dan benda itu memiliki ketahanan yang terbatas."

Kamila melanjutkan, "Kita bisa membicarakan sihir nanti saja. Ada satu hal yang sangat penting selain sihir yang ada di dunia ini, yang harus kamu sadari, yaitu Vampire."

Mata Riyan melebar dengan syok. "A-apakah kau baru saja mengatakan Vampire? Makhluk yang menyedot darah?" Riyan bertanya dengan suara gemetar.

"Jadi, apakah Vampire ada di duniamu juga? Vampire di dunia ini mengisap Mana bukan darah," ucap Kamila.

Riyan menggelengkan kepalanya. "Ya dan tidak. Vampire ada, tapi hanya di film dan cerita fiksi."

"Apakah begitu? Lagian, Vampire di sini terlihat persis seperti manusia, tapi mereka memiliki penampilan yang sangat berbeda. Rambut putih serta mata merah. Jika kamu melihat satu, kamu harus lari, atau kamu akan mati.

Mereka seperti binatang, tapi dengan kecerdasan manusia, dan naluri mereka menyuruh mereka untuk berburu manusia dan menyerap Mana kita."

"Apa yang terjadi jika mereka mengisap Mana manusia sampai habis? Apakah itu juga berarti manusia tanpa Mana akan aman dari mereka?" tanya Riyan yang penuh keingintahuan.

"Semua manusia memiliki Mana di tubuh mereka, termasuk yang tidak bisa menggunakan sihir. Jika seseorang kehabisan Mana, mereka akan mengalami cara kematian yang sangat lambat dan menyakitkan. Namun, jarang terjadi kecuali jika dilakukan oleh Vampire."

Riyan sontak menelan ludahnya dengan ngeri, dan ia mengangkat tangannya, "Pertanyaan lain. Di mana Vampire biasanya berkeliaran? Apakah di kota ini banyak sekali vampire?"

"Tidak. Sebagian kota besar di dunia ini dilindungi oleh penghalang yang mencegah semua Vampire masuk. Namun, penghalang itu tak sempurna, jadi Vampire terkadang menyelinap ke kota. Sekali lagi, ini jarang terjadi. Selama kamu tinggal di dalam kota, kamu akan aman."

"Ada pertanyaan?" tanya Kamila.

"Banyak ..." Riyan menghela nafas.

"Kamu bisa menyimpan pertanyaan-pertanyaan itu untuk lain waktu. Kita sekarang akan membicarakan keberadaanmu di dunia ini."

"Seperti yang telah aku sebutkan belum lama ini, kamu sudah meninggal di dunia ini. Tapi karena mereka tidak pernah menemukan tubuhmu, kita bisa mengatakan bahwa kamu berhasil selamat. Untuk keselamatanmu sendiri, jangan beritahu siapa pun bahwa kamu sebenarnya dari dunia lain, apakah kamu mengerti?"

"Bisakah aku bertanya kenapa?" tanya Riyan mengangkat tangannya.

"Apakah kamu ingin dimasukkan ke dalam sel penjara dan menjadi seekor tikus lab?" Kamila menyipitkan matanya kepada Riyan, "itu sangat buruk, lho?"

"Tentu saja tidak mau! Amit-amit."

"Kalau begitu, kamu harus tetap bersikap seperti biasa, seperti Riyan asli. Sampai kamu cukup kuat, jangan ceritakan yang sebenarnya kepada siapapun——bahkan tidak ada yang bisa kamu percayai dengan hidupmu sendiri. Sedangkan untuk cerita karangannya, kita akan mengatakan bahwa kamu menderita amnesia, Itulah kenapa kamu tak ingat apapun yang dilakukan oleh Riyan asli. Apakah kamu mengerti?"

"Sangat mengerti." Riyan mengangguk.

"Baiklah, sekarang aku punya pertanyaan untukmu. Apakah kamu memiliki pengalaman bertarung?"

"Uhh ... aku sudah pernah melawan beberapa kelompok pem-bully dalam hidupku, tapi selain itu ..." Ia menggelengkan kepalanya.

"Kalau begitu kamu harus belajar bagaimana caranya menggunakan senjata. Jika kamu ingin tetap menjadi siswa di akademi ini atau bertahan di dunia ini, kamu harus belajar bagaimana caranya bertarung. Riyan asli menggunakan pedang, jadi kamu juga akan belajar untuk menggunakannya."

"Bagaimana dengan sihir? Aku tahu ada kemungkinan bahwa aku tak bisa menggunakan sihir, tapi aku masih ingin mencobanya."

Kamila menghela napas dan berkata, "Baiklah, kita bisa mencoba nanti. Namun, bahkan jika kamu bisa, dengan beberapa keajaiban, kamu masih belum bisa menggunakan sihir secara bebas."

"Apa maksudmu?" Riyan memiringkan kepalanya.

"Apakah kamu sudah lupa bahwa Riyan asli tak bisa menggunakan sihir. Jika tiba-tiba kamu mulai menggunakan sihir, orang akan mulai mempertanyakannya, akan menyebabkan banyak masalah. Meskipun kita bisa menggunakan artefak sihir untuk menyamarkan sihirmu, kita bisa membicarakannya nanti——jika kamu bahkan bisa menggunakan sihir. "

"Aku mengerti." Riyan mengangguk.

"Satu hal lagi. Riyan asli dikenal karena berkepala dingin dan selalu tenang, dan berdasarkan percakapan kita sejauh ini, kamu justru sebaliknya."

Riyan mengangkat bahunya, "Sebenarnya, aku biasanya diam dan menyendiri. Namun, aku baru saja ditransfer ke dunia lain di mana sihir dan Vampire ada. Aku tak bisa tidak bersemangat, kau tahu?

Selanjutnya, kau spesial untukku, kak Kamila. Aku hanya berperilaku begini setiap kali aku bersamamu. Meskipun kau mungkin bukan kak Kamila yang sama dari duniaku, kau terlihat persis, suara, dan bahkan bertindak seperti kak Kamila yang aku tahu." Riyan tersenyum polos.

"..."

Kamila menatap dalam diam senyuman di wajah Riyan, pikirannya jadi tak karuan

Setelah saling berbicara untuk beberapa waktu lagi, Kamila berkata kepada Riyan, "Apakah kamu siap untuk 'kembali dari kematian'?"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!