Awal Mula Pertemuan

Hari terus berganti, tanpa terasa sudah beberapa-berapa bulan ayu menjalani pekerjaannya sebagai pelayan di kafe dan juga membuka jasa pengetikan. Semua berjalan dengan sangat baik, penghasilan yang selama ini ia dapatkan sudah terkumpul di tabungan nya. Hanya saja semenjak ayu menolak keinginan dari kedua orangtuanya. Hubungan ayu dengan mereka seperti merenggang, ayu sudah beberapa kali menghubungi kedua orang tuanya hanya saja mereka selalu menolak panggilan telepon dari dirinya. Ayu masih tetap mengirimkan uang untuk mereka, ada rasa sedih di dalam dirinya. Tetapi ayu berusaha untuk mencoba bersabar.

Ingin rasanya dia pulang ke kampung untuk menanyakan apa salahnya, tapi ayu tidak bisa dengan mudah meninggal semua tugasnya. Waktu liburnya selalu dia pergunakan untuk beristirahat, kehidupan keras di ibu kota membuatnya harus bekerja keras tanpa mengenal lelah. Ada banyak cita-cita yang ingin ia raih.

Tring...

Tring...

Terdengar bunyi suara dari handphone seluler nya, ayu bergegas mengambil dan mengangkat nya. Ia menggeser tombol hijau yang muncul dilayar handphone.

(Hallo, assalamualaikum) ucap ayu

(Wa'alaikum salam, ayu ini mbak ratna) sapa nya.

(Iya mbak kenapa?) Tanya ayu yang bingung tidak biasanya mbak ratna menghubungi dirinya.

(Begini yu, mbak mau minta tolong sama kamu. Kalau kamu punya simpanan uang, mbak mau pakai boleh?)

(Buat apa mbak kalau ayu boleh tahu?)

(Buat biaya berobat ibu yu. Ibu masuk rumah sakit, Sedangkan bapak saat ini sudah tidak punya pegangan uang sama sekali.)

Deg.

(Ibu sakit apa mbak? Kok bapak enggak kasih tahu ayu sama sekali?)

(Bapak enggak sempat yu, buat hubungi kamu. Ini saja mbak juga di kabarin sama Anton, yu.)

(Berapa mbak yang uang berobat ibu?)

(20juta yu.)

(20 juta mbak banyak banget. Ayu enggak pegang uang sebanyak itu)

(Duh gimana ya ayu. Mbak juga enggak tahu musti minta tolong sama siapa. Soalnya biaya obat ibu besar nya segitu)

(Kapan harus di bayar mbak)

(Secepatnya ayu, kalau bisa minggu-minggu ini)

(Ya udah mbak nanti ayu coba cari dulu pinjaman sama teman ayu)

(Beneran yu? Ya udah kalau kamu sudah dapat, kamu hubungi mbak saja. Kalau begitu mbak tutup dulu. Assalamualaikum)

(Iya mbak, wa'alaikum salam)

Tut

Setelah handphone nya mati ayu mencoba untuk menghubungi adik laki-lakinya.

(Halo assalamualaikum)

(Wa'alaikum salam, dek ini mbak ayu. Gimana kabar ibu sama bapak)

(Oh mbak ayu adek kirain siapa. Ibu sama bapak Alhamdulillah sehat-sehat saja kok mbak)

(Dek, kata mbak ratna ibu sakit ya lagi dirumah sakit?)

(Hah... Enggak kok mbak. Ibu sehat-sehat saja. Bahkan ibu sama bapak sekarang lagi liburan di Jakarta tempatnya mbak ratna. Kata mbak ratna ibu sama bapak mau di ajak jalan-jalan.)

(Kok kamu enggak ikut dek?)

(Adek masih belum liburan mbak.)

(Lalu kamu sekarang tinggal sama siapa?)

(Adek tinggal sama bulek mbak. Mbak udah dulu ya, Ade di panggil sama pak lek.)

(Ya sudah salam buat bulek dan pak lek ya. Assalamualaikum)

(Ya mbak nanti adek sampaikan. Wa'alaikum salam)

Tut

Ayu memutuskan panggilan teleponnya. Ayu benar-benar tidak menyangka jika mbak ratna ternyata tega telah berbohong kepadanya tentang kondisi ibu. Bahkan Mbak Ratna meminta uang yang sangat besar jumlahnya. Apa mbak ratna tidak pernah memikirkan susahnya mencari sepeser uang untuk dirinya bertahan hidup. Apa mbak ratna tidak pernah berpikir jika adik perempuannya bekerja banting tulang demi sesuap nasi. Apa mbak ratna tidak pernah berpikir kalau selama ini dia tidak pernah sedikitpun meminta sama kedua orangtuanya walaupun kala itu ayu sedang kesusahan. 

Tak terasa air mengalir dari sudut matanya, rasa sakit, dan kecewa bercampur menjadi satu. Hanya karena uang ibunya tidak mau mengangkat telpon dari dirinya bahkan tidak mengabarin jika ibu dan bapaknya saat ini sedang di jakarta. Dan sekarang hanya demi uang mbak ratna tega membohongi dirinya. Apa mbak ratna tidak pernah memikirkan adik perempuannya yang berusaha untuk meraih cita-cita dan impiannya. Apa kah hanya mbak ratna yang boleh mengejar impiannya sedangkan dirinya tidak boleh. 

Ayu menghapuskan air matanya dan membersihkan mukanya. Biar bagaimanapun ayu harus terus tetap kuat dan bertahan menghadapi semuanya. 

Malam harinya ayu di ajak oleh Luna untuk menemaninya menghadiri salah satu acara pesta kenalan Luna. Luna meminjamkan ayu salah satu gaun lengan pendek miliknya terlihat sopan dan tidak terbuka bahkan tidak  kekurangan bahan. Luna menjemput ayu dan membawanya ke salah satu salon.

"Kak, tolong teman saya di make-up dengan natural tapi elegan." Ucap Luna dengan salah satu karyawan salon.

"Baik kak, kakak duduk saja dulu. Biar saya yang urus temen kakak." Jawab nya.

"Makasih ya kak"ucap Luna.

Karyawan salon mulai merias wajah ayu dengan sangat cekatan semua alat tempur telah di keluarkan dari sarangnya. Ayu hanya bisa pasrah menerima semua polesan demi polesan yang menempel di wajahnya.

Setelah makeup, Luna menghampiri ayu. Luna bener-bener takjub dengan riasan di wajah ayu sangat cocok tidak berlebihan dan sesuai dengan gaun yang ayu gunakan.

"Ya ampun ayu. Kamu cantik banget yu. Sumpah kalau aku bukan perempuan, kamu pasti udah aku kejar-kejar." Ucap Luna dengan tatapan kagum melihat kecantikan ayu yang berbeda dari sebelumnya.

"Apaan sih lun, jangan buat aku GeEr dong." Ucap ayu malu.

"Ya udah yuk kita berangkat sekarang. Acaranya sebentar lagi mau mulai. Nanti kamu jangan jauh-jauh dari aku ya ayu. Aku enggak mau kamu kenapa-kenapa. Karena tempat yang kita datangin tempat yang berbahaya untuk perempuan secantik kamu." Ujar Luna

"Apaan sih lun, ya udah kita jalan sekarang."ujar ayu.

Luna menuju kasir untuk membayar semua tagihan milik ayu, karena dirinya lah yang mengajak dan meminta ayu untuk menemaninya menghadiri acara milik kenalannya.

Sesampainya di tempat acara, Luna menyerahkan kartu undangan sama salah satu penjaga didepan pintu masuk. Penjaga tersebut mengijinkan kami masuk ke dalam gedung. Luna dan ayu berjalan mencari kenalan Luna. Luna melihat wanita cantik dengan kulit putih mengenakan pakaian yang kurang bahan, Luna mendatangi wanita tersebut.

"Rose." Sapa Luna teriak sambil cipika-cipiki 

"Luna, akhirnya elo mau datang juga ke acara gue. Elo datang kesini sama siapa?" Tanya Rosa kencang karena suara musik terdengar sangat kencang memenuhi seluruh ruangan.

"Gue datang sama temen gue, ayu ini Rosa. Rosa ini ayu." Ucap Luna sambil memperkenalkan kami.

"Rosa" ujarnya sambil mengulurkan tangannya 

"Ayu" jawab ayu menyambut uluran tangan Rosa berjabat tangan.

"Yuk kita masuk ke dalam ruangan, disini terlalu bising."ajak Rosa.

Ayu dan Luna mengikuti Rosa berjalan menuju salah satu ruangan. Rosa membuka salah satu pintu.

Clek

Tampak beberapa orang di dalam ruangan yang datang untuk menghadiri acara milik Rosa. Rosa memperkenalkan kami sama beberapa orang yang telah hadir. Ayu duduk di salah satu bangku yang kosong sedangkan Luna berbincang dengan beberapa orang yang hadir.

"Permisi, boleh saya duduk sini." Ucap laki-laki asing di depan ayu dengan cara berbicara yang tidak terlalu fasih berbahasa Indonesia.

"Silahkan pak" jawab ayu

"Terima kasih. Perkenalan nama saya max." Ucapnya sambil mengulurkan tangan.

"Saya ayu pak" balas ayua menyambut jabatan tangannya.

"Nama yang cantik seperti orangnya."gumam max

"Maaf apa pak?" Tanya ayu

"Tidak apa-apa, apa kamu teman yang mempunyai acara?" Tanya max 

"Bukan pak, saya hanya teman dari temannya yang punya acara. Itu yang berbaju hitam." Ucap ayu sambil menunjukkan keberadaan Luna.

"Oh begitu." Jawab nya.

Ayu memutuskan untuk meminum minuman yang telah di hidangkan di depan mejanya. Untung saja Luna telah meminta kepada Rosa untuk tidak memberikan ayu minuman keras. Dan Rosa pun menyanggupi permintaan Luna.

Max memandangi wanita yang duduk disebelahnya, wanita dengan tubuh langsing dengan paras wajah yang ayu. Membuat max ingin memiliki nya. Max merupakan tipe laki-laki playboy, sudah beberapa wanita pernah tidur di atas ranjangnya. Hanya saja max bukan laki-laki yang setia dengan satu wanita.

Terpopuler

Comments

Cher Ganbate

Cher Ganbate

nenariiiik ceritanya,,, kayaknya nti ayu kejebak perasaan nih sm max

2023-12-15

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!