♧ ♧ ♧ ♧ ♧
"Ya ampun,aku sampai tidak sadar." ucap ku sambil bersandar pada kursi.
"Rio......" teriak ku.
Seketika Rio pun langsung terbangun dan langsung berdiri menghadap ke arah ku.
"Apa Tami....?" ucapnya.
"Tidak ada,aku hanya membangunkan kamu saja."
Dia pun langsung duduk kembali di kursinya dan kembali menyenderkan kepalanya di atas meja dengan menghadap kepadaku dan Edra.
"Ih kamu usil banget sih," ucapnya kembali.
"Ternyata permen kopi yang kamu kasih ke aku tuh nggak ada efek samping apa-apa.Yang ada,malah makin buat aku ternyenyak tidur tadi."
"Jangan suka nyalahin makanan,emang dasar kalian berdua aja yang tukang tidur." timpal Edra.
"Tapi anehnya tuh,meskipun kamu tertidur saat pelajaran apa pun itu.Tapi,kamu masih bisa mengejar ketertingalan nya." lanjut Edra.
"Aku juga nggak tahu," balas ku.
Aku pun langsung meraih botol minum dari bawah kolong meja.
Edra pun langsung meraihnya dan membantu ku untuk membukakannya.
"Nih....." ucapnya setelah berhasil membuka tutup botolnya.
"Makasih..." aku pun langsung meminumnya dan setelah itu membiarkannya di atas meja.
Karena aku sudah tahu,Edra tidak lama akan meraih botol itu dan meminumnya.Itu sudah menjadi kebiasaan sejak lama antara aku dengan Edra.
"Ih,ini orang udah posting aja di tempat baru itu." gerutu Rio.
"Apa sih kamu?" tanya ku.
"Ini,orang-orang udah pada nyobain toko es krim yang baru itu.Nah aku,udah mau seminggu toko es krimnya buka.Belum juga pernah mencoba nya." jelas Rio.
"Ya ampun aku kira apa,ya udah sih.Nanti pulang sekolah kita tinggal ke sana aja."
"Itu dia masalahnya,malas aku buat antrinya.Tahu sendiri,sudah mau seminggu tokonya buka,tapi.antriannya nggak pernah sepi." balas Rio.
"Ya kamu aneh,namanya juga tempat baru ya pasti rame lah." timpal Edra.
"Benar banget," sambung ku.
"Ya udah lah,dari pada aku penasaran.Aku akan mendengarkan saran kamu hari ini."
"Tapi,dengan syarat kalian juga harus ikut termasuk Sigit dan Nela.Kan nanti di tokonya kita bisa langsung berpencar mengambil antrian." lanjut Rio.
"Oh jadi maksud kamu,siapa yang lebih cepat mendapatkan nomor antriannya dia yang bertanggung jawab untuk memesannya." ucap ku.
"Benar sekali....."
"Tapi,kalau aku menang tidak harus bayar yah?"
"Gampang lah masalah itu mah,yang terpenting itu kecepatan kamu aja nanti." balas Rio.
"Emang kamu yakin bisa?" tanya Edra.
"Bisa lah,nanti di sana aku tinggal keluarin jurus seribu bayangan aja." balas ku.
"Kamu kira Nar**o....." timpal Rio.
♧ ♧ ♧ ♧ ♧
Jam pelajaran terakhir pun sudah selesai,aku dan kedua teman ku langsung bersiap untuk pulang.Dan menghampiri dulu Nela dan Sigit di kelas nya.
Tapi ternyata mereka sudah lebih dulu masuk ke kelas kami.
"Hai.....!" seru Nela.
"Tumben kalian udah ke sini lebih dulu." ucap Edra.
"Iya lah,soalnya tadi pelajaran terakhirnya berakhir lebih cepat dari biasanya." jelas Sigit.
"Oh iya,teman-teman ku yang baik hati,ganteng dan cantik." ucap Rio.
"Ada pengumuman untuk kalian berdua."
"Apaan sih kamu,kayak apa aja." timpal Sigit.
"Eits......"
"Dengarkan dulu,aku belum menyampaikannya.Jadi begini,setelah tadi aku dan kedua teman kalian ini berunding.Kami pun akhirnya memutuskan hari ini sepulang sekolah kita akan langsung menuju toko es krim yang baru buka di persimpangan jalan itu." jelas Rio.
"Ya ampun Rio,lagu mu kayak mau ngapain aja.Aku kira ada hal yang penting." ucap Nela.
"Hei......."
"Jangan anggap remeh apa yang aku katakan barusan,asal kau tahu ya saudara.Orang lain udah lebih dulu posting di sosmed,kalau mereka udah cobain es krimnya." lanjut Rio.
"Terus aku harus bilang wow,gitu...." ucap Nela dan Sigit bersamaan.
"Aduh Rio,kelamaan."
"Nanti yang ada kalau kami mendengar ocehan kamu itu,antrian di toko es krim nya makin panjang sekarang." lanjut ku langsung berdiri.
"Benar juga,tahu nih Rio.Kadang suka nggak jelas....." timpal Edra.
Aku pun langsung keluar lebih dulu dari kelas dan teman-teman ku pun langsung mengikuti ku dari belakang.
♧ ♧ ♧ ♧
Sesampainya di parkiran,aku langsung mengambil motor ke sayangan ku dan langsung melajukannya.
Aku sudah bersemangat sekali,karena kalau aku berhasil mendapatkan antrian paling duluan.Jatah es krim gratis hari ini akan jatuh kepadaku.
Sampai akhirnya setelah menempuh perjalanan sekitar 5 menit,aku pun sampai di depan toko es krim nya.
Dan ternyata benar saja,antriannya tidak main-main.Antriannya sangat panjang dan mengular sampai ke dekat parkiran.
"Ya ampun,ini mau pada beli es krim atau pada mau ambil sumbangan sih." ucap ku langsung turun dari motor.
Aku pun langsung ikut mengantri dengan yang lainnya.Sesekali aku melihat ke arah belakang,namun ternyata teman-teman ku belum juga terlihat batang hidungnya satu pun.
"Ya ampun mereka pada kemana sih? Apa mereka jalan kaki ke sininya." ucap ku sambil melihat ke arah arah gerbang depan.
"Tami......!" tiba-tiba terdengar seruan seseorang yang memanggil nama ku.
Aku pun langsung berbalik dan mencari keberadaan orang itu.Ternyata itu Nuri,dia merupakan teman sekelas ku.Dia tengah melambaikan tangannya ke arah ku.
"Sini....." ajaknya.
Aku pun langsung menghampirinya.
"Kamu ke sini juga? Aku kira,kamu tidak akan tertarik sama tempat yang seramai ini."
"Haha......"
"Kamu bisa aja.Lagi pula,aku kan belum pernah mencobanya.Jadi ya aku penasaran dong ingin mencobanya juga." lanjut ku.
"Kalau aku sih,udah mau ke tiga kalinya sama hari ini.Ya udah,sini kamu berdiri di depan ku aja." pintanya.
"Yang benar nih,aku jadi tidak enak sama kamu."
"Iya serius.Ayo cepat....." Nuri pun langsung menarik tangan ku.
"Aduh makasih ya buat hari ini,aku pasti akan selalu mengingatnya." ucap ku sambil melihat ke arah Nuri.
"Sama-sama....." balas nya sambil tersenyum.
Aku pun melihat ke arah depan,ternyata hanya berjarak 8 orang saja dari tempat ku berdiri untuk menuju tempat pemesanannya.
"Kamu sendirian aja ke sini?" tanya Nuri.
"Tidak juga,aku.sebenarnya janjian sama teman-teman ku.Hanya saja,nggak tahu mereka pada kemana.Sampai sekarang masih belum datang juga." jelas ku.
"Oh gitu....."
"Eh bentar yah,kakak ku menelpon." lanjut Nuri.
Dia pun langsung menerima telponnya,sedangkan aku fokus melihat ke arah gerbang depan menunggu kedatangan teman-teman ku yang lain.
"Aduh Tami,kayaknya aku balik duluan deh," ucap Nuri setelah menyudahi telponnya.
"Loh kenapa?" tanya ku kaget.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments