Bab 2. Pernikahan Tanpa Cinta

Hari pernikahan pun tiba. Rumah keluarga Pradha sudah dipadati tamu sejak pagi. Beberapa teman SMA silih berganti menemui Pradha yang sudah duduk di pelaminan setelah rangkaian upacara adat yang begitu panjang.

Rahang Pradha terasa ngilu karena terus memaksakan senyum. Begitu juga dengan Abi. Keduanya terpaksa memasang senyum manis untuk mengelabuhi para tamu undangan.

"Selamat, ya? Semoga jadi jodoh sampai ajal menjemput."

"Pasangan yang serasi."

"Kurasa kalian memang ditakdirkan untuk berjodoh, kalian sangat mirip."

"Tenang, cinta akan datang seiring berjalannya waktu."

Ucapan-ucapan itu terdengar sangat memuakkan di telinga Pradha. Dia hanya bisa menanggapi perkataan itu dengan sebuah senyum palsu. Ketika tatapan Pradha bertemu dengan Abi, maka keduanya akan saling menyipitkan mata.

Rasa tidak suka jelas terpancar dari sorot mata keduanya. Akan tetapi, Abi masih bisa mengontrol emosi ketika berada di hadapan orang lain. Dia sesekali berdiri mendekati Pradha sambil berbisik untuk mengingatkan Pradha agar tetap tersenyum.

Tak terasa pesta pun usai. Pradha dan Abi berpamitan. Suasana duka kembali menyelimuti hati Laksmi serta Pradha. Setelah pernikahan ini, maka Pradha tidak diperbolehkan berkunjung ke rumah orang tuanya lagi.

Pradha memiliki kasta lebih tinggi daripada Abi. Jadi, sesuai adat yang berlaku, dia akan mengikuti nama dari sang suami. Pradha juga tidak diperkenankan mengunjungi orang tuanya, bahkan dilarang melihat jenazah mereka ketika meninggal nanti.

"Bu, baik-baik, ya? Jangan lupa makan tepat waktu, dan jaga kesehatan."

"Kamu juga. Sekarang kamu menjadi milik suamimu seutuhnya. Lakukan apa yang menjadi tanggung jawabmu sebagai seorang istri."

"Baik, Bu. Kami pergi," pamit Pradha sembari mencium punggung tangan sang ibu.

Setelah itu, Pradha juga berpamitan dengan sang ayah. Abi dan Pradha akhirnya keluar dari rumah itu. Tidak ada perbincangan berarti di dalam perjalanan.

Tiga puluh menit berlalu, Abi dan Pradha akhirnya sampai di sebuah rumah sederhana milik Artha. Keduanya mendapatkan rumah itu sebagai hadiah pernikahan. Pradha langsung turun dari mobil dan masuk ke rumah.

Perempuan cantik itu duduk di atas sofa, kemudian mengeluarkan map berwarna biru dari dalam tasnya. Begitu Abi menyusulnya masuk, Pradha langsung memanggil lelaki itu. Abi pun segera menghampiri Pradha dan duduk berseberangan dengan sang istri.

"Ada apa?"

"Baca, dan tandatangani!" Pradha menyodorkan map berisi surat perjanjian itu.

Tanpa Pradha duga, Abi langsung menggoreskan pena di atas lembaran kertas itu. Setelah selesai membubuhkan tandatangan, Abi langsung mengembalikannya pada Pradha. Perempuan itu pun terbelalak. Dia tak menyangka Abi seceroboh itu.

Sang suami tidak membaca isi surat perjanjian yang sebenarnya lebih menguntungkan Pradha daripada Abi. Pradha pun mengemas lagi lembaran kertas yang ada dan memasukkannya ke dalam map.

"Dasar, astek!" seru Pradha.

"Memangnya kenapa kalau aku asal teken?"

"Ceroboh! Bisa saja ada isi perjanjian yang bisa merugikanmu! Kenapa menandatanganinya tanpa membaca dengan teliti terlebih dahulu?" Pradha tersenyum miring, seakan menertawakan kecerobohan sang suami.

"Aku hanya ingin menepati janji. Bukankah aku sudah bilang, setelah menikah kamu bebas melakukan apa pun yang kamu mau?" ucap Abi dengan suara dingin dan penuh keyakinan.

"Baiklah. Semoga kamu tidak menyesal. Surat ini tidak bisa dibatalkan tanpa persetujuan kedua belah pihak."

"Aku tidak peduli!" Abi beranjak dari sofa kemudian berjalan ke arah dapur.

Hasna tersenyum miring. Sebenarnya dia sangat menyesali pernikahan ini. Dia harus kehilangan pekerjaannya sebagai model brand fashion ternama di Paris, karena pernikahan konyol ini. Namun, dia tidak bisa menolaknya demi kepentingan ayahnya.

"Anggap saja ini bakti terakhirku buat bapak." Pradha tersenyum kecut kemudian masuk ke kamarnya.

***

Sebuah panggilan telepon dari sang ibu mertua, membuat Pradha sedikit terganggu. Dia baru saja hendak memejamkan mata setelah semalaman tidak bisa tidur. Ada sesuatu yang mengganjal di hatinya.

Namun, Pradha juga tidak tahu apa itu. Dia merasa hatinya terasa begitu gusar tanpa tahu penyebabnya. Pradha pun menggeliat kemudian meraih ponselnya dan mengangkat telepon dari sang mertua. Ternyata kakak iparnya hari ini pulang dari Jepang.

Setelah sambungan telepon terputus, Pradha mengirimkan pesan kepada Abi. Dia memberitahu sang suami bahwa ibunya mengundang makan malam untuk menyambut kedatangan sang kakak ipar. Setelah Abi membalas pesan yang dikirim oleh Pradha, perempuan itu pun beranjak dari ranjang dan masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

Jam menunjukkan pukul 18:00 WITA saat Abi memarkirkan motornya di depan rumah. Lelaki itu langsung masuk ke rumah, dan disambut oleh sosok Pradha yang terlihat sangat memesona.

"Kamu buruan mandi!" seru Pradha sambil terus memainkan ponselnya.

Abi tetap bergeming sembari menelan ludah. Matanya masih tertuju pada dress pendek yang dipakai sang istri. Gaun kasual bermotif bunga daisy itu hanya mampu menutup setengah paha Pradha.

"Bi, kamu dengar enggak, sih!" teriak Pradha kesal.

Barulah saat itu Abi tersadar. Lelaki itu berdeham, kemudian membuang pandangan. Dia langsung melangkah menuju kamar untuk bersiap.

"Dasar!" umpat Pradha sambil menatap sinis suaminya.

Setelah menunggu selama tiga puluh menit, akhirnya Abi keluar dari kamar, dan sudah berpakaian rapi. Keduanya langsung membelah jalanan Kota Denpasar menuju rumah sang ibu.

Ini adalah kunjungan pertama Pradha setelah menikah. Dia tidak banyak tahu mengenai sifat sang ibu mertua. Jadi, ada sedikit rasa gugup yang menyelinap di hati perempuan cantik itu.

Pradha terus menatap jalanan, dan bergelung dalam pikirannya sendiri. Apa yang harus dia lakukan nanti? Apakah sang ibu mertua adalah orang yang baik? Apakah dia nantinya akan diterima sebagai menantu?

Sikap Pradha jauh berbeda dengan Praba yang lembut dan sopan. Pradha tidak suka merendahkan diri demi mendapat simpati orang lain. Pradha lebih senang bersikap semaunya sendiri.

"Kita sudah sampai."

Pradha mengerjap beberapa kali kemudian menatap sekelilingnya. Kini dia sudah sampai di sebuah rumah sederhana yang terlihat tidak asing. Ada sebuah dugaan yang tiba-tiba muncul di kepala perempuan itu. Namun, Pradha menepis dugaan itu.

Enggak mungkin kalau mereka satu keluarga dengannya.

Pradha pun mengekor di belakang Abi. Dia mengamati rumah yang pernah dikunjunginya beberapa tahun silam. Pradha berpikir mungkin saja rumah ini sudah berpindah tangan, karena saat terakhir ke sini, bangunan ini sudah tak berpenghuni.

"Ayo, masuk!" Abi membuka lebar pintu di depannya, dan menggerakkan kepala untuk mengisyaratkan agar Pradha masuk lebih dulu.

Saat memasuki ruang tamu, sang ibu mertua langsung berdiri tegap. Senyum lebar terukir jelas di wajahnya yang mulai menua. Di depan sang mertua sudah duduk seorang pria yang membelakangi pintu.

Jantung Pradha berdegup semakin kencang. Dia hafal betul postur tubuh lelaki di hadapannya itu. Pradha sangat mengenal aroma parfum yang pria itu gunakan. Jantungnya pun berdegup semakin kencang.

Lelaki berambut coklat terang itu pun beranjak dari sofa, lalu balik badan. Kini tatapan Pradha dan pria tersebut bertemu. Ia melemparkan senyum kepada Pradha, tetapi tidak dengan perempuan itu. Pradha mematung dengan mata terbelalak setelah mengetahui siapa lelaki yang menjadi kakak iparnya ini.

"Apa kabar?" tanya pria tersebut.

Terpopuler

Comments

Afternoon Honey

Afternoon Honey

eh siapa Hasna 🤔

2024-01-28

0

💞nine teen💞

💞nine teen💞

typo nih thor, jd hasna😁

2022-11-25

1

💖Yanti Amira 💖

💖Yanti Amira 💖

ada hubungan apa pradha dengan kakak ipar
ko mereka berdua bisa saling kenal gitu

2022-11-19

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Kematian Praba
2 Bab 2. Pernikahan Tanpa Cinta
3 Bab 3. Kakak Ipar Pradha, Ternyata ....
4 Bab 4. Karier Baru
5 Bab 5. Pertemuan yang Tak Diinginkan
6 Bab 6. Benih Cinta yang Kembali Bersemi
7 Bab 7. Keributan Kecil
8 Bab 8. Keinginan Laksmi
9 Bab 9. Merajut Kasih
10 Bab 10. Hampir Ketahuan
11 Bab 11. KDRT (Kecemburuan Dalam Rumah Tangga)
12 Bab 12. Tawaran Pekerjaan
13 Bab 13. Insiden Premier Film
14 Bab 14. Tertangkap Basah
15 Bab 15. Cinta yang Harus Kembali Terpisah
16 Bab 16. Bukan Anak Ajung
17 Bab 17. Positif
18 Bab 18. Kebusukan Abipraya
19 Bab 19. Kesedihan Pradha
20 Bab 20. Abi Memang Licik
21 Bab 21. Gagal Bercerai
22 Bab 22. Ngidam yang Bikin Emosi
23 Bab 23. Manajer Baru
24 Bab 24. Over
25 Bab 25. Astika yang Mulai Protes
26 Bab 26. Detak Jantung Buah Hati
27 Bab 27. Bukti Perselingkuhan yang Rusak
28 Bab 28. Mengumpulkan Bukti Perselingkuhan Abi
29 Bab 29. Kejadian Tak Terduga
30 Bab 30. Hadirnya Kebahagiaan dan Kesedihan
31 Bab 31. Kepergok Chandra
32 Bab 32. Mendung di Langit Denpasar
33 Bab 33. Kekacauan Hati Pradha
34 Bab 34. Tayang Perdana
35 Bab 35. Cek Cok Pasangan Gelap
36 Bab 36. Cinta, Dendam, dan Masa Lalu
37 Bab 37. Akhirnya Bisa Bercerai
38 Bab 38. Karma Buruk Untuk Astika
39 Bab 39. Kehidupan Baru Pradha
40 Bab 40. Masa Sulit
41 Bab 41. Pertentangan
42 Bab 42. Langkah Nekat Rama
43 Bab 43. Mencoba Bangkit
44 Bab 44. Dibandingkan dengan Ken
45 Bab 45. Nasehat dari Pak Kadek
46 Bab 46. Meluruskan Kesalahpahaman
47 Bab 47. Kebenaran yang Dibawa Ken
48 Kepingan Hati di Langit Qatar
49 Rahasia Kehamilan Violetta
Episodes

Updated 49 Episodes

1
Bab 1. Kematian Praba
2
Bab 2. Pernikahan Tanpa Cinta
3
Bab 3. Kakak Ipar Pradha, Ternyata ....
4
Bab 4. Karier Baru
5
Bab 5. Pertemuan yang Tak Diinginkan
6
Bab 6. Benih Cinta yang Kembali Bersemi
7
Bab 7. Keributan Kecil
8
Bab 8. Keinginan Laksmi
9
Bab 9. Merajut Kasih
10
Bab 10. Hampir Ketahuan
11
Bab 11. KDRT (Kecemburuan Dalam Rumah Tangga)
12
Bab 12. Tawaran Pekerjaan
13
Bab 13. Insiden Premier Film
14
Bab 14. Tertangkap Basah
15
Bab 15. Cinta yang Harus Kembali Terpisah
16
Bab 16. Bukan Anak Ajung
17
Bab 17. Positif
18
Bab 18. Kebusukan Abipraya
19
Bab 19. Kesedihan Pradha
20
Bab 20. Abi Memang Licik
21
Bab 21. Gagal Bercerai
22
Bab 22. Ngidam yang Bikin Emosi
23
Bab 23. Manajer Baru
24
Bab 24. Over
25
Bab 25. Astika yang Mulai Protes
26
Bab 26. Detak Jantung Buah Hati
27
Bab 27. Bukti Perselingkuhan yang Rusak
28
Bab 28. Mengumpulkan Bukti Perselingkuhan Abi
29
Bab 29. Kejadian Tak Terduga
30
Bab 30. Hadirnya Kebahagiaan dan Kesedihan
31
Bab 31. Kepergok Chandra
32
Bab 32. Mendung di Langit Denpasar
33
Bab 33. Kekacauan Hati Pradha
34
Bab 34. Tayang Perdana
35
Bab 35. Cek Cok Pasangan Gelap
36
Bab 36. Cinta, Dendam, dan Masa Lalu
37
Bab 37. Akhirnya Bisa Bercerai
38
Bab 38. Karma Buruk Untuk Astika
39
Bab 39. Kehidupan Baru Pradha
40
Bab 40. Masa Sulit
41
Bab 41. Pertentangan
42
Bab 42. Langkah Nekat Rama
43
Bab 43. Mencoba Bangkit
44
Bab 44. Dibandingkan dengan Ken
45
Bab 45. Nasehat dari Pak Kadek
46
Bab 46. Meluruskan Kesalahpahaman
47
Bab 47. Kebenaran yang Dibawa Ken
48
Kepingan Hati di Langit Qatar
49
Rahasia Kehamilan Violetta

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!