Malam terjadinya hal itu.

"Oke? seat beltmu sudah dipasang? yuk kota jalan" ucap Danur sambil tersenyum.

"Sayang ya kita ga bisa keBogor, mungkin lain kali sama Tasya kita keBogor ya" kata Arini.

"Ya setuju..lagian sebentar lagi kamu akan kerja diJakarta. Akan banyak waktu intuk kita jalan jalan lagi..malam ini kita kearah Trunojoyo diJaksel ya, disana ada Cafe yang enak untuk ngobrol" kata Danur, sambil menghirup udara air condition mobilnya ia juga bisa mencium bau parfum yang keluar dari tubuh Arini. Hmm..baunya wangi sekali..

"Aku manut saja.." jawab Arini.

...○○○○○...

Tidak berapa lama mereka telah sampai di Cafe Melani. Suara seorang penyanyi terdengar mendesah merdu terdengar ketika mereka membuka pintu Cafe.

"Yuk..kita duduk dipojok sana" ucap Danur sambil menunjuk kearah sebuah sofa kecil dipojokan ruangan. Rupanya didalam suasananya tidak begitu ramai pengunjung. Waktu yang tepat untuk bercengkrama.

"Kamu laper atau tidak?" tanya Danur sambil melihat lihat sebuah menu kecil.

"Aku ga lapar..mungkin mau ngopi aja"

"Oke sama kalo gitu..aku juga ngopi tapi kita akan order cheesecake juga, Cafe ini terkenal cheesecakenya"

Setelah memesan minuman dan makanan Danur duduk santai sambil sesekali melirik kearah Arini.

"Jangan dilirik terus Danur, nanti meleleh makeupnya keliatan aslinya nakutin lho..kenapa tho Danur?" sentil Arini sambil tersenyum.

"Hehe..sorry, aku lagi memperhatikan kamu soalnya, antara kamu dan Tasya hampir tidak ada bedanya. 2 orang gadis yang cantik namun diantara 2, kamu agak kalem dibandingkan Tasya"

"Masya sih? Tapi Tasya itu orangnya sangat baik dan terbuka. Aku suka sama tipe orang gitu, selalu terus terang..tidak seperti aku, kadang kadang sering menyimpan permasalahan"

"Lho gitu ya..Ya tapi mungkin itu juga bagus. Jadi ada yang harus dilepaskan ada juga yang harus disimpan baik baik. Tapi,entah kenapa aku suka ketenangan yang kamu miliki, membuat aku penasaran..seperti air laut yang tenang"

"Insya Allah tidak ada badai ya..sebab kalau ada badai ya air laut yang tenang itu bisa bergejolak dan susah untuk tenang kembali" ucap Arini.

"Biarlah aku menjadi dewa langit untuk menjaga jangan sampai ada badai yang datang mengusik tenangnya laut itu" jawab Danur kalem.

"Hmm..oke, terima kasih mau menjadi penjaga badai..Nah, tuh dah datang minumannya"

Baru saja mereka meneguk kopi hangat tiba tiba ponsel Arini menyala.

"Halo Ayah..tumben call jam segini"

"Hei lagi diluar ya, 'ga ayah mau kasih tau aja malam ini ayah mau ke Solo, pademu sakit katanya. Kamu kapan pulang?"

"Oh njjih ati ati ayah, aku diJakarta sampe lusa. Ke Solo sama siapa?"

"Ayah disupirin mas Joko, kalo kamu pulang mungkin ayah belom pulang masih diSolo..itu aja"

"Njjih..sing ati ati ayah, sekarang sering hujan"

"Siap..nanti ayah call dari Solo, gimana interview mu diJakarta?"

"Alhamdulillah berjalan baik..Insya Allah diterima"

"Yo sampun..ayah siap siap dulu ya..kamu sing ati ati diJakarta"

Perasaan Arini sebetulnya kurang sreg ayahnya pergi malam malam keSolo apalagi sekarang musim hujan.

"Ayahmu tadi?" tanya Danur memecah keheningan sesaat itu.

"Oh ya..ayah mau keSolo malam ini, ada saudara yang sakit"

"Semoga lekas sembuh saudaramu..yuk dicoba cheesecakenya" ucap Danur sambil mendekatkan piring kecil kearah Arini yang berisi sepotong cheesecakes.

...○○○○○...

"Assalamualaikum.." terdengar suara dipintu depan.

"Waalaikumsalam..Weleh sudah disini, masuk mas Joko. Sebentar lagi pade sudah siap..bentar ga lama"

Joko adalah anak pak Tanu tetangga satu komplek, ia sering diajak menjadi driver pak Sudarmadi apabila ada keperluan keluar kota, pak Darmadi suka dengan gaya driving Joko yang kalem ga ngebut.

"Kita sebaiknya berangkat sekarang pade, soale jangan sampe hujan bisa lama perjalanannya" ucap Joko

"Njjih..oke yuk kita berangkat, sebentar pade kunci semua jendela dulu"

Selang lima belas menit kemudian mereka meninggalkan kota Jogjakarta menuju kearah Solo.

Benar saja baru dua puluh jalan tiba tiba hujan turun, meskipun tidak deras tapi jalanan sudah cukup menjadi basah.

"Kita santai aja mas Joko..pasang lampu sorot biar orang liat kendaraan kita" ucap pak Sudarmadi.

...○○○○○...

Danur benar benar senang rasanya bisa ngobrol panjang lebar dengan Arini yang ternyata gadis itu sangat cerdas dan pengetahuan tentang hukum hukum diIndonesia ia kuasai dengan baik. Mereka terlibat dengan pembicaraan topik topik hangat seputar kejadian peradilan diIndonesia.

"Kamu sebaiknya bekerja diperusahaan ayahnya Tasya, pasti ilmu pengetahuanmu tentang hukum sangat diperlukan disana"

"Gitu ya..nanti kita liat saja siapa yang duluan menerima aku sebagai karyawannya..ngomong ngomong cheesecakenya enak sekali!"

"Sukurlah kalo kamu suka..memang top disini"

Ting Tung! Ting Tung!

Arini menoleh kearah ponselnya disana muncul nomor Tasya.

Arini menekan tombol jawab.

"Hai Tasya!"

"Halo..lagi asik ya? Dimana sekarang Arini?"

"Asik tempatnya, disini ada cheescake enak banget!"

"Wuih kesenengan aku itu! lain kali aku ikut kesana ah!"

"Ayok..tempatnya enak ada life musik juga..aku switch ke videocall ya. Bentar"

Arini langsung menekan tombol video. Danur langsung juga ikut terlihat didalamnya. Ia melambaikan tangannya seraya mendekatkan dirinya kearah tubuh Arini.

"Hei asik amat! aku jadi ngiri liatnya!" teriak Tasya.

"Bentar..aku shot ya!"

"Hehe..makanya kamu tadi ga mau ikutan sih! Wah disana keliatannya rame juga!" kata Arini.

"Iya disini kita berempat..seru tapi tempatnya berisik"

"Ya udah..enjoy deh, jam berapa mau pulang?"

"Santai aja paling jam 10 dah balik kerumah"

"Ok Sip.." kata Arini.

"Kalian tenang aja, pokonya enjoy aja disana..bye Danur! Jagain Arini ya!"

Danur langsung memberikan hormat dan melambaikan tangannya.

...○○○○○...

Tambah jauh meninggalkan kota Jogja udara tambah memburuk, petir terlihat saling menyambar. Air hujan turun dengan derasnya. Jalanan menjadi basah dan sangat licin.

"Ati ati ya mas..kita pelan pelan saja, yang penting sampai" ucap pak Sudarmadi kepada mas Joko yang konsentrasi melihat kedepan.

Pada sebuah persimpangan tiga ketika kendaraan hendak belok kearah kanan tiba tiba dari sebelah kanan mobil pak Darmadi, masuk sebuah kendaraan Toyota Innova dengan kecepatan tinggi, nampaknya ia hendak melewati.

Mobil Innova tidak sempat melihat ada sebuah motor yang datang dari arah depan juga dengan kecepatan cepat.

"Awas mas! banting kekiri!" teriak pak Darmaji kaget.

Namun kendaraan Innova tetap memaksakan masuk dan motor juga tidak mau minggir, karena memang sudah terlanjur ditengah.

Tidak ayah lagi mobil Innova itu menghantam sang pengendara motor.

Mobil itu mencoba membuang kearah kiri dimana kendaraan mas Joko berada. Mobil itu menghantam pintu mas Joko dan langsung kendaraan mas Joko terbuang kekiri.

Mas Joko berusaha mengendalikan kendaraan agar tetap pada posisinya. Nahas justru langsung menabrak rambu jalan dan menabrak batasan pinggir jalan..Kendaraan yang ditumpangi pak Darmadi terpental kekiri dan terjungkir kedalam area persawahan.

Mobil itu terbalik 3 kali dan ahirnya meledak. Kepala mas Joko menghantam kaca jendela dengan keras, tubuh pak Darmadi terpental kedepan menabrak kaca depan. Kepalanya juga membentur keras kaca depan.

Malam itu, sang pengendara motor yang naas itu meninggal dunia, pak Darmadi dan mas Jokopun tewas seketika. Pengendara Innova yang ngebut itu justru selamat, tapi tubuhnya terhimpit oleh stang mobil.

Para warga setempat yang mendengar tabrakan keras dan dentuman meledaknya kendaraan saling berhamburan keluar.

Dibawah guyuran air hujan mereka mencoba menolong mereka yang celaka.

Inna lillaihi Wainna ilaihi Rojiun...

...■■■■■...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!