''Dan gadis itu adalah gadis yang sama saat Abang pertama kali melihat mu dirumah kalian. Sempat Abang tertegun. Tapi setelah menelisik seluruh pakaian mu, Abang baru sadar. Jika gadis kecil berhijab hitam memakai gamis biru muda itu adalah kamu! Kamu Sayang! Kamu lah gadis itu! Bahkan saat tangan kita bersentuhan saja seperti ada aliran listrik bertegangan tinggi mengalir di kedua tangan kita. Kamu masih ingatkan sayang??''
Nara mengangguk menyetujui perkataan Ali. ''Benar sekali! Terkadang mimpi itu merupakan satu petunjuk pada kita. Tabir dibalik mimpi tidak bisa di tebak. Tapi tujuannya satu. Yaitu mempertemukan kita dalam satu ikatan pernikahan. Mimpi bukan ramalan. Tapi mimpi itu tabir rahasia sebagai petunjuk untuk kita. Dan ya, baru adek tau jika pemuda tampan yang sering adek sebut dalam doa.. adalah Abang. Ali Jaber Al Basri. Pemuda tampan dengan seragam lorengnya sama seperti Bang Lana.'' Jelas Nara membuat Ali tersenyum lebar.
Grep!
Ia memeluk tubuh chubby sang istri kecilnya. ''Dan ya.. kita memang sudah di jodohkan dari lauhul Mahfudh. Nama kita berdua sudah tertulis disana dan juga jodoh kita seperti apa. Abang percaya, jika mimpi itu bukan hanya sekedar mimpi belaka. Dan sekarang terbukti. Kita berdua dipersatukan. Padahal mimpi itu tidak menjelaskan jika kita akan bersatu sekarang ini. Tapi itulah yang namanya tabir rahasia. Hanya Allah yang tau. Tapi kita sebagai manusia harus bisa membaca hal itu. Jangan berlarut. itu saja. Jalani apa adanya sambil terus berdoa dan berusaha!''
''Hem.. seneng banget bisa peluk kamu kayak gini. Abang sayang banget sama kamu. Sejak pertama kali bertemu di dalam mimpi, rasa sayang itu muncul dengan sendirinya. Bahkan wajah cantik kamu ketika kecil dulu sampai sekarang masih teringat jelas di ingatan Abang. Walau cuma mimpi tapi itu seperti nyata. Abang sangat mencintaimu sayangku, istriku, hidupku dan mati ku! Cup!''
Ali mengecup kening Nara begitu lama. Tadi, ketika mereka menikah Ali tidak sempat untuk mengecup kening Nara karena kejadian yang tidak mengenakkan itu.
Kejadian tak terduga tapi menguatkan mereka berdua. Walaupun berbeda usia, itu tidak menyurutkan langkah mereka untuk membina rumah tangga untuk mencapai surga Nya Allah SWT.
Puas dengan saling memeluk, Ali mengurai pelukannya dan membawa Nara untuk tidur disampingnya.
''Abang tidak bisa berkata apa-apa sekarang. Abang sangat, saaangggaatt bahagia bisa menikah denganmu. Walaupun usia kita terpaut jauh, Abang tidak akan mundur sayang. Pernikahan ini bukan main-main. Kamu segalanya untuk Abang. Emm.. apakah kamu keberatan memiliki suami seperti Abang?? Yang sudah tua seumuran dengan Bang Lana??'' tanya Ali takut-takut.
Nara yang sedang tidur di dalam dekapan Ali mengurai pelukannya. Ia mendongak dan menatap mata elang yang selalu membuatnya takluk.
Nara tersenyum, ia mendekat kan wajahnya pada Ali. Sedang Ali memejamkan kedua matanya.
Cup.
Cup.
Cup.
Ia labuhkan kecupan sayang di dahi, mata dan kedua pipi Ali. ''Adek tidak pernah kecewa memiliki suami setua Abang. Abang itu bukan tua. Tapi pria berumur matang! Sama seperti Bang Lana. Diantara ketiga saudaraku yang sudah menikah, hanya bang Lana lah yang paling tua menikah. Lihatlah kak Ira, bang Rayyan dan kak Annisa. Ketiganya menikah muda. Tapi dengan kak Annisa?? Bahkan suaminya lebih tua dari Bang Lana. Sampai sekarang mereka berdua tetap akur dan baik-baik saja.''
''Di dalam rumah tangga itu bukan hanya tentang cinta. Tapi juga tentang arti saling melengkapi satu sama lain, menghormati, mengayomi dan memuliakan! Adek sadar, jika adek mendapat pria dewasa seperti Abang. Tapi apa yang salah dengan itu? Nggak ada Bang. Bahkan adek dulu pernah berdoa, jika suatu saat adek diberi kesempatan menikah, adek meminta sama Allah untuk diberikan suami diatas adek. Dalam artian dari segi umur, kepribadian dan juga kematangan.''
''Menikah bukan hanya menyatukan dua keluarga menjadi satu. Tapi juga menyatukan pasangan itu sendiri. Pasangan beda usia seperti kita. Adek senang dan bahagia karena memiliki suami dewasa seperti Abang. Tidak ada yang salah dengan itu!''
''Jangan berpikir jika adek malu memiliki suami sebaya dengan bang Lana. Nggak ada itu! Allah itu maha adil! Memang ini yang adek inginkan! Abang tau? Adek memilih Abang karena apa?'' tanya Nara pada Ali.
''Karena Allah yang mengikat kita. Dan juga karena kamu menginginkan suami sama seperti Kakakmu, Annisa! Apa itu benar??''
Annisa tersenyum lebar. ''Yup! Benar sekali! Sekali cium pipi buat Abang. Cup! hehehe...'
Ali tertawa. Ia begitu gemas dengan istri kecilnya ini. Ia melabuhkan kecupan-kecupan ringan di seluruh wajah Nara. Nara tertawa karena kegelian.
''Boleh Abang tau, kenapa kamu sangat ingin memiliki suami seperti suami kakak mu, Annisa??'' tanya Ali, ia semakin mengeratkan pelukannya pada tubuh chubby Nara.
Sebagian orang jika malam Pengantin itu adalah malam dimana berbagi kasih dan peluh bersama. Tapi tidak dengan pasangan ini.
Mereka berdua saling berbagi kisah. Terutama Nara. Banyak sekali pengalaman berharga yang ia dapatkan dari ketiga saudaranya yang sudah lebih dulu menikah.
Nara semakin mengeratkan pelukannya pada Ali. Ali semakin nyaman. Perasaan cinta dan kasih itu semakin dalam untuk sang istri kecilnya. Kinara.
''Sedikit adek ceritakan ya. Dulu, Bang Tama dan kakak pernah Di coba di pisahkan oleh Papi! Papi sengaja membuat hubungan mereka renggang dengan menghadirkan wanita lain di dalam rumah tangga mereka. Pada saat itu Papi sebenarnya hanya berniat menggoda mereka berdua. Tapi apa yang terjadi?''
''Apa??'' tanya Ali masih dengan memeluk erat tubuh Nara.
''Mereka hampir saja berpisah gara-gara hal itu. Dan itu semua di akibatkan oleh Bang Rayyan yang memancing dan berakhir dengan Papi pun yang ikut ikutan ingin menggoda mereka. Mereka sempat berpisah selama satu tahun. Dan satu tahun itu pun adek tidak mau berbicara dengan Papi. Jika tidak perlu. Adek kecewa sama Papi. Bisa-bisa nya menggoda mereka berdua kelewat batas seperti itu. Hingga hampir saja mengakibatkan mereka berpisah.''
''Dan apa yang adek lihat, Bang Tama yang begitu sabar dan dewasa selalu membujuk kakak untuk bisa menerimanya kembali. Selama setahun Bang Tama bersabar dan berusaha untuk mengambil hati Kakak lagi. Dirinya yang begitu dewasa sangat mengimbangi Kakak yang selalu berpikiran labil sama seperti adek sekarang ini. Kami terlihat dari luar saja dewasa. Karena kami selalu di didik untuk mandiri sejak dini.''
''Akan tetapi.. hati kami masihlah kecil. Masih rapuh. Bahkan bisa saja patah Jika terlalu kuat di tekan. Kakak akhirnya menerima Abang kembali setelah satu tahun lamanya. Namun, mereka tetap harus berpisah lagi karena kehadiran orang ketiga. Tapi Abang tetap mempertahankan Kakak. Adek saksi nyata hubungan mereka berdua, Abang! Adek tau.. kakak sangat tersiksa jauh dari Bang Tama. Tapi apa yang harus ia perbuat, Jika Harga dirinya selalu di rendahkan oleh orang lain dengan perkataan kalau Kakak masihlah labil. Tidak cocok dengan Bang Tama!''
''Tapi mereka salah. Yang sebenarnya adalah.. jika kita memiliki suami di atas kita, dia pasti membutuhkan istri di bawahnya untuk membuat rumah tangga mereka menjadi berwarna setiap harinya. Sama seperti Mami dan Papi. Abang tau kan, Jika Mami itu menikah dengan Papi sudah tua?? Dalam artian umur ya? Sangat matang waktu itu.''
''Makanya ketika Abang melamar Nara dirumah waktu itu, ada perasaan yang entah seperti apa bahagianya. Adek butuh suami dewasa seperti Abang yang bisa mengimbangi sikap labil adek sama seperti kak Annisa. Adek tidak malu dan tidak akan pernah menyesal memilki suami tampan dan dewasa seperti Bang Ali. Suami Nara dunia dan akhirat!'
Ali terharu. Begitu ingin Nara memilki suami dewasa sepertinya. Dan apa yang Nara katakan benar adanya. Setiap rumah tangga itu pastilah akan ada waktunya jemu dengan pasangan.
Makanya kita di tuntut sebagai pasangan harus bisa mengimbangi pasangan kita agar tidak berpisah ketika rasa jemu itu hadir di dalam hubungan kita.
Menurut Nara, ia lebih menyukai pria dewasa dibandingkan yang seumuran dengan nya. Seseorang yang bisa mengimbangi dirinya ketika rasa jemu dan labil itu muncul nantinya. Entahlah dengan pasangan yang lain. Nara tidak tau itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 217 Episodes
Comments