Jodoh Khalifah Sang Dokter Militer
***
Nur khalifah putri al- fariz (29) gadis berhijab dengan tinggi badan 160 cm memiliki wajah baby face, cantik, manis, bahkan cendrung lebih imut, berkulit kuning langsat dengan hidung sedikit mancung, serta mata yang bulat dan bibir tipis yang mungil adalah putri dari pengusaha sukses batu bara asal Kalimantan. Khalifah lahir dari pasangan Muhammad al-fariz (60) dan Annisa azzara al-fariz (55). khalifah merupakan putri ke empat dari empat bersaudara Ahmad ilham putra Al-fariz (35), Nur fatimah putri Al-fariz (33), dan Ahmad rizky putra Al-fariz (31).
Menjadi keluarga pengusaha yang sukses dan kaya raya tidaklah menjadikan anak-anak dari keluarga Al- fariz menjadi sombong, angkuh, bahkan bertindak sesuka hati atau bahkan sampai melupakan kewajiban sebagai umat muslim. akan tetapi justru dengan kekayaan lah kedua orang tua nya mendidik dan mengajarkan serta mengarah kan kepada anak-anak nya bahwa penting nya ilmu agama yang mampu menjadi tuntunan dalam kehidupan baik untuk di dunia mau pun untuk akhirat.
Begitu pula dengan Khalifah atau yang biasa di panggil dengan neng Khalifah merupakan panggilan akrab atau panggilan kesayangan dari keluarga dan orang-orang terdekat. bahkan sejak usia 5 tahun Khalifah sudah mampu menutupi aurat nya dengan sempurna.
Walau pun pada dasar nya menutupi aurat pada anak-anak hukum nya tidak lah wajib. akan tetapi bukan kah sebagai orang tua mengarahkan dan mendidik anak sejak dini adalah kawajiban orang tua, terutama dalam hal berpakaian untuk seorang muslimah. bukan niat hati untuk memaksakan kehendak pada anak, akan tetapi niat nya adalah membiasakan diri si anak agar kelak anak akan menjadi terbiasa. justru ketika dewasa kelak anak akan merasa risih dengan sendiri nya apa bila menggunakan pakaian yang terbuka. bukankah di dalam agama islam kita sebagai muslimah di wajib kan untuk menutupi aurat nya dengan sempurna.
Khalifah tumbuh menjadi gadis yang sedehana, rendah hati, cerdas, mandiri, dan tangguh. hal itu terbukti dalam masa pendidikan nya Khalifah selalu mendapatkan beasiswa prestasi dan mampu mengikuti program akselerasi mulai dari tingat MI/SD hingga sampai dengan pendidikan Aliyah/SMA di salah satu pondok pesantren moderen di kota nya. dan itu berlanjut pada tingkat pendidikan di bangku kuliah yang dapat di tempuh nya dengan waktu yang cukup singkat. terbukti di usia nya yang ke 27 tahun Khalifah mampu menjadi seorang dokter bedah militer. semua itu tidak lepas dari dukungan dan didikan kedua orang tua nya terutama sang bunda Annisa Azzara.
Kecerdasaan serta kemampuan fisik yang di miliki oleh Khalifah tidak lah tanggung - tanggung. Khalifah memiliki kekuatan fisik di atas rata-rata gadis pada umum nya bahkan bisa di kata kan hampir setara dengan kekuatan fisik seorang pria. saat masa pendidikan di salah satu pondok pesantren di kota nya Khalifah mampu meraih prestasi tidak hanya pada nilai akademik saja yang sempurna, akan tetapi pada kegiatan-kegiatan ekstra lain nya terutama dalam kegiatan seni bela diri. baik seni bela diri silat mau pun seni bela diri karate bahkan dia mampu meraih medali emas tingkat nasional saat mewakili sekolah nya.
Khalifah juga merupakan mahasiswi lulus Universitas Pertahanan Akmil pada jurusan kedokteran. di usia nya yang baru menginjak ke 27 tahun Khalifah mampu menjadi seorang dokter militer wanita spealis bedah. Dokter militer merupakan salah satu profesi yang menggabungkan dua peran, yaitu sebagai dokter sekaligus juga sebagai perwira TNI. Khalifah juga mampu menjadi seorang perwira dengan pangkat Lettu (letnan satu). pada saat ini di usia nya yang ke 29 tahun Khalifah bergabung dengan komando pasukan khusus (kopassus) dengan memiliki kemampuan khusus, serta merupakan bagian dari komando utama (kotama) tempur yang di miliki TNI AD.
***
" Drett .. drett .. " ponsel Khalifah berdering terlihat di layar ponsel kontak bunda yang menelpon.
" Assalamu'alaikum bunda, gimana kabar bunda sehat kan ? ayah juga sehat kan bun ? maaf yaa bun .. eneng baru bisa kasih kabar, soal nya eneng udah 3 minggu ini masuk kawasan di pedalaman bun .. jadi susah jaringan, ini aja eneng harus panjat pohon dulu, kaya monyet biar dapat jaringan. he .. he .. he .. " terdengar kekehan khalifah yang membuat nya lucu sendiri dengan tingkah nya saat ini.
Saat ini diri nya memang benar- benar sedang nangkring di atas pohon hanya untuk mencari jaringan ponsel. sejak awal Khalifah memang berniat untuk menghubungi sang bunda karna sudah hampir 3 minggu lebih diri nya tidak dapat memberikan kabar pada sang bunda dengan kendala jaringan ponsel yang sangat sulit.
Pada saat berada di atas pohon untuk mencari jaringan agar bisa menghubungi sang bunda. namun ternyata justru sang bunda lah yang terlebih dahulu menghubungi nya. Pada Saat ini Khalifah sedang menjalankan masa bertugas nya di sebuah desa perbatasan tepat nya di perbatasan malaysia.
Mendengar putri nya yang terkekeh geli bunda pun tersenyum. " wa'alaikumus sallam neng, allhamdulilah bunda sama ayah sehat, eneng sehat kah ?"
" Iya bun .. allhamdulilah eneng juga sehat, sekali lagi maaf yaa bun .. baru sempat kasih kabar. " Khalifah kembali meminta maaf pada sang bunda karna merasa bersalah. walau pun diri nya jarang berkumpul dengan keluarga, tapi Khalifah tidak pernah absen untuk selalu memberikan kabar pada keluarga terutama sang bunda.
" Iya sayang bunda juga ngerti, yang penting eneng di sana jaga kesehatan yaah .. ingat, jangan lupa makan, sama sholat juga, bunda kengeeenn ... kapan eneng pulang ?" bunda berkata dengan lirih, ibu mana yang tak merindukan anak nya yang hampir sembilan bulan tidak bertemu.
" Insya Allah bun, eneng pasti ingat sama pesan bunda, eneng juga kangen sama bunda sama ayah juga. kalo masalah kapan pulang mungkin Insya Allah masih tiga bulan lagi bun, soalnya masa tugas eneng kan dua belasa bulan." ujar Khalifah memberitahukan sang bunda.
" Masih lama yaa neng, huuhh ... " terdengar helaan nafas berat dari sang bunda, diri nya saat ini betul - betul merindukan sang putri.
" Ada apa bun ? bunda ada masalah yaa ? " mendengar helaan nafas berat dari bunda membuat Khalifah merasa curiga, diri nya takut sang bunda memiliki masalah saat ini.
" Neng, bunda cuma kuatir mau sampai kapan eneng kaya gini ? " terdiam beberapa saat menjeda kalimat yang akan disampaikan sang bunda.
"Maksud bunda kapan eneng punya waktu buat cari pendamping ? terus kapan juga eneng mikirin kehidupan pribadi eneng sendiri ? ingat ..! usia eneng bahkan sudah lebih mampu untuk berkeluarga. bunda sama ayah sudah tua neng, bunda pengen lihat anak perempuan bunda menikah sebelum bunda engga ada." akhir nya apa yang bunda ingin sampaikan pun terucap sudah.
" Ya Allah buuunn .. kok bunda ngomong nya gitu sich ? Bunda masih sehat, bunda juga masih muda masih cantik kok, kalo cari yang baru juga masih bisa. he..he..he.." kembali Khalifah terkekeh, berharap dengan sedikit kebanyolan nya mampu membuat sang bunda tersenyum.
Mendengar hal itu bunda pun kembali tersenyum. " terus ayah mau di kemana in kalo bunda cari yang baru ?. eneng ada -ada saja, lagian bunda masih cinta sama ayah engga mau cari yang baru. bunda kan sudah laku, nah sekarang tinggal eneng yang belum laku cepat cari, jangan sampai kaya alamat palsu engga ketemu - ketemu juga." kelekar sang bunda pada putri nya.
" Ayu ting -ting donk bun .." ujar Khalifah menambah kan kelekaran sang bunda. Khalifah sadar selama ini diri nya terlalu bersemangat untuk mengejar impian dan cita-cita nya untuk menjadi seorang dokter militer bahkan diri nya terkesa cuek dengan kehidupan pribadi nya sendiri.
Sebenar nya tidak sedikit lelaki yang menyukai Khalifah, hanya saja masih belum ada keinginan untuk menikah. lelaki mana yang tidak menyukai seorang gadis yang bisa di kata kan mendekati sempurna. seorang putri yang terlahir dari keluarga baik- baik dan mapan, memiliki fisik yang sempurna, pendidikan bahkan karir yang cemerlang.
" Insya Allah bun, kalo Allah sudah berkehendak maka semua nya pasti akan terjadi, dan untuk kapan itu terjadi eneng juga engga tau. eneng cuma percaya rencana Allah lebih indah, dan pada saat ini eneng hanya menjalani apa yang di takdir kan Allah untuk eneng. bunda yang sabar yaa bun .. do'a kan yang terbaik untuk eneng, jangan pernah lelah berdo'a untuk kebaikan eneng. eneng sayang bunda, eneng juga sayang ayah, jangan berfikir yang macam-macam ". Khalifah sangat berusaha untuk memberikan penjelasan agar bunda mengerti dan tidak sampai menyakiti perasaan sang bunda.
Pada akhir nya sang bunda pun hanya mengiyakan apa yang di kata kan oleh anak gadis nya. karna memang sejati nya jodoh dan maut adalah rahasia dan ketentuan Allah. kita sebagai manusia hanya mampu berdo'a dan berusaha dan untuk bagai mana akhir nya maka kita kembali kan pada sang pencipta. setelah beberapa saat setelah melepas rindu dengan obrolan - obrolan lain, Khalifah pun mengakhiri sambungan telpon nya karna saat ini ada kegiatan yang memang harus di lakukan nya.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
Rahdian Fachmi
wajib Thor
2024-10-18
0
Yentir Setiawan
aku mampir ya, semangat terus
2022-12-15
0
Rini Handayani
semangat ya kakak, aku suka 👍
2022-11-16
2