Melepaskan malam di Cafe.

"Ya ampun si Tasya kelaperan Haha.. sampe setu amat makannya!" ucap Danur melihat Tasya yang lahap menyantap makanan bebek goreng kesenangannya.

"Eis! Jangan ganggu ya, kali yang namanya bebek jangan tanya pasti aku lahap!" jawab Tasya sambil menarik satu cobek kecil sambal goreng.

"Biar saja Danur..emang enak sekali ko makanannya" kali ini Arini ikut berbicara.

"Hmm..yang pasti aku bahagia, kita bisa ngumpul mustinya kita sering mengadakan pertemuan seperti ini ya..ngomong ngomong kamu mau kerja dimana setelah sekarang lulus?" kata Danur.

"Hmm belum tau juga ya, kemarin aku sudah kirim lebih dari sepuluh perusahaan baik di Jogja atau di Jakarta..dari sekian baru 2 yang jawab. Salah satunya di Indo Farma, kita liat selanjutnya aja"

"Eh Indo Farma perusahaan besar juga, semoga kamu cepet mendapat kerjaan..kenapa tidak melamar keperusahaan pak Mur?" tanya Danur.

"Sudah..aku sudah kirimkan ke HRDnya mungkin sedang diseleksi"

"Oh ya? kamu kirim kesiapa disana?"

"Ah adalah hehe..jangan dibantu Danur, biar melalui proses yang biasa saja..sekalian aku mau menguji diriku bisa masuk tidak"

"Insya Allah baiklah..semoga diterima ya"

Pembicaraan itu terdengar pak Murjono, ia langsung memotong.

"Eh..beneran? kamu sudah kirim surat lamaran?" tanya orang tua itu.

"Sudah pak..ah biar saja, biar bagian HRD yang menyeleksi..seperti yang saya bilang, saya mau menguji diri saya" jawab Arini.

"Hebat kamu Arini! semoga ketrima diperusahaan papa, kita bertiga jadi lebih dekat lagi" ucap Tasya.

Pak Sudarmadi ayahnya Arini memandang kearah putrinya, ia bangga memiliki anak yang pintar dan mandiri. Tapi ia juga melirik kearah Danur. Diam diam ia menaruh kekaguman kepemuda itu. Selain wajahnya yang keren dan gagah, ia anak yang baik dan penuh sopan santun.

Pertemuan antar sahabat ini menjadi ramai ketika diahir acara, Tasya meminta seorang pelayan restoran mengambil beberapa foto dari ponselnya.

Ketika mereka telah selesai pertemuan, Danur menyempatkan untuk minta ijin kepada para orang tua agar bisa mengajak Tasya dan Arini kebeberapa Cafe diJogja sebelum bertolak kembali keJakarta.

...○○○○○...

Beberapa pasangan muda mudi yang ada di Cafe malam itu sempat beberapa kali melirik kearah Danur yang diapit 3 gadis berparas cantik.

"Waduh! si Dedi call aku bentar ya..kalian order aja duluan, aku minta Capucino aja" kata Tasya sambil menekan tombol jawab di ponselnya.

Danur tersenyum dan mulai melihat lihat menu.

"Danur..kamu mau pesen apa?" tanya Arini sambil mendekatkan tubuhnya kearah Danur. Sekelebat Danur bisa mencium aroma perfume dari baju Arini.

"Hmm..baumu enak sekali Arini..aku jadi bingung mau pesen apa" kata Danur sedikit berbisik.

"Aduuh ko jadi ngebahas perfume sih? kamu mau pesen apa?" ucap Arini sambil tersenyum malu.

"Aku pesen kopi hitam sama kueh ini.." ucap Danur sambil menunjuk kearah sebuah foto kueh dibuku menu.

"Ooh yang itu..oke aku yang ini. Tasya mau kueh ga ya?"

"Tasya..mau kueh ga?" tanya Danur.

Tasya melirik dan melambaikan satu tangan mengatakan tidak.

"Oke..aku ke konter sana dulu. Kamu sini aja jangan menghilang" bisik Danur didekat twlinga Arini. Tasya sempat melirik kearah Danur.

"Aku tetep disini jangan takut" jawab Arini juga berbisik dan iapun tersenyum.

"Udah ngobrolnya?" tanya Arini kepada Tasya.

"Dah..hehe sorry itu barusan Dedi, dia diCiti bank juga mau ngajak aku jalan jalan besok malam..eh dia di HRD Citibank mau aku kenalin?"

"Oh ya..boleh juga, siapa tau ada lowongan disana" jawab Arini.

"Aku call lagi ya..tanyain"

"Ya ampun masa langsung gitu Tasya?"

"Ga apa apa, aku kenal deket sama dia..sstt jangan kaget sebetulnya dia naksir ke aku hehe..sekarang kita tes seberapa dalem keinginan dia ke aku"

"Tasya..kasian lagi masa orang naksir malah diblack mail?"

"Sst tenang aja..aku bilang kamu saudaraku ya jangan bilang temen, bilang aja saudara jauh"

Tasya langsung membuka ponsel dan mengontak Dedi lagi, sementara Danur sudah kembali dari kasir.

"Oke sebentar lagi order datang"

Tiba tiba Tasya menaruh satu jari kebibirnya, dan mengerdipkan satu matanya.

Danur jadi bingung dan menoleh kearah Arini.

"Ada apaan?" bisik Danur.

"Tasya mau kenalin aku ketemennya yang kerja di Citibank..iseng aja siTasya" balas Arini.

"Oke Ded, ini aku kenalin ya sama saudaraku, kalian ngobrol sebentar ya" kata Tasya sambil menyerahkan ponsel ke Arini.

"Halo selamat malam" ucap Arini lembut.

"Jangan berisik ya, aku lagi mau kenalin ketemenku diCitibank siapa tau dia bisa masuk sana"

"Oh oke..sst jangan berisik" jawab Danur sambil ikut berbisik.

Tasya geli melihat gaya Danur bicara, ia mencubit perut Danur sambil tersenyum.

"Aduuh!!" Danur kaget dan menggeliat, ia paling ga bisa disentuh apalagi dicubit bagian pinggangnya. Tasya melotot kaget mendengar Danur teriak. Ia memukul tangan Danur sambil terus melototkan matanya.

Danur tersenyum sambil mengusap pinggangnya.

"Jangan cubit dong! aku mendingan digampar daripada dicubit tau?!" bisik Danur ketelinga Tasya.

"Hmm..kalian berdua wangi ya, Arini baunya wangi kaya bunga ros kamu juga wangi..asyik deh aku dikelilingi dewi dewi yang cantik" lanjut Danur.

Tasya bersiap mau cubit lagi, Danur berkelit dan seakan seorang jago silat memperagakan gerakan silat.

"Awas nih cubit lagi, aku took Nadimu biar kaku" kata Danur.

"Danur! kamu ko jadi gaya playboy gitu sih?"

"Loh bener ko! tadi aku sempet mencoum baju Arini Hmm semerbak, sekarang aku mencium baumu juga hmmm.."

"Awas lho bilangin papa!"

"Yaelah..pake ngancem lagian" jawab Danur tersenyum.

"Asyik! kopi sama kueh dah dateng! Eh kamu pesen apaan? katanya enak!"

"Tadi kamu ditawarin..tapi jawabnya tidak..ya sudah, tapi silahkan nyicipin kalo mau"

"Apaan sih rissoles trus itu apa? kueh lapis?"

"Iya tuh ada 2 kueh lapis dan rissolesnya" jawab Danur.

Ketika Tasya mencicipi rissoles Arinipun selesai bicara sama Dedi.

"Tasya..ini Dedi mau bicara sebentar" ucap Arini sambil menyerahkan ponsel.

"Hai Ded..iya udah ngobrol terus gimana menurutmu?"

Danur melirik kearah Arini sambil melemparkan senyumannya.

"Arini, Tasya minta satu rissoles nya..cie yang dikenalin cowo jadi seger keliatannya"

"Haha..ngawur! itu temennya siTasya, dia kerja di Citibank bagian HRD ga taunya dia asisten manager HRD..aku disuruh kirim lamaran besok"

"Ooh..tapi ciee ciee, padahal dia baru denger suara kamu ya..belom liat wajah dan penampilan..takin aku 100 persen langsung diterima"

"Apaan sih pake cie cie segala Haha..Kan semua juga pake prosedur om Danur! masa langsung diterima?"

"Insya Allah kamu diterima ya..tapi aku sih pinginnya kamu ke perusahaan papanya Tasya biar kita bisa ngumpul"

"Yang penting kan Jakarta juga toh..ga usah diperusahaan papanya Tasya kan kita juga bisa ngumpul"

"Oh iya ya..lagian, aku bisa jemput kamu kalo abis kerja"

"Janji ya..awas bohong"

"Swear!"

"Apa sih wer ewer?" tiba tiba Tasya memotong.

"Oh ga, itu mas pelayannya bibirnya dower!"

"Hahaha! ternyata Danur suka ngelawak ya" kata Arini tergelak.

"Emang..kasian dia, sayang dulu ikut pertandingan stand up comedi tapi kalah, kurang lucu soalnya" jawab Tasya sambil ketawa.

...■■■■■...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!