Pemandu Hati Pengganti

Pemandu Hati Pengganti

Bab 1. Kematian Praba

"Pradha, bisa pulang sekarang? Adikmu ditemukan meninggal dengan keadaan yang tidak wajar."

Kalimat yang baru saja Pradha dengar, langsung membuatnya membatu. Pikiran perempuan itu kosong seketika. Otaknya mendadak beku. Dia masih berusaha mencerna apa yang baru saja diucapkan oleh sang ayah.

"Apa maksud Bapak?" Pradha kembali bertanya kepada sang ayah untuk memastikan bahwa pendengarannya masih berfungsi dengan baik.

"Pulanglah, Nak. Praba meninggal," ucap Artha dengan suara gemetar.

"Bapak jangan bercanda. Enggak mungkin!" teriak Pradha histeris.

Abi yang sedari tadi duduk di samping Pradha pun ikut menoleh. Dia mengerutkan dahi. Terlebih ketika perempuan cantik itu mulai menitikkan air mata.

"Bapak jemput kamu sekarang, ya?"

Pradha sudah tidak mendengar lagi ucapan sang ayah. Jemarinya gemetar hingga ponsel yang awalnya dia genggam, kini jatuh ke atas pasir. Dadanya terasa begitu sesak. Adik kesayangannya dikabarkan meninggal dalam kondisi tidak wajar. Hati kakak mana yang tidak hancur?

"Pradha, kamu masih di sana?" Sayup masih terdengar suara Arta.

Abi dan teman yang lain mengikuti acara reuni pun segera menghampiri Pradha yang duduk di bibir pantai sambil menangis sesenggukan. Pradha menceritakan bahwa sang adik meninggal sambil terbata-bata. Akhirnya dia diantar pulang oleh Reya (sahabatnya) dan juga Abi.

***

Usai upacara Ngaben dilaksanakan, Pradha, Laksmi, serta Artha berkumpul di ruang keluarga. Mereka terlihat masih berkabung. Kesedihan mendalam jelas masih mereka rasakan. Namun, kesedihan Pradha bercampur dengan rasa marah karena permintaan konyol sang ayah.

"Pradha, kamu harus menggantikan Praba untuk menikah dengan Abipraya."

"Maksud Bapak?" Pradha terbelalak.

"Pak, sudahlah. Lupakan masalah pernikahan itu," ucap Laksmi di antara sisa tangis.

Sehari sebelumnya, Artha memang sudah mengungkapkan niat tersebut kepada Laksmi. Akan tetapi, ditolak mentah-mentah oleh sang istri. Perempuan itu tidak setuju dengan ide gila sang suami. Dia tak menyangka, bahwa Artha justru mengungkapkan keinginan hatinya hanya berselang beberapa jam setelah pemakaman Praba.

"Bapak enggak mau kena malapetaka sampai tujuh turunan kalau sampai membatalkan pernikahan!" seru Artha.

"Pak, ini jaman modern! Bapak masih percaya dengan takhayul yang tidak berdasar itu?" protes Pradha dengan dada kembang kempis penuh amarah.

"Tidak berdasar? Sudah banyak buktinya! Kamu ingat Bibi Artika? Dulu ibunya menolak lamaran! Dan sampai generasi ketiga setelahnya, salah satu perempuan yang ada di garis keturunannya akan menjadi janda! Jika tidak, maka akan menjadi perawan tua!"

"Kolot sekali pemikiran Bapak!" Pradha beranjak dari kursi kemudian masuk ke kamarnya.

Laksmi pun segera menyusul sang putri. Dia ingin menenangkan hati putri pertamanya itu. Laksmi perlahan membuka pintu kamar dan mendekati Pradha yang kini tengkurap di atas ranjang.

"Pradha, maafkan bapak. Mari kita bicarakan semua dengan kepala dingin."

"Bapak aneh, Bu! Bisa-bisanya meminta Pradha untuk menggantikan Praba! Lagi pula aku tidak mengenal lelaki yang akan menjadi pasanganku! Aku enggak mau, Bu!"

Laksmi terbelalak ketika mendengar pengakuan Pradha. "Bukankah kamu mengenalnya? Dia teman sekolahmu."

"Praba nggak pernah cerita tentang siapa yang akan menjadi suaminya. Dia bahkan merahasiakan nama calon suaminya. Dia bilang, aku akan terkejut jika mengetahui siapa calon suaminya."

"Abipraya, teman SMA-mu dulu. Masih ingat?"

"Kenapa dengan lelaki menyebalkan itu, Bu?"

"Dia adalah calon suami Praba."

"Apa!"

Apa yang diucapkan oleh Praba pun terjadi. Pradha terkejut bukan main. Dia tak menyangka jika calon adik iparnya adalah Abi, musuh bebuyutan perempuan itu ketika SMA. Kini dia harus menghadapi kenyataan bahwa mereka harus menikah, karena pemikiran kolot sang ayah.

Akan tetapi, Pradha tidak sudi menikah dengan Abi. Keputusannya untuk menentang sang ayah pun semakin kuat. Pradha langsung mengambil nomor Abi yang ada di grup Whatsapp, dan mengajak lelaki itu bertemu untuk membicarakan pernikahan itu.

Jam menunjukkan pukul 16:00 ketika Pradha memasuki sebuah kafe yang ada di sekitar Pantai Sanur. Alunan musik akustik menyapa pendengaran Pradha, begitu dia melangkahkan kaki ke dalam ruangan bernuansa vintage itu.

Dari kejauhan, dia melihat Abi tengah duduk di teras kafe yang menghadap pantai. Pradha membuang napas kasar dan mulai mendekati lelaki yang sebenarnya berparas tampan itu.

"Sudah lama? Maaf, tadi sedikit macet." Pradha menarik kursi di depannya kemudian mendaratkan bokong ke atas benda itu.

"Baru aja. Ada keperluan apa mau bertemu lelaki rendahan sepertiku?"

Abi tersenyum kecut teringat hinaan Pradha kepadanya setelah mengetahui pekerjaannya saat ini. Pradha menghina Abi karena berakhir dengan pekerjaan sebagai Pemandu Wisata, padahal dia memiliki nilai yang sangat bagus di sekolah.

Tatapan Abi kembali fokus pada Pradha yang kini sedang menatapnya intens dan terlihat sangat serius. “Sejujurnya aku baru tahu kalau ternyata kamu calon adik iparku. Sialnya bapak memintaku untuk menjadi pengantin penggantimu."

"Maksudmu?"

"Bapak memintaku untuk menggantikan Praba menikah denganmu."

"Oh," jawab Abi singkat kemudian menyesap kopi yang ada di hadapannya.

"Oh? Hanya kata itu yang kamu ucapkan?" Pradha terbelalak dengan respons mencengangkan dari Abi.

Pradha tidak menyangka kalau Abi akan bersikap sangat santai, ketika mendengar kabar yang dibawa olehnya. Perempuan itu pun melipat lengan di depan dada, sembari memicingkan mata.

"Bukankah seharusnya kita menolak pernikahan ini?"

"Menurutmu? Sejujurnya aku takut membuat ibuku kecewa. Kasihan beliau sudah terpukul karena kehilangan calon menantunya. Ibu sudah lama menantikan pernikahanku. Jadi, aku rasa ide bapak tidak buruk juga."

"Jadi, kamu akan menyetujui pernikahan ini tanpa ada rasa cinta yang menjadi fondasinya?" Mata Pradha membulat sempurna.

"Iya," jawab Abi singkat namun penuh keyakinan. Lelaki itu menatap Pradha tanpa ada rasa ragu di dalamnya.

"Gila! Aku tidak habis pikir dengan jalan pikiran para laki-laki!" Pradha menggebrak meja di depannya, sehingga kini mereka menjadi pusat perhatian seisi kafe.

"Tenanglah. Kita sekarang menjadi pusat perhatian."

Pradha langsung mengedarkan pandangan ke seluruh sisi kafe. Akhirnya Pradha menekan amarahnya, lalu kembali duduk di atas kursi. Perempuan itu menatap tajam ke arah Abi dengan lengan dilipat di depan dada.

"Aku juga terpaksa menyetujui pernikahan ini berlanjut. Setelah ini, terserah kamu mau bagaimana. Yang jelas, kita tidak boleh membatalkan pernikahan ini."

Pradha menatap Abi penuh amarah. Rahang perempuan itu semakin mengeras. Jemarinya mengepal erat di bawah meja. Dia tak menyangka bahwa lelaki di hadapannya ini menolak keinginannya untuk menentang pernikahan mereka.

"Selain karena tidak ingin mengecewakan ibuku, aku rasa Pak Artha akan marah besar jika keinginan beliau tidak dipenuhi. Bukankah kamu lebih tahu bagaimana sikap ayahmu daripada siapa pun?"

Pradha bungkam. Apa yang dikatakan Abi memang benar. Ayahnya adalah salah satu orang paling kolot dan konyol di dunia. Keegoisan sang ayah melebihi batas ambang kewajaran manusia normal pada umumnya.

Akhirnya Pradha terpaksa mengikuti kemauan sang ayah. Pradha beranjak dari kursi, kemudian berjalan keluar kafe tanpa berpamitan kepada Abi. Dia melangkah kesal menuju mobilnya.

"Lihat saja, aku akan membuatmu menyesal karena sudah mengikuti keinginan bapak!" gerutu Pradha kemudian masuk ke mobil dan membanting pintu kasar.

Terpopuler

Comments

💞nine teen💞

💞nine teen💞

permulaan yg seru.. semangat thor

2022-11-25

2

𝔐𝔢𝔩𝔦𝔞𝔫𝔞 𝔰𝔦𝔯𝔢𝔤𝔞𝔯

𝔐𝔢𝔩𝔦𝔞𝔫𝔞 𝔰𝔦𝔯𝔢𝔤𝔞𝔯

Mampir...❤️

2022-11-20

2

💖Yanti Amira 💖

💖Yanti Amira 💖

hai kak baru mampir nya
bagus banget kak ceritanya

2022-11-19

4

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Kematian Praba
2 Bab 2. Pernikahan Tanpa Cinta
3 Bab 3. Kakak Ipar Pradha, Ternyata ....
4 Bab 4. Karier Baru
5 Bab 5. Pertemuan yang Tak Diinginkan
6 Bab 6. Benih Cinta yang Kembali Bersemi
7 Bab 7. Keributan Kecil
8 Bab 8. Keinginan Laksmi
9 Bab 9. Merajut Kasih
10 Bab 10. Hampir Ketahuan
11 Bab 11. KDRT (Kecemburuan Dalam Rumah Tangga)
12 Bab 12. Tawaran Pekerjaan
13 Bab 13. Insiden Premier Film
14 Bab 14. Tertangkap Basah
15 Bab 15. Cinta yang Harus Kembali Terpisah
16 Bab 16. Bukan Anak Ajung
17 Bab 17. Positif
18 Bab 18. Kebusukan Abipraya
19 Bab 19. Kesedihan Pradha
20 Bab 20. Abi Memang Licik
21 Bab 21. Gagal Bercerai
22 Bab 22. Ngidam yang Bikin Emosi
23 Bab 23. Manajer Baru
24 Bab 24. Over
25 Bab 25. Astika yang Mulai Protes
26 Bab 26. Detak Jantung Buah Hati
27 Bab 27. Bukti Perselingkuhan yang Rusak
28 Bab 28. Mengumpulkan Bukti Perselingkuhan Abi
29 Bab 29. Kejadian Tak Terduga
30 Bab 30. Hadirnya Kebahagiaan dan Kesedihan
31 Bab 31. Kepergok Chandra
32 Bab 32. Mendung di Langit Denpasar
33 Bab 33. Kekacauan Hati Pradha
34 Bab 34. Tayang Perdana
35 Bab 35. Cek Cok Pasangan Gelap
36 Bab 36. Cinta, Dendam, dan Masa Lalu
37 Bab 37. Akhirnya Bisa Bercerai
38 Bab 38. Karma Buruk Untuk Astika
39 Bab 39. Kehidupan Baru Pradha
40 Bab 40. Masa Sulit
41 Bab 41. Pertentangan
42 Bab 42. Langkah Nekat Rama
43 Bab 43. Mencoba Bangkit
44 Bab 44. Dibandingkan dengan Ken
45 Bab 45. Nasehat dari Pak Kadek
46 Bab 46. Meluruskan Kesalahpahaman
47 Bab 47. Kebenaran yang Dibawa Ken
48 Kepingan Hati di Langit Qatar
49 Rahasia Kehamilan Violetta
Episodes

Updated 49 Episodes

1
Bab 1. Kematian Praba
2
Bab 2. Pernikahan Tanpa Cinta
3
Bab 3. Kakak Ipar Pradha, Ternyata ....
4
Bab 4. Karier Baru
5
Bab 5. Pertemuan yang Tak Diinginkan
6
Bab 6. Benih Cinta yang Kembali Bersemi
7
Bab 7. Keributan Kecil
8
Bab 8. Keinginan Laksmi
9
Bab 9. Merajut Kasih
10
Bab 10. Hampir Ketahuan
11
Bab 11. KDRT (Kecemburuan Dalam Rumah Tangga)
12
Bab 12. Tawaran Pekerjaan
13
Bab 13. Insiden Premier Film
14
Bab 14. Tertangkap Basah
15
Bab 15. Cinta yang Harus Kembali Terpisah
16
Bab 16. Bukan Anak Ajung
17
Bab 17. Positif
18
Bab 18. Kebusukan Abipraya
19
Bab 19. Kesedihan Pradha
20
Bab 20. Abi Memang Licik
21
Bab 21. Gagal Bercerai
22
Bab 22. Ngidam yang Bikin Emosi
23
Bab 23. Manajer Baru
24
Bab 24. Over
25
Bab 25. Astika yang Mulai Protes
26
Bab 26. Detak Jantung Buah Hati
27
Bab 27. Bukti Perselingkuhan yang Rusak
28
Bab 28. Mengumpulkan Bukti Perselingkuhan Abi
29
Bab 29. Kejadian Tak Terduga
30
Bab 30. Hadirnya Kebahagiaan dan Kesedihan
31
Bab 31. Kepergok Chandra
32
Bab 32. Mendung di Langit Denpasar
33
Bab 33. Kekacauan Hati Pradha
34
Bab 34. Tayang Perdana
35
Bab 35. Cek Cok Pasangan Gelap
36
Bab 36. Cinta, Dendam, dan Masa Lalu
37
Bab 37. Akhirnya Bisa Bercerai
38
Bab 38. Karma Buruk Untuk Astika
39
Bab 39. Kehidupan Baru Pradha
40
Bab 40. Masa Sulit
41
Bab 41. Pertentangan
42
Bab 42. Langkah Nekat Rama
43
Bab 43. Mencoba Bangkit
44
Bab 44. Dibandingkan dengan Ken
45
Bab 45. Nasehat dari Pak Kadek
46
Bab 46. Meluruskan Kesalahpahaman
47
Bab 47. Kebenaran yang Dibawa Ken
48
Kepingan Hati di Langit Qatar
49
Rahasia Kehamilan Violetta

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!