Penantian Kinara

Penantian Kinara

Ijab Qobul

''Dengan mengucap Bismillahirrahmanirrahim, Dengan Rahmat Allah SWT Tuhan semesta Alam, saudara Ali Jaber Bin Husen Al Basri saya nikahkan dan saya kawinkan engkau dengan putri Kandungku Kinara Zivanna Bhaskara binti Gilang Bhaskara dengan mas kawin satu buah mushaf Al-Qur'an, seperangkat alat sholat dan cincin berlian 28karat di bayar tunai!"

''Saya terima nikah dan kawinnya Kinara Zivanna Bhaskara binti Gilang Bhaskara untuk saya, dengan mas kawin satu buah mushaf Al-Qur'an, seperangkat alat sholat dan cincin berlian 28karat dibayar tunai!''

''Bagaimana para saksi, sah??''

''Sah!''

''Sah!''

Brraaakk...

''Hentikan!!! Pernikahan ini tidak sah!!!''

Deg!

Deg!

''Faizah..''

''Kak Faizah...''

''Faizah???''

''Hentikan pernikahan ini!!! Kau tidak boleh menikahinya! Kau hanya boleh menikah denganku saja!!'' seru Faizah dengan suara melengking hebat.

Semua yang ada disana terdiam dan tertegun mendengar ucapan Faizah. ''Apa maksudmu tidak sah?? Pernikahan ini sah Dimata hukum dan Agama! Aku baru saja mengucapkan nya! Siapa kamu berani mengatakan jika pernikahan ini tidak sah??'' tanya Ali dengan rahang mengetat.

Faizah menatap sendu pada Ali. ''Kenapa?? Kenapa Abang memilihnya yang masih kecil? Sedang ada aku yang sudah dewasa sebanding dengan mu?? Apa lebihnya Kinara dibandingkan aku??''

Ali menatap datar pada Faizah. ''Aku Tidak mengenal mu siapa. Yang pertama kali ku lihat dan ku kenal adalah Kinara, istriku! Mungkin memang pertemuan kami singkat. Tapi.. Kinara adalah jawaban dari setiap doa ku selama ini. Dimana nya yang salah??''

Faizah terisak. ''Kamu salah, karena telah memilihnya. Sedang ada aku yang seumuran dengan mu. Aku menyukaimu sejak pertama kali melihatmu? Apa aku salah?''

Ali terkejut dengan ucapan Faizah, sedang Nara semakin kecil hatinya saat Faizah mengatakan jika ia juga menyukai suaminya.

Nara menunduk, tangannya bergetar. Ali tau, dengan segera ia memegang kedua tangan itu dihadapan Faizah.

''Maafkan aku Faizah.. tapi aku tidak menyukaimu! Pertama kali aku datang kesini dan untuk pertama kalinya yang aku lihat adalah Kinara. Gadis kecil yang begitu lugu namun hatiku bergetar saat memandang nya. Sikapnya yang lembut dan juga santun semakin membuat hatiku jatuh cinta padanya. Kamu tidak salah jika kamu menyukai ku. Karena kita tidak tau kepada siapa hati ini akan terpaut. Tapi.. aku tidak menyukai mu Faizah.. maaf.. maafkan aku. Aku tidak bisa menerima mu! Aku menginginkan Kinara bukan yang lain! Kinara adalah jawaban dari doa yang selalu aku panjatkan selama ini. Maaf Faizah.'' Tegas Ali begitu menusuk relung hati Faizah.

Ali menggenggam erat tangan Kinara yang semakin dingin. Ia tidak menoleh sedikitpun pada Kinara, tapi matanya menatap datar pada Faizah. Kinara terharu, ternyata dirinya begitu di inginkan oleh Ali untuk berada disampingnya.

Sempat insicure dengan kenyataan baru saja. Tapi perkataan Ali baru saja, seperti angin segar yang berhembus menerpa dirinya.

Faizah menatap Kinara. Mata sayu nan lembut, bibir tipis, hidung mancung dan mata sipit seperti Papi Gilang. Kinara begitu mirip dengan Kakak keduanya yaitu Annisa.

Bagai pinang di belah dua. Sangat mirip. Kadang Papi Gilang salah memanggil Kinara dengan Annisa.

Faizah menatap nyalang pada Kinara, matanya memerah. Tangannya mengepal erat. Ia bergerak mendekati Kinara, dengan segera ia menarik baju Kinara hingga Kinara hampir terjatuh jika tidak di pegang oleh Ali.

''Dasar gadis kecil sialaaaaannn!!! Gara-gara kamu! Bang Ali tidak mau denganku! Kau pembawa sial di dalam hidupku! Pergi kau! Enyah dari hidupku! Pergi!! Kau selalu merebut apapun yang aku mau!!! Gara-gara kau, bang Ali tidak ingin menikah denganku!! Aaaaaa... sialaaaaannn... pergi kau!! pergiiiii!!!''

Deg!

Deg!

''Dasar wanita murah!! Sialaaaaannn!!!'' umpat Faizah dengan wajah memerah.

Tangannya terus menggapai Kinara yang berada di pelukan Ali saat ini. Ali menghadang tangan Faizah agar tidak memukul istrinya. Sedang Kinara semakin kuat memeluk tubuh Ali. Ia terisak disana.

''B-bang.. udah..'' bisik Kinara begitu pelan. Wajahnya berbunyi di dada bidang Ali yang kini sedang menahan tangan Faizah untuk mencakar nya.

Semua yang ada disana terkejut melihat kebrutalan Faizah. Lana dan Maura yang baru saja masuk mereka berdua mematung di depan pintu ruangan resepsi itu.

Terlihat jika Faizah sedang mencoba untuk mencakar Kinara yang berada di dalam pelukan Ali. Tidak hanya tangan, kakinya juga ikut menendang Kinara.

Dukk..

Dukk..

''Allahu!!'' seru Kinara saat merasakan jika tubuhnya di tendang oleh Faizah secara brutal. Ali melototkan mata nya pada Faizah. Tapi Faizah tidak peduli.

''Dasar sialaaaaannn!! Wanita pembawa sial!! Gara-gara kau! aku selalu yang menanggung kesialan ini! Dulu pun begitu, kenapa semua orang begitu memuja mu?! heh?! sialaaaaannn.. pembawa siallll!!!!''

Dddduuuuaaaaarrrrrrrrr...

Papi Gilang mengetatkan rahangnya. Begitu juga dengan Mak Alisa. Apalagi Ali. Wajahnya memerah menahan amarah.

Geram, karena kelakuan Faizah yang tidak terkontrol ingin melukai Kinara, Ali mendorong wanita itu hingga terjatuh dengan terjengkang ke belakang.

Brrruukkk..

Deg!

''Kau! jangan sekali-kali kau mengatakan jika Kinara ku adalah pembawa sial! Dia keberuntungan ku! Jika sekali lagi aku mendengar kau mengatakan seperti itu untuk istriku, aku sendiri yang akan merobek mulutmu hingga kau tidak bisa berbicara lagi seperti sekarang! Pergiiiii!!'' teriak Ali begitu menggelegar di seluruh ruangan itu.

Semua yang ada disana terjingkat kaget karena lengkingan suara Ali. Faizah menatap nanar padanya. Rahangnya semakin mengetat saat melihat Kinara sedang mengelus dada bidang Ali yang sedang naik turun menahan amarah.

''Nggak!! aku nggak akan pergi!!! Kamu harus menikah denganku! Bukan dengannya! Dia pembawa sial untukmu!''

''Diaaaaammmm!!!'' sentak Ali lagi semakin marah.

''Nggak!!!!!'' balas Faizah dengan suara yang tak kalah tinggi dari Ali.

''Cukup!'' sentak Papi Gilang dengan rahang mengeras. Ia mengepalkan kedua tangannya. Ia menatap nyalang pada Faizah, putri ketiga besan nya.

Mak Alisa mendekati Papi Gilang. ia mengelus tubuh sang suami. Papi Gilang memejamkan kedua matanya.

''Sabar.. nggak akan ada jalan keluar kalau kamu marah-marah seperti ini, Pi.. Adek udah sah kok jadi istri Ali. Jadi.. tidak ada yang perlu di ribut kan lagi disini. Malu.. Mak malu sama tamu kita! Kak Madan, Aini! Bawa pulang putri kalian dari sini! Dan kamu Faizah! Berhenti mengejar sesuatu yang bukan menjadi milikmu! Jika memang kamu ingin mendapatkan Ali, kenapa kau tidak merayu Allah, agar mau memberikan nya padamu? Bukan dengan cara seperti ini! Mak kecewa sama kamu! Kamu sudah mempermalukan keluarga Mak di sini! Pulanglah!'' tegas Mak Alisa dengan wajah datarnya.

Suara lembut dan mendayu itu, menusuk relung hati siapa yang mendengar nya. Mata Nara berkaca-kaca.

Ia menunduk. ''Maaf Papi.. Mami.. gara-gara adek, pesta bang Lana jadi seperti ini.. hiks.. maaf..'' Isak Nara.

Lagi, tangan Ali mengepalkan kedua tangannya. Ia menatap nyalang pada Faizah. Ingin sekali mencekik leher wanita itu. Jika tidak mengingat, gadis sebaya adiknya itu merupakan saudara ipar Lana, maka ia akan menyeretnya dan menghempaskannya keluar.

Tapi akal sehatnya masih berfungsi saat ini. Daripada Ali marah pada gadis yang tidak jelas itu. Lebih baik ia memeluk Nara untuk mendamaikan hatinya yang sedang gundah karena emosi yang memuncak.

''Ssstt .. udah.. kita istirahat ya? Ayo!'' ajak Ali pada Nara.

Nara mengangguk, dengan segera ia menuntun Nara untuk menuju kamar hotel milik mereka. Diikuti oleh keluarga Ali yang lainnya.

💕💕💕💕💕

Hallo ha.. assalamualaikum.. hehehe..

Othor rilis cerita baru lagi nih.

Cerita ini khusus adek Nara, ya?

Mana nih pendukung adek Nara??

Othor tunggu ye disini. Jangan lupa like , komen, vote, rate dan kembang nya juga. 😁😁😁

Othor tunggu ye??

Terpopuler

Comments

nuraeinieni

nuraeinieni

aq baru mampir thor

2024-04-06

1

AdindaRa

AdindaRa

Like, subscribe, rate 5 stars, dan satu tips iklan mendarat untuk kakak 😘

2023-01-20

2

Nirwana Asri

Nirwana Asri

ada yang typo nih kak, mungkin maksdnya ....yang berada di... bukan Adi ya

2023-01-13

1

lihat semua
Episodes
1 Ijab Qobul
2 Permintaan maaf Abi Madan
3 Resepsi pernikahan Kinara dan Ali
4 Liontin mutiara
5 Tak ada yang salah dengan Pria matang bukan tua!
6 Bang Lana Diserang!
7 Maura tertembak
8 Dirawat di rumah sakit
9 Pindah ke rumah dinas
10 Tertawa lepas
11 Senaseb!
12 Menjemput Nara ke sekolah
13 Dingin
14 Tugas yang gagal
15 Nara demam
16 Saudara kembar Nara
17 Dirawat
18 Si jago merah vs si palang merah
19 Kekesalan Nara
20 Kesalahan yang sama
21 Penangkapan Bondal
22 Maura beraksi, Bang Lana marah
23 Kedatangan Ibu Amanda
24 Keributan di rumah Lana
25 Teguran Ali untuk kedua kakak iparnya
26 Memilih ikut mati bersama dari pada hidup sendiri di dunia ini
27 Menghadiri jamuan makan malam di rumah komandan Kevin
28 Permintaan maaf yang tidak tulus
29 Kemarahan Nara
30 Ketakutan Komandan Kevin
31 Bertamasya bersama saudara
32 Kebersamaan bersama saudara
33 Bang Lana ngidam
34 Mimpi bang Lana
35 Di balik Tabir rahasia
36 Kembar
37 Ada apa dengan mereka?
38 Merasa cemas
39 Kerinduan Nara
40 Kak Maura melahirkan
41 Gading
42 Belalai gajah
43 Adopsi
44 Baby Twins
45 Pedoman hidup
46 Ke bukit ujung.
47 Anak Siapa?!
48 Penjelasan Ali
49 Adek Rindu..
50 Menggoda istri
51 Aqiqahan baby twins
52 Pengobatan Gading
53 Mimpi yang menakutkan
54 Ali gelisah Kinara pun sama
55 Menyusul Gading ke Jakarta
56 Bertemu Gading
57 Kerumah Mertua
58 Tidur di kamar Ali.
59 Surat cinta untuk Kinara
60 Maura kesepian
61 Senyum Ali
62 Kepulangan Lana dan Ali
63 Kejutan untuk Nara
64 Siapa pemuda ini??
65 Kekesalan Algi
66 Merasa rendah diri
67 Makan malam romantis
68 Buka puasa
69 Kebanjiran membuat gagal!
70 Tanggul Surga ku
71 Kamu milikku!
72 Sarapan Pagi kesiangan
73 Pedoman hidup
74 Kesal
75 Ankrem de'e!
76 Belanja ke pasar
77 Rencana Jalan-jalan
78 Jalan-jalan bersama keluarga
79 Gubuk Cinta, Abang!
80 Formasi kita kurang lengkap
81 Berduaan
82 Kinara vs Lana
83 Bersikap Aneh
84 Ke rumah Annisa
85 Cerita Kinara
86 Kecewa
87 Menginap dirumah Annisa
88 Berangkat ke Bandung
89 Saudara ibarat Air
90 Mengantar Nara dan Ali ke Bandara
91 Nasehat Papi Gilang untuk Lana
92 Disambut hangat oleh keluarga Suami
93 Kebersamaan di pondok belakang rumah
94 Memasak makan malam
95 Saudara sepupu Ali
96 Penjelasan Nara
97 Fakta mengejutkan untuk Arfan
98 Belajar Mandiri
99 Tugas terakhir
100 Sedih
101 Penantian Kinara Part 1
102 Kebersamaan untuk terakhir kalinya
103 Kembali bertugas tetapi untuk yang terakhir
104 Setelah kepergian nya
105 Mulai kuliah
106 Mimpi yang menjadi kenyataan
107 Firasat buruk
108 Pencarian Ali
109 Terpaksa pulang ke rumah Mami dan Papi
110 Gagal!
111 Kepulangan Lana Seorang diri
112 Kabar duka untuk Kinara
113 Kabar bahagia disaat kabar duka
114 Tinggal Kenangan
115 Melanjutkan hidup
116 Keyakinan Hati
117 Mengabarkan keluarga di Bandung
118 Shock berat
119 Kedatangan Annisa
120 Nasehat Annisa
121 Kedatangan keluarga dari Bandung
122 Tidak berubah
123 Rapuh
124 Surat Untuk Kinara
125 Bangkit dari keterpurukan
126 Kami semua bersama mu
127 Beli tanah
128 kemarahan Annisa
129 Kekecewaan Annisa
130 Hidup masing-masing
131 Kembar?
132 Di usir Kak Ira
133 Terbiasa sendiri
134 Tanda-tanda
135 Di rumah sakit
136 Melahirkan tanpa suami
137 Di lupakan
138 Rela mengalah
139 Orang-orang baik
140 Persiapan untuk acara Aqiqahan
141 Di permudahkan
142 Acara Aqiqahan dan penabalan nama untuk si kembar tiga
143 Nama si kembar
144 Pemikiran yang salah
145 Kasih sayang tulus
146 Dapur Kinara
147 Rahasia Kinara
148 Rahasia Kinara 2
149 Lana kembali kerumah Kinara
150 Keputusan Papi Gilang
151 Baru tau
152 Dikembalikan
153 Penyelesaian
154 Berpisah
155 Terikat janji
156 Hidup normal
157 Terdampar
158 Penyelamat
159 Memang kamu, orangnya!
160 Mnunggu dalam ketidakpastian
161 Kerumah Papi dan Mami
162 Tamu dirumah Papi dan Mami.
163 Kepulangan Ali
164 Papi Kita, Dek!
165 Ali kembali, semuanya Shock!
166 Kamu kembali, Nak?
167 Bakti seorang istri
168 Cerita Ali
169 Cerita Ali part 2
170 Cerita Ali part 3
171 Cerita Ali part 4
172 Bahagia ku bersama mu
173 Menjemput Maura
174 Dirumah Abi Madan
175 Menjemput Kakak!
176 Berkumpul bersama
177 Maldalya
178 Bersama kita teguh, bercerai kita rubuh
179 Cukup sudah
180 Bertemu Fathir di Madinah
181 Jadi sorotan
182 Menggodanya
183 Acara tasyakkuran
184 Firasat untuk Malda
185 Singa betina
186 Bertengkar
187 Kesedihan Malda
188 Takluk
189 Kepergian Malda
190 Panik
191 Maafkan kakak, Pi..
192 Pingsan
193 Surat dari Malda
194 Sepeninggalnya Malda
195 Terpuruk
196 Bangkit kembali
197 Berisi apaan?
198 Hamil lagi
199 Kabar baik sekaligus kabar buruk
200 Malda kembali lagi
201 Malda kembali 2
202 Panglima Satria
203 Berkumpul Kembali
204 Kebahagiaan yang Hakiki
205 Melahirkan lagi
206 Lebih sakit melahirkan daripada rambut yang rontok akibat ditarik paksa
207 Lengkap sudah
208 Pulang dari rumah sakit
209 Cerita Lana
210 Berdamai dengan masa lalu.
211 Takut jarum dan benang?
212 Rahasia Ketakutan Ali
213 Trauma masa lalu
214 Acara aqiqahan dan Penabalan nama
215 Penantian Kinara Part 2
216 Pengmuman Karya baru
217 Pengumuman Pemenang give away Penantian Kinara
Episodes

Updated 217 Episodes

1
Ijab Qobul
2
Permintaan maaf Abi Madan
3
Resepsi pernikahan Kinara dan Ali
4
Liontin mutiara
5
Tak ada yang salah dengan Pria matang bukan tua!
6
Bang Lana Diserang!
7
Maura tertembak
8
Dirawat di rumah sakit
9
Pindah ke rumah dinas
10
Tertawa lepas
11
Senaseb!
12
Menjemput Nara ke sekolah
13
Dingin
14
Tugas yang gagal
15
Nara demam
16
Saudara kembar Nara
17
Dirawat
18
Si jago merah vs si palang merah
19
Kekesalan Nara
20
Kesalahan yang sama
21
Penangkapan Bondal
22
Maura beraksi, Bang Lana marah
23
Kedatangan Ibu Amanda
24
Keributan di rumah Lana
25
Teguran Ali untuk kedua kakak iparnya
26
Memilih ikut mati bersama dari pada hidup sendiri di dunia ini
27
Menghadiri jamuan makan malam di rumah komandan Kevin
28
Permintaan maaf yang tidak tulus
29
Kemarahan Nara
30
Ketakutan Komandan Kevin
31
Bertamasya bersama saudara
32
Kebersamaan bersama saudara
33
Bang Lana ngidam
34
Mimpi bang Lana
35
Di balik Tabir rahasia
36
Kembar
37
Ada apa dengan mereka?
38
Merasa cemas
39
Kerinduan Nara
40
Kak Maura melahirkan
41
Gading
42
Belalai gajah
43
Adopsi
44
Baby Twins
45
Pedoman hidup
46
Ke bukit ujung.
47
Anak Siapa?!
48
Penjelasan Ali
49
Adek Rindu..
50
Menggoda istri
51
Aqiqahan baby twins
52
Pengobatan Gading
53
Mimpi yang menakutkan
54
Ali gelisah Kinara pun sama
55
Menyusul Gading ke Jakarta
56
Bertemu Gading
57
Kerumah Mertua
58
Tidur di kamar Ali.
59
Surat cinta untuk Kinara
60
Maura kesepian
61
Senyum Ali
62
Kepulangan Lana dan Ali
63
Kejutan untuk Nara
64
Siapa pemuda ini??
65
Kekesalan Algi
66
Merasa rendah diri
67
Makan malam romantis
68
Buka puasa
69
Kebanjiran membuat gagal!
70
Tanggul Surga ku
71
Kamu milikku!
72
Sarapan Pagi kesiangan
73
Pedoman hidup
74
Kesal
75
Ankrem de'e!
76
Belanja ke pasar
77
Rencana Jalan-jalan
78
Jalan-jalan bersama keluarga
79
Gubuk Cinta, Abang!
80
Formasi kita kurang lengkap
81
Berduaan
82
Kinara vs Lana
83
Bersikap Aneh
84
Ke rumah Annisa
85
Cerita Kinara
86
Kecewa
87
Menginap dirumah Annisa
88
Berangkat ke Bandung
89
Saudara ibarat Air
90
Mengantar Nara dan Ali ke Bandara
91
Nasehat Papi Gilang untuk Lana
92
Disambut hangat oleh keluarga Suami
93
Kebersamaan di pondok belakang rumah
94
Memasak makan malam
95
Saudara sepupu Ali
96
Penjelasan Nara
97
Fakta mengejutkan untuk Arfan
98
Belajar Mandiri
99
Tugas terakhir
100
Sedih
101
Penantian Kinara Part 1
102
Kebersamaan untuk terakhir kalinya
103
Kembali bertugas tetapi untuk yang terakhir
104
Setelah kepergian nya
105
Mulai kuliah
106
Mimpi yang menjadi kenyataan
107
Firasat buruk
108
Pencarian Ali
109
Terpaksa pulang ke rumah Mami dan Papi
110
Gagal!
111
Kepulangan Lana Seorang diri
112
Kabar duka untuk Kinara
113
Kabar bahagia disaat kabar duka
114
Tinggal Kenangan
115
Melanjutkan hidup
116
Keyakinan Hati
117
Mengabarkan keluarga di Bandung
118
Shock berat
119
Kedatangan Annisa
120
Nasehat Annisa
121
Kedatangan keluarga dari Bandung
122
Tidak berubah
123
Rapuh
124
Surat Untuk Kinara
125
Bangkit dari keterpurukan
126
Kami semua bersama mu
127
Beli tanah
128
kemarahan Annisa
129
Kekecewaan Annisa
130
Hidup masing-masing
131
Kembar?
132
Di usir Kak Ira
133
Terbiasa sendiri
134
Tanda-tanda
135
Di rumah sakit
136
Melahirkan tanpa suami
137
Di lupakan
138
Rela mengalah
139
Orang-orang baik
140
Persiapan untuk acara Aqiqahan
141
Di permudahkan
142
Acara Aqiqahan dan penabalan nama untuk si kembar tiga
143
Nama si kembar
144
Pemikiran yang salah
145
Kasih sayang tulus
146
Dapur Kinara
147
Rahasia Kinara
148
Rahasia Kinara 2
149
Lana kembali kerumah Kinara
150
Keputusan Papi Gilang
151
Baru tau
152
Dikembalikan
153
Penyelesaian
154
Berpisah
155
Terikat janji
156
Hidup normal
157
Terdampar
158
Penyelamat
159
Memang kamu, orangnya!
160
Mnunggu dalam ketidakpastian
161
Kerumah Papi dan Mami
162
Tamu dirumah Papi dan Mami.
163
Kepulangan Ali
164
Papi Kita, Dek!
165
Ali kembali, semuanya Shock!
166
Kamu kembali, Nak?
167
Bakti seorang istri
168
Cerita Ali
169
Cerita Ali part 2
170
Cerita Ali part 3
171
Cerita Ali part 4
172
Bahagia ku bersama mu
173
Menjemput Maura
174
Dirumah Abi Madan
175
Menjemput Kakak!
176
Berkumpul bersama
177
Maldalya
178
Bersama kita teguh, bercerai kita rubuh
179
Cukup sudah
180
Bertemu Fathir di Madinah
181
Jadi sorotan
182
Menggodanya
183
Acara tasyakkuran
184
Firasat untuk Malda
185
Singa betina
186
Bertengkar
187
Kesedihan Malda
188
Takluk
189
Kepergian Malda
190
Panik
191
Maafkan kakak, Pi..
192
Pingsan
193
Surat dari Malda
194
Sepeninggalnya Malda
195
Terpuruk
196
Bangkit kembali
197
Berisi apaan?
198
Hamil lagi
199
Kabar baik sekaligus kabar buruk
200
Malda kembali lagi
201
Malda kembali 2
202
Panglima Satria
203
Berkumpul Kembali
204
Kebahagiaan yang Hakiki
205
Melahirkan lagi
206
Lebih sakit melahirkan daripada rambut yang rontok akibat ditarik paksa
207
Lengkap sudah
208
Pulang dari rumah sakit
209
Cerita Lana
210
Berdamai dengan masa lalu.
211
Takut jarum dan benang?
212
Rahasia Ketakutan Ali
213
Trauma masa lalu
214
Acara aqiqahan dan Penabalan nama
215
Penantian Kinara Part 2
216
Pengmuman Karya baru
217
Pengumuman Pemenang give away Penantian Kinara

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!