Terpaksa Menikahi Anak Majikan
Namaku adalah Soraya , Aku hanya seorang pembantu di rumah pak Yusman. Tapi hari itu tiba tiba saja aku di panggil olehnya dan aku heran karena bukan hanya aku saja melainkan putra nya yang bernama Yusra,
"Duduklah Raya, ada sesuatu yang ingin saya bicarakan dengan kamu"
"Sesuatu tentang apa ya pak? " akupun duduk di lantai tapi pak Yusman menyuruh untuk duduk di sofa dan aku menurutinya saja.
Pak Yusman terlihat menghela nafas panjang sebelum dia memulai pembicaraan.
"Saya ingin kalian berdua menikah! "
"Apa! "
"Apa"
Kami terkejut dengan ucapan yang keluar dari pak Yusman. Kenapa? Kenapa pak Yusman tiba-tiba ingin menikahkan aku dengan anaknya? aku bertanya tanya dalam hati.
"Maksud papa apa si? Ngapain papa nyuruh aku nikah sama dia pa! Aku tidak mau! " Yusra langsung emosi.
"Dengarkan papa dulu Yusra, ini demi kebaikanmu " belum sempat berlanjut tapi Yusra memotong ucapan pak Yusman.
"Kebaikan apa yang papa maksud? Dengan menikahkan aku dengan pembantu papa bilang kebaikan?! " Yusra tak habis pikir dengan sang papa.
"Raya apa kamu mau menikah dengan anak saya" pak Yusman tidak pedulikan ucapan Yusra barusan malah dia beralih tanya.
"Pah! " Yusra kembali suara dia sangat jengkel pada papanya karena tak menggubris ucapannya tadi.
"Nanti kita bicarakan berdua. Saat ini papa sedang menunggu jawaban Raya, bagaiamana Raya apa kamu mau? "
Aku tidak berani menjawab aku takut mengambil keputusan yang salah. Aku coba beranikan menatap pak Yusman dan mas Yusra bergantian dengan mimik wajah berbeda, Jika pak Yusman menampilkan wajah tenang berbeda lagi dengan mas Yusra yang menatap penuh amarah.
"Pak, boleh kasih saya waktu? saya ingin memikirkan dulu keputusan apa yang akan saya berikan. Lagi pula apa alasan bapak ingin menikahi saya dengan mas Yusra? " tanyaku penasaran.
"Tidak ada alasan apapun Raya. Saya memang ingin melamar kamu untuk putra saya karena menurut saya kamu wanita yang tepat untuk Yusra" jawabnya masih dengan nada tenang.
"Tapi aku tidak mau pah! " Yusra tetap kekeh menolak.
"Soraya sebaiknya kamu pergi ke kamarmu. Karena saya rasa cukup saat ini dan juga nanti malam kamu harus memberikan jawaban kepada saya Raya dan jangan membuat saya kecewa"
Soraya mengangguk dan bangkit dari duduknya ini adalah pilihan sulit, Kenapa pak Yusman memilih nya untuk di jadikan menantu apakah tidak ada wanita lain di luar sana?
"Yusra ikut papa ke kamar" setelah mengatakan itu pak Yusman bangkit menuju kamar dan di ikuti oleh Yusra meski masih dengan perasaan dongkol.
"Papa apa apaan sih! Kenapa menjodohkan aku dengan Raya? Kenapa tidak dengan gadis lain saja, apa papa tidak malu punya menantu pembantu?! " hardik Yusra yang masih di kuasai emosi.
"Papa tidak akan pernah malu Yus. Lagi pula Soraya wanita yang baik dia sangat rajin dia juga tulus merawat papa, wanita sederhana dan juga lugu. "
"Kalau begitu nikahi saja oleh papa! " kesabaran Yusra sudah di ambang batas sampai emosi nya meluap luap.
Pak Yusman justru malah terkekeh melihat reaksi Yusra yang berlebihan.
Lalu pak Yusman membuka laci dan mengambil surat surat penting. Dia memberikan semua itu kepada Yusra dan membuahkan tanda tangan di depan Yusra sendiri dan itu adalah surat harta yang di miliki keluarga Pak Yusman.
"Keputusan ada di tangan kamu Yus. Terserah kamu mau atau tidak, ini janji papa! Dan jika kamu bersedia sekarang semua ini milik kamu, karena sejak dulu kamu menginginkan ini kan. Papa hanya minta satu keinginan yang mungkin ringan bagi Papa tapi sulit dan berat bagi kamu, yaitu kamu mau bersedia menikah dengan Soraya, dia wanita pilihan Papa dan sejak pertama kali bertemu dengan dia Papa merasa dia memang perempuan yang baik dan tulus. " kata Pak Yusman.
Yusra terlihat bimbang dengan keputusan yang harus dia ambil, Haruskah dia meng iya kan atau kah menolak?Karena memang dia sangat ingin harta warisan itu jatuh ke tangannya . Untuk sekarang dia iya kan saja dulu permintaan sang Papa urusan dengan Soraya biar belakangan saja pikirnya.
"Baiklah pah, aku akan bersedia. Tapi jangan salahkan aku kalau aku tidak akan pernah cinta sama dia dan menganggap nya istriku! " ujar Yusra menggebu.
"Cinta bisa datang dengan seiring berjalannya waktu. Yus, cinta juga akan hadir di antara kalian suatu saat karena cinta dan benci beda tipis. "
"Aku tidak perduli, toh papa hanya menyuruh aku menikahinya saja kan. Tanpa atau dengan cinta yang aku beri. "
"Baiklah, bagi Papa itu tidak masalah, asalkan kamu mau menikah dengan Soraya, maka semua ini akan menjadi milikmu dan sudah berganti atas namamu. " kata Pak Yusman sembari menepuk bahu Yusra dan tersenyum .
...
...
Malam harinya di ruang makan. Terlihat Soraya sedang menyiapkan makan malam tak lama pak Yusman dan Yusra datang mereka duduk dan pak Yusman menyuruh Soraya untuk duduk juga, Soraya mau tidak mau harus menurut karena mau menolak pun tidak akan bisa.
"Ayo Raya kita makan. Setelah ini kita bahas pembicaraan yang tadi siang " ajak pak Yusman.
Raya hanya bisa mengangguk dan ikut makan. Semuanya makan dengan tenang tidak ada kata kata yang keluar dan mereka sangat menikmati makan malam yang terasa berbeda ini.
"Raya kita bicarakan di sini saja ya"
"Iya Pak" jawabnya menunduk.
"Apa keputusan kamu? " tanya pak Yusman .
"S-saya... " belum sempat menjawab Yusra memotong ucapan nya.
"Terima saja Raya. Aku juga tidak keberatan, aku sudah setuju dengan keputusan papa yang ingin melamar kamu untukku" Soraya menatap Yusra dengan wajah yang sangat terkejut. Bagaiamana bisa? Soalnya tadi siang jelas sekali Yusra menolak keras perjodohan ini tapi sekarang, apa ini? Kenapa dia malah setuju dan menyuruh untuk menerima lamarannya.
"Ta-tapi.. " lagi lagi laki laki berbeda generasi yang ada di hadapan Raya memotong kalimat Raya.
"Yusra sudah setuju Raya. Dan besok kalian akan menikah di masjid deket komplek rumah kita, jangan khawatir saya sudah urus semuanya! " jelas pak Yusman, tentu hal itu membuat Raya terkesiap karena dia belum memberikan jawaban iya atau tidak.
"Sudah tidak ada yang mau di obrolkan lagi kan, pah? Aku mau pergi dulu ke luar" ujar Yusra yang hanya di balas anggukan oleh Yusman.
"Saya mau ke kamar dan kamu bereskanlah semua ini setelah itu istirahat karena besok kamu harus bangun pagi untuk di rias" kata pak Yusman dan segera bangkit ke kamar.
Sementara Raya. Dia masih bingung dengan semua ini, Kenapa pak Yusman ingin sekali Raya menikah dengan Yusra? Apakah mereka tidak akan malu nantinya bermenantukan seorang pembantu seperti Soraya?
Akhirnya Soraya bangkit dia memebereskan piring lalu mencuci nya dan setelah itu dia masuk kamar dengan segala pikiran yang berkecamuk di hatinya.
Pagi sudah tiba dan kini Raya sudah di rias dia sangat cantik anggun dan manis. Mengenkan kebaya putih dengan penutup kepala yang juga putih sempat Yusra terpana dengan kecantikan Raya namun dia buru buru sadar dan mengalihkan segala atensinya ke sekeliling.
Hari ini Yusra dan Raya resmi menjadi pasangan suami istri dan mereka juga sudah menandatangani surat nikah. Sekarang sudah tidak ada status pembantu di rumah Yusman untuk Soraya yang ada status nya Menantu tapi bagi Yusra dia tetap pembantu!.
Di kamar kini pasangan pengantin sedang duduk di tepi ranjang. Raya sebenarnya gugup dan malu dia juga merasa tidak enak dengan Yusra karena menikahinya secara terpaksa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments