Bab 5

Nara pun sudah sampai di kios ibunya.Nara baru menyadari beberapa hari terakhir Ayahnya jarang pulang kerumah.Nara sebenarnya tak heran lagi jika Ayahnya kadang satu waktu tidak pulang kerumah, karena Ayahnya itu sangat sibuk dan memilih untuk tidur di kiosnya.Tapi Nara juga penasaran kenapa saat dirinya dalam masalah seperti ini Ayahnya seakan menghindarinya?.

Nara pun langsung menghampiri Ibunya yang sedang sibuk membuat nota pemasukan hari ini.Mata Nara juga menyusuri sekeliling kios mencari keberadaan Ayahnya,Namun tak ada tanda jika Ayahnya itu ada di sana.

"Ibu,,Apa ibu sedang sibuk?ada suatu hal yang ingin aku tanyakan pada Ibu".Ucap Nara saat ia sudah duduk di samping Ibunya.

Ibu Nara meletakan penanya dan menatap Nara sambil tersenyum.

"Kamu ingin menanyakan apa sayang?".

"Dimana Ayah?akhir-akhir ini aku tidak bertemu dengannya,Apa Ayah Ada masalah Bu?".Tanya Nara beruntun

Mendengar pertanyaan Nara sang ibu langsung menangkup kedua tangan putrinya itu dan mengusapnya lembut.

"Ayahmu baik-baik saja sayang,Ayahmu sedang pergi keluar kota".Ucap Ibu Nara.

"Ke luar Kota?kenapa mendadak sekali Bu?".Nara curiga dengan ucapan ibunya karena Ayahnya itu tak pernah meninggalkan Istri dan kiosnya.

"Ayahmu pergi keluar kota untuk menenangkan dirinya,Ibu sudah memberitahu semuanya pada Ayahmu tentang kedatangan orang kepercayaan Edgar kerumah kita tempo hari,dan Ibu bilang pada Ayahmu jika Edgar memintamu untuk kawin kontrak".Ucap Ibu lirih Ia berkata jujur pada Nara.

Nara bisa melihat gurat kesedihan di wajah ibunya.

"Seharusnya Ayah jangan pergi Bu,aku membutuhkan Ayah saat ini".Ucap Nara sendu

"Ayahmu merasa bersalah padamu dan sangat marah pada dirinya sendiri,Ayahmu tidak menyangka jika hutangnya bisa membawa masalah pada keluarga kita terutama masalah untukmu Nara".Ibu Nara mencoba menahan tangisnya.

"Semua sudah terjadi Bu,dan kita juga sudah terlambat untuk menyesalinya Bu,Nara tau Ayah pasti terpaksa berhutang karena ingin menghidupi kita keluarganya".Ucap Nara.

Ibu Nara mengangguk setuju dengan ucapan putrinya.

"Jauh hari sebelum Zian dan Revan datang kerumah kita,seseorang juga datang kesini dan membawa Ayahmu pergi".lanjut ibu Nara lagi.

"Apa orang itu menyakiti Ayah Bu?".Tanya Nara khawatir

Ibu Nara menggelengkan kepalanya.

"Orang itu adalah suruhan Edgar,Ayahmu langsung di bawa ke kantor Edgar.Cukup lama Ayahmu pergi dan sepulang dari sana Ayahmu bercerita pada Ibu apa yang ia bicarakan dengan Edgar adalah masalah hutang lama Ayahmu.Edgar mengatakan pada Ayahmu jika tidak segera melunasi hutang Edgar tak akan segan memenjarakan Ayahmu,awalnya ibu sangat marah pada Edgar tapi,,,,".Ibu Nara menggantung ucapannya.

Ibu Nara menarik nafasnya dalam sebelum melanjutkan ucapannya.

"Setelah Ibu tau alasan Edgar melakukan ini karena permintaan Ayahnya yang sekarang lagi sakit parah Ibu menjadi merasa iba padanya.Kamu pasti tau soal ini kan?".Tanya ibu Nara

Nara hanya mengangguk

"Sayang posisi Edgar sama sepertimu,dia berusaha mengorbankan dirinya dan masa depannya untuk membuat Ayahnya senang.Ibu juga tidak tau kenapa Ayah nya memilihmu menjadi istri dari anak tunggalnya itu".Ibu Nara berucap dengan bijak.

"Itu juga yang Nara pikirkan Bu,aku dan Edgar juga Ayahnya tak pernah bertemu sama sekali sebelumnya,kenapa ia meminta anaknya menikah denganku.Secara status sosial kita jauh di bawah mereka Bu".

"Mungkin saja Ayah Edgar memiliki alasan mengapa ia memilihmu?Banyak hal yang tidak bisa kita ketahui Nara".

"Entahlah Bu,,,".

"Namun Ibu percaya jika kamu memilih menikah dengan Edgar suatu saat nanti banyak hal baik yang akan Edgar berikan padamu begitu pula sebaliknya,Ayahmu bilang jika Edgar adalah orang yang penurut dan bijaksana".

"Ibu akan menceritakan sedikit tentang Edgar,Ayahmu sering menceritakan Edgar pada Ibu.Saat Ayahmu masih bekerja pada perusahaan itu.Ayahmu sangat bangga pada Edgar bahkan Ayahmu pernah mengatakan pasti menyenangkan rasanya jika memiliki menantu seperti Edgar,Ayahmu juga bilang jika Edgar memiliki sifat yang sama denganmu dia sangat rendah hati dan selalu berbuat baik.Mungkin ada beberapa tekanan yang Edgar terima sehingga ia sedikit keras kepada Ayahmu saat ini dan terkesan mengancam Ayahmu".

Ibu Nara sebenarnya sangat merestui jika putrinya menikah dengan Edgar walau ia sedikit kecewa saat Edgar meminta pernikahannya dengan Nara hanya sebuah kontrak namun Ibu Nara berharap jika pernikahan Nara dan Edgar bisa langgeng sampai maut memisahkan keduanya.Ibu Nara yakin dengan berjalanya waktu Nara dan Edgar pasti bisa saling menerima dan memilih bersama selamanya.

Hati Nara seperti terketuk setelah mendengar semua penjelasan Ibunya,Nara memang merasakan jika pertemuan keduanya dengan Edgar sangat berbeda.Nara pun dapat merasakan jika Edgar orang yang baik.Edgar bahkan tak sungkan meminta maaf atas sikap ibunya pada Nara.

Nara pun bisa melihat Edgar yang begitu khawatir saat Nara berhadapan langsung dengan Ibunya tadi.

"Saat Nara bertemu pertama kali,Edgar memberikanku sebuah kertas berisi perjanjian,kertas itu bertuliskan bahwa Ayah menjadikanku sebagai jaminan hutangnya.Bahkan Ayah rela di penjara jika aku menolak pernikahan ini .Kenapa Ayah melakukan itu Bu?".Tanya Nara penasaran

"Itu karena Ayahmu tidak mampu bernegosiasi dengan Edgar,Ayahmu tau maksud Edgar sejak awal dan jalan satu-satunya yang Ayahmu pilih adalah membuat perjanjian sendiri dan mengorbankan dirimu".Ibu Nara mencoba menjelaskan.

"Sayang maaf kan kami.Kami sudah membawamu dalam situasi yang buruk ini.Tapi kami tak akan memaksamu lagi kamu bisa menolak tawaran Edgar,Ayahmu juga tidak akan marah.Ibu akan menerima semuanya dengan ikhlas".

Mendengar perkataan Ibunya,membuat dada Nara sesak.Ditambah sang Ibu menatap Nara sendu.

Walaupun Ibunya sangat berharap pada Nara tapi ia tak ingin memaksa dan menyusahkan putrinya itu.

Nara menggeser tubuhnya agar lebih dekat,Nara langsung memeluk Ibunya.

"Ibu jangan berkata seperti itu,pengorbananku tidak ada apa-apanya dibanding kasih sayang yang Ayah dan Ibu berikan padaku".Ucap Nara

"Sayang kamu memang anak yang baik".Ibu Nara menangis di pelukan Nara.

"Jangan menangis Bu".Nara mengusap air mata sang Ibu.

"Bu hubungi Ayah,beritahu padanya jika Edgar akan menjadi menantunya

dan hutang Ayah akan segera selesai.Tolong suruh Ayah kembali aku sangat merindukannya".Ucap Nara

Mendengar ucapan Nara,sang Ibu terkejut dan melebarkan matanya.

"Sa,,yang apa ka,,mu serius dengan ucapan mu barusan?".Tanya Ibu Nara terbata-bata

"Iya Bu,aku sudah menerima tawaran Edgar".

Ibu Nara kembali memeluk Nara.Ia tak menyangka jika putrinya mau mengambil keputusan sebesar ini.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!