Aku Istri Kedua Tapi Aku Bukan Pelakor

Aku Istri Kedua Tapi Aku Bukan Pelakor

Sekar Ayu

Sekar ayu atau sering di panggil ayu. Seorang wanita muda yang baru saja menyelesaikan pendidikannya di sekolah menengah atas. Memilih untuk mengadu nasibnya di kota besar.

Hanya berbekal dengan uang yang di dapatkan ayu dari beasiswanya dan hadiah dari juara mengikuti lomba selama di sekolah ayu menyisihkan uang nya untuk di tabungan. Ayu juga bekerja membantu tetangganya untuk menjual makanan di sekolah. Tidak ada rasa malu ataupun gengsi.

Kedua orang tua ayu bukan orang yang tidak mampu, bahkan lebih dari kata mampu untuk membiayai ataupun untuk memberikan apa saja yang anak-anak nya inginkan. Hanya saja kedua orang tua ayu lebih menyayangi mas Yuda, mba Ratna, dan adik bungsunya Anton. Ayu seperti di anak tirikan.

Kedua orang tua ayu memiliki banyak tanah, sawah, bahkan rumah yang bisa disewakan.  Ayu berusaha memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri. Kalaupun ayu ingin membeli sesuatu ayu harus mencari sendiri. Pernah ayu meminta untuk di belikan tas sama kedua orang tuanya. Karena tas yang ayu miliki sudah sobek. Bukan tas yang di dapatnya melainkan Omelan dari sang ibu--aminah.

Berbeda saat ketiga saudara nya  yang meminta untuk di belikan sepatu atau pun tas. Kedua orang tua pasti akan langsung membelikannya. Hati anak mana yang tidak sakit jika kedua orang tuanya pilih kasih.

Hal itu lah yang membuat ayu bertekad untuk meninggalkan rumahnya, dan memilih untuk mengadu nasibnya di Jakarta.

Ayu ingin sekali melanjutkan pendidikannya, tapi kedua orang tua ayu melarangnya dengan alasan "buat apa sekolah tinggi-tinggi kalau nanti ujung-ujungnya hanya dirumah jadi istri mengurus rumah dan anak nantinya. Daripada kamu kuliah mendingan kamu bapak nikahkan dengan jurangan Gunawan." Kata sang bapak-rohman.

Tentu saja ayu tidak menyetujuinya. Mas Yuda dan mba Ratna boleh melanjutkan pendidikannya di jenjang kuliah. Sedangkan dirinya tidak.

Setelah tamat sekolah dan mendapatkan ijazah nya ayu langsung mencari pekerjaan di kota Jakarta lewat online melalui hp jadul nya. Alhamdulillah nya ayu mendapatkan pekerjaan sebagai pelayan di salah satu kafe yang ada di Jakarta.

Saat makan malam bersama bapak ibu dan adiknya, ayu mengutarakan niatnya untuk bekerja di Jakarta.

"Bu, pak ayu dapat pekerjaan di Jakarta. Ayu mohon ijin. Ayu harap bapak dan ibu mengijinkan ayu untuk bekerja di sana."ucap ayu kepada kedua orang tuanya sambil memainkan sendok.

"Kamu serius, yu!! Buat apa kamu ke Jakarta untuk bekerja. Mendingan kamu terima saja lamaran jurangan Gunawan!" Ujar pak Rohman.

"Tapi ayu mau bekerja pak. Juragan Gunawan kan  sudah punya empat istri. Lalu ayu harus jadi istri kelimanya. Ayu enggak mau pak."ungkap ayu saat mendengar ucapan bapaknya.

"Lalu kamu ke Jakarta buat bekerja? Mau jadi apa kamu? Gelandang, pengemis, atau mau jadi pelacur?"bentak bapak Rohman.

"Ayu udah di terima kerja di Jakarta pak. Jika bapak dan ibu mengijinkan besok ayu berangkat ke Jakarta."jawab ayu dengan tenang.

"Kamu...."ucap pak Rohman yang tertahan karena sang istri yang menghentikan nya.

"Sudah lah pak, biarkan saja ayu ke Jakarta. Nanti kalau dia susah pasti bakalan pulang sendiri. Kalau ayu pulang baru kita kawinkan dengan juragan Gunawan". Ucap ibu Aminah memotong pembicaraan bapak Rohman.

"Aaaaarrgh.. ya sudah kalau ibu bilang begitu. Dan kamu yu, bapak tidak akan memberikan sepeserpun uang buat kamu selama kamu di Jakarta."

"Iya pak, ayu tidak apa-apa yang penting ibu dan bapak mengijinkan ayu kerja di Jakarta." Jawab ayu

"Ya sudah sana, kamu siap-siapin kebutuhan kamu selama di Jakarta"ujar ibu Aminah.

"Baik Bu. Terima kasih buat ijin ibu sama bapak" jawab ayu sambil berdiri.

Ayu berjalan menuju kamarnya untuk menyiapkan barang-barang yang akan dia bawa ke Jakarta. Tidak banyak barang yang bakalan ayu bawa. Hanya baju dan beberapa dokumen ijazah nya. Yang ayu letakkan ke dalam tas Sling bag ukuran besarnya.

Setelah ayu membereskan barang yang akan di bawa nya nanti. Ayu mengistirahatkan dirinya diatas kasur. Karena rasa kantuk, ayu pun tertidur dengan nyenyak.

****

Keesokan hari nya ayu membantu ibu Aminah untuk sarapan pagi mereka. "Kamu berangkat jam berapa yu?" Tanya Bu Aminah sambil memotong sayuran.

"Ayu berangkat agak siangan, Bu. Karena besok ayu baru masuk kerja." Jawab ayu jujur

"Sudah dapat tempat tinggal selama disana?" Tanya Bu Aminah.

"Sudah Bu. Sudah disediakan tempat tinggal." Ujar ayu

"Ya sudah, kamu jaga diri baik-baik. Jangan buat malu kami." Ucap Bu Aminah.

"Iya Bu. Insya Allah ayu ingat ucapan ibu."

Ayu menghidangkan makanan yang telah di buat ibu Aminah ke atas meja makan mereka. Tak lupa pula perlengkapan makan ayu taruh di depan kursi masing-masing. Ayu menyiapkan gelas untuk minum mereka. Bapak yang suka kopi hitam, ibu yang minum teh, dan adik nya Anton segelas susu. 

Bapak, dan Anton memasuki ruang makan, lalu duduk di kursi masing-masing. Ibu mengambilkan makanan buat bapak dan anak bontotnya. Sedangkan ayu mengambil untuk dirinya sendiri. Mereka makan dalam diam, karena bapak termasuk orang yang tidak suka makan sambil berbicara. Dan kami pun terbiasa dengan peraturan yang sudah bapak tetapkan.

Seusai makan ayu membereskan semua piring dan menyucikan nya. Di letakkan piring -piringbyang telah ia cuci di rak piring dekat wastafel. Setelah semua beres ayu, ayu menuju kamarnya untuk siap-siap mandi. Sehabis mandi, mulai menyiapkan diri dan semua keperluan nya.  

Ayu melangkah kan kaki nya menuju ruang tamu sambil membawa barang yang dibawanya. Bapak dan ibu sedang duduk di ruang tamu sambil menonton tv.

"Bu, pak ayu pamit dulu ya". Ucap ayu sambil menyalami kedua orang tua nya. 

"Hmmm... Hati-hati." Jawab bapak Rohman 

"Kamu, berangkat baik apa yu?" Tanya ibu Aminah 

"Ayu berangkat naik bus, Bu. Dari sini ayu naik ojek. Tadi ayu udah pesan ojek online" ungkap ayu. 

"Ya sudah hati-hati kamu." Jawab ibu Aminah 

Tin.. tin..

"Ayu berangkat pak Bu, assalamualaikum." Ucap ayu.

" Wa'alaikum salam." Jawab ibu Aminah 

Ayu berjalan menuju ojek yang telah menunggunya. "Tujuan sesuai dengan aplikasi ya kak?"tany Abang ojeknya.

"Iya bang." Jawab ayu 

Motor yang membawa ayu jalan menuju terminal. Karena naik ojek ayu tidak takut akan macet. Motor kan bisa selip sana selip sini. Sesampai nya di terminal ayu menuju loket tiket untuk membeli tiket bus. Setelah membayar dan mendapat kan tiket ayu berjalan menuju bus yang akan membawanya menuju ke Jakarta.

"Bismillah" batin ayu

Ayu memilih duduk di dekat jendela. Tak lama kemudian bus yang di tumpangi nya mulai berjalan menuju kota jakarta.

Terpopuler

Comments

Cher Ganbate

Cher Ganbate

baru mulai baca,,,semoga bagus ya ceritanya, dan semoga thor nya aktif jadi gag nunggu lama sampai tamat nya

2023-12-15

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!