***
Setelah bertanya langsung secara rinci pada bapak itu tentang keadaan istri nya. Khalifah pun bergegas mempersiap kan peralatan dan obat - obatan yang di butuh kan. Khalifah berangkat menuju kediaman pasien yang mungkin saja saat ini keadaan pasien yang sangat menghawatir kan, bahkan deras nya hujan serta angin yang kencang tidak menjadi kan penghalang untuk menolong pasien. setelah semua peralatan dan obat - obatan siap dengan di temani dua dokter militer yang lain mereka pun segera berangkat.
Setelah sampai Khalifah langsung memeriksa kondisi pasien dengan di bantu dua dokter lain nya. Dan benar saja keadaan nya saat ini sangat kritis dengan kondisi wajah pasien yang sudah memucat menandakan pasien kekurangan banyak darah dan harus segera melakukan tindakan transfusi darah. tidak hanya itu saja dengan kondisi pasien yang sedang hamil dengan usia kehamilan Memasuki usia 36 minggu membuat para dokter harus sigap dalam bertindak.
Setelah selesai menghentikan pendarahan dan memasukan cairan infus pada pasien. Khalifah pun segera meminta rekan dokter nya untuk mencek golongan darah dari pasien agar segera dapat di lakukan tindakan transfusi darah kepada pasien. karna saat ini pasien benar - benar sangat membutuh kan transfusi darah, mengingat kondisi pasien yang sedang hamil besar dan di takut kan akan berdampak pada kondisi janin dalam kandungan.
" Dokter Angga, tolong cepat cek golongan darah pada pasien, agar kita dapat segera mengambil tindakan transfusi darah. " ujar khalifah pada salah satu dokter yang membantu nya saat ini.
" Siap laksanakan . " tanpa menunda dokter Angga pun langsung mengambil sampel darah pada pasien, dan mencek golongan darah pasien. setelah hasil nya di ketahui dokter Angga pun langsung memberikan nya pada Khalifah.
" Tapi bu letnan, dari mana kita mendapat kan donor darah di saat seperti ini, sedang kan kita tidak mempunyai stok darah apa pun saat ini. " ujar dokter Radit yang kebingungan bagai mana cara mendapat kan kantong darah untuk pasien.
" Dokter Radit, tolong bangun kan semua para prajurit yang ada di bace camp, dan tanyakan pada mereka, siapa saja yang mempunyai golongan darah yang sama dengan pasien ? segera suruh mereka untuk datang kemari sekarang juga .. ! kita akan cek, kondisi mereka satu per satu untuk menjadi pendonor. jangan lupa, bawa semua peralatan yang di butuh kan." dengan tegas Khalifah langsung memberi perintah pada dokter Radit untuk segera melaksana kan tugas nya.
" Siap laksanakan. " dan tanpa menunggu lagi dokter Radit pun segera menjalankan tugas nya bersama prajurit yang mengikuti mereka saat datang ke rumah pasien. untuk membangun kan para prajurit yang ada di base camp dan sekaligus membawa semua peralatan yang di butuh kan.
Kembali Khalifah pun mencek kondisi pasien, setelah mencek kondisi pasien Khalifah mendekati keluarga pasien dan bertanya.
"Apa kah di desa sini tidak ada bidan yang bertugas pak ? kalo ada, bisa minta tolong untuk panggil kan ke mari, agar bisa mencek kondisi janin yang ada dalam kandungan istri bapak. "
Sebenar nya Khalifah bukan nya tidak mengerti dengan kondisi janin yang ada di dalam kandungan pasien saat ini. bahkan sebenar nya kondisi janin saat ini memang menghawatirkan dengan deyut jantung dan pergerakan janin yang melemah. hanya saja jika ada seorang bidan akan lebih memudah kan Khalifah menjelas kan tentang kondisi janin. karna seperti yang di ketahui Khalifah adalah seorang dokter Spealis bedah bukan dokter Obstetri dan Ginekologi ( Obgyn ) atau yang sering di kenal dengan dokter Spealis kandungan. jadi, sebenar nya Khalifah hanya tidak ingin melanggar kewenangan nya saja.
" Maaf bu dokter, sebenar nya, di sini memang ada bidan yang bertugas. hanya saja saat ini bidang yang bertugas tidak ada, beliu sedang pergi ke kota, mengunjungi anak nya yang ada di kota." ujar si bapak menjelas kan tentang keberadaan bidan di desa tempat tinggal nya.
Dan Khalifah pun hanya mampu terdiam memikir kan tindakan apa yang harus di lakukan nya saat ini terhadap kondisi janin yang ada dalam kandungan. sedangkan pasien saja masih dalam kondisi tidak sadar kan diri. sekarang mereka harus berpacu dengan waktu untuk berusaha
menyelamatkan dua nyawa sekaligus.
" Baik lah kalo begitu pak, saya hanya minta bapak banyak - banyak berdoa saja, minta pertolongan dari Allah, agar kondisi istri bapak segera membaik. "
Sebagai seorang dokter yang mengetahui bagai mana kondisi pasien nya saat ini tidak banyak yang mampu Khalifah kata kan. dengan kondisi cuaca yang tidak memungkin kan untuk membawa pasien ke rumah sakit.
" Apa kah kondisi istri saya buruk bu dokter ?." bapak itu pun memberani kan diri untuk bertanya pada Khalifah.
Sejak istri nya di tangangi oleh para dokter, bapak itu bukan nya tidak menyadari dari ekpresi wajah dan cara para dokter itu berbicara saat mengambil tindakan untuk menolong istri nya. diri nya tau bahwa kondisi istri dan anak dalam kandungan istri nya memang menghawatirkan saat ini.
Mendengar wali dari pasien nya bertanya, sebenar nya Khalifah juga sempat ragu untuk menjelaskan tentang kondisi pasien nya saat ini. akan tetapi, mau tidak mau Khalifah memang harus menjelaskan agar jika terjadi sesuatu pada pasien maka wali nya sudah siap menerima bahkan memberikan izin terhadap tindakan dokter selanjut nya.
" Bagini pak, sebelum nya saya minta maaf kalo mungkin penjelasan dari saya kurang mengenakan untuk di dengar. "
Khalifah pun menjelasakan pada suami dan keluarga pasien yang sudah berkumpul di sana untuk mengetahui keadaan pasien. dengan secara detail dan rinci dari kondisi sang pasien sampai dengan kondisi si janin di jelaskan dengan jelas oleh Khalifah tanpa ada yang di tutup - tutupi. tidak hanya itu Khalifah juga menjelas kan bahwa diri nya dan kedua dokter yang membantu nya bukan lah dokter kandungan. khalifah juga menjelaskan peralatan medis yang di miliki bace camp kesehatan saat ini sangat lah terbatas.
Mendengar penjelasan dari sang dokter keluarga sangat sedih, dan mereka hanya meminta pada dokter untuk berusaha menyelamatkan pasien. apa pun yang terjadi ke depan nya mereka akan ikhlas dan pasrah menerima. setidak nya mereka telah berusaha dan untuk hasil nya hanya Allah yang tau.
" Baiklah bu dokter, kami mengerti dan sangat faham dengan kondisi saat ini. tapi tolong .. tolong berikan tindakan yang tepat menurut dokter saat ini, hanya bu dokter harapan kami satu - satu nya saat ini. karna dokter lebih mengerti dari pada kami, maka biar lah dokter yang berusaha, dan kami yang berdo'a. untuk hasil ke depan nya seperti apa kami akan pasrah dan ikhlas untuk menerima. setidak nya kita sudah berusaha dan berdo'a, tidak hanya diam meratapi nasib. " ujar salah satu ibu- ibu paruh baya yang berbicara pada Khalifah dengan menggenggam tangan Khalifah dengan lembut bahkan cucuran air mata mengalir deras dari sudut mata nya, sangat jelas terlihat kesedihan yang mendalam sekaligus ketegaran yang di perlihatkan saat ini.
Mendengar hal itu Khalifah pun langsung merengkuh tubuh sang ibu masuk ke dalam pelukan nya, untuk sama - sama saling menguatkan.
" Insya Allah bu, saya akan berusaha semampu saya, untuk menolong pasien. tolong .. do'a kan untuk keselamatan pasien, dan bayi yang ada di kandungan pasien saat ini. " ujar Khalifah pada sang ibu.
Dan di saat semua sedang dalam keadaan bersedih. dokter Raditya pun datang bersama dengan beberapa prajurit yang di bawa nya untuk menjadi pendonor. Khalifah pun langsung bergegas memeriksa kondisi para pendonor sebelum di lakukan nya proses pengambilan darah dengan di bantu oleh dokter Angga dan dokter Radit.
Tidak hanya para prajurit saja yang akan menjadin pendonor. Khalifah pun meminta pihak keluarga jika ada yang memiliki darah yang sama dengan pasien untuk ikut mendonorkan darah nya. karna saat ini pasien membutuh kan beberapa kantong darah, tidak hanya itu mereka juga harus berjaga - jaga apa bila kondisi pasien memang semakin memburuk.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
Trida Susanti
😘😘
2022-11-18
0
teti kurniawati
mang sedih... 😞
2022-11-18
0