Kencan pertama

Keesokan harinya grup pak Murjono kembali keJakarta, seperti biasa mereka saling rangkulan dan berjanji mengadakan pertemuan bulan depan.

"Arini! Jangan lupa minggu depan keJakarta ya..Dedi mau ketemu sebelum interview!" ucap Tasya.

"Oh ya..aku pasti datang! terima kasih Tasya!"

"Bye Arini..nanti call aku diBogor kalo sudah diJakarta" kata Danur sambil memeluk tubuh Arini.

"Oke siap Danur..pasti aku call"

...○○○○○...

Hari yang dinantikan ahirnya tiba, Arini sudah berada diJakarta. Tasya dengan rela mengajak Arini nginep dirumah papanya yang sangat besar.

"Jam berapa janjian sama Dedi?" tanya Tasya malam itu.

"Besok jam 9 sudah ditunggu dikantornya, aduh aku kenapa jadi gemetar ya?"

"Ya ampun ga usah nervous lagi..anggap aja ini satu dari sekian interview lainnya..santai aja, kalo ga dapet disana ya dikantor papa juga oke. Yakin papa akan terima kamu"

"Thank you Tasya..oya aku besok sore mau ketemuan sama Danur kamu ikut yuk?"

"Ya ampun..sayang amat! aku ada janjian sama temen temen mau keluar..ga apa kalian jalan jalan aja, lusa kita bikin acara bertiga"

"Oh oke"

"Arini..kayanya siDanur tuh ada apa apa sama kamu deh, dari semenjak ketemu diJogja kemarin..dia ngomonginn kamu terus..aku sampe bilang kayaknya ada orang penasaran nih"

"Haha..penasaran apanya, dia kan sahabat kita!"

"Tapi emang Danur tuh keren ya, gayanya gimana gitu"

"Naah..jangan jangan ada yang naksir nih, aku kasih tau orangnya ya..ada yang mengidam idamkan secara sembunyi sembunyi"

"Eh jangan! haha nanti ke gedean kepalanya dia! Aku hanya bilang gayanya keren..lain tidak! haha!"

"Hmm..hehe ya udah aku tidur dulu ya, udah jam 11 biar bisa bangun pagi besok"

"Oke say..aku juga ngantuk, sampe besok ya"

...○○○○○...

Pagi pagi sebelum jam 9 Arini sudah duduk rapih dikursi sofa depan kamar kerja Dedi. Tidak berapa lama Dedipun tiba dan kaget melihat Arini sudah menunggunya.

"Hai Arini ya? oke sebentar ya, aku taro tasku dulu" ucap Dedi sambil tersenyum. Ia sebetulnya kaget melihat kehadiran Arini. Ia tidak menyangka, sosok Arini yang begitu cantik dan mempesona. Bahkan kecantikannya tidak kalah dengan kecantikan Tasya.

Setelah meletakan tas, ia membereskan rambutnya dan melangkah kearah pintu.

"Arini..silahkan masuk yuk" ucap Dedi.

Arini bangkit, entah kenapa lututnya menjadi lemas. Ia merasakan telapak tangannya agak basah. Tenang Arini, kamu bisa..pikirnya dalam hati.

Dengan penuh antusias Dedi mulai percakapan dengan menanyakan latar belakang pendidikan dan pengalaman kerja Arini.

Semua pembicaraan lambat laun mengalir begitu saja. Bahkan Arini sanggup memberikan jawaban jawaban yang baik atas berbagai pertanyaan Dedi.

"Oke Arini..aku akan menyerahkan hasil pembicaraan kita ke manager, dalam satu minggu ini kami akan mengirimkan email hasilnya ya"

"Baik..terima kasih waktunya, maaf jalau ada ucapan yang kurang berkenan"

"Ah ga ada yang kurang ko..terima kasih sudah datang, mau ketemuan sama Tasya dulu? dia di lantai 4"

"Ga apa apa..biarkan saja, mungkin dia lagi sibuk. Saya ijin pamit dulu" Arini ijin pamit dan ia melangkah keluar ruangan.

Sepeninggal Arini, Dedi langsung menilpun Tasya.

"Hai gimana Arini?" tanya Tasya diruang ketjanya lantai 4.

"Sst..jangan bilang dia dulu ya, tapi kalau aku sih dia lulus interview tinggal tergantung managerku saja. Kebetulan back ground dia hukum, bisa ditempatkan dibagian departemen bantuan hukum kita"

"Wah sukur deh! apa itu satu kantor HRD sama kamu Ded?"

"Oh beda..kalau dia diterima, departemennya di legal bukan di HRD meskipun dibawah naungan HRD tapi beda departemen dan beda manager"

"Ya semoga deh..thanks ya Ded!"

"Berarti ada yang hutang makan malam kayanya nih?!"

"Hehe..kamu nembak langsung ya? kapan?"

"Besok malam bisa ga? kalo bisa aku akan kerumah sebelum magrib"

"Oke siap! besok malam ya alu tunggu dirumah"

"Thank you Tasya, see you tomorrow night"

...○○○○○...

Waktu baru mau masuk jam 11 pagi, hari masih pagi. Didalam mobil Grab Arini mengirimkan pesan oendek ke Danur.

"Selamat pagi..nanti sore jadi jemput aku?"

Tidak lama muncul jawaban dari Danur.

"Jadi dong! Aku sampe kerumah Tasya jam 5.30 ya"

"Tasya ga bisa ikut katanya, dia ada acara sama teman temannya"

"Oh oke..ya sudah kita berdua saja kalo gitu"

"Baik..sampe nanti ya bye!"

"Bye Arini sampe nanti!"

DiBogor Danur merasa sangat gembira bisa datang mengajak Arini pergi. Sebetulnya itu yang ia dambakan, pergi berdua saja tanpa Tasya dan Alhamdulillah Tasya berhalangan.

Arini selesai mengirimkan berita keDanurpun merasakan kebahagiaan yang sama seperti yang dialami Danur. Diam diam ia mempunyai perasaan istimewa, tapi ia tidak berani mengutarakan ke Tasya. Ia ragu jangan jangan Tasyapun mempunyai perasaan yang sama..

...○○○○○...

"Hai gimana interviewmu?" tanya Tasya ketika mereka bertemu dirumah.

"Alhamdulillah semua berjalan baik, padahal waktu pertama kaki ku pada lemes semua, tapi Dedi orangnya santai jadi perasaanku tenang"

"Oh sukurlah..oya sebentar lagi aku akan dijemput temenku..kalian jadi keluar malam ini?"

"Katanya sih jadi, dari Bogor dia langsung kesini jemput aku"

"Asik! mungkin aku ga akan ketemu titip salam untuk siganteng!"

"Yakin ga mau ikut kita?"

"Haha lain kali deh aku ikutan..kalian enjoy aja!"

"Siap!.nanti aku kirimin foto di whatsapp"

...○○○○○...

Jam 5.30 tepat kendaraan Danur sudah sampai rumah pak Murjono Ali. Arini bergegas keruangan depan. Ia tidak mau sampai Danur harus memencet bel. Arini tidak mau mengusik ketenangan bu Siti Aisyah mamanya Tasya yang saat itu sedang dihalaman belakang. Tadi ia sudah pamitan sama ibu Aisyah mau jalan sama Danur.

"Hai! wah tepat waktu ya..kamu ngebut dari Bogor?"

"Oh ga tuh..emang aku pulang kerja pagian dari biasanya..mana Tasya?"

"Dia sudah pergi duluan..salam katanya, bu Aisyah dibelakang mau pamitan dulu?"

"Ya lebih baik begitu..yuk kita kebelakang"

Arini membawa Danur kehalaman belakang, disana terlihat bu Aisyah dan mba Tur pembantu rumah sedang menanam sebuah pohon kecil.

"Selamat sore ibuk" ucap Danur dengan sopan.

"Lho Danur dari Bogor langsung kesini?"

"Iya buk..ini mau ajak Arini jalan jalan liat Jakarta"

"Monggo silahkan..tapi Tasya baru saja keluar sama teman temannya"

"Iya buk ga apa apa..mungkin lain kali saya ajak Tasya juga..permisi buk, kami jalan dulu"

"Oh ya ati ati"

"Buk..saya ijin pergi dulu, ga sampe malam ko buk"

"Sampe malam juga ga apa apa..kan ada pak Kasino jaga rumah bisa bukakan pintu masuk"

"Iya buk..sampe nanti ibuk" ucap Arini.

Merekapun berjalan keruang depan dan langsung menuju kemobil Danur yang terparkir rapih dihalaman parkiran.

...■■■■■...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!