Tiba di Jakarta

Selama di perjalanan ayu menikmatin pemandangan melalui kaca jendela. Perjalanan menghabiskan waktu setengah  hari.

Sesampainya di terminal kp.rambutan, ayu berjalan menuju ke depan terminal dan menaiki angkot sesuai dengan jurusan yang akan tujuannya. Beruntung nya ayu mengantongin alamat tempat tinggalnya yang sudah ia dapatkan dari temannya yang bekerja di tempat yang sama dengan nya nanti. Jadi ayu tidak usah perlu repot lagi mencari-cari alamat. 

Ayu menyetopkan angkot didepan gang  menuju tempat tinggalnya selama ia bekerja. Dan ayu berjalan kurang lebih lima ratus meter. Dilihatnya bangunan di hadapannya, Ayu mencocokkan alamat yang sudah di tulisnya di kertas dengan bangunan yang ada di depannya lalu menanyakan kepada penjaga. 

Setelah bertemu dengan penjaga tempat kostnya, ayu di antar kan menuju kamar tinggalnya. Ayu sangat bersyukur mendapatkan tempat yang bagus, dengan kamar mandi di dalam beserta perabotannya. Ayu tidak perlu lagi mengeluarkan uang untuk membeli perabotan. 

Ayu langsung membereskan semua barang bawaannya dan bergegas untuk membersihkan dirinya. Karena cacing-cacing didalam perut nya mulai berdemo, ia langsung mencari makanan di depan kostnya yang kebetulan tadi di lihatnya banyak yang menjual makanan. 

Ayu memutuskan membeli makanan di warteg, karena harga nya yang terjangkau banyak pilihannya pula. Ayu memesan nasi dengan capcay juga sambel goreng kentang dan mie goreng. Tak lupa pula kuah sedikit. Ayu pun menyantap nya dengan lahap hingga kandas, ayu meminum es kopi indocaf*. Di keluarkan nya bungkus rok*k lalu dihisapnya. 

Ayu seorang perokok, buat ayu rokok pilihan hidupnya. Untuk menghilangkan rasa jenuh dan beban dipikirannya. Bisa saja ayu melepaskan kebiasaannya merokok. Tapi kembali lagi itu pilihan hidup yang ayu pilih.

Ting... Ting... Tong

Ayu mengambil hp yang di kantong nya lalu membaca pesan yang masuk dari sahabat yang menawarkan nya kerja dan memberikan rekomendasi buat ayu. 

(Lagi dimana Lo yu) pesan dari Luna sahabat baik nya.

(Di warteg dekat kost-kostan. Kenapa lun?)

(Lo udah sampai? Gimana kost-kostan nya. Nyaman kan Lo?)

(Nyaman banget, thanks ya udah nolongin gue)

(Santai aja lagi. Kayak sama siapa aja Lo. Oh iya Ampe lupa gue, besok jangan telat Lo datang. Jam tujuh Lo udah ada di kafe)

(Iya lun, besok jam tujuh gue udah di kafe)

(Ooookeey.. gue tunggu Lo di kafe. Bye-bye yu)

(Ok lun, bye-bye juga)

Ayu mematikan HP-nya, dan membayar makanan nya. Karena besok ayu akan mulai bekerja, ayu kembali menuju tempat kostnya. Ayu meletakkan hape dan bungkus rokoknya di nakas dekat tempat tidurnya. Ayu memutuskan untuk mengistirahatkan tubuh nya. 

***

Keesokan harinya ayu bangun tepat sebelum jam 05.00, aku menuju kamar mandi dan membersihkan diri sekalian mengambil wudhu. Ku gelarkan sajadah di lantai, ayu memakai pakaiannya. Karena hari pertama ayu mengenakan baju putih lengan pendek dan juga rok hitam yang panjang nya selutut. Dan mengenakan mukena untuk menunaikan shalat. 

Seusai sholat ku lipat mukena dan sajadah, lalu meletakkan nya di atas tempat tidur. Karena rambut ayu yang panjang, ayu memutuskan untuk menguncir rambutnya. Dan ngeluarkan alat make up yang bulan lalu ia beli dari hasil membantu teman nya mengetik. 

Dari hasil mengetik ayu bisa membeli laptop walaupun bekas tapi masih bisa di gunakan. Dan juga kosmetik walaupun murah meriah. Ayu mulai memoleskan makeup ke wajah nya. Ayu lebih suka natural. Karena ayu memiliki paras wajah sesuai dengan nama nya Ayu. Bahkan kulit nya putih secara alami dan juga tinggi badan dan tubuh yang proporsional.

Ayu berangkat menuju tempat kerjanya dengan berjalan kaki. Karena menurut Luna tempat kerjanya tidak terlalu jauh dari tempat tinggal nya. Jadi ayu tidak perlu mengeluarkan uang untuk ongkosnya.

Sesampainya ayu di kafe, ayu langsung masuk dan menanyakan kepada karyawan yang sedang bersiap-siap bekerja. "Maaf mba mau numpang nanya. Kalau bertemu dengan mba Luna dimana ya?" Tanya ku sama salah satu karyawan yang sedang merapikan meja.

"Oh ibu Luna ya mba, ibu Luna ada di ruangannya. Apa mba sudah ada janji buat bertemu dengan ibu Luna?" Tanya nya sopan.

"Sudah mba, saya sudah ada janji buat bertemu dengan ibu Luna." Jawab ku jujur.

"Sebentar ya mba." Ujar nya lalu memanggil salah satu teman nya untuk mengantarkan ku menemui Luna. "Di antara temen saya ya mba?" 

"Makasih mba" ucap ku sambil mengangguk kepala.

"Silahkan mba, ikut saya" ujar karyawan yang mengantar kan ku.

"Iya mba"

Aku pun berjalan mengikuti nya. Kami berjalan menaiki tangga. Hingga lantai tiga, ternyata ruangan Luna ada di lantai tiga. Kami berhenti di salah satu ruangan yang bertuliskan manager. 

Tok tok tok..

"Masuk" sahut dari dalam. Aku hanya menunggunya di luar ruangan.

"Permisi Bu, ada yang cari ibu" ujarnya saat masuk kedalam

"Suruh aja masuk" sahut dari dalam yang sempat ku dengar karena pintu tidak di tutup.

"Mba disuruh masuk" ucapnya saat karyawan yang mengantar ku keluar dari ruangan.

"Terima kasih ya mba" ujar ku

"Sama-sama mba, permisi." Jawab nya lalu pergi dari hadapan ku.

Aku langsung memasuki ruangan tersebut. Kulihat wanita cantik yang sedang memeriksa laporan. 

"Permisi Bu, saya Sekar Ayu. Saya di suruh ibu Luna datang ke sini buat bekerja" ujarku sopan.

"Hahahahahah, udah sampai Lo yu?" Jawab nya sambil mengangkat kan kepala nya. 

"Lu..na...??" Tanya ku ragu

"Iya ini gue Luna. Sini duduk dulu" ujarnya sambil berdiri. Dan berjalan menuju salah satu sofa yang berada di dalam ruangannya. Aku pun berjalan dan duduk di salah satu sofa. 

"Lo udah mulai bisa kerja kan yu?" Tanya Luna

"Sudah lun. Ini surat-surat lamaran gue." Jawab ku sambil memberikan amplop yang berisikan surat lamaran yang telah ku persiapkan. Luna mengambilnya dan membacanya.

" Ok sip. Surat lamaran Lo udah gue terima. Besok aja Lo mulai kerja jam 06.30 udah ada disini." Ucap Luna sambil menjelaskan apa saja tugas-tugas yang harus aku kerjakan. 

Kami mengobrol banyak hal, menanyakan kabar dan keadaan ku. Aku mengenal Luna saat perlombaan sekolah antar provinsi. Luna usai nya di atas ku, dia termasuk anak yang sangat pintar. Tak salah jika waktu itu sekolah ku hanya mendapatkan peringkat juara dua. Luna kuliah sambil membantu keluarga yang memiliki usaha kuliner salah satu nya tempat ku bekerja. Aku sangat bersyukur mengenal Luna yang sudah membantuku mendapatkan pekerjaan. Hingga jam makan siang, Luna mengajakku untuk mencoba menu makanan yang ada di kafe nya. Sambil mengenalkan ku ke semua karyawannya. 

Luna mengajakku jalan mengelilingi kota Jakarta. Dan jalan-jalan di mall. Luna juga membelikan ku baju dan sepatu. Serta keperluan pribadi ku. Aku sempat menolaknya tapi Luna melarang ku untuk menolak pemberiannya. Setelah kami lelah mengelilingi mall, Luna mengantar ku sampai kost-kostan. 

"Thanks ya lun, maaf kalau gue udah ngerepotin Lo banget." Ujar ku 

" Sama-sama yu, ish Lo mah kayak sama siapa aja sih. Santai aja kenapa. Gue balik dulu ya udah malam. Besok jangan lupa." Ujar Luna sekalian pamit

"Iya lun, makasih banyak"

Luna membawa kendaraan nya menjauhi tempat tinggal ku. Setelah ku lihat mobil Luna menghilang. Aku bergegas masuk kedalam menuju kamar kostan. Hari yang cukup melelahkan dan menyenangkan. Aku langsung membersihkan diri dan merebahkan tubuh di kasur.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!