MELODY CINTA DEA DAN MARVEL
(Pov author)
Bermula dari sebuah tugas yang diberikan oleh guru di tempat les membuat Dea dan Marvel menjadi dekat. Dealova Melody adalah nama lengkap dari Dea dan Marvel Geraldi adalah nama lengkap dari Marvel.
Dea adalah seorang siswi di salah satu sekolah swasta yang ada di kota tempat tinggalnya. Ia merupakan seorang siswi yang berprestasi dan sering sekali mengikuti berbagai lomba dan hal itu membuatnya samakin dekat dengan Marvel yang merupakan seorang guru di tempatnya bersekolah.
Awalnya Dea selalu mengabaikan perhatian yang di berikan oleh Marvel, karena ia sama sekali tak tertarik untuk berpacaran. Beberapa kali Marvel mencoba untuk mendapatkan hati Dea namun selalu tak mendapatkan respon dari Dea hingga akhirnya setelah hampir 4 bulan lamanya berjuang akhirnya Dea meneriman cintanya.
Awal pertemuan mereka adalah ketika Dea menjadi siswi baru di sekolah tempatnya menuntut ilmu saat ini. Dea yang merupakan siswa yang periang mampu membuat hati sang guru berbunga-bunga, Dea yang saat itu sedang bercerita dengan teman-temannya sesama murid baru membuat Marvel terpesona saat mendengar kisah hidup Dea.
Dea memang bukanlah anak yang beruntung, ia di asingkan oleh kedua orang tuanya di karenakan kelahirannya tak di inginkan oleh ibunya. Ia di besarkan oleh nenek dan bibinya, hanya satu atau dua kali dalam setahun sang ibu mengunjunginya, meski jarak rumah tempat tinggalnya hanya berjarak beberapa kilometer saja.
Marvel merasakan ada yang lain pada hatinya ketika ia melihat atau bertemu dengan Dea. Awalnya ia ragu untuk mendekati Dea dikarenakan usia mereka yang terpaut jauh dimana Dea yang baru berusia 15 tahun sedangkan dirinya berusia 32 tahun.
Teman-temannya bahkan sempat mengejeknya karena menyukai salah satu muridnya, namun apa mau di kata jika hati sudah terpaut.
Suatu hari saat Marvel sedang berada di ruang guru, Dea datang menemuinya dan meminta bantuannya mengerjakan tugas yang di berikan oleh guru di tempat lesnya.
''Siang pak'' ujar Dea mengetuk pintu ruang guru.
"Siang juga Dea, ada yang bisa saya bantu?" Tanya Marvel
"Saya ingin minta tolong di bantu mengerjakan tugas saya pak, saya kurang paham" ujar Dea.
"Duduklah, mana tugasnya biar saya lihat"
Dea mengeluarkan buku tugasnya dari dalam tas dan memberikan buku tugas itu kepada Marvel.
"Bagian mana yang kamu kurang paham?" Tanya Marvel.
"Saya kurang paham tentang apa yang harus saya tulis pak dan bagaimana cara merangkai kata agar terdengar lebih sopan"
"Begitu, kalau begitu kita akan mulai dari pola dasarnya dulu, cara menyusun kata-kata agar kamu tidak kaku''
"Baik pak"
Dea dengan fokus mendengarkan apa yang di jelaskan oleh Marvel sambil sesekali mencatat apa yang menurutnya penting. Ia tak menyadari jika sedari tadi Marvel terus menatap wajahnya, 'sungguh aku benar-benar sudah jatuh cinta sama kamu Dea, berada di dekatmu saja mampu membuat jantung ku berdetak lebih cepat' ujar Marvel dalam hati.
"Bagaimana, apa kamu sudah mengerti?" Tanya Marvel.
"Sudah pak, terimakasih banyak sudah membantu saya"
"Sama-sama Dea"
"Kalau begitu saya permisi pak"
"Silahkan Dea, oh iya hati-hati di jalan Dea''
''Terimakasih pak'' ujar Dea sambil tersenyum berlalu keluar dari ruangan guru.
''Cantik'' Lirih Marvel namun masih bisa di dengar oleh Boy temannya sesama guru.
''Siapa yang cantik Vel?'' Tanya Boy.
"Bukan siapa-siapa koq'' elaknya.
''Udah ngak usah bohong, aku bisa lihat dari wajahmu, kita ini sudah dewasa bro, aku tahu kamu jatuh cinta sama siswi tadi''
''Tahu dari mana kamu?'' Marvel kembali duduk di kursinya.
''Aku tahu aja, cara kamu menatap dia itu sangat dalam penuh cinta. Dia memang cantik, aku aja naksir, apa lagi kalau liat dia lagi senyum, bikin gemes pengen cubit pipinya'' ujar Boy sambil mengedip-ngedipkan matanya ke arah Marvel.
''Dasar mata keranjang terus bu Siska mau kamu kemanain''
''Iya..iya jangan marah aku cuma bercanda koq, tapi kamu benar jatuh cinta sama dia?''
"Ngak tahu juga Boy, aku jatuh cinta apa gimana? Waktu aku sama Selvy dulu ngak begini-begini amat, tapi saat dekat dengan Dea rasanya gimana gitu, jantungku berdebar-debar''
''Sepertinya kamu memang jatuh cinta sama dia, terus kamu udah nyatain perasaan kamu belum sama dia. Kalau telat bisa di ambil orang lho'' ujar Boy.
''Ngak bakal di ambil orang, kalau di ambil orang nanti aku rebut balik, hehehhehee''
''Dasar kamu''
''Tapi bantuin aku ya supaya bisa dekat sama Dea''
''Tenang saja bro, aku pasti bantu tapi harus ada uang tips'' ujar Boy sambil terkekeh.
''Iya.. iya tapi aku harus jadi dulu dengan Dea''
''Ok''
Obrolan kedua lelaki itu terus berlanjut sampai akhirnya mereka berdua memutuskan untuk pulang, mereka tak menyadari jika sedari tadi ada sepasang mata yang terus memperhatikan keduanya.
''Awas kau Dea, kau sudah merebut Marvel akan aku buat perhitungan denganmu'' ujar orang itu.
.
(Pov Dea)
Keesokan paginya, saat aku baru saja tiba di sekolah, aku di hadang oleh beberapa siswi dan seorang guru wanita.
''Ada apa ini?'' Tanya ku.
''Ngak ada apa-apa kita cuma mau kasi sedikit pelajaran agar kamu tak cari perhatian kepada guru-guru di sekolah ini'' ujarnya menarik ku ke salah satu sudut dekat gerbang dan taman sekolah.
''Maksud ibu bagaimana?''
''Kamu tidak usah pura-pura tidak tahu, saya tahu kamu sedang berusaha mendekati pak Marvel. Dengar ya, pak Marvel itu adalah milik saya jadi jangan pernah kamu coba-coba dekati dia''
''Tapi saya tidak mendekati siapapun bu''
''Jangan banyak bicara kamu'' ujar bu Selvy sambil membawa seember air dan menyiramkannya ke arahku.
Byuurrrr....
Aku menutup mata, dapat aku rasakan jika air itu sudah tumpah namun aku tak merasakan tubuh ku basah kuyup hanya bagian samping ku saja yang basah, padahal seharusnya aku basah kuyup di siram air sebanyak itu. Saat aku membuka mata, aku terkejut melihat pak Marvel berada di depanku dengan baju dan seluruh tubuh yang basah kuyup.
''Pa..pa.. pak Marvel'' ujar bu Selvy gugup.
''Kamu ngak apa-apa Dea?'' Tanya pak Marvel, namun tak aku dengar jelas karena aku masih sibuk mengurai isi pikiran ku.
''Dea, kamu ngak apa-apa?'' Tanya pak Marvel lagi sambil menepuk pipi ku.
''Saya.saya tidak apa-apa pak. Bapak sendiri bagaimana? Baju bapak basah kuyup begitu''
''Saya ngak apa-apa, tapi baju kamu ini basah''
''Ngak apa-apa pak saya bisa ganti baju olahraga nanti kebetulan saya bawa baju olahraga. Terimakasih sudah menolong saya pak''
''Sama-sama Dea, ya udah kamu pergi ganti baju mu nanti kamu sakit. Bu Selvy harus jelaskan ini semua sebelum saya laporkan kepada kepala sekolah''
''Pak, ini saya punya jaket mungkin bapak bisa pakai baju bapak basah semua'' ujar ku memberikan jaket dari dalam tas ku.
''Terimakasih Dea'' aku mengangguk mengiyakan kemudian berlalu menuju arah kamar mandi untuk berganti baju. Untung saja hari ini ada jadwal pelajaran olahraga jadi aku membawa baju olahraga.
Jika saja pak Marvel tak menolong ku dan jika aku tak bawa baju olahraga maka kemungkinan aku akan pulang saja hari ini.
Setelah mengganti baju di toilet, aku segera menuju ke kelas karena kelas akan dimulai sebentar lagi.
''Tumben langsung pake baju olahraga Dea? Rambut kamu juga kenapa basah?'' Tanya Darmi teman sebangku ku.
''Ia tadi ada sedikit insiden yang bikin aku basah jadi aku ganti baju''
''Oh gitu, oh iya tugas kamu udah selesai belum?''
''Udah, kalau kamu?''
''Aku belum hehehe''
''Ya udah nih punya aku'' aku mengeluarkan buku tugas dan memberikan pada Darmi.
''De, bel udah bunyi koq pak Marvel belum masuk ya?''
''Mana aku tahu Mi, emang aku bodyguardnya''
''Ngak gitu juga De, siapa tahu kamu tahu karena pak Marvel biasanya ngasih info sama kamu kalau dia telat masuk''
''Mungkin lagi ganti baju juga, ngak mungkin dia ngajar dengan pakaian yang basah kuyup''
''Ma..ma..maksud kamu gimana?''
Aku menutup mulut karena kecoplosan.
''Ayo De, kasi tahu aku kenapa bisa basah kuyup, ngak hujan koq, terus kenapa kalian berdua bisa basah-basahan pagi-pagi''
''Ngak ada apa-apa Mi, bukan sesuatu yang penting juga'' ujar ku.
Tak lama pak Marvel masuk ke kelas, ia sudah berganti pakaian dan memakai jaket yang aku berikan tadi.
''Maaf anak-anak bapak telat masuk karena ada sedikit insiden tadi, jadi bapak harus berganti pakaian dulu''
Dari awal pelajaran di mulai Darmi terus terfokus pada pak Marvel, aku tahu ia tak fokus pada materi tapi fokus pada baju yang di pakai pak Marvel.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 164 Episodes
Comments
Sir Fitz
halo Thor saya mampir
2022-11-13
1