Tulisan Tinta Tania
"Mah, aku berangkat dulu" pamit Tania pagi itu.
"Bekalmu semua ada di meja nak" sahut Mama yang masih berada di kamar mandi.
"Oke Mah" Tania langsung terburu berangkat ke kantornya di sebuah firma hukum terkenal di kota J.
Bahkan perusahaan-perusahaan besar banyak yang menjadi mitra dari firma hukum tempat Tania bekerja.
Mama yang barusan keluar dari kamar mandi hanya bisa geleng kepala, "Tania...Tania....usiamu bahkan sudah menginjak kepala tiga, tapi kecerobanmu tetap saja seperti anak TK" gumam mama karena melihat botol minum sang anak masih tak bergeser dari tempat semula.
Tania segera naik taksi online yang diordernya saat masih di rumah.
"Kak, langsung ke jalan Kenanga ya. Kantor Hadinoto and partners" Tania menyebutkan nama firma hukum tempat dirinya bekerja.
Sampai di kantor Tania sudah disambut oleh sang bos, karena hari ini Tania juga kosong jadwal sidang.
"Tania, ke ruanganku sebentar!" suruh tuan Hadinoto, sang bos melalui telpon.
Sudah suruh menghadap saja. Gerutu Tania.
Tania mengetuk pintu, dan terdengar jawaban masuk dari dalam.
Tania nanti siang ada pertemuan rutin dengan asosiasi lawyer. Aku harap kau bisa mewakili diriku. Mendadak badanku jadi meriang ini" ujar tuan Hadinoto.
"Eh, kok saya pak. Bukankah masih ada yang lain?" kaget Tania.
Selain itu siang ini dirinya sudah ada janji dengan pacarnya. Bahkan Tania telah pacaran dengan Benzema Abimanyu semenjak mereka Sekolah Menengah Atas.
Benzema yang dulunya seorang atlet basket waktu SMA, karena cedera akhirnya tidak meneruskan hobinya. Sekarang kekasih Tania telah bekerja di sebuah perusahaan besar yang bergerak di bidang elektronik.
"Karena hanya kamu yang hari ini jadwalnya masih kosong. Jangan lupa tempatnya di resto mall Dirgantara" imbuh tuan Hadinoto.
"Sudah keluar sana, siap-siaplah!" suruh tuan Hadinoto.
Tania keluar dengan muka sebal, pasti sang bos menyuruhnya tanpa mau ada penolakan.
Ya dialah Tania Fahira, sosok pengacara yang gabung dengan Hadinoto and partners. Sudah dua tahun dia gabung di tempatnya bekerja sekarang. Tempat yang juga ikut membela sang ayah sewaktu menghadapi sidang pembunuhan yang didakwakan. Hingga akhirnya sang ayah mendapat hukuman seumur hidup saat palu hakim diketuk.
Tania menghubungi sang pacar, tak bisa menemuinya siang ini karena ada acara kantor yang mendadak dilimpahkan kepadanya. Dan Benzema langsung saja mengiyakan.
.
Tania bersenandung riang saat melewati depan resto dan hendak masuk ke sana.
Tak sengaja Tania melihat sang pacar yang merupakan seorang manajer keuangan di sebuah perusahaan elektronik sedang mencium seorang wanita cantik nan elegan. Tania yang terkenal bar-bar hendak menghampiri keduanya. Untuk apa? Tentu saja melabrak sang pria. Tapi nahas baginya, pintu resto yang membuka tutup otomatis tiba-tiba menutup saat Tania lewat. Alhasil kening mulusnya kejedot pintu, Tania oleng dan terjatuh tepat di antara lalu lalang orang-orang.
Semua orang melihat ke arah Tania, termasuk kedua orang yang sedang memagut kasih itu. Tania menutup muka dengan tas yang ditenteng, mau kutaruh mana mukaku. Batin Tania.
Hingga datanglah seorang laki-laki dengan pakaian kasual menyodorkan tangannya, menolong Tania.
"Bangunlah!" ucapnya.
Tania masih tak bergeming, syok dengan rasa malu yang tak terhingga.
"Mau tidur di sini?" sambung laki-laki itu.
Tania mengintip dari balik tas nya, sosok pria tampan, keren nan seksi terhidang di depan matanya.
"Heh, bangunlah" laki-laki itu hendak berdiri meninggalkan Tania.
Dengan cepat, Tania menyambut tangan yang masih tetap di posisi semula.
"Cih, ternyata semua wanita sama saja. Pake pura-pura adegan terjatuh lagi" kata laki-laki itu.
"Apa kau bilang?" Tania langsung melepas pegangan tangannya. Alhasil dia terjatuh lagi.
"Dasar ceroboh" umpat laki-laki itu.
Tania berdiri dan menolak bantuannya.
"Jangan sok jual mahal" gerutu laki-laki itu dan masih terdengar oleh telinga Tania.
Tania berbalik dan hendak menyemprot laki-laki itu dengan kata pedas yang biasa dia lontarkan. Tapi Tania kalah cepat karena orang yang dimaksud telah hilang dari tempatnya semula.
"Sudah seperti hantu cenayang saja" gumam Tania dan melangkah menuju resto yang dimaksud oleh sang bos tanpa memperdulikan Benzema yang terus melihatnya tanpa beralih dari mejanya.
"Awas saja kau Zema, tunggu pembalasanku" umpat Tania dan terus melangkah masuk ke resto tempat pertemuan diadakan. Tania sempat melihat sekilas wajah wanita yang bersama dengan Benzema.
Di sebelah sana, Benzema jelas melihat siapa wanita yang terjatuh tadi. Hampir delapan tahun dia mengenal dekat sosoknya. Benzema hendak beranjak dari duduk, tetapi dia ditahan oleh wanita yang berada semeja dengannya.
"Awas aja kalau kau menemui cewek bar-bar tadi" kata wanita itu dengan menahan lengan Benzema.
"Tapi kau tau kan aku belum memutuskan hubungan dengannya" kata Benzema.
"Kuberi kesempatan sampai besok kau untuk memutuskan hubungan dengannya" ancam wanita itu.
"Ingat Zema, ada benih yang kau tanam di perutku" wanita yang bernama Maura itu menatap tajam Benzema.
"Iya" jawab singkat Benzema. Dalam hati dia belum ikhlas kehilangan wanita yang telah mengisi hari-harinya selama hampir delapan tahun.
.
Sore hari saat jam pulang kantor, Benzema telah berdiri tegak di depan kantor Hadinoto and partners, tentu saja untuk menunggu Tania.
"Untuk apa kau kesini?" hardik Tania. Rasa kesalnya masih belum hilang sampai saat ini.
"Ada yang ingin aku bicarakan" kata Benzema lirih.
"Sudah tidak ada yang perlu dibicarakan lagi. Aku mau pulang" ucap Tania sengit.
Benzema memaksa Tania untuk masuk ke mobil. Tania berusaha berontak, tapi masih kalah tenaga dengan cowok mantan atlit itu.
Tania hanya diam selama dalam perjalanan.
Benzema mengajak ke tempat favorit Tania. Tepi danau yang sepi dan langit jingga menemani mereka berdua.
"Untuk apa ke sini?" kata Tania dengan sengau.
Benzema menarik nafas panjang, dan akan menjelaskan apa yang dilihat Tania tadi siang.
"Maaf" hanya itu yang keluar dari mulut Benzema.
"Maaf? Untuk apa?" telisik Tania.
"Maaf, karena aku berkhianat" ucap Benzema.
"Ha...ha...terus aku harus bilang apa?" suara Tania tertawa, tapi air matanya telah meleleh di pipi tanpa bisa ditahan.
"Dia hamil anakku" kata Benzema.
"Tapi tenang saja, aku akan menceraikannya saat anak itu telah lahir. Percayalah, hanya kamu yang aku cinta Tania" ucap Benzema.
"Dasar, brengsek kau! Pergi sana!!!" tegas Tania dengan penuh rasa kecewa.
🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻
Terima kasih sudah sudi mampir ke ceritaku ini.
Jangan pelit-pelit tuk kasih like, komen, vote nya supaya popularitasnya naik dan readers semakin banyak.
Buat nambah imun othor lah, biar tambah semangat nulis 😊😊😊
Semaleman begadang, karena insomnia#karya baru telah datang, kasih like, komen biar naik popularitasnya.
Jangan lupa follow IG aku juga dong
@moenalesa_
💝
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 186 Episodes
Comments
Isabela Devi
laki laki tak bermoral
2023-12-08
1
Majotiku
mantaaap
2023-10-16
2
Sweet Girl
dasar laki hidung belang.
habis manis sepah dibuang.
tenggelam kan aja ke Danau sekalian.
2023-09-13
1