Berusaha Dan Berdoa

***

Setelah bertanya langsung secara rinci pada bapak itu tentang keadaan istri nya. Khalifah pun bergegas mempersiap kan peralatan dan obat - obatan yang di butuh kan. Khalifah berangkat menuju kediaman pasien yang mungkin saja saat ini keadaan pasien yang sangat menghawatir kan, bahkan deras nya hujan serta angin yang kencang tidak menjadi kan penghalang untuk menolong pasien. setelah semua peralatan dan obat - obatan siap dengan di temani dua dokter militer yang lain mereka pun segera berangkat.

Setelah sampai Khalifah langsung memeriksa kondisi pasien dengan di bantu dua dokter lain nya. Dan benar saja keadaan nya saat ini sangat kritis dengan kondisi wajah pasien yang sudah memucat menandakan pasien kekurangan banyak darah dan harus segera melakukan tindakan transfusi darah. tidak hanya itu saja dengan kondisi pasien yang sedang hamil dengan usia kehamilan Memasuki usia 36 minggu membuat para dokter harus sigap dalam bertindak.

Setelah selesai menghentikan pendarahan dan memasukan cairan infus pada pasien. Khalifah pun segera meminta rekan dokter nya untuk mencek golongan darah dari pasien agar segera dapat di lakukan tindakan transfusi darah kepada pasien. karna saat ini pasien benar - benar sangat membutuh kan transfusi darah, mengingat kondisi pasien yang sedang hamil besar dan di takut kan akan berdampak pada kondisi janin dalam kandungan.

" Dokter Angga, tolong cepat cek golongan darah pada pasien, agar kita dapat segera mengambil tindakan transfusi darah. " ujar khalifah pada salah satu dokter yang membantu nya saat ini.

" Siap laksanakan . " tanpa menunda dokter Angga pun langsung mengambil sampel darah pada pasien, dan mencek golongan darah pasien. setelah hasil nya di ketahui dokter Angga pun langsung memberikan nya pada Khalifah.

" Tapi bu letnan, dari mana kita mendapat kan donor darah di saat seperti ini, sedang kan kita tidak mempunyai stok darah apa pun saat ini. " ujar dokter Radit yang kebingungan bagai mana cara mendapat kan kantong darah untuk pasien.

" Dokter Radit, tolong bangun kan semua para prajurit yang ada di bace camp, dan tanyakan pada mereka, siapa saja yang mempunyai golongan darah yang sama dengan pasien ? segera suruh mereka untuk datang kemari sekarang juga .. ! kita akan cek, kondisi mereka satu per satu untuk menjadi pendonor. jangan lupa, bawa semua peralatan yang di butuh kan." dengan tegas Khalifah langsung memberi perintah pada dokter Radit untuk segera melaksana kan tugas nya.

" Siap laksanakan. " dan tanpa menunggu lagi dokter Radit pun segera menjalankan tugas nya bersama prajurit yang mengikuti mereka saat datang ke rumah pasien. untuk membangun kan para prajurit yang ada di base camp dan sekaligus membawa semua peralatan yang di butuh kan.

Kembali Khalifah pun mencek kondisi pasien, setelah mencek kondisi pasien Khalifah mendekati keluarga pasien dan bertanya.

"Apa kah di desa sini tidak ada bidan yang bertugas pak ? kalo ada, bisa minta tolong untuk panggil kan ke mari, agar bisa mencek kondisi janin yang ada dalam kandungan istri bapak. "

Sebenar nya Khalifah bukan nya tidak mengerti dengan kondisi janin yang ada di dalam kandungan pasien saat ini. bahkan sebenar nya kondisi janin saat ini memang menghawatirkan dengan deyut jantung dan pergerakan janin yang melemah. hanya saja jika ada seorang bidan akan lebih memudah kan Khalifah menjelas kan tentang kondisi janin. karna seperti yang di ketahui Khalifah adalah seorang dokter Spealis bedah bukan dokter Obstetri dan Ginekologi ( Obgyn ) atau yang sering di kenal dengan dokter Spealis kandungan. jadi, sebenar nya Khalifah hanya tidak ingin melanggar kewenangan nya saja.

" Maaf bu dokter, sebenar nya, di sini memang ada bidan yang bertugas. hanya saja saat ini bidang yang bertugas tidak ada, beliu sedang pergi ke kota, mengunjungi anak nya yang ada di kota." ujar si bapak menjelas kan tentang keberadaan bidan di desa tempat tinggal nya.

Dan Khalifah pun hanya mampu terdiam memikir kan tindakan apa yang harus di lakukan nya saat ini terhadap kondisi janin yang ada dalam kandungan. sedangkan pasien saja masih dalam kondisi tidak sadar kan diri. sekarang mereka harus berpacu dengan waktu untuk berusaha

menyelamatkan dua nyawa sekaligus.

" Baik lah kalo begitu pak, saya hanya minta bapak banyak - banyak berdoa saja, minta pertolongan dari Allah, agar kondisi istri bapak segera membaik. "

Sebagai seorang dokter yang mengetahui bagai mana kondisi pasien nya saat ini tidak banyak yang mampu Khalifah kata kan. dengan kondisi cuaca yang tidak memungkin kan untuk membawa pasien ke rumah sakit.

" Apa kah kondisi istri saya buruk bu dokter ?." bapak itu pun memberani kan diri untuk bertanya pada Khalifah.

Sejak istri nya di tangangi oleh para dokter, bapak itu bukan nya tidak menyadari dari ekpresi wajah dan cara para dokter itu berbicara saat mengambil tindakan untuk menolong istri nya. diri nya tau bahwa kondisi istri dan anak dalam kandungan istri nya memang menghawatirkan saat ini.

Mendengar wali dari pasien nya bertanya, sebenar nya Khalifah juga sempat ragu untuk menjelaskan tentang kondisi pasien nya saat ini. akan tetapi, mau tidak mau Khalifah memang harus menjelaskan agar jika terjadi sesuatu pada pasien maka wali nya sudah siap menerima bahkan memberikan izin terhadap tindakan dokter selanjut nya.

" Bagini pak, sebelum nya saya minta maaf kalo mungkin penjelasan dari saya kurang mengenakan untuk di dengar. "

Khalifah pun menjelasakan pada suami dan keluarga pasien yang sudah berkumpul di sana untuk mengetahui keadaan pasien. dengan secara detail dan rinci dari kondisi sang pasien sampai dengan kondisi si janin di jelaskan dengan jelas oleh Khalifah tanpa ada yang di tutup - tutupi. tidak hanya itu Khalifah juga menjelas kan bahwa diri nya dan kedua dokter yang membantu nya bukan lah dokter kandungan. khalifah juga menjelaskan peralatan medis yang di miliki bace camp kesehatan saat ini sangat lah terbatas.

Mendengar penjelasan dari sang dokter keluarga sangat sedih, dan mereka hanya meminta pada dokter untuk berusaha menyelamatkan pasien. apa pun yang terjadi ke depan nya mereka akan ikhlas dan pasrah menerima. setidak nya mereka telah berusaha dan untuk hasil nya hanya Allah yang tau.

" Baiklah bu dokter, kami mengerti dan sangat faham dengan kondisi saat ini. tapi tolong .. tolong berikan tindakan yang tepat menurut dokter saat ini, hanya bu dokter harapan kami satu - satu nya saat ini. karna dokter lebih mengerti dari pada kami, maka biar lah dokter yang berusaha, dan kami yang berdo'a. untuk hasil ke depan nya seperti apa kami akan pasrah dan ikhlas untuk menerima. setidak nya kita sudah berusaha dan berdo'a, tidak hanya diam meratapi nasib. " ujar salah satu ibu- ibu paruh baya yang berbicara pada Khalifah dengan menggenggam tangan Khalifah dengan lembut bahkan cucuran air mata mengalir deras dari sudut mata nya, sangat jelas terlihat kesedihan yang mendalam sekaligus ketegaran yang di perlihatkan saat ini.

Mendengar hal itu Khalifah pun langsung merengkuh tubuh sang ibu masuk ke dalam pelukan nya, untuk sama - sama saling menguatkan.

" Insya Allah bu, saya akan berusaha semampu saya, untuk menolong pasien. tolong .. do'a kan untuk keselamatan pasien, dan bayi yang ada di kandungan pasien saat ini. " ujar Khalifah pada sang ibu.

Dan di saat semua sedang dalam keadaan bersedih. dokter Raditya pun datang bersama dengan beberapa prajurit yang di bawa nya untuk menjadi pendonor. Khalifah pun langsung bergegas memeriksa kondisi para pendonor sebelum di lakukan nya proses pengambilan darah dengan di bantu oleh dokter Angga dan dokter Radit.

Tidak hanya para prajurit saja yang akan menjadin pendonor. Khalifah pun meminta pihak keluarga jika ada yang memiliki darah yang sama dengan pasien untuk ikut mendonorkan darah nya. karna saat ini pasien membutuh kan beberapa kantong darah, tidak hanya itu mereka juga harus berjaga - jaga apa bila kondisi pasien memang semakin memburuk.

***

Terpopuler

Comments

Trida Susanti

Trida Susanti

😘😘

2022-11-18

0

teti kurniawati

teti kurniawati

mang sedih... 😞

2022-11-18

0

lihat semua
Episodes
1 PERKENALAN
2 Mengagumi Dalam Diam
3 Bingung
4 Berusaha Dan Berdoa
5 Perasaan yang terpendam
6 Menegangkan
7 Kehendak dan Kekuasaan Allah
8 Rahasia Khalifah
9 Cinta Tak Harus Memiliki
10 Perpisahan Dan Pertemuan
11 Pembicaraan tentang perjodohan
12 Tentang Khalifah
13 Permintaan berkunjung
14 Keputusan Yang Sulit
15 Menerima
16 Pekerjaan Sampingan
17 Masa Lalu Khalifah
18 Tertembak
19 Kritis
20 Keajaiban Dari Doa
21 Membaik
22 BLACK TIM
23 Lolos
24 Bodygard Dadakan
25 Penolakan
26 Di Rawat
27 Ada Allah
28 Belajar Agama
29 Obrolan Santai
30 Gadis Tarsan
31 Kedatangan Gus Fahmi
32 Permohonan Maaf
33 Pemilik Ponpes
34 Di Sandera
35 Penyelamatan
36 Kembali Lolos
37 Janji Jenny
38 Target
39 Perasaan Gus Fahmi
40 Sah
41 Hukuman Memalukan
42 Panggilan Tugas
43 Penjemputan
44 Kebanggaan Keluarga
45 Muhammad Reyhan
46 Di Jebak
47 Musuh Dalam Selimut
48 Dalang
49 Rencana Bunda
50 Calon Mantu
51 Keputusan Reyhan
52 Mendadak Jadi Suami
53 Takdir
54 Salah Tingkah
55 Pertemuan Dengan Sang Istri
56 Suami Ku Ustadz Brondong
57 Gombalan Sang Istri
58 Kedatangan Ustadzah Nurul
59 Menjadi Istri Ke Dua
60 Ibadah Bersama
61 Rencana Jenny
62 Pengakuan
63 Kekacauan
64 Wanita Penggoda
65 Fitnah
66 Kemarahan Jenny
67 Pelampiasan Amarah Jenny
68 Musibah Membawa Berkah
69 Tanggung Jawab
70 Ancaman
71 Menagih Janji
72 Suami Polos
73 Kekesalan
74 Kebenaran
75 Singa Betina
76 Kejadian Yang Memalukan
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
Episodes

Updated 82 Episodes

1
PERKENALAN
2
Mengagumi Dalam Diam
3
Bingung
4
Berusaha Dan Berdoa
5
Perasaan yang terpendam
6
Menegangkan
7
Kehendak dan Kekuasaan Allah
8
Rahasia Khalifah
9
Cinta Tak Harus Memiliki
10
Perpisahan Dan Pertemuan
11
Pembicaraan tentang perjodohan
12
Tentang Khalifah
13
Permintaan berkunjung
14
Keputusan Yang Sulit
15
Menerima
16
Pekerjaan Sampingan
17
Masa Lalu Khalifah
18
Tertembak
19
Kritis
20
Keajaiban Dari Doa
21
Membaik
22
BLACK TIM
23
Lolos
24
Bodygard Dadakan
25
Penolakan
26
Di Rawat
27
Ada Allah
28
Belajar Agama
29
Obrolan Santai
30
Gadis Tarsan
31
Kedatangan Gus Fahmi
32
Permohonan Maaf
33
Pemilik Ponpes
34
Di Sandera
35
Penyelamatan
36
Kembali Lolos
37
Janji Jenny
38
Target
39
Perasaan Gus Fahmi
40
Sah
41
Hukuman Memalukan
42
Panggilan Tugas
43
Penjemputan
44
Kebanggaan Keluarga
45
Muhammad Reyhan
46
Di Jebak
47
Musuh Dalam Selimut
48
Dalang
49
Rencana Bunda
50
Calon Mantu
51
Keputusan Reyhan
52
Mendadak Jadi Suami
53
Takdir
54
Salah Tingkah
55
Pertemuan Dengan Sang Istri
56
Suami Ku Ustadz Brondong
57
Gombalan Sang Istri
58
Kedatangan Ustadzah Nurul
59
Menjadi Istri Ke Dua
60
Ibadah Bersama
61
Rencana Jenny
62
Pengakuan
63
Kekacauan
64
Wanita Penggoda
65
Fitnah
66
Kemarahan Jenny
67
Pelampiasan Amarah Jenny
68
Musibah Membawa Berkah
69
Tanggung Jawab
70
Ancaman
71
Menagih Janji
72
Suami Polos
73
Kekesalan
74
Kebenaran
75
Singa Betina
76
Kejadian Yang Memalukan
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!