Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Bab 1

Nara Zivanka  gadis cantik berlesung pipit.Seperti biasa,Nara akan memulai harinya dengan bergegas pergi ke sebuah kedai kopi tempatnya bekerja.Nara akan menghabiskan waktunya seharian di kedai kopi itu untuk sekedar mencari uang bukan sebuah rutinitas melainkan sebuah tanggung jawab mengingat ekonomi keluarganya yang standar.

Sudah hampir satu tahun Nara bekerja di kedai kopi,sedangkan kedua orang tua Nara hanya bekerja sebagai pedagang kaki lima.Mau tidak mau peran Nara sangat penting di keluarganya.Karena tak setiap hari kedua orang tuanya mendapat untung dari berjualan,Jadi Nara juga harus ikut banting tulang mencari nafkah.namun tak menjadi masalah bagi Nara selagi ia mampu melakukannya.

Sejujurnya Nara ingin sekali melanjutkan kuliah,Nara memilik cita-cita menjadi Desainer handal dan terkenal.Tapi apa daya?Ia harus mengubur mimpi dan cita-citanya itu dan mengalah karena keadaanya yang tak memungkinkan.

Tapi sepertinya hari ini Tuhan menjawab semua doa Nara.Mungkin?kenapa?Karena saat ini ada jalan buat Nara menuju impiannya.ntah ini jalan yang benar atau malah sebaliknya.Nara benar-benar kalut.Haruskah ini terjadi?.

"Ibu,,ibu,,,siapa mereka?".Tanya Nara berbisik pada Ibunya.

Beberapa menit lalu Nara baru saja pulang dari bekerja dan ia mendapati dua orang pria berpakaian rapi yang sedang duduk di kursi rumahnya.

"Mereka ini Tamu kamu Nara".Jawab Ibu Nara sambil menarik tangan Nara agar duduk di sampingnya.

Nara memasang wajah heran karena sebelumnya Nara tak pernah melihat dan mengenali para tamunya itu.

Seorang pria yang memahami sikap Nara yang bingung pun membuka suaranya.

"Maaf Nona Nara jika kedatangan kami membuat Nona Nara sedikit terkejut,Saya adalah Zian asisten pribadi Tuan Edgar Jonathan dan ini adalah sekretaris Tuan Edgar bernama Revan.Senang bertemu anda Nona Nara".Zian memperkenalkan diri nya dan juga pria di sampingnya.

"Tuan Edgar siapa dia?".Tanya Nara heran sambil memiringkan kepalanya.

"Tuan Edgar itu anak dari mantan Bos ayahmu saat ayahmu masih bekerja sebagai Crew di Stasiun TV sayang".Nita menjelaskan pada putrinya.

"Betul sekali,kedatangan kami kesini ingin menyampaikan pesan dari Tuan Edgar untuk Nona Nara".Ucap Zian

"Tuan Edgar meminta kami menyampaikan bahwa ia ingin menikahi Nona Nara".kini giliran Revan yang berbicara.

Bak tersambar petir,jantung Nara melemah apa yang ia dengar terasa tidak mungkin.'Ada apa ini?Apa mereka sudah kehilangan akal?'Maki Nara dalam hatinya.

Kemudian Zian meletakan sebuah koper dan Amplop ke atas meja.Koper itu di buka oleh Revan dan di dalamnya berisi uang yang banyak sedangkan Amplop itu berisi sebuah surat perjanjian.

Zian menyodorkan Koper dan surat perjanjian itu kedepan Nara.dan meminta Nara untuk membaca surat itu.Nara yang sejak tadi membisu akhirnya mencoba memahami isi dari suratnya.

"Kawin kontrak?!!".Ucap Nara sedikit berteriak karena terkejut dengan mata terbelalak ke arah Zian dan Revan untuk meminta sebuah penjelasan.

"Nara sayang tenang lah,Ini semua mereka lakukan baik untuk keluarga kita".Ucap Nita sambil menenangkan putrinya.

"Baik?!".Nara semakin bingung dengan ucapan Ibunya.

"Ibu,,maaf kalau kali ini Nara berkata tidak sopan pada Ibu,apa ibu sudah tidak waras?mereka ini memintaku untuk kawin kontrak bu!!".Cicit Nara

"Aku bahkan tak mengenali Bos mereka,Dan seenaknya mereka datang menyodorkan uang padaku!Apa kalian sedang menghina keluargaku Hah!!".Nara terlihat sangat marah.Emosi Nara tak terbendung Nara bahkan berdiri sambil memukul meja lalu menunjuk Zian dan Revan ia juga menutup koper penuh uang itu dengan maksud melakukan penolakan.

"Bawa kembali uang kalian,dan katakan pada Tuan Edgar aku tidak mau melakukan Kawin kontrak ini dasar g*la".Nara terus saja memaki dan kekeh menolak.Kemudian ibunya meminta untuk Nara duduk kembali.

"Nara dengarkan ibu dulu,Sebenarnya ayahmu telah melakukan kesalahan".Ucap Nita ia menarik nafas dalam.

Nara pun mengikuti perintah Ibunya,Ia kembali duduk di kursinya.

"Lima tahun lalu kami meminjam uang pada Tuan Edgar untuk modal usaha Ayahmu,Namun kami tidak mampu membayar.sebelumya tidak ada perjanjian seperti ini,,,".Nita tak melanjutkan ucapannya.

"Tapi sepertinya ada hal penting.yang tak bisa Tuan Edgar katakan langsung.Maksud Ibu mungkin Tuan Edgar akan  mengatakannya nanti saat kalian sudah bertemu,jadi ibu mohon temui Ia dulu dan minta penjelasan langsung darinya.Jika kamu memang tidak mau Ibu akan membujuk Ayahmu untuk menjual Kiosnya dan melunasi semua hutannya,sehingga kamu tidak perlu menikah dengan Tuan Edgar".Ucap Nita lirih memohon penuh harap pada Nara dan mencoba meluluhkan hati putrinya itu.

Mendengar semua dari ibunya hati Nara hancur.Air mata Nara mulai terbendung mengingat dirinya adalah anak semata wayang dan sangat menyayangi kedua orang tuanya.

'Jika Ayah menjual Kios?bagaimana nasib Ibu ku?Mungkin kami bisa hidup tapi akan sangat menderita.memiliki Kios itu adalah impian Ayah dan Ibuku.Tapi aku belum siap menikah sekarang apalagi dengan pria yang sama sekali tidak aku kenal.Tuhan aku harus bagaimana?Dan apa yang harus aku katakan pada Davin?'.Pikiran Nara berkecamuk.

Davin adalah kekasih Nara.Kisah cinta mereka baru terjalin enam bulan tapi Nara dan Davin saling menyayangi satu sama lain.

"Nona Nara kami akan menjemputmu besok jam 8 malam untuk bertemu Tuan Edgar,Kami permisi dulu".Zian dan Revan pun berlalu tanpa menunggu jawaban dari Nara.

Nara pun segera berlari kekamarnya sang Ibu juga menyusulnya.

"Sayang maaf kan Ibu,,,hiks".Nita mengusap rambut Nara.

Kata maaf dan isakan yang keluar dari mulut ibunya berhasil menusuk hati Nara terdalam.Hingga Nara hampir kehabisan nafasnya Nara berpikir apakah ia akan mati?tapi sayangnya tuhan masih tidak mengizinkannya.Dan sepertinya tuhan ingin agar Nara mau berkorban   untuk kedua oran tuanya.

Nara memeluk erat ibunya sambil menahan tangisnya,Harus Kuat!Itulah yang sudah tertanam di dalam diri  Nara.kemudian Nara memberi senyum simpul pada ibunya.

"Ibu apa kamu bahagia jika aku menerima Edgar menjadi suamiku?Apa kesulitan kalian akan hilang jika aku mengiyakannya?",jika iya aku tidak akan mengecewakan kalian.Mungkin ini juga bagian dari tanggung jawabku.Tapi Nara mohon untuk kedepannya jangan biarkan kalian tersiksa lagi,beritahu aku jika kalian kesulitan aku akan membantu".Ucap Nara pasrah

Air mata wanita paruh baya itu meledak,tangannya sibuk meremas kedua tangan Nara ia menunduk di hadapan putrinya.

"Ibu berhentilah menangis,aku akan menemui Edgar besok".

Memang menyakitkan rasanya merelakan seluruh hidup Nara untuk berkorban demi kedua orang tuanya.Tapi bukankah itu adalah tugas seorang anak?Nara tau ia tak mungkin bahagia karena keputusannya akan menyakiti seseorang yaitu kekasihnya Davin.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!