Rantai Cinta

Rantai Cinta

Pertemuan 3 keluarga.

Didalam kisah novel ini ada beberapa nama yang akan terus menerus muncul, dari sekian banyaknya nama, paling tidak ada 3 nama yang menjadi inti pemeran utama. Nama nama seperti Danur, Arini dan Tasya akan saya coba untuk menghiasi ruang relung hatimu para pembaca budiman.

Dan inilah mereka...

Danur, ia adalah sosok priya muda yang berparas ganteng, bergaya keren dan bertutur kata lembut. Ia seorang pemuda yang cekatan dan pintar. Lulusan Master of Accounting dari Winchester College, Inggris bahkan dengan predikat Cum Laude. Kini setelah ia kembali pulang ke Indonesia setelah tinggal 4 tahun diluar negeri. Danur langsung di rikrut oleh perusahaan PT. Young Light Production milik bapak Murjono Ali sahabat ayahnya.

Tasya, seorang gadis cantik lahir di Jakarta dan telah menyelesaikan kuliahnya di Universitas Atma Jaya Jakarta. Ia putri pak Murjono Ali, kini bekerja di Citi Bank Jakarta sebagai konsultan konsumer services. Tasya adalah anak ke 3 dari bapak Murjono Ali dan ibu Siti Aisyah. Sudah lama pak Murjono menginginkan putrinya dipinang seorang yang berpendidikan tinggi dan ia juga sudah cukup lama membidik Danur sebagai calon putrinya.

Arini, seorang gadis berparas ayu. Lahir di Jogjakarta dan telah menyelesaikan studinya di Universitas Gajah Mada. Ayahnya, bapak Sudarmadi adalah sahabat karib pak Rekso ayahnya Danur. Arini adalah satu satunya putri dari pak Sudarmadi. Ibunya telah meninggal ketika ia berumur 15 tahun.

Pak Rekso, pak Sudarmadi dan pak Murjono Ali memang sudah saling mengenal semenjak mereka kecil di Jogjakarta dulu. Ketiganya selalu bersama sama mulai dari sekolah dasar, menengah hingga menengah atas. Ke 3 nya telah berjanji sejak mereka kecil dulu bahwa apabila salah satu dari mereka sukses maka ia harus membantu lainnya yang kurang sukses. 3 serangkai ini memang dikenal dikampungnya selalu saling bantu membantu.

Ternyata setelah mereka dewasa dan tua, dari tiga orang ini pak Murjono Ali duluan yang sukses dan berkembang pesat di Jogja dan kemudian pindah ke Jakarta menjadi pengusaha super sukses.

Pak Murjono dikemudian hari mengajak pak Rekso untuk bergabung diperusahaannya sedangkan pak Sudarmadi tetap diJogja mengembangkan usaha rumah makannya.

Meskipun mereka disibukkan oleh kegiatan masing masing, paling tidak sekali dalam sebulan selalu saling ngumpul menjadi sebuah keluarga besar yang akrab. Apalagi sekarang Danur telah menjadi manager keuangan perusahaan pak Murjono Ali. Danurlah yang selalu mengatur pertemuan pertemuan mereka.

...○○○○○...

"Danur, coba kekamar bapak sebentar" kata pak Murjono ditelepon.

"Oh baik pade, saya kesana sekarang" jawab Danur.

Danur bergegas merapikan berkas berkas laporan keuangan bulan ini dan menuju kekamar kerja pak Murjono yang berada di lantai 3 gedung Aksara Murni di bilangan daerah Tebet.

"Halo pade.." ucap Danur sesudah mengetuk pintu kamar dan masuk.

"Masuk Danur.." ucap pak Murjono sambil tersenyum.

Danur masuk dan mengambil kursi pas berhadapan didepan meja kerja pak Murjono yang besar itu.

"Bulan depan seperti yang kamu ketahui, bapak akan membuka cabang kantor pemasaran di 2 lokasi diBogor. Mulai besok kamu bapak tugaskan disana sampai kantor resmi dibuka. Danur siapkan semua pembukuan awal, Setiap kantor ada managernya dan 3 orang staff, selain mereka ada 10 staff pemasaran. Semua didata ya. Waktumu disana 1 bulan mulai dari besok"

"Baik pade, berarti saya mondar mandir Bogor Jakarta?"

"Untuk 1 bulan ini kamu tinggal dirumah pade diKemang Permata, ada 1 tukang taman dan 1 pembantu rumah tangga disana"

"Siap pade, besok pagi saya meluncur kesana"

"Oya..acara pertemuan diJogja bagaimana?"

"Ahir minggu ini di Waroeng Watu gajah pade, sekalian santai..saya sudah book pesawat untuk pade, ibu dan Tasya"

"Oh ya Tasya pasti suka! dia suka yang traditional gitu..bapakmu dan pak Darmadi sudah oke semua?"

"Semua sudah pade, nanti saya kerumah bapak hari jumat pagi, terus kita pake Garuda berangkat jam 10 pagi"

"Njjih..jadi besok kamu keBogor ya"

"Siap..ada lagi pade?"

"Ndak itu aja..terima kasih Danur"

...○○○○○...

"Hai Dan! sibukah?" 4 hari setelah Danur kerja diBogor, Tasya mengontak ditelepon.

"Hai Tasya! Ga juga..apa kabarnya?"

"Gitulah biasa..hari jumat ini kita berangkat ke Jogja?"

"Yup..tiketmu sudah aku book, aku sampe rumah pagi"

"Asyik..ya udah aku cuma mau konfir aja rencana kita. Sampe jumat Danur"

"Siap.."

Pembicaraan kemudian berahir, Danur tersenyum mendengar suara Tasya yang selalu bernada manja.

...○○○○...

Perjalanan keJogja selalu menggembirakan apalagi ketika para bapak bapak saling bertemu. Mereka selalu menceritakan berulang kali kejadian kejadian masa lampau.

Namun ada yang berbeda pertemuan kali ini. Putri pak Darmadi yang biasanya tidak ikut dalam pertemuan yang bahagia itu karena sibuk kuliah kali ini ia hadir.

"Wah! ini Arini anakmu yang kuliah di Gajah Mada Darmadi?" tanya pak Murjono ketika melihat seorang gadis berjalan mendekati meja makan.

"Lha iya tho! terahir kapan sih liat Arini?" Pak Darmadi balik bertanya.

"Satu tahun yang lalu, cepet ya waktu berjalan..kapan lulus nya?"

"Hehe..minggu depan sudah lulus, wisudanya ya minggu depan ini"

"Wow! jadi makan makan malam ini sekalian menjadi jamuan istimewa ya..Tasya! coba kamu berdiri disampingnya papa foto kalian berdua"

Tasya dengan gesit bangkit dan mendekati Arini yang melemparkan senyum manisnya. Arini sempat juga melirik kearah Danur yang duduk disamping ayahnya.

Dengan gaya seakan seorang fotografer pak Murjono mengambil beberapa shot.

"Wah..gimana kalo anakku juga difoto?" tanya pak Rekso.

"Waduh keren ini! ayo Danur!" ucap pak Murjono.

Danur bangkit dari duduknya dan berdiri diantara 2 gadis cantik itu.

"Mbok tanganmu ngrangkul gitu lho! Jadinya keren!" kata pak Mur sambil tersenyum.

Danur agak canggung, tapi justru Tasya yang merapatkan tubuhnya, mau tidak mau Danur memeluk Tasya dengan tangan kirinya.

"Maaf Arini boleh saya peluk juga?" tanya Danur sengan penuh sopan santun. Arini tersenyum malu dan menganggukan kepalanya.

"Naah gitu dong! wow keren ini!" ucap pak Rekso bangga melihat putranya Danur diapit 2 anak perempuan dari 2 sahabat karibnya. Diam diam pak Rekso memperhatikan wajah Arini. Diantara Tasya dan Arini, pak Rekso menginginkan Danur jadian sama Arini daripada dengan Tasya. Arini keliatannya lebih cocok dengan Danur.

Beberapa kali pak Murjono mengambil foto kearah 3 anak muda itu dan ia merasa bangga dan senang sekali.

"Oke! makanan sudah datang! ayo kita makan dulu!" kata pak Sudarmadi.

Danur menarik napas lega, ia menoleh kearah Arini dan tersenyum. Tasya sempat melihat Danur tersenyum kearah Arini.

"Ayo Tasya! bebek gorengmu sudah datang..itu kesukaanmu bukan?" kata Danur.

"Yup! ayo kita serbu!" jawab Tasya.

Arini duduk disebelah ayahnya, seharusnya ia bahagia tapi direlung hatinya ia teringat ibunya yang telah tiada. Alangkah bahagianya apabila ia masih ada ditengah tengah pertemuan ini.

...■■■■...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!