My First Love Is My Best Friend

My First Love Is My Best Friend

Chapter 1

♧ ♧ ♧ ♧ ♧

"Tami........" seruan ayah sangat menggelegar di pagi hari ini.

Aku pun langsung terbangun dari tidurku.

"Iya ayah," balas ku masih dalam keadaan duduk.

"Bangunlah nak,ini sudah jam berapa? Kamu memangnya tidak sekolah?" lanjut ayah.

"Sekolah ayah......." Aku pun langsung turun dari kasur dan berjalan menuju pintu kamar.

"Ya ampun,nak.Lihat ini sudah jam 07.00 wib.Kamu bisa saja terlambat masuk sekolah hari ini." ucap ayah setelah aku membukakan pintunya.

"Baiklah,sebentar lagi Tami mau mandi kok."

"Jangan sebentar lagi,sekarang......" ucap ayah langsung meninggalkan ku.

♧ ♧ ♧ ♧ ♧

Perkenalkan nama ku Nadia Utami,nama yang cukup bagus bukan? Nama ini pemberian dari almarhum ibu ku.

Aku merupakan anak tunggal di keluarga ku,ayah ku sendiri bernama Riki parayoga.Beliau mempunyai usaha yang di wariskan oleh kakek dan nenek ku yang sudah lama meniggal.

Sedangkan ibu Ku bernama Safira,kata ayah ibu berasal dari Semarang.Namun sayangnya kebersamaan aku dengan ibu hanya sebentar saja.Bahkan sekarang aku tidak mengingat jelas wajah ibu seperti apa.Menurut cerita ayah ibu meninggal saat usia ku berumur 8 bulan.Beliau meninggal karena sakit jantung yang di deritanya.

Sedari kecil,ayah lah yang selalu mengurus ku sampai sekarang aku mau masuk kelas XI.

Hanya ada beberapa foto yang terpajang rapi di setiap sudut rumah ku.Saat aku merindukan sosok ibu atau saat aku berulang tahun,Aku hanya bisa memandanginya saja.

Sejujurnya,selama ini aku sangat merindukan sosok ibu di hidup ku.Pernah sewaktu aku mau masuk sekolah SMP,aku meminta ayah untuk menikah lagi.Tapi ayah menolak mentah-mentah permintaan ku itu.Saat itu ayah bilang,dia akan tetap setia sama ibu saja.Dia tidak akan menikah dengan wanita lain selain ibu.

Aku sering melihat ayah,saat malam hari tengah duduk di kamarnya tengah memandangi foto ibu sambil menangis.

Saat itu,aku hanya berpikir mungkin ayah kesepian dan membutuhkan sosok wanita yang akan menjadi anggota baru di keluarga ku.Mengingat umur ayah masih terbilang masih muda.

Tapi ternyata dugaan ku itu salah,ayah begitu setia dengan almarhum ibu.Meskipun sudah di tinggalkan begitu lama.

Aku sangat beruntung kasih sayang yang di berikan ayah selama ini tidak pernah kurang untuk ku.Dia begitu sangat menjaga ku dan memanjakan ku selama ini.Apa pun yang aku mau dan aku pinta pasti akan ayah langsung lakukan.

Aku sangat bersyukur mempunyai ayah di hidup ku.Meskipun dia hanya sendirian membesarkan aku sampai saat ini.Beliau sangat terlihat kuat,meskipun aku tahu sebenarnya tidak sekuat yang dia tunjukan pada ku atau orang di sekitar kami.

♧ ♧ ♧ ♧ ♧

Setelah selesai mandi dan berganti pakaian dengan seragam sekolah,aku pun langsung duduk di depan meja rias untuk sedikit memoles wajah ku dengan make up.

"Nak,apa kamu sudah siap?" tanya ayah yang hanya memperlihatkan setengah badannya di pintu.

"Sebentar lagi ayah," balas ku.

"Ya sudah,ayah berangkat duluan yah.Soalnya ada barang yang harus di cek." jelas ayah.

"Ah tunggu......"

Aku pun langsung menghampiri ayah dan memeluk beliau.

"Aku belum memeluk ayah pagi ini," ucap ku sambil memeluknya.

"Ya ampun,ayah kira kenapa." balas ayah sambil mengusap punggung ku.

"Ya sudah,nanti sebelum berangkat jangan lupa sarapan dulu.Tadi,bibi sudah masak." lanjut ayah.

"Iya ayah,"

"Hati-hati di jalan,nanti kalau udah sampai kasih tahu tami yah."

"Iya nak....." ayah pun langsung melepaskan pelukannya dan aku pun langsung bersalaman dengan ayah.

♧ ♧ ♧ ♧ ♧

Setelah ayah pergi,aku pun langsung meraih tas yang biasa aku gunakan untuk sekolah.Hari ini,aku tidak sempat untuk sarapan di rumah dulu karena waktu ku sudah telat.

"Bi......" panggil ku.

"Iya non," ucap bibi yang baru saja menghampiri ku dari ruang belakang.

"Maaf,bungkus sarapannya.Nanti Tami,mau sarapan di sekolah saja." pinta ku.

"Roti bakar sama selai kacang.Terus sama salad nya ya bi.Tami tunggu di depan." lanjut ku.

"Baik non...."

Aku pun langsung ke teras depan untuk memakai sepatu dan menghangatkan mesin motor kesayangan ku.

Tidak lama kemudian,bibi pun datang dengan membawakan kotak bekal yang aku minta tadi.

"Ini non,bekal nya." ucap bibi sambil memberikan kotak bekalnya.

"Loh kok ada dua?"

"Iya yang satunya,sengaja bibi tambahin buah-buahan.Soalnya biar sehat," jelas bibi.

"Ya ampun bibi memang yang terbaik deh.Makasih ya bi,Tami berangkat dulu." aku pun langsung beranjak dari duduk ku dan langsung menaiki motor nya.

"Hati-hati non," ucap bibi sambil melambaikan tangannya.

Namanya bi Isah,di sebenarnya masih ada ikatan keluarga dari almarhum nenek ku.Menurut cerita dari ayah,bibi sudah ikut dengan ayah sejak ayah masih bujang.

Makannya,aku sudah anggap bibi sebagai nenek kedua setelah nenek ayah tiada.

♧ ♧ ♧ ♧ ♧

"Edra......." panggil ku saat melewati rumahnya Edra.

"Edra......." panggil ku kembali.

"Eh non Tami," ucap bibi yang bekerja di rumahnya Edra.

"Mas Edra nya udah berangkat non,tadi." lanjutnya.

"Oh gitu yah....."

"Ya sudah makasih ya bi....."

Aku pun langsung tancap gas kembali melajukan motor kesayangan ku ini.

Edra yang memiliki nama lengkap Dharmendra Gunawan.Dia merupakan teman ku sejak kami masih kecil.

Karena ternyata ibunya Edra juga merupakan teman ayah saat ayah dan ibunya Edra masuk SMP sampai sekarang.Ibunya bernama tante Nesha dan ayah nya bernama Rizal.

Aku sudah dekat dengan keluarganya Edra,apalagi tante Nesha yang sering membantu ayah saat aku masih kecil.Tante Nesha memperlakukan ku sama seperti dia memperlakukan Edra.

Jadinya,aku sudah tidak canggung lagi saat berkunjung atau berada di tengah keluarga itu.

♧ ♧ ♧ ♧ ♧ ♧

Hanya membutuhkan waktu sekitar 10 menitan untuk aku sampai ke sekolah.Hampir saja,hari ini aku terlambat untuk ke sekian kalinya.Telat sedikit,aku pasti sudah menjadi calon pasangan tiang bendera di lapangan.Untung saja masih ada waktu 5 menit lagi sebelum bel nya di bunyikan.

Setelah sampai di parkiran aku langsung mencari tempat yang masih kosong untuk ku menyimpan motor.Sesudah itu,tanpa menunggu lama aku langsung berlari menuju kelas ku yang jaraknya lumayan jauh dari parkiran.

Aku sangat khawatir akan terlambat masuk kelas,karena setahu ku hari ini jam pertama merupakan pelajaran matematika.Dan gurunya itu,terkenal dengan kedisiplinan nya.

Aku pun dengan sekuat tenaga berlari sekencang-kencangnya tanpa memperdulikan orang-orang di sekitarku.Sempat beberapa kali,aku juga menabrak siswa lain yang tengah berjalan di depan ku.

Sesampainya di depan kelas,aku sangat beruntung karena ternyata gurunya belum ada.Aku pun langsung masuk dengan penuh semangat.

Namun,saat aku masuk tiba-tiba saja tas ku ada yang menarik dari belakang.

"Ya ampun siapa ini? Apa mungkin aku sudah terlambat.Kacau ini,bisa saja hari ini aku berdiri di depan kelas lagi." bisik ku dalam hati.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!