Setelah jam pelajaran pak Marvel berakhir dilanjutkan dengan pelajaran dari pak Robi yaitu pelajaran matematika, pelajaran yang paling aku tal bisa pahami sejak dulu.
Sepanjang pelajaran aku terus berusaha fokus mendengar materi yang di sampaikan pak Robi, namun hanya beberapa saja yang masuk di otak ku.
Bel tanda waktu istirahat berbunyi, aku dan Darmi memilih tinggal di kelas memakan bekal makan siang yang sudah kami siapkan dari rumah.
''De, kamu kenapa bisa basah tadi, barengan pula sama pak Marvel''
''Itu ada insiden tadi pagi dan pak Marvel yang nolongin aku jadinya di ikutan basah''
''Maksudnya insiden apa, tadi pak Marvel juga ngomong gitu''
''Jadi gini, tadi waktu aku baru sampai bu Selvy dan beberapa murid hadang aku di gerbang terus aku di tarik ke taman yang dekat gerbang. Bu Selvy mau nyiram aku eh tak taunya pak Marvel datang dan akhirnya pak Marvel yang basah kuyup''
''Jadi karena itu kalian berdua basah?''
''Ia emang kamu pikir apaan?''
''Hehehe, tapi kamu liat ngak jaket yang di pakai pak Marvel tadi, kayaknya aku ngak asing sama jaket itu''
''Apa iya?'' Tanya ku pura-pura tak tahu.
''Iya, kayaknya aku sering liat, tapi aku lupa siapa yang pake''
''Oh gitu''
''Kamu ngak pacaran sama pak Marvel kan?''
''Ya ngaklah, emangnya kenapa kamu mikir begitu?''
''Ya aku kepikiran aja, apa lagi kalau aku liat-liat pak Marvel itu suka sama kamu''
''Ngak mungkin, paling itu cuma perasaan kamu aja kali''
''Apa iya, emang kamu ngak ngerasa gitu?''
''Ngak''
Aku memang tak merasakan apapun, meski aku sering bersama pak Marvel namun aku tak merasakan ada sesuatu yang lain semuanya terasa biasa-biasa saja.
''Tapi kalau pak Marvel benaran suka sama kamu gimana?''
''Ngomong apa sih kamu Mi, udah ah makan yuk bentar lagi bu Jesi masuk''
Akhirnya kami menghabiskan makan siang kami,setelahnya kami menunggu bu Jesi untuk masuk. Cukup lama kami menunggu ternyata bu Jesi tidak masuk di karenakan beliau sedang cuti sehabis melahirkan.
''Kita mau ngapain nih, bu Jesi ngak masuk. Gimana kalau kita ke kantin aja aku sudah kangen mau makan bakwan buatan ibu kantin'' ajak Darmi.
''Ya udah ayo''
Saat tiba di kantin, suasana terasa sepi dikarenakan siswa yang lain sedang belajar. Aku dan Darmi memesan beberapa buah gorengan, sembari membaca buku, aku dan Darmi menikmati gorengan yang kami pesan.
''Hay boleh bapak gabung'' ujar pak Marvel.
"Boleh pak, silahkan duduk'' ujar ku bergeser memberi ruang untuk pak Marvel duduk.
''De, aku ke toilet dulu ya'' ujar Darmi berdiri dari duduknya. Aku tahu itu hanya alasannya saja ingin meninggalkan aku dan pak Marvel.
''Bu, pesan mie gorengnya sama es tehnya satu'' ujar pak Marvel pada ibu penjaga kantin.
''Baik pak''
''Lagi baca apa Dea?''
''Lagi baca buku biologi pak'' ujar ku.
''Oh gitu, nanti sehabis pulang sekolah kamu ada waktu sebentar ngak?''
''Ada yang bisa saya bantu pak? Kebetulan saat ini saya sedang tidak ada kegiatan''
''Ada yang mau saya bicarakan dengan kamu, tapi ini agak pribadi''
''Oh begitu pak''
''Jadi apa kamu bisa ikut saya ke perpustakaan sebentar ada yang ingin saya sampaikan''
''Iya pak''
''Bu, mienya saya makan nanti ya, saya ada urusan sebentar'' ujar pak Marvel pada ibu penjaga kantin.
''Baik pak''
Aku mengikuti langkah pak Marvel menuju ke perpustakaan, sesampainya disana aku langsung mencari buku yang ingin aku baca sementara pak Marvel duduk di salah satu kursi. Setelah mendapatkan buku yang ingin aku baca, aku juga ikut duduk di kursi yang berhadapan dengan pak Marvel.
''Ada apa pak?''
''Saya suka sama kamu Dea'' ujar pak Marvel menatap ku.
Aku terkejut mendengar apa yang di ucapkan pak Marvel namun aku berusaha untuk bersikap biasa saja.
''Hehehehe bapak jangan bercanda''
''Saya ngak bercanda Dea, sepertinya saya jatuh cinta sama kamu. Apa kamu mau jadi calon istri saya atau pacar saya?''
''Terimakasih pak, tapi saya belum punya pikiran untuk mencari calon suami''
''Kalau begitu kamu jadi pacar saya saja bagaimana? Kita jalani saja dulu, jika kita berjodoh maka akan jadi pasangan''
''Terimakasih pak, tapi maaf saya belum bisa''
''Begitu ya, tapi saya boleh berusaha untuk dapatkan hati kamu kan?''
Aku mengangguk mengiyakan ucapan pak Marvel, karena tak tahu harus berkata apa lagi.
''Terimakasih Dea'' ujar pak Fris menggenggam tangan ku yang sedang memegang buku.
''I....iya...iya pak''
''Ya udah kita balik ke kantin lagi ya, mungkin teman kamu udah nyariin disana''
Kami berjalan kembali ke kantin, saat melewati beberapa kelas banyak mata yang melihat ke arah kami.
''Bu, mie saya udah jadi?''
''Sudah pak, silahkan di makan'' ujar bu Surti penjaga kantin.
''Terimakasih bu''
Aku melanjutkan membaca buku yang ku baca tadi, namun semua yang aku baca hanya terputar-putar tak ada yang masuk ke dalam kepalaku. Kepala ku di penuhi oleh ucapan pak Marvel saat di perpustakaan tadi.
''Ngak usah terlalu di pikirin Dea, bawa santai saja aku juga tak meminta kamu siap dan menerima saya sekarang, kapanpun kamu siap aku akan menunggu. Tapi ijinkan aku untuk terus berusaha.''
''Iya.. iya pak'' ujar ku gugup.
Setelah menghabiskan mienya pak Fris kembali ke ruang guru sementara aku masih duduk di kantin menunggu Darmi yang tak kunjung kembali.
''Bu teman saya tadi ngak balik lagi kesini?''
''Ngak neng, tadi sempat kesini tapi udah balik ke kelas''
''Oh gitu bu''
''Neng, ibu mau tanya neng pacarnya pak Marvel ya?''
''Ehh... bukan bu''
''Oh saya kira neng pacarnya pak Marvel''
''Bukan bu, berapa semuanya bu''
''Semuanya sudah di bayar sama pak Marvel neng''
''Gitu bu, kalau begitu saya permisi bu''
''Iya neng''
Aku kembali ke kelas menemui Darmi, saat tiba di sana aku tak melihat Darmi dan teman-teman yang lain.
''Pada kemana ya?'' Tanya ku pada diri sendiri.
Jika mereka sudah pulang ngak mungkin mereka meninggalkan tas mereka di kelas, saat hendak keluar mencari mereka aku melihat mereka semua sudah kembali ke kelas.
''Habis dari mana Mi?''
''Tadi kami di panggil keruangan kepala sekolah''
''Emangnya ada apa?''
''Cuma di beritahu jika bu Jesi tak masuk karena sedang cuti''
''Oh gitu, tadi kamu sama pak Marvel kemana? Aku cari di kantin ngak ada''
''Tadi aku sama pak Marvel ke perpustakaan''
''Oh gitu, kalian ngapain kesana?''
''Ngak ngapa-ngapain cuma cari buku saja''
''Yakin kamu, tapi tadi aku dengar pak Marvel bilang suka sama seseorang di perpustakaan''
''Ehh... apa iya aku tidak tahu''
''Tjdak tahu apa pura-pura tidak tahu, aku juga lihat pak Marvel pegang tangan kamu''
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 164 Episodes
Comments