Pencuri Hati

Pencuri Hati

Kecelakaan

...****************...

"Cepetan, dong, Vel! Lama amat dandannya. Udah kayak kayak cewek aja." Omelan pedas nan cempreng terdengar dari dalam mobil yang kacanya terbuka. Seorang gadis cantik, berkulit putih, dan memiliki rambut sebahu yang diikat ala kuncir kuda, tengah melongokkan kepalanya. Ia mengomel pada temannya yang baru keluar dari rumahnya, setelah menunggu beberapa lama.

"Bawel banget, sih!" Marvel membuka pintu mobil bagian belakang lalu melemparkan tasnya, sebelum dirinya masuk ke dalam sana.

"Itu namanya cewek sejati, Sap. Emangnya elo, cewek jadi-jadian," celetuk Daren yang menjadi sopir di depan. Dia terkekeh ketika mengatakannya, dan perkataan itu sukses mendapatkan tabokan di lengan dari si empunya nama. Dan jitakan di kepala oleh Marvel yang duduk di belakangnya. Lelaki tulen itu juga tidak terima, jika dirinya disamakan dengan wanita.

"Sap, Sap! Berhenti manggil gue kayak gitu! Gue bukan sapi." Rein Safira tidak terima dengan panggilan temannya yang satu ini. Walaupun nama panjangnya adalah Safira, pelafalan ucapan Daren lebih terdengar pada kata "sapi", bukan "safi". Entah lidah Daren yang tidak bisa membedakan huruf F dan P, tetapi Daren sepertinya menyukai panggilan tersebut untuk meledek Rein.

"Suka-suka gue, lah. Mulut-mulut gue." Daren berdecak sambil mengusap lengannya yang terasa perih bekas tabokan dari Rein. Bergantian dengan mengusap kepalanya yang terasa berdenyut juga. Ia merasa teraniaya.

"Tapi nggak usah pake 'P' juga–"

"Woy, jadi berangkat, nggak? Tadi minta buru-buru. Sekarang malah ribut nggak jelas." Marvel yang merasa terganggu dengan keributan dua temannya pun menukas.

"Jadi, dong." Rein mengalihkan pandangannya pada Marvel, lalu pada Daren lagi, "gara-gara dia, nih. Bikin mood gue jelek aja," imbuhnya sembari mengepalkan tangan seolah hendak meninju Daren. Daren bersikap siaga, tetapi senyuman usil di bibirnya masih terbingkai dengan sempurna.

"Oke, kita healing, guys!" Daren menyalakan mesin mobil dengan semangat. Lalu mobil pun meluncur membelah jalan raya.

Ketiga sahabat itu melakukan perjalanan menuju ke daerah Jawa Barat. Tujuannya adalah untuk melakukan keliling wisata alam di berbagai kota Pasundan tersebut. Sengaja memilih tempat yang asri dan tenang untuk menghabiskan uang dan menikmati hidup yang penuh dengan kepenatan. Apalagi beberapa hari yang lalu mereka telah mendapatkan mangsa besar. Mereka berhasil menggasak sebuah rumah yang menyimpan banyak uang tunai di dalam rumahnya.

Ya, profesi mereka bertiga adalah perampok profesional spesialis rumah kosong. Aksi mereka terbilang sangat rapi dan bersih. Dengan kemampuan Marvel yang seorang hacker tak tertandingi, dan cekatannya Rein serta Daren dalam ilmu bela diri. Aksi mereka sampai saat ini tidak pernah tercyduk oleh polisi.

Setiap operasi, Marvel bertugas berjaga di luar dan stanby menjadi sopir, sembari mengawasi pergerakan kedua temannya lewat aplikasi pelacak yang dia rancang sendiri. Tak lupa dia juga sudah meretas CCTV. Daren dan Rein pandai bela diri. Jikalau diperlukan, mereka akan menggunakan keahliannya untuk melindungi diri.

...***...

"Pelan-pelan, Ren. Jalannya curam banget, hujan pula." Rein terlihat panik melihat kondisi jalanan yang berkelok-kelok dan diapit oleh jurang terjal. Sedikit lagi mereka akan sampai di tempat tujuan. Sedangkan Marvel tidak memedulikan keadaan sekitar, lelaki jangkung itu hanya fokus pada gadget di tangan.

"Kenapa? Lo takut mati?" tanya Daren dengan pongahnya.

"Semua orang takut mati, lah. Emangnya lo, nggak?" Rein bergidik ketika mengatakan itu. Wajahnya terlihat pucat saat Daren memutar kemudinya dengan kencang di belokan yang tajam, "pelan-pelan!" teriaknya lagi.

"Berisik banget, sih! Kalau sikap lo kayak gini, kita beneran mati. Gue jadi nggak fokus nyetirnya," sentak Daren yang merasa terganggu dengan suara berisik Rein.

"Lo mending tidur aja, Rein! Kalau mata lo merem, lo nggak bakalan takut lihat jalanan." Marvel yang duduk tepat di belakang Daren memberikan saran.

Rein menoleh pada Marvel yang sama sekali tidak berpaling dari gadgetnya. Berpikir sejenak lalu menurut apa kata sahabatnya tersebut. Ia memejamkan kedua matanya, berharap segera sampai ke tempat tujuan mereka.

Namun, nahas. Kedua matanya harus terbuka paksa ketika mendengar suara decitan keras dari mobil yang ia tumpangi. Juga getaran hebat dan tubuhnya refleks terperosok ke depan ketika mobil terasa berjalan di jalanan menurun.

"Ren, ini kenapa mobilnya?" Rein menumpu kedua tangannya pada dasbor mobil. Menopang tubuhnya agar tidak tersungkur ke depan. Ia pun semakin panik melihat jalanan di depan yang sangat curam. Mobil itu hilang kendali dan berjalan menuruni jurang yang penuh bebatuan.

Daren tidak menanggapi perkataan Rein. Lelaki itu sibuk mengendalikan kemudi. Namun, nasib sial mungkin sedang menyapa mereka. Mobil itu tergelincir ke dasar jurang yang di bawahnya ada sungai.

"Daren!" Rein sempat berteriak ketika mobilnya masuk ke sungai.

Marvel yang duduk di belakang juga ikut panik. Ia berusaha membuka pintu mobil, tetapi sangatlah sulit. Mesin mobilnya sudah mati karena kemasukan air, dan pintu mobilnya terhimpit karena mobil terguling ke sebelah kanan tempatnya berada.

Posisi Rein yang berada di sisi kiri kemudi, lebih mudah menyelamatkan diri. Dia keluar dari mobil sebelum mobil itu semakin terperosok masuk ke dalam air. Ia sejenak muncul ke permukaan untuk meraup oksigen sebanyak-banyaknya. Setelah itu, Rein berusaha menolong kedua temannya yang masih terjebak di dalam mobil yang semakin terperosok ke dalam lumpur. Nahas, kaki Rein mengalami keram otot hingga dirinya pun tidak bisa bergerak, dan malah terjebak dalam arus air yang deras. Rein tidak berdaya saat air membawa tubuhnya dengan bebas.

Pada saat itu Rein memejamkan mata. Terlintas di benaknya semua peristiwa yang pernah terjadi dalam hidupnya. Pengalaman pahit dan manisnya kehidupan yang ia rasakan. Terutama segala kejahatan yang pernah dilakukannya. Terlintas pula wajah-wajah orang yang dia sayangi. Air matanya mengalir samar diterjang derasnya aliran sungai.

Tak lama Rein merasa tubuhnya begitu ringan mengikuti arus air yang semakin deras, hingga ia terasa seperti terbang bebas. Rein menarik napas panjang ketika tubuhnya seperti melayang. Dia benar-benar pasrah jika mungkin ini adalah akhir dari hidupnya. Dunia pun terasa gelap gulita dalam sekejap mata. Rein sudah kehilangan kesadarannya.

...***...

"Ambu ... Ambu ...." Teriakan seorang lelaki paruh baya menggemparkan seisi rumah. Ia berteriak sambil membawa tubuh seorang perempuan dalam gendongannya. Diikuti oleh seorang anak laki-laki.

"Ada apa sih, Bah?" Sang istri yang muncul dari arah dapur menemui suaminya. "Eh, Abah bawa siapa? Berani-beraninya bawa perempuan lain ke rumah kita, hah!" Melihat suaminya membawa pulang seorang perempuan, Ranti langsung naik pitam.

"Ih, si Ambu. Jangan su'udzon dulu, atuh! Ini perempuan, Abah temuin terdampar di tepi sungai waktu kita lagi mancing ikan. Iya, kan, Bian? Lalu abah cek, ternyata masih ada napasnya. Makanya abah bawa pulang." Lelaki yang bernama Bahar itu bertanya kepada cucunya yang mengikuti di belakang. Setelah melihat anak itu menganggukkan kepalanya, ia beralih lagi pada sang istri.

Ranti pun percaya. Sejenak menatap tubuh perempuan yang digendong suaminya sebelum kemudian berkata, "Astaghfirullah, kasihan atuh, Bah. Cepat bawa ke kamar! Ambu mau ganti bajunya yang basah. Abah cepetan panggilin Pak Mantri, ya!" Ranti menyuruh suaminya untuk membaringkan perempuan pingsan itu di ranjang kamarnya. Perempuan pingsan itu adalah Rein Safira. Tuhan masih menyelamatkan nyawanya.

Tbc ....

Klik tombol favoritnya, ya.

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Gimana kabar 2 temen cowoknya Rein,Apa mereka juga selamat?

2024-11-07

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Hadeeuuhh niat untuk refreshing malah kecelakaan..🥹🥹Semoga semuanya selamat..

2024-11-07

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Hadeeuuhh Rein kamu tuh cewek,kok bisa..🤣🤣🤣 Mampir thor, penasaran nih,Alur novel mu laen dari yg laen,aku suka..🙋🙋🙋

2024-11-07

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!