Bingung

***

Waktu telah menunjukan angka setengah dua belas siang. "brumm .. brumm .. brumm .. "

terdengar suara mobil mendekati rumah dan berhenti tepat di depan rumah.

Setelah mobil berhenti, keluar lah seorang prajurit bintara dengan pangkat serda ( sarsan dua ). " Lapor pak, ini obat-obatan yang di minta dua hari yang lalu. semua nya sudah di cek, sesuai dengan list yang di kirim kan kemaren." Laporan seorang prajurit bintara yang bertanggung jawab mengantarkan pasokan obat-obatan pada letnan aditya.

" Okey, kalo semua nya sudah sesuai dengan list langsung bawa masuk aja ke dalam." ujar aditya masih sambil rebahan di lantai teras.

Kadang kata tegas, berwibawa, gagah, dan berani mati bahkan mampu melumpuhkan musuh selalu melekat pada diri seorang prajurit TNI. tapi jangan salah, banyak juga tingkah para prajurit TNI yang absurt bahkan sampai membuat geleng - geleng kepala.

" Siap laksanakan. " sambil memberi hormat dan langsung melaksana kan tugas yang di perintah kan oleh Radit.

Sedang kan Khalifah yang masih berada dalam kamar pun keluar ketika mendengar bahwa pasokan obat-obatan yang di minta nya dua hari yang lalu sudah sampai. dan ketika melihat Khalifah keluar dari kamar prajurit itu pun langsung memberi kan hormat, dan di tanggapi dengan anggukan kepala oleh Khalifah.

" Apa sudah sesuai list ?. " tanya Khalifah pada sang prajurit.

" Siap sesuai bu, semua sudah di cek." sang prajurit pun menjawab dengan tegas.

" Baik lah, tolong kamu taroh saja semua nya di atas meja pojok, nanti biar saya saja yang beres kan. " ujur Khalifah memberi perintah pada sang bawahan.

" Siap laksanakan." dengan sigap sang prajurit pun melaksana kan perintah.

Seperti yang di ketahui Khalifah adalah seorang perwira dengan berpangkat kan lettu ( letnan satu ), satu tingkat di bawah kapten dan satu tingkat di atas letda ( letnan dua ). maka di sini Khalifah adalah seorang pemimpin atau atasan.

Setelah semua tumpukan kerdus berada di atas meja. Khalifah pun membuka satu persatu kerdus yang ada di atas meja dan mengeluar kan semua isi di dalam nya dan mencek ulang apa kah betul- betul sesuai dengan yang di minta nya dua hari yang lalu, serta menyusun nya dengan rapi di dalam rak yang sudah tersedia. agar lebih mudah ketika akan di gunakan dengan di bantu oleh Radit.

Sambil menyusun obat-obatan Radit pun membuka suara nya. " bu letnan, apa benar setelah satgas di sini, bu letnan akan kembali mengajukan diri sebagai relawan di palestina ? karna saya denger, kalo ibu akan menjadi relawan di salah satu rumah sakit di palestina ?. "

Diam beberapa saat. " huhh ... Entah lah dit, sebenar nya saya memang sempat berniat mengajukan diri untuk ke palestina setelah masa tugas di sini berakhir, tapi sekarang saya jadi bingung."

Sebenar nya Khalifah memang ingin menjadi dokter relawan di salah satu Rumah sakit di palestina dan itu sudah di rencana kan nya satu bulan yang lalu. karna mengingat masa tugas nya di sini akan segera berakhir tiga bulan ke depan. hanya saja saat ini Khalifah menjadi bingung apa lagi sang bunda kembali mengingat kan nya untuk segera menikah.

Radit pun hanya terdiam, ketika di lihat nya raut muka sang atasan yang seperti nya sedang bingung bahkan terlihat jelas saat helaan nafas terdengar begitu berat sebelum menjawab pertanyaan yang tadi di ajukan nya. seperti ada kegelisahan dan beban di dalam diri sang atasan, sungkan untuk kembali bertanya Radit pun memilih untuk diam dan melanjutkan kegiatan nya.

Tak terasa hari pun sudah berganti menjadi malam hari. dan para prajurit pun berkumpul di base camp masih - masing ada yang sedang mengobrol santai ada juga yang beristirahat setelah lelah melakukan beberapa kegiatan. selama di sini base camp tempat para prajurit yaitu di rumah warga yang tidak terpakai dan ada pula yang di balai desa.

Begitu pula dengan Khalifah setelah selesai melakukan kewajiban nya sebagai umat muslim, saat ini Khalifah sedang kembali memikirkan perihal tentang permintaan sang bunda. Khalifah hanya mampu berdoa dan berserah diri meminta petunjuk sang khaliq untuk segala beban dan kebingungan yang di rasa kan nya dan sambil beristirahat dengan tasbih yang tak lepas dari tangan dan bibir yang selalu berzikir.

" Tolong ... tolong .. tolong .. " suara teriakan salah satu warga desa yang berlari menuju base camp kesehatan. karna cuaca yang buruk dengan deras nya hujan serta angin yang kencang dan bahkan sekekali kilat pun menyambar hingga suara teriakan pun hanya terdengar samar-samar.

Para warga tahu bahwa ada pusat kesehatan militer di desa mereka dan ada beberapa dokter juga yang bertugas di sana. karena selama ini para dokter militer yang bertugas tidak hanya melayani pasien para prajurit TNI saja, akan tetapi para dokter juga melayani para warga sipil yang ingin berobat di base camp kesehatan dan itu secara suka rela.

Setelah sampai teras rumah dengan keadaan badan yang basah kuyup karna hujan warga itu pun langsung di sambut oleh salah satu prajurit yang berjaga. " ada apa pak, ada yang bisa saya bantu ?." tanya sang prajurit sambil melihat keadaan si bapak yang terlihat bingung dan kuatir.

" Maaf pak, bu dokter nya ada ? saya mau minta tolong istri saya pendarahan, dan sekarang dalam keadaan pingsan.

" Terus sekarang istri bapak di mana ?." tanya prajurit itu lagi karna di lihat nya bapak itu sendiri bahkan hanya berlari tanpa payung dan alas kaki.

" Istri saya di rumah pak ." jawab si bapak. bahkan dengan tubuh yang basah mungkin saja si bapak kedinginan sudah tak lagi di rasa kan. bahkan kaki yang berlari tanpa alas kaki bisa saja tertancap duri sudah tak lagi di pedulikan. keadaan nya yang betul- betul bingung dan kuatir.

Mungkin ada yang bertanya, kenapa si bapak justru berlari ke base camp kesehatan bukan nya langsung membawa sang istri ke rumah sakit ? penjelasan nya adalah desa di mana tempat Khalifah bertugas merupakan desa pedalaman.

Sebuah desa yang masih dikelilingi hutan alami dan perbukitan. sarana dan prasarana yang minim dan seadanya membuat warga desa kesulitan untuk menuju perkota'an. jangan kan untuk menuju ke kabupaten kota menuju ke daerah kacamatan saja jarak tempuh nya mencapai dua jam lebih dengan kendaraan bermotor.

Dengan keadaan cuaca cerah karna kondisi jalanan yang masih tanah dan sedikit berbatu. jadi, bisa di bayangkan apa bila dalam kondisi hujan itu sudah pasti memakan waktu dua kali lipat karna kondisi jalanan yang licin dan berlumpur.

" Baik pak, tunggu sebentar, saya panggil kan dokter dulu." prajurit jaga itu pun bergegas masuk ke dalam rumah dan langsung mengetok pintu kamar di mana sang dokter beristirahat.

" Tok ... tok ... bu letnan, tok ... tok ... bu letnan, tok ... " terdengar bunyi ketokan pada pintu kamar dan panggilan dari luar pintu kamar.

"Cklek" pintu kamar pun terbuka.

" Ada apa ?. " sebenar nya ketokan pertama pada pintu kamar sudah membuat Khalifah terbangun. hanya saja Khalifah masih membetul kan hijab yang di kenakan nya sebelum membuka kan pintu kamar.

" Maaf bu, di depan ada bapak-bapak meminta bantuan ibu. kata nya, istri si bapak sedang pendarahan, terus sekarang dalam keadaan pingsan di rumah nya ." sang bawahan pun langsung menjelaskan perihal kenapa di jam dua dini hari mengganggu istirahat sang atasan.

Mendengar hal itu Khalifah pun langsung begegas keluar untuk menemui langsung si bapak, dan bertanya lebih rinci tentang keada'an sang istri saat ini

***

Terpopuler

Comments

Trida Susanti

Trida Susanti

iya mba, kalo saya pas waktu kuliah sempat jadi relawan juga. tapi korban kebakaran ☺️☺️

2022-11-18

1

teti kurniawati

teti kurniawati

tugas.. seneng saya dulu pernah cita-cita jadi relawan

2022-11-18

0

lihat semua
Episodes
1 PERKENALAN
2 Mengagumi Dalam Diam
3 Bingung
4 Berusaha Dan Berdoa
5 Perasaan yang terpendam
6 Menegangkan
7 Kehendak dan Kekuasaan Allah
8 Rahasia Khalifah
9 Cinta Tak Harus Memiliki
10 Perpisahan Dan Pertemuan
11 Pembicaraan tentang perjodohan
12 Tentang Khalifah
13 Permintaan berkunjung
14 Keputusan Yang Sulit
15 Menerima
16 Pekerjaan Sampingan
17 Masa Lalu Khalifah
18 Tertembak
19 Kritis
20 Keajaiban Dari Doa
21 Membaik
22 BLACK TIM
23 Lolos
24 Bodygard Dadakan
25 Penolakan
26 Di Rawat
27 Ada Allah
28 Belajar Agama
29 Obrolan Santai
30 Gadis Tarsan
31 Kedatangan Gus Fahmi
32 Permohonan Maaf
33 Pemilik Ponpes
34 Di Sandera
35 Penyelamatan
36 Kembali Lolos
37 Janji Jenny
38 Target
39 Perasaan Gus Fahmi
40 Sah
41 Hukuman Memalukan
42 Panggilan Tugas
43 Penjemputan
44 Kebanggaan Keluarga
45 Muhammad Reyhan
46 Di Jebak
47 Musuh Dalam Selimut
48 Dalang
49 Rencana Bunda
50 Calon Mantu
51 Keputusan Reyhan
52 Mendadak Jadi Suami
53 Takdir
54 Salah Tingkah
55 Pertemuan Dengan Sang Istri
56 Suami Ku Ustadz Brondong
57 Gombalan Sang Istri
58 Kedatangan Ustadzah Nurul
59 Menjadi Istri Ke Dua
60 Ibadah Bersama
61 Rencana Jenny
62 Pengakuan
63 Kekacauan
64 Wanita Penggoda
65 Fitnah
66 Kemarahan Jenny
67 Pelampiasan Amarah Jenny
68 Musibah Membawa Berkah
69 Tanggung Jawab
70 Ancaman
71 Menagih Janji
72 Suami Polos
73 Kekesalan
74 Kebenaran
75 Singa Betina
76 Kejadian Yang Memalukan
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
Episodes

Updated 82 Episodes

1
PERKENALAN
2
Mengagumi Dalam Diam
3
Bingung
4
Berusaha Dan Berdoa
5
Perasaan yang terpendam
6
Menegangkan
7
Kehendak dan Kekuasaan Allah
8
Rahasia Khalifah
9
Cinta Tak Harus Memiliki
10
Perpisahan Dan Pertemuan
11
Pembicaraan tentang perjodohan
12
Tentang Khalifah
13
Permintaan berkunjung
14
Keputusan Yang Sulit
15
Menerima
16
Pekerjaan Sampingan
17
Masa Lalu Khalifah
18
Tertembak
19
Kritis
20
Keajaiban Dari Doa
21
Membaik
22
BLACK TIM
23
Lolos
24
Bodygard Dadakan
25
Penolakan
26
Di Rawat
27
Ada Allah
28
Belajar Agama
29
Obrolan Santai
30
Gadis Tarsan
31
Kedatangan Gus Fahmi
32
Permohonan Maaf
33
Pemilik Ponpes
34
Di Sandera
35
Penyelamatan
36
Kembali Lolos
37
Janji Jenny
38
Target
39
Perasaan Gus Fahmi
40
Sah
41
Hukuman Memalukan
42
Panggilan Tugas
43
Penjemputan
44
Kebanggaan Keluarga
45
Muhammad Reyhan
46
Di Jebak
47
Musuh Dalam Selimut
48
Dalang
49
Rencana Bunda
50
Calon Mantu
51
Keputusan Reyhan
52
Mendadak Jadi Suami
53
Takdir
54
Salah Tingkah
55
Pertemuan Dengan Sang Istri
56
Suami Ku Ustadz Brondong
57
Gombalan Sang Istri
58
Kedatangan Ustadzah Nurul
59
Menjadi Istri Ke Dua
60
Ibadah Bersama
61
Rencana Jenny
62
Pengakuan
63
Kekacauan
64
Wanita Penggoda
65
Fitnah
66
Kemarahan Jenny
67
Pelampiasan Amarah Jenny
68
Musibah Membawa Berkah
69
Tanggung Jawab
70
Ancaman
71
Menagih Janji
72
Suami Polos
73
Kekesalan
74
Kebenaran
75
Singa Betina
76
Kejadian Yang Memalukan
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!