Benih CEO Dirahimku

Benih CEO Dirahimku

Bab 1 Masa sulit

Stella tersenyum melihat berkas yang tergeletak diatas meja. Alvin suaminya tidak mempersulit jalannya persidangan. Semua barang berharga, termasuk rumah dan properti menjadi milik Stella sepenuhnya.

Alvin berbesar hati untuk tidak mengambil kembali harta yang sudah dia berikan pada istrinya selama dua tahun pernikahan.

Alvin melakukan semua ini karena besarnya rasa cinta terhadap istrinya. Meskipun pada kenyataannya, besarnya rasa cinta Alvin masih kalah oleh godaan nafsu sesaat dan rasa kesepian selama merantau jauh dari istrinya.

"Braakkkkk!"

Mata wanita yang mendorong pintu rumah Stella melotot menatap Stella yang juga kaget, karena suara keras pintu yang dibuka dengan kasar.

"Kembalikan hak suamiku! Kamu tidak bisa memberikan anak, kenapa meminta harta dari ayah anakku!"

Deg!

Stella kaget mendengar wanita selingkuhan suaminya berbicara dengan menatap tajam kearahnya.

"Apa katamu! Hak? Kau meminta hak dari suamiku? Aku istri sahnya. Aku lebih berhak daripada kamu! Kamu hanyalah istri sirinya!" Stella juga tidak mau kalah dari wanita yang sekarang berdiri dirumahnya.

Namun tiba-tiba dari belakang wanita itu, muncul ibu mertuanya dan kedua adik iparnya.

"Stella! Aku ibunya Alvin. Aku ingin kamu mengembalikan semua harta yang sudah anakku berikan padamu! Kamu tidak berhak! Kamu tidak bisa memberikan kami keturunan? Kenapa meminta harta gono gini?"

"Ibu!? Ibu membela wanita itu? Aku adalah istri sahnya. Dan wanita itu hanyalah selingkuhan Mas Alvin!" Stella meradang melihat keluarga suaminya membela wanita selingkuhan suaminya bukannya dia yang jelas istri sahnya.

"Kau dengar! Jika kau masih punya harga diri? Tinggalkan rumah ini dan kembalikan semua yang sudah suamiku berikan padamu! Aku dan mas Alvin punya anak! Anakku lebih berhak daripada dirimu!" Teriak Nungky, wanita yang sudah berselingkuh dengan suami Stella lalu di nikah siri dan punya anak.

Mendapat dukungan dari keluarga Alvin, maka keberaniannya untuk menindas istri sah Alvin, semakin menjadi-jadi.

Stella tidak mau mengalah. Karena jelas, suaminya sendiri sudah memberikan semua harta itu jika mereka bercerai. Dia akan mempertahankan haknya. Dia tidak mau ditindas oleh wanita kedua suaminya itu.

"Tidak! Aku tidak akan meninggalkan rumah ini. Aku istrinya. Meskipun aku tidak bisa memberikan anak, tapi aku adalah istri sahnya selama dua tahun. Dan Mas Alvin sendiri yang mengatakan jika akan memberikan semua harta itu jika kami bercerai, dia tidak mempersoalkannya. Lalu kenapa kalian datang kemari dan meminta harta milikku!?" Stella kesal dan sekarang rasa hormatnya pada keluarga suaminya menjadi tidak ada.

Jelas mereka membela orang yang salah. Dan lagi, perceraian ini terjadi karena kesalahan Mas Alvin. Dia yang berselingkuh dan menipu Stella. Jadi, wajar jika Stella menuntut haknya selama pernikahan dua tahun.

"Ibu, bagaimana ini? Mbak Stella tidak mau menyerahkan harta Mas Alvin?" kata Nungky yang berdiri disamping ibunya Alvin.

"Stella!" Berteriak dari tempatnya berdiri. "Jika kamu tidak memberikan harta anakku. Maka aku akan memaksamu dengan kasar. Aku akan bertindak kasar padamu! Cepat serahkan semua kunci rumah, sertifikat dan semua harta Alvin. Atau kami akan melewati batasan antara menantu dan mertua!"Teriak ibu Viar mertuanya yang sejak awal memang tidak menyukainya menjadi menantunya.

"Tidak! Aku juga berhak untuk mempertahankannya! Ini rumahku! Dan semua milik Mas Alvin sekarang sudah sah menjadi milikku!"

Stella memegang semua berkas yang sudah ditandatangani Alvin kedadanya.

"Ibu, jika dia tidak mau mendengarkanmu. Lebih baik kita seret dia keluar dari rumah ini," kata Nungky lalu berjalan mendekati Stella.

"Stella, kami terpaksa bertindak kasar padamu. Karena kamu tidak mau menyerahkan secara baik-baik!" Ibu Viar dan Nungky mendekati Stella dan memegangnya lalu menariknya keluar dengan paksa.

"Lepaskan! Lepaskan! Ini rumahku! Kalian pergilah dari rumahku!"

Stella berusaha lepas dari cengkeraman mertua dan selingkuhan suaminya, namun mereka memeganginya dengan kuat dibantu oleh kedua adik iparnya.

Stella meronta hingga semua berkas berserakan dilantai. Tidak ada yang mempedulikannya, mereka tetap menyeret Stella dengan paksa keluar dari rumah itu.

"Lepaskan!" Stella terus berteriak dan berusaha bertahan didalam ruang tamu. Mereka menyeretnya keluar meskipun Stella terus meronta.

"Wanita matre! Kamu harus keluar dari rumah putraku! Ini semua harta putraku. Kalau kamu bercerai, maka keluar dan jangan bawa apapun dari sini,"

"Ibu, sakit, lepaskan! Kalian jahat! Kalian tidak punya perasaan!"

"Hahahaha.....lihatlah dirimu!" kata Nungki sambil mendorong Stella keluar dari pintu depan. Stella tersungkur dilantai. Dan saat akan bangun, dia pingsan.

Saat itulah sebuah mobil datang, dan Alvin turun dari mobilnya.

Melihat Stella pingsan dilantai, dia langsung berusaha menolongnya dan menatap tajam wajah ibunya serta Nungky.

"Apa yang kalian lakukan?" Alvin marah tapi saat ini dia ingin segera membawa Stella kerumah sakit.

"Aku akan membawamu kerumah sakit," kata Alvin lalu menggendong Stella.

"Kita akan bicara nanti! Kalian keterlaluan!" Umpat Alvin melihat ibunya, Nungky, serta kedua adik perempuannya mengeroyok Stella.

"Mas, dengarkan aku!"

Nungky menjadi ketakutan. Ini adalah idenya membujuk mertua Stella dan kedua adik Alvin untuk mengusir Stella dari rumahnya.

"Ini idemu," kata ibu mertuanya menatap tajam Nungky.

"Saya tidak tahu jika Mas Alvin akan datang," Nungky memucat.

"Kau hadapi dia, ibu tidak ikut campur lagi. Kau bilang dia keluar kota. Lalu kenapa bisa datang kemari?" Ibu Viar kesal karena Nungky salah informasi.

"Ibu...."

"Sudahlah, ayo anak-anak, kita ke restoran. Ini biar ditangani olehnya. Ini semua idenya," Ibu Viar dan kedua anak perempuannya lalu pergi meninggalkan ruang Stella.

Nungky kesal dan menendang tembok didekatnya.

"Kurang ajar! Kenapa Mas Alvin pakai acara muncul segala! Bukankah dia keluar kota? Oh, aku meninggalkan bayiku dirumah. Aku harus segera pulang," Nungky lalu pulang dan meninggalkan rumah Stella.

Dirumah sakit.

Dokter segera memeriksa Stella dan kondisi nya lemah. Namun tidak lama kemudian dokter keluar dan tersenyum pada Alvin.

"Selamat, istri bapak sedang hamil. Tidak perlu khawatir, dia akan membaik beberapa jam lagi. Dia hanya lemah," kata Dokter dan Alvin terperanjat tak percaya.

"Hamil? Terimakasih dokter,"

Alvin tidak pernah membayangkan jika di ujung tanduk hubungan pernikahan nya, ternyata Stella hamil.

Padahal saat ini mereka sudah mendaftarkan perceraian di pengadilan. Dan tinggal menunggu tahap akhir sidang saja mereka resmi bercerai.

Sementara, Stella yang sudah sadar kaget mendengar jika dirinya hamil.

"Hamil?"

"Mana mungkin?"

"Aku sudah akan bercerai, dan anak ini.....anak ini....adalah anak orang lain," Stella menggenggam erat tangannya sendiri.

Tidak menyangka jika satu malamnya bersama atasan suaminya dalam misinya mengungakap perselingkuhan itu malah menjadi kesalahan berikutnya.

Satu kesalahan suaminya, kini adalah kesalahan dirinya yang tidak mawas diri.

"Aku tidak benar-benar ingin membalas perselingkuhan suamiku dengan perselingkuhan yang lainnya. Tapi ini adalah suatu kecelakaan. Aku tidak sadar waktu itu. Dan atasannya, melakukan hubungan satu malam tanpa seijinnya, sekarang ada benih di rahimnya. Benih CEO dan bukan suaminya...."

Stella gemetar dan dadanya bergerak naik turun dengan cepat.

Terpopuler

Comments

Aulia Finza

Aulia Finza

mampir kak

2022-11-12

0

RinNi

RinNi

nyimak dulu
apakah stella lemah kluarga alvi dan slingkuhannya.. dan apakah alvin akan memarahi ibu dan slingkhhannya..

2022-11-12

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!